Anda di halaman 1dari 4

Kinara

Saat musim salju seperti ini aku terus melangkah dan menghiraukan dinginnya udara
yang berhembus untuk menjemput nya. Sampai lah kaki ku di depan sebuah bangunan yang
bertuliskan Kinderkrippe. Ternyata dia sudah tertidur, Aku lantas memakaikan baju hangat,
pasti badannya yang kecil itu tidak bisa menahan dinginnya udara Munich. Sesampainya di
Wohnug dia langsung terbangun tanpa menagis seolah - olah tau bahwa aku tidak suka tangisan
bayi. Aku masih belum bisa menerima kehadirannya di hidup ku, Aku selalu menyalahkannya
atas kelahirannya, karena dia aku menjadi pergi dari kehidupan ku yang lalu dan memulai hidup
baru di Munich seorang diri.

Aku meninggalkanya di tempat tidur yang penuh dengan boneka agar dia tidak menangis
lalu aku mandi, kurasa susu yang diberi pengasuh di Kinderkrippe sudah membuatnya kenyang
sampai besok pagi.Setelah mandi akupun menuju tempat tidur ku yang bersebrangan dengan
tempat tidurnya.

Kudengar tangisannya yang menyakitkan kuping ku,. Sangat mengganggu, aku pun
terbangun dari tidur nyenyak ku. Bisa bisanya bayi berumur 3 bulan selalu menggangu tidurku
ditengah malam, padahal hari yang ku lalui sangat lah panjang. Bekerja selama 4 jam di pabrik ,
4 jam di kafe, dan 4 jam sebagai housekeeper.

Setelah tertidur hanya 5 jam aku memulai rutinitas ku. membersihkan Wohnug,
membersihkan diri ku dan Kinara, memasak, memberi Kinara asi, menitipkan Kinara ke
Kinderkrippe lalu bekerja. Begitulah rutinitas sehari hari ku di Munich, sendiri dan hanya
seorang diri. Terlihat sangat kesepian tetapi disini aku dapat ketenangan bahwa aku masih bisa
melihat Kinara tumbuh,

Kinara yang malang , anak ku yang tidak pernah ku harap kan bahkan suami ku tidak
mengharapkan Kinara. Aku sangat menyanyangi Kinara walaupun Kinara tidak sempurna, tidak
seperti Keluarga ku, Keluarga suami ku serta suami ku sendiri. Pada saat aku mengandung 4
bulan aku dan suami ku pergi ke dokter kandungan kami melakukan USG dan terlihat lah Kinara
kecil, disitu dokter berkata bahwa Kinara tidak sempurna karna tertular virus torch yang
menyebabkan dia menderita kelainan pada mata, otak dan fungsi motorik. Perasaan ku sangat
hancur waktu itu, ditambah lagi suami yang seharusnya memberi dukungan kepada ku malah
meyatakan keberatannya memiliki anak dan menyuruh menggugurkan kandungan ku. Aku tidak
akan membunuh darah daging ku sendiri dan masih menganggap kata- kata dokter bohong.
Tetapi mereka tetap mendesak ku untuk menggugurkan kandungan ku. Pada bulan kelima
kehamilan ku mereka mengajak ku untuk kontrol bulanan kehamilan, nyatanya mereka
mendorong ku untuk menggugurkan calon bayi ku. Aku semakin sedih ditambah lagi suami ku
tidak pernah sedikit pun bersikap baik dengan ku sejak kami menikah, ya aku tau kami menikah
karna sama - sama terdesak oleh keadaan, aku yang membutuhkan uang untuk melanjutkan
hidup dan kondisiku yang menyedihkan lainnya. Suami ku yang sudah berumur 33 didesak oleh
keluarganya untuk menikahi gadis yang berkriteria sesuai dengan keinginan keluarganya. Aku
merupakan kriteria keluarganya, gadis baik, penurut , taat beragama dan memiliki prestasi
dibidang yang sama dengan Ayah suami ku yaitu Arsitektur. Awal mula hal gila ini terjadi saat
aku menjadi freelance arsitek di kantor suami ku bekerja dan dia menanyakan kenapa mahasiswa
semester tua seperti ku menerima pekerjaan ini bukan berkutat pada kuliah ku saja, dan aku
menjawab apa adanya kondisi yang menyedihkan ku saat itu, kondisi ku saat itu sangat miris
dengan tidak adanya Ayah, Bunda ku yang sudah tidak memiliki penghasilan serta dua adik ku
yang membutuh kan uang untuk sekolah SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi , biaya
kuliah ku dan biaya kehidupan sehari hari kami. Awalnya dia hanya menanyakan apa aku
bersedia jika ada lelaki yang sanggup menghilangkan kondisi menyedihkan dan miris yang ku
alami tetapi dengan syarat harus menikah dengan nya dan mengikuti seluruh keinginan
keluarganya, lalu dengan mantap ku jawab bersedia.

Selang beberapa hari dari kejadian itu. Dia mengajak ku untuk meminum kopi. Aku
sempat menolak karna ketakutan dimintai pertanggung jawaban atas jawaban ku waktu itu, tetapi
takdir berkata lain kami bertemu saat aku ingin menaiki kereta dari kamus menuju rumah. Mau
tidak mau aku mengiyakan ajakan untuk berdiskusi dengan nya, disana dia menawarkan hal yang
sempat Ia tanyakan kepadaku sebelumnya. Ia berjani kalau pernikahan kami resmi diatas hukum.
Dia yang bersedia untuk menyanggi ku selayaknya istri serta uang bulanan untuk aku,
pendidikan ku, Adik adik ku serta Bunda ku. Aku tidak langsung menyetujui tawarannya tetpi
memina saran dari Bunda. Saran Bunda adalah aku menyetujui tawarannya, dengan cepat aku
menghubunginya dan menjawab tawarannya seperti yang dia inginkan. Selang beberapa hari aku
dipertemukan dengan keluarga inti dia. Ibu nya menanyakan Apa diumur yang masih muda ini
kamu sudah siap untuk mngandung cucu ku? Kami yang sudah tua menginginkan penerus
keluarga, kata Salimah. Tentu ma, Brenda akan menuruti semua keinginan Mama dan Papa,
dia menjawab. Selanjutnya dua bulan kemudian pernikahan mewah ku digelar. Setelah itu aku
hanya berperan sebagai menantu dan istri yang baik selalu menuruti ini dan itu keinginan mertua
serta suami ku, mertuaku sangat menyukai dan menyanyangi ku tetapi berbeda dengan Keenan
ya benar Keenan dia nama suami ku, dia sangat tidak menyukai ku bahkan jika aku melakukan
kesalahan bisa saja Keenan menjambak atau memukul ku bahkan pernah sampai membocorkan
kepala ku entah apa isi dalam hati dan otak nya sampai bisa melakukan itu pada ku, mungkin
saja sifat dan perilakunya yang bodoh itu yang menyebabkan semua perempuan menolak untuk
menikah dengan nya, kecuali aku yang sudah dibutakan oleh uang Keenan. Tidak terasa
perkuliahan ku sudah selesai dengan hasil cum laude dan aku sudah bisa mendampingi Ayah
mertua ku bekerja, dan setelah beberapa bulan aku bekerja aku mendapatkan keanehan pada
tubuh ku yang gejalanya seperti orang hamil. Aku tidak mau mempunyai anak dalam waktu
dekat ini begitu pun dengan Keenan, ibu mertua ku bersikeras bahwa aku hamil, akhirnya kami
memeriksakan diri ku ke dokter dan hasilnya benar aku hamil. Mereka semua senang tetapi
berbeda dengan Keenan wajahnya datar tanpa ekspresi, sangat amat meyebalkan bukan ?

Setalah peristiwa mereka mendorong ku untuk menggugurkan kandungan ku, aku


bertemu dengan teman lama ku yaitu Sarah yang baru pulang dari Munich. Sarah bercerita
bagaimana indahnya Munich dan aku berfikiran untuk membesarkan anak ku di Munich dengan
bekal informasi dari sarah aku memberanikan diri untuk memulai hidup baru di Munich dan
meninggalkan mereka yang di Jakarta. Dari perut ku yang sedikit membuncit sampai calon bayi
yang ku kandung kini sudah berumur 3 bulan mereka tidak mencari ku atau bahkan
menghubungi ku, padahal aku masih mengaktifkan email dan nomor Indonesia, bahkan aku
masih mengirim uang untuk keluarga ku. Menyedihkan bukan? seharusnya aku tidak sedih
begini karena ini keputusan ku dan dari awal, aku sudah paham bahwa mereka mempunyai
keinginan yang seperti itu dan aku tidak menuruti keinginana mereka.

Enam belas bulan kemudian.

Kinara ku sayang sampai saat ini tidak bisa berbicara dan berjalan, kenapa seperti ini
Tuhan? Tidak bisa melihat, berbicara, dan berjalan. Sungguh menyedihkan Anak ku Kinara.
Belakangan ini Kinara selalu menangis dan jika sudah terlalu lama menangis seluruh badannya
biru. Sepertinya aku harus memeriksakannya ke Dokter. Hasil pemeriksaan Dokter terhadap
Kinara adalah Kinara mengalami kelainan jantung dan harus di operasi. Jika tidak segera operasi
nyawa Kinara bisa melayang, dari mana aku bisa mendapatkan uang untuk mengoprasi Kinara.

Bulan berganti bulan uang yang ku kumpulkan dari hasil bekerja tak kunjung cukup
untuk membiayai operasi Kinara. Hari ini ulang tahun Kinara yang ke dua aku ingin
membeikannya kado. Aku pun menjemput Kinara dengan membawa kado, tetapi sesampainya di
depan Kinderkrippe aku dibawa pengasuh ke rumah sakit. Dokter menjelaskan bahwa Kinara
meninggal. Dunia ku hancur, tidak ada lagi alasan ku untuk tetap hidup. Disini lah aku berada
setelah kematian Kinara, Di Panti Sosial daerah Jakarta. Aku dideportasi dari Munich karna
dianggap tidak waras. Betapa kagetnya aku saat melihat Keenan untuk menjemput ku di Panti
sosial Aku terus memberontak tak ingin tinggal dengan Keenan lagi, ingatan tentang KDRT yang
dulu Keenan lakukan terhadap ku berputar di kepala ku, tapi apa daya Keenan tetap membawa
ku pulang kerumah kami dulu. Aku tidak akan bersikap baik seperti dulu, aku akan diam tidak
melakukan apapun untuk mereka.

Keluarga ku dan keluarga Keenan meminta maaf atas tindakan yang mereka lakukan
dulu, berbeda dengan Keenan tidak ada sedikit pun kata kata penyesalan keluar dari mulutnya.
Bahkan dia memperkosa ku saat seluruh anggota rumah sedang pergi,Hubungan ku dengan
semua orang berjalan baik tetapi berbeda dengan Keenan, aku masih sangat membencinya. Hari
ini Keenan sangat menjijikan, dia ingin tidur dengan rambutmya yang ku elus, tapi entah kenapa
aku tetap melaksanakan perintahnya. Rasa nyaman itu muncul, dihari selanjutya Keenan
bersikap layaknya suami kepada ku. Aku bingung dengan perubahannya yang mendadak seperti
itu. Aku senang tapi bimbang juga. Semoga sikap Keenan berlagsung selamanya.

Entah sudah bulan ke berapa aku tidak mendapatkan tamu bulanan ku, aku khawatir ini
disebabkan oleh tindakan bodoh Keenan waktu itu, Padahal rumah tangga kami sedang keadaan
baik baik saja. Aku diam diam membeli tes kehamilan dan menggunakannya. Hasil yang
ditunjukkan positif disaat itu juga Keenan membuka pintu dan melihat hasil tes kehamilan ku.
Dia mengucap syukur dan berjanji untuk menyayangi calon bayi kami, 6 bulan kemudian bayi
laki laki kami lahir dan beri nama Keandra, kehadiran Kean menyempurnakan rumah tangga
kami. Aku tidak menyangka kehidupan ku yang menyedihkan akan menyenangkan seperti
sekarang. Adanya suami yang menyanyangi ku buah hati yang sehat tanpa kurang satu apapun
membuat hidup ku sempurna sekarang, aku bersyukur dapat melewati masa masa sulit.

Anda mungkin juga menyukai