dengan menggunakan Tyristor. Kelebihan sistim eksitasi ini adalah sebagai berikut :
Tetap konstan 11 KV baik kondisi berbeban ataupun tanpa beban. Dalam bekerjanya AVR membutuhkan input
dari tegangan output generator dan arus yang ada pada titik netral belitan stator.
Output dari AVR ini dipergunakan untuk Fiels Current Regulator dan Control Unit Gate.
Disamping itu bekerjanya AVR bersma sama seperangkat elektronik lain mempunyai fungsi juga sebagai :
a. OEL ( Over Excitation Limiter )
Merupakan pembatas agar jangan sampai terjadi over eksitasi
b. UEL ( Under Excitation Limiter )
Merupakan pembatas agar jangan sampai terjadi under eksitasi
c. OCL ( Over Current Limiter )
Merupakan pembatas agar jangan sampai terjadi over current
d. LDC ( Line Drop Compensator )
Memberikan sinyal kompensasi pada AVR berdasar penurunan tegangan saluran untuk mempertahankan
tegangan pada tingkat ditentukan
e. CCC ( Cross Current Compensation )
Memberikan sinyal kompensasi pada AVR untuk mengatasi penurunan daya reaktif generator saat berbeban
menuju kondisi stabil
f. PSS ( Power System Stabilizer )
Memperluas range stabilitas dinamis saat operasi paralel generator dengan sistim.
Sistim thyristor disini untuk mengubah tegangan AC ke DC ( Rectifier ). Thyristor merupakan pengembangan
dari dioda dimana kelebihan thyristor adalah memiliki gate untuk input sudut penyalaan ( ). Apabila sudut
penyalaan 0 < < style=""> > > 180 thyristor berfungsi sebagai inferter.
Untuk kebutuhan arus eksitasi , sistim rangkaian thyristor yang digunakan disini adalah tersusun dari 6 buah
thyristor dan 6 buah fuse.
Untuk melindungi thyristor dari kerusakan yang disebabkan gangguan lonjakan arus karena kegagalan
kerja AVR maka pada setiap thyristor dipadang fuse secara seri. Fuse ini berjenis fuse kecepatan tinggi ( High
Speed Fuse ). Konstruksi fuse ini terdiri dari suatu resin melanin dan terminal metal pada kedua ujung,
disekitarnya digunakan lempengan porselen untuk meredam busur api.
Bila sekering putus maka terdapat rangkaian pendeteksi putusnya sekring ( Fuse blown out detector )
sehingga indikator led pada panel lokal dan kontrol room menyala.
Pengontrol THYRISTOR sistim eksitasi meliputi :
AVR ( Automatic Voltage Regulator )
Berfungsi untuk Over eksitasi limit ( 1,6 If normal ), Under eksitasi limit ( 0,8 If ), Power System Stabilizer,
Over Current Load.
Switch over antara automatic dan manual ( pada kondisi berbeban )
Field Current Regulator ( pengatur arus medan )
Gate Control Unit ( untuk triggering sudut penyalaan thyristor )
Untuk kebutuhan monitoring arus dan tegangan eksitasi dikontrol room
( kontrol level 1 ) diperoleh dari input arus dan tegangan eksitasi lokal yang diperkuat lewat tranduser. Tegangan
DC yang keluar dimonitor lewat Amper Meter dan Volt Meter pada panel lokal.
Field breaker interlock dengan resistor deeksitasi. Pada kondisi trip / gangguan Field breaker opening, pada
kondisi beroperasi / berbeban Field Breaker Closing. Adapun respon kecepatan close ke opening kurang dari 30
ms. Peralatan field breaker maksimum beroperasi pada V = 550 V dan arus 1000 A. Fungsi resistor deeksitasi
untuk menghilangkan magnet sisa pada belitan rotor dengan cara mendisipasikan arus menjadi panas.
Polarity Reversing Link adalah sisting ring rotor dengan brushes dalam top cover generator. Selanjutnya arus
DC yang timbul disalurkan pada rotor lewat brush.
Sistim proteksi yang ada dalam sistim eksitasi :
4. Proteksi Overvoltagebekerja
5. Rotor Overvoltage
6. MCB trip
Untuk selanjutnya apabila unit trip dari sistim eksitasi maka peralatan unit yang bekerja adalah :
Field Breaker dan CB 11 KV trip seketika
Turbin emergency stop
Stop sequence unit
Mekanikal brake aktif
V. GANGGUAN YANG TIMBUL DALAM PENGOPERASIAN SISTIM EKSITASI DAN
PENANGGULANGANNYA
Sinyal sinyal alarm trip terekam oleh sistim ASCE dan tercetak pada
Event recorder ( Th 1999 s/d tidak berfungsi ), selain itu pada lokal terdapat indikasi. Apabial terjadi gangguan
maka hal hal yang perlu diperiksa dan direset adalah sebagai berikut :
1. Control sequence Overtime
Pengaruhnya : sistim eksitasi trip
Detektor : kontrol peralatan +JD1.A1 A13
b : sistim eksitasi bekerja overtime akibat dari start atau
stop Sequence overtime yang diakibatkan oleh :
- power field flashing missing
- malfungsi relay dannkontaktor
- malfungsi relay kontrol
Reseting : periksa indikator alarm dan reset
2. Kegagalan funsi generator PT