Anda di halaman 1dari 24

PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA
PANAS BUMI

Oleh:
Cita Nuansa Citra
(05)
2C /D3 T.Listrik
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
PANAS BUMI
Dipermukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber uap
panas. Panas itu datangnya dari batu-batu yang meleleh atau magma yang menerima
panas dari inti bumi. Pada gambar memperlihatkan secara skematis terjadinya sumber
uap, yang biasanya disebut fumarole atau geyser serta sumber air panas.

Magma yang terletak didalam lapisan mantel, memanasi lapisan batu padat. Diatas
batu padat terletak suatu lapisan berpori, yaitu batu mempunyai banyak lubang kecil.
Bila lapisan batu berpori ini berisi air, yang berasal dari air tanah, atau resapan air
hujan, atau resapan air danau maka air itu turut dipanaskan oleh lapisan batu padat
yang panas itu. Bila panasnya besar, maka terbentuk air panas, bahkan dapat
terbentuk uap dalam lapisan batu berpori. Bila diatas lapisan batu berpori terdapat satu
lapisan batu padat, maka lapisan batu berpori berfungsi sebagai boiler. Uap dan juga
air panas bertekanan akan berusaha keluar. Dalam hal ini keatas, yaitu kearah
permukaan bumi.
Gambar. Sumber terjadinya sumber
air panas dan sumber uap

Gejala panas bumi pada umumnya tampak dipermukaan bumi berupa


mata air panas, fumarola, geyser dan sulfatora. Dengan jalan
pengeboran, uap alam yang bersuhu dan tekanan tinggi dapat diambil
dari dalam bumi dan dialirkan kegenerator turbo yang selanjutnya
menghasilkan tenaga listrik
POTENSI PANAS BUMI DI
INDONESIA
Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki potensi sumber
daya panas bumi yang terbesar di Indonesia. Potensi panas bumi di
Jawa Barat mencapai 5411 MW atau 20% dari total potensi yang
dimiliki Indonesia. Sebagian potensi panas bumi tersebut
dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, seperti :

PLTP Kamojang didekata Garut, memiliki unit 1,2,3 dengan


kapasitas total 140 MW. Potensi yang masih dapat
dikembangkan sekitar 60 MW.

PLTP Darajat, 60 Km sebelah tenggara Bandung dengan


Kapasitas 55 MW.

PLTP Gunung Salak di Sukabumi, terdiri dari unit 1,2,3,4,5,6


dengan kapasitas total 330 MW.

PLTP Wayang Windu di Panggalengan dengan Kapasitas


Langkah Konsevasi
Energi Panas Bumi
Langkah awal dalam mempersiapkan konservasi energi panas bumi yang
pertama yaitu
studi tentang sistem panas bumi terutama karaktersitik sumber panas
bumi

Selanjutnya adalah kondisi Hidrologi, kita tahu bahwa yang dimanfaatkan


pada pembangkit listrik adalah uap air dari panas bumi dengan suhu dan
tekanan tertentu. sehingga kondisi hidrologi merupakan salah satu faktor
penentu dalam hal ketersedian air.

Kemudian yang perlu diperhatikan juga adalah volume batuan dibawah


permukaan bumi yang mempunyai cukup porositas dan permeabilitas
untuk meloloskan fluida sumber energi panas bumi yang terperangkap
didalamnya, yang sering disebut sebagai Reservoir, dan Reservoir panas
bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu
Reservoir yang bersuhu rendah (<150C) dan
Reservoir yang bersuhu tinggi (>150C).

Selain hal-hal diatas, kita juga harus memperhitungkan umur panas bumi,
walaupun
termasuk energi terbarukan, namun bukan berarti panas bumi memiliki umur
tidak terbatas , sehingga
perhitungan umur panas bumi juga merupakan hal yang sangat penting
terutama dalam hitungan
Prinsip kerja PLTP secara
umum
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah
Pembangkit Listrik (Power generator) yang menggunakan
Panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya.
Prinsip kerja pembangkit listik tenaga panas bumi secara
singkat adalah sbb:
Air panas yang berasal dari steam sumur uap akan
disalurkan ke Steam receiving header, kemudian oleh
separator air dengan uap dipisahkan, kemudian uap akan
digunakan untuk menggerakkan turbin
sehingga dihasilkan listrik.
Energi Panas Bumi
Energi panas bumi adalah termasuk energi primer yaitu energi yang
diberikan oleh alam seperti minyak bumi, gas bumi, batubara dan tenaga
air. Energi primer ini di Indonesia tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas)
dibandingkan dengan cadangan energi primer dunia. Sedangkan
cadangan energi panas bumi di Indonesia relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan cadangan energi primer lainnya, hanya saja belum
dimanfaatkan secara optimal. Selain dari pada itu panas bumi adalah
termasuk juga energi yang terbarukan, yaitu energi non fosil yang bila
dikelola dengan baik maka sumberdayanya relatif tidak akan habis, jadi
amat sangat menguntungkan.Energi panas bumi yang ada di Indonesia
pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi:

Energi Panas Bumi Uap Basah


Energi Panas Bumi Air Panas
Energi Panas Bumi Batuan Panas
Energi panas bumi "uap basah"

Uap basah yang keluar dari perut bumi


pada mulanya berupa air panas bertekanan
tinggi yang
pada saat menjelang permukaan bumi
terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80
% air. Atas
dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan
jenis uap basah ini diperlukan separator
untuk memisahkan antara uap dan air. Uap
yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke
turbin untuk menggerakkan generator listrik,
sedangkan airnya disuntikkan kembali ke
Energi panas bumi "air
panas"
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa
air asin panas yang disebut "brine" dan mengandung banyak
mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air
panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan
penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik.
Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini,
digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air
panas sebagai sistem primemya dan sistem sekundernya berupa
alat penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan
uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi "air panas"
bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar
dibandingkan dengan energi panas bumi jenis lainnya.
Energi panas bumi "batuan
panas"
Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang
ada dalam perut bumi akibat berkontak dengan sumber
panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus
diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam
batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas,
kemudian
diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap
panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan
panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi,
sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik
pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup
tinggi.
Komponen Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi

a). Reservoir Panas Bumi


Reservoir panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam
dua golongan yaitu yang ber-suhu rendah (low temperature)
dengan suhu <1500>high tempera-ture) dengan suhu diatas
1500C. Yang paling baik untuk digunakan sebagai sumber
pem-bangkit tenaga listrik adalah yang masuk kate-gori high
temperature. Namun dengan perkembangan teknologi,
sumber panas bumi dengan kategori low temperature juga
dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 500 C
b). Pembangkit (Power Plants)
Pembangkit (power plants) untuk pembangkit listrik tenaga
panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu
berkisar antara 122 s/d 4820 F (50 s/d 2500 C). Bandingkan dengan
pembangkit pada PLTN yang akan beroperasi pada suhu sekitar
10220 F atau 5500 C. Inilah salah satu keunggulan pembangkit listrik
geothermal.
Pembangkit yang digunakan untuk mengkonversi fluida
geothermal menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai
komponen yang sama dengan power plants lain yang bukan berbasis
geothermal, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak
generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya.
Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit panas bumi
(geothermal power plants)
yang dapat mengkonversi panas bumi menjadi sumber daya listrik,
yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam
teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-
beda.
Teknologi dan Prinsip Kerja PLTP

Secara garis besar, Teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi


dapat dibagi menjadi
3(tiga), pembagian ini didasarkan pada suhu dan tekanan reservoir.
Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit listrik tenaga
panas bumi (geothermal
power plants), pembagian ini didasarkan pada suhu dan tekanan
reservoir. Yaitu :

dry steam
flash steam
binary cycle

Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi


yang berbeda-beda.
Uap Kering (dry steam)
Teknologi ini bekerja pada suhu uap reservoir yang sangat panas (>235
derajat celcius), dan air yang
tersedia di reservoir amat sedikit jumlahnya. Seperti terlihat digambar,
cara kerja nya adalah uap dari
sumber panas bumi langsung masuk ke turbin melalui pipa. kemudian
turbin akan memutar generator
untuk menghasil listrik. Teknologi ini merupakan teknologi yang tertua
yang telah digunakan pada
Lardarello, Italia pada tahun 1904.
Jenis ini adalah cocok untuk PLTP kapasitas kecil dan untuk kandungan gas
yang tinggi.

Contoh jenis ini di Indonesia adalah PLTP Kamojang 1 x 250 kW dan PLTP
Dieng 1 x
200
Bilamana uap kering tersedia dalam jumlah lebih besar, dapat
dipergunakan PLTP jenis condensing dan dipergunakan kondensor
dengan kelengkapan nya seperti menara pendingin dan pompa, Tipe
iniadalah sesuai untuk kapasitas lebih besar. Contoh adalah PLTP
Kamojang 1 x 30 MW dan 2 x 55 MW, serta PLTP Drajad 1 x 55 MW
Flash steam

Teknologi ini bekerja pada suhu diatas 1820C pada


reservoir, cara kerjanya adalah Bilamana lapangan
menghasilkan terutama air panas, perlu dipakai suatu
separator yang memisahkan air dan uap dengan
menyemprotkan cairan ke dalam tangki yang bertekanan
lebih rendah sehingga cairan tersebut
menguap dengan cepat menjadi uap yang memutar
turbin dan generator akan menghasilkan listrik. Air
panas yang tidak menjadi uap akan dikembalikan ke
reservoir melalui injection wells.
Contoh ini adalah PLTP Salak dengan 2 x 55 MW.
Binary cycle

Teknologi ini menggunakan suhu uap reservoir


yang berkisar antara 107-1820C. Cara kerjanya
adalah uap panas di alirkan ke salah satu pipa di
heat exchanger untuk menguapkan cairan di
pipa lainnya yang disebut pipa kerja. pipa kerja
adalah pipa yang langsung terhubung ke turbin,
uap ini akan menggerakan turbin yang telah
dihubungkan ke generator. dan hasilnya adalah
energi listrik. Cairan di pipa kerja memakai
cairan yang memiliki titik didih yang rendah
seperti Iso-butana atau Iso-pentana.
Gambar 2.5.3. Binary Steam Power
Plant
Keuntungan teknologi binary-cycle adalah dapat dimanfaatkan pada sumber panas bumi
bersuhu rendah. Selain itu teknologi ini tidak mengeluarkan emisi. karena alasan tersebut
teknologi ini
diperkirakan akan banyak dipakai dimasa depan. Sedangkan teknologi 1 dan 2 diatas
menghasilkan
emisi carbondioksida, nitritoksida dan sulfur, namun 50x lebih rendah dibanding emisi yang
dihasilkan pembangkit minyak.
Kelebihan dan Kelemahan PLTP

Adapun keuntungan dan kelebihan PLTP adalah


sebagai berikut,
Keuntungan:
1. Bebas emisi (binary-cycle).
2. Dapat bekerja setiap hari baik siang dan malam
3. Sumber tidak fluktuatif dibanding dengan
energi
terbarukan lainnya (Angin,Solar Cell dll)
4. Tidak memerlukan bahan bakar
5. Harga yang kompetitive
Kelemahan :
1. Cairan bersifat Korosif
2. Effisiensi agak rendah, namun
karena tidak perlu bahan bakar,
sehingga effiensi tidak merupakan
faktor yg sangat penting.
3. Untuk teknologi dry steam dan flash
masih menghasilkan emisi walau
sangat kecil.
Kesimpulan
1. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah
Pembangkit Listrik (Power generator) yang
menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai
energi penggeraknya.
2. PLTP memanfaatkan uap panas bumi sebagai
pemutar generator.
3. Secara singkat Prinsip kerja PLTP : Panas tekanan
tinggi digunakan untuk memutar turbin muncul beda
potensial
menghasilkan listrik
4. Teknologi PLTP dibedakan menjkadi 3 yaitu dry
steam, flash steam, dan binary cycle.

Anda mungkin juga menyukai