Anda di halaman 1dari 11

MODUL 3 INSTRUMENTASI INDUSTRI (PNEUMATIKA)

Salsanabila Mariestiara Putri (1610631160130)


Asisten: Reza Dwiki
Tanggal Percobaan: 07/05/2019
TEL61648-Praktikum Sistem Instrumentasi
Laboratorium Komputasi – Fakultas Teknik UNSIKA

pneumatic, baik pure/full pneumatic maupun


Abstrak elektropneumaatik.
Pada percobaan modul 3 terdapat dua percobaan 2 Mengenal dan memahami bentuk, lambing,
menggunakan aplikasi fluid sim. Percobaan pertama dan fungsi macam-macam katup (valve) dan
dilakukan perancangan system pneumatic sederhana silinder.
dengan berbagai kasus dan percobaan kedua dilakukan
pembuatan rancangan sistem elektropneumatik dengan 3 Mampu mensimulasikan rangkaian
berbagai kasus. pneumatic sederhana dengan FluidSim.

Kata kunci: Pneumatik. Elektropneumatik, 2. STUDI PUSTAKA


FluidSim, Simulasi.
2.1 PENGENALAN PERANGKAT LUNAK FESTO
1. PENDAHULUAN FLUIDSIM
Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang FluidSim merupakan perangkat lunak yang dapat
menggunakan tekanan udara sebagai tenaga digunakan untuk membuat rangkaian, simulasi
penggeraknya. Cara kerja Pneumatik sama saja dan pengendalian pada bidang pneumatika,
dengan hidrolik yang membedakannya hanyalah hidrolika serta bidang elektro. Tampilan awal saat
tenaga penggeraknya. Jika pneumatik membuka perangkat lunak ini seperti terlihat pada
menggunakan udara sebagai tenaga gambar dibawah:
penggeraknya, dan sedangkan hidrolik
menggunakan cairan oli sebagai tenaga
penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan udara
inilah yang berfungsi untuk menggerakkan
sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang
nantinya mengubah tenaga/tekanan udara
tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan maju
mundur pada cylinder).
Penggunaan sistem Pneumatik dalam dunia
industry antara lain :
a. Pencekaman benda kerja
b. Penggeseran benda kerja Tampilan awal Festo FluidSim
c. Pengaturan posisi benda kerja
d. Pengaturan arah benda kerja
Aplikasi software untuk untuk demo simulasi 1) Menu File pada FluidSim
aliran fluida khususnya untuk aliran angina
adalah Fluid Simulator (fluid sim), aolikasi ini
berjalan dalam sistem windows. Fluid simulation
pneumatik ini dikembangkan oleh Festo Didactic,
Jerman. Software ini merupakan suatu program
pendukung untuk demo simulasi aliran fluida
(angin) yang khususnya pada sistem rangkaian
pneumatic.
Tujuan dari percobaan ini adalah memahami
konsep instrumentasi di dunia industry yang
berhubungan dengan elektropneumatik. Agar
pemahaman dari konsep instrumentasi
elektropneumatik tercapai, maka dalam
percobaan ini diharapkan mampu untuk :
1 Mengenal dan memahami system
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA 1
New Perintah ini digunakan untuk
membuat desain skematik, library,
atau file VDHL yang baru. Jumlah
window yang dapat dibuka
tergantung pada
kemampuan resource setiap system.
Kita dapat dari satu window ke
window lain dengan melihat angka
yang tertera di bagian bawah window
yang menandakan window ke berapa Menu Library pada FluidSim
yang sedang aktif.
Open Perintah ini digunakan untuk
Distance adalah bentuk menu dalam insert
membuka file desain, library, atau
VDHL yang sudah ada Rule yang menentukan jarak seberapa
Save Perintah ini digunakan untuk jauh acting cylinder itu bekerja
menyimpan file desain, library, atau
proyek yang aktif. Apabila kita dapat diatur dalam menu ini
menyimpan proyek. Capture akan
Part list adalah bentuk dari salah satu menu
menciptakan backup dengan ekstensi
*.DBK. Jika berupa library, pada insert yang merupakan bagian
ekstensinya. OBK, dan bila berupa
dari daftar dalam bentuk kolom
skematik, tidak ada backup yang
dibuat. tidak berbeda seperti teks
Circuit Gunakan perintah ini untuk melihat
Text merupakan jenis dari menu insert
Review tampilan desain skematik yang kita
buat. Setelah mengatur setting dikotak yang berguna menampilkan tulisan
dialog Circuit Preview, klik OK untuk
atau karakter yang ingin
menampilkan dokumen tercetak. Kita
dapat menggunakan tombol di bagian dimasukkan kedalamnya
atas window untuk melihat halaman
menggunakan menu ini
yang berbeda dan memperbesar atau
memperkecil tampilannya.
DDXF Perintah ini digunakan untuk
Export mengambil desain EDIF dan PDIF. 2) Menu “Excute” pada FluidSim
Desain EDIF harus berupa grafis dan
bukan netist.
Part Perintah ini digunakan untuk
List mengirimkan desain EDIF dan
Export halaman skematik DXF. Perintah ini
menyimpan desain EDIF dan bukan
nettist.

Check Melakukan pengecekan


Superficially secara otomotis, apabila
terdapat troubleshoot pada
rangkaian, maka check
superficially akan
mengeluarkan perintah
dan build and run tidak dapat
dijalankan

Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA 2


3) Menu Library pada FluidSim atau karakter yang ingin
dimasukkan kedalamnya
menggunakan menu ini

2.2 ALAT PENGGERAK PNEUMATIK

Aktuator adalah bagian keluaran untuk


mengubah energi suplai menjadi energi kerja
yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol
oleh sistem kontrol dan aktuator bertanggung
Hierarchical Bagian dari menu library yang jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol
view berfungsi menampilkan project terakhir.
baru dengan optional yang lebih
terbatas, diantaranya : distance 1) Gerakan lurus:
rule, parts list, state diagram, • Silinder kerja tunggal
text dan valve solve
• Si;inder kerja ganda
Total view adalah bagian dari menu library 2) Gerakan putar:
yang menampilkan project • Motor udara
dengan pilihan katup yang • Aktuator yang berputar
beragam atau menyeluruh pada
halaman project Simbol-simbol aktuator linear sebagai berikut:
Fluidsim adalah menu pilihan dalam
version 2 library dimana sama seperti SIMBOL NAMA
dengan total view, hanya saja KOMPONEN
pada menu ini katup yang
digunakan tidak dapat diedit
Silinder kerja
atau dikendalikan
tunggal

4) Menu Insert pada FluidSim


Silinder
kerja
tunggal,
piston
dengan
magnet
tetap
Silinder
kerja
ganda
Distance adalah bentuk menu dalam insert
Rule yang menentukan jarak seberapa
jauh acting cylinder itu bekerja
Simbol aktuator gerakan putar:
dapat diatur dalam menu ini
Part list adalah bentuk dari salah satu menu SIMBOL NAMA
KOMPONEN
pada insert yang merupakan bagian
Motor udara,
dari daftar dalam bentuk kolom putaran satu
arah, kapasitas
tidak berbeda seperti teks
tetap.
Text merupakan jenis dari menu insert
yang berguna menampilkan tulisan

Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA 3


silinder pada posisi awal dengan alasan agar
Motor udara,
kecepatan kembali tinggi pada kondisi tanpa beban.
putaran satu Pada silinder kerja tunggal dengan pegas, langka h
arah, kapasitas silinder dibatasi oleh panjangnya pegas. Oleh
bervariasi karena itu silinder kerja tunggal dibuat maksimum
Motor udara, langkahnya sampai sekitar 80 mm.
putaran dua arah
,kapasitas b) Silinder Kerja Ganda
bervariasi. Konstruksi silinder kerja ganda adalah sama
Aktuator putar dengan silinder kerja tunggal,
lintasan terbatas. tetapi tidak mempunyai pegas pengembali.
Silinder kerja ganda mempunyai dua saluran
Putaran
dua arah. (saluran masukan dan saluran pembuangan).
Silinder terdiri dari tabung silinder dan
penutupnya, piston dengan seal, batang piston,
a) Silinder kerja tunggal mempunyai seal piston
bantalan, ring pengikis
tunggal yang dipasang pada sisi suplai udara dan bagian penyambungan.
bertekanan. Pembuangan udara pada sisi
batang piston silinder dikeluarkan ke atmosfir Konstruksinya dapat dilihat pada gambar berikut
melalui saluran pembuangan. Jika lubang ini:
pembuangan tidak diproteksi dengan sebuah
penyaring akan memungkinkan masuknya
partikel halus dari debu ke dalam silinder yang
bisa merusak seal. Apabila lubang pembuangan ini
tertutup akan membatasi atau menghentikan
udara yang akan dibuang pada saat silinder
gerakan keluar dan gerakan akan menjadi
tersentak-sentak atau terhenti. Seal terbuat dari
bahan yang fleksibel yang ditanamkan di dalam
Konstruksi Silinder kerja ganda Keterangan:
piston dari logam atau plastik. Selama bergerak
permukaan seal bergeser dengan permukaan 1. Rumah Silinder
silinder. 2. Saluran masuk
3. Saluran keluar
Gambar konstruksi silinder kerja tunggal sebagai
4. Batang piston
berikut:
5. Seal
6. Bearing
7. Piston

Kontruksi silinder kerja tunggal Keterangan: Prinsip Kerja:


1. Rumah Silinder Dengan memberikan udara bertekanan pada satu
2. Lubang masuk udara bertekanan sisi permukaan piston (arah maju), sedangkan sisi
3. Piston yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir, maka
4. Batang piston
gaya diberikan pada sisi permukaan piston
5. Pegas pengembali
tersebut sehingga batang piston akan terdorong
Prinsip Kerja: keluar sampai mencapai posisi maksimum dan
berhenti. Gerakan silinder kembali masuk,
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang
sisi permukaan piston, sisi yang lain terbuka ke piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston
atmosfir. Silinder hanya bisa memberikan gaya (arah maju) udaranya terbuka ke atmosfir.
kerja ke satu arah. Gerakan piston kembali masuk
diberikan oleh Keuntungan silinder kerja ganda dapat dibebani
gaya pegas yang ada didalam silinder pada kedua arah gerakan batang pistonnya. Ini
direncanakan hanya untuk mengembalikan memungkinkan pemasangannya lebih fleksibel.

Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA 4


Gaya yang diberikan pada batang piston gerakan tergantung dari lubang dan jalan aliran KKA
keluar lebih besar daripada gerakan masuk. Karena tersebut. KKA digambarkan dengan jumlah lubang
efektif permukaan piston dikurangi pada sisi dan jumlah
batang piston oleh luas permukaan batang piston. kotak. Lubang-lubang menunjukkan saluran -
Bagian ini menjelaskan secara singkat komponen saluran udara dan jumlah kotak menunjukkan
dan alat yang digunakan selama praktikum. Selain jumlah posisi.
itu, bagian ini juga menjelaskan bagaimana cara Cara membaca simbol katup pneumatik berikut:
melakukan setiap percobaan. Penulisan cara
melakukan suatu percobaan tertentu ada kalanya Kotak menunjukkan
lebih baik jika direpresentasikankan dengan posisi pensakelaran
diagram. katup
SIMBOL NAMA Jumlah kotak
KOMPONEN
menunjukkan jumlah
Silinder kerja
posisi
ganda
pensakelaran katup
Silinder kerja Contoh : - jumlah kotak
ganda dengan 2
batang piston menunjukkan hanya
sisi ganda. 2
Silinder kerja kemungkinan
ganda dengan pensakelaran misal :
bantalan posisi ON dan posisi
udara tetap OFF.
dalam satu - jumlah kotak 3
arah. menunjukkan 3
Silinder kerja kemungkinan
ganda dengan pensakelaran misal :
bantalan posisi 1 - 0 - 2
udara tunggal , Garis menunjukkan
dapat diatur lintasan aliran.
pada satu sisi. Panah menunjukkan
Silinder kerja arah aliran
ganda dengan
Garis blok
bantalan udara
menunjukkan aliran
ganda, dapat
tertutup
diatur pada
( terblokir )
kedua sisi.
Silinder kerja
ganda dengan Garis diluar kotak
bantalan menunjukkan saluran
udara ganda , masukan
dapat diatur dan keluaran, digambar
pada kedua sisi di posisi awal
dan piston
bermagnet.

2.3 KATUP KONTROL PNEUMATIK


a. Katup kontrol arah
Katup kontrol arah adalah bagian yang
mempengaruhi jalannya aliran udara. Aliran udara
akan lewat, terblokir atau membuang ke atmosfir
Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA 5
3. OMetedologi
G
I 2.1 PNEUMATIK dan ELEKTRO PNEUMATIK
Simbol-simbol katup kontrol arah sebagai berikut:

4. HASIL DAN ANALISIS

4.1 RANGKAIAN PNEUMATIK


Metode Pengaktifan:
4.1.1 (gambar 3.18)
Metode pengaktifan KKA bergantung pada tugas Komponen yang digunakan pada percobaan
yang diperlukan. Jenis pengaktifan bervariasi, pertama gambar 3.18 adalah sebagai berikut:
seperti secara mekanis, pneumatis, elektris dan
kombinasi dari semuanya. • Katup 5/2 way valve

a) Katup kontrol tekanan • Distance rules

Katup kontrol tekanan berfungsi untuk • Katup 3/2 way valve


mengontrol tekanan yang masuk atau • Compressed air supply
keluar.
• Double acting cylinder
b) Katup kontrol aliran
Katup kontrol aliran berfungsi untuk
mengontrol aliran (kecepatan atau
laju aliran).

Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA 6


Analisa data
Seperti yang sudah tertera pada gambar 4.3
yang praktikan dapatkan dari mendesain lalu
mengrun skematik bahwa silinder maju akan
memompakan Aliran udara dari kompresor
ke input valve 5/2. Pada kondisi ini valve 3/2
dengan parameter A belum bergerak,sehingga
aliran udara mendorong aktuaktor maju
(keadaan go+). Pada kondisi ini valve 3/2
parameter B akan bergerak karena
dipengaruhi ruler pada aktuaktor, sehingga
aliran udara akan mendorong aktuaktor
Gambar 4.1 hasil skematik 3.18 kembali ke posisi awal (keadaan go-). Proses
diatas akan terus looping selama system
berjalan. Jika di gambarkan dengan sebuah
table kondisi kerja seperti table 4.1.
Tabel 4.1. Kondisi Aktuaktor
Aktuaktor Kondisi
A

Ket :
= Kondisi Naik (+)

= Kondisi Naik (-)

Gambar 4.2 hasil skematik yang sudah di run kasus


3.18(silinder mundur) 4.1.2 (GAMBAR 4.27)

Gambar 4.3 hasil skematik yang sudah di run kasus


3.18(silinder maju)

cara kerja rangkaian :


ketika silinder go (posisi awal) menyentuh roll
katup 3/2 way valve maka katup tersebut akan Gambar 4.4 hasil skematik 3.27
aktif dan sekaligus mengarilkan udara ke katup
5/2 way valve no 14 kemudian 5/2 way valve aktif
dan no 4 akan mengalirkan udara ke silinder dan
silinder akan go + (maju) lalu batang silinder
menyentuh roll katup 3/2 way valve dan katup
tersebut mengalirkan udara ke katup 5/2 way
valve no 12 dan mengalirkan udara ke katup

Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA 7


GANGGUAN 1

Gambar 4.6 hasil skematik gangguan II


Gambar 4.5 hasil skematik gangguan I
Seperti yang sudah tertera pada gambar 4.3 yang Analisa Data
praktikan dapatkan dari mendesain lalu mengrun Seperti yang sudah tertera pada gambar
skematik. Kondisi awal aktuaktor A dan B berada 4.3 yang praktikan dapatkan dari
pada kondisi mundur atau tidak terdorong mendesain lalu mengrun skematik.
menyebabkan tidak menyetuh limi switch. Kondisi Kondisi awal aktuaktor A berada pada
awal ketika dirun valve 3/2 dengan limit switch B1 kondisi mundur atau tidak mendorong
akan mengalirkan tekanan udara sehingga valve meyebabkan tidak mendorong limit dan
5/2 akan bergerak, tekanan udara akan mendorong aktuaktor B berada pada kondisi maju
aktuaktor A hingga menyentuh limit switch A2, lalu menyentuh limit switch depan.
mengalirkan tekanan udara sehingga mendorong Kondisi awal ketika dirun valve 3/2
valve 5/2 dan aktuaktor A akan mundur hingga dengan limit switch B2 akan mendorong
menyentuh limit switch A1. Dengan demikian tekanan udara sehingga valve 5/2 akan
valve 3/2 dengan limit switch A1 akan mendorong bergerak maju dikarenakan tekanan
aktuaktor B hingga menyentuh limit switch B1. udara mendorong aktuaktor A hingga
Proses ini akan terus berulang selama sistem menyentuh limit switch A2. Selanjutnya
berjalan.Dengan demikian, way valve 3/2 dengan valve 3/2 dengan limit switch A2 akan
limit switch A2 akan mendorong way valve 5/2 dan mendorong valve 5/2 dan mendorong
mendorong aktuaktor sehingga menyentuh mundur aktuaktor B sehingga
aktuaktor B2. Pada kondisi tersebut valve 3/2 menyentuh aktuaktor B1. Pada kondisi
dengan limit switch B2 dan mengarahkan aliran tersebut valve 3/2 dengan limit switch
udara sehingga mendorong way valve 5/2 dan B1, akan mengalirkan tekanan udara
aktuaktor A akan mundur hingga menyentuh limit sehingga mendorong valve 5/2 dan
switch A1. Dengan demikian, way valve 3/2 aktuaktor A akan mundur hingga
dengan limit switch A1 akan mendorong aktuaktor menyentuh limit switch A1. Lalu valve
B hingga menyentuh limit switch B1. Proses ini 3/2 dengan limit switch A1 akan
akan berlanjut selama sistem berjalan. mendorong maju aktuaktor B hingga
menyentuh limit switch B2. Proses ini
Tabel 4.2 untk mengerti jalanannya skematik : akan terus berulang selama sistem
Aktuaktor Kondisi Aktuaktor berjalan.
Tabel 4.3. Kondisi Aktuaktor
A
B

GANGGUAN II

Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA 8


GANGGUAN 3

Gambar 4.7 hasil skematik 3.27


Gambar 4.8 hasil skematik 3.30
GANGGUAN 1
Kondisi awal aktuaktor A dan B berada
Tiga buah Silinder kerja ganda A, B dan C. Silinder pada kondisi mundur atau masih
Kerja A akan bergerak maju sampai menyentuh limit menyentuh limit switch belakang artinya
switch depan dan akan disusul dengan silinder kerja switch A0 dan B0 dalam keadaan Normally
ganda B maju sampai menyentuh limit switch depan Close. Saat saklar ditekan maka arus akan
kemudian A mundur sampai menyentuh limit mengalir dan kumparan relay K berkerja
switch belakang dan terakhir silinder B akan dan mengaktifkan relay K akan berubah
mundur. Gerakan ini akan berlangsung sebanyak 3 menjadi Normally Close, kemudian arus
kali dan akan membuat silinder kerja ganda C maju akan mengalir ke kumparan solenoid 2 dan
sampai menyentuh limit switch depan kemudian 3. Ketika kumparan solenoid 3 bekerja,
akan mundur hingga menyentuh limit switch kondisi silinder pertama bergerak maju dan
belakang. Proses ini akan berulang secara terus kondisi silinder kedua tetap karena initial
menerus. condition valve berada pada kumparan
Tabel 4.4. Kondisi Aktuaktor solenoid 2 sehingga tidak merubah apapun
dari silinder ke dua. setelah itu slinder
pertama akan menyentuh limit switch A1
dan switch A1 berubah menjadi Normally
Close sekaligus A0 berubah menjadi
Normally Open. switch A1 akan mentrigger
kumparan solenoid 1 sehingga silinder ke
dua maju. setelah itu silinder 2 akan
menyentuh limit switch B1 dan switch B1
berubah menjadi Normally Close
sekaligus B0 berubah menjadi

4.2 RANGKAIAN ELEKTRO PNEUMATIK


Normally Open. Switch B1 akan mentrigger
kumparan solenoid 4 sehingga silinder
pertama mundur. Kemudian slinder
pertama akan menyentuh limit switch A0
dan switch A0 berubah menjadi Normally
Close sekaligus A1 berubah menjadi
Normally open. switch A0 akan mentrigger
kumparan solenoid 2 yang membuat
silinder ke dua mundur. Proses ini akan
terus berulang hingga saklar berhenti
ditekan dan berasa dalam keadaan
normally open.

Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA 9


GANGGUAN II

Dua buah Silinder kerja ganda A dan B. Silinder


Kerja A akan bergerak maju sampai menyentuh limit
switch depan dan akan disusul dengan silinder kerja
ganda B mundur sampai menyentuh limit switch
belakang kemudian dilanjutkan silinder A mundur
sampai menyentuh limit switch belakang dan
terakhir silinder B akan maju. Proses akan berhenti
setelah sistem berjalan sebanyak 3 kali atau tombol
start dilepaskan. (percobaan ini dikerjakan dengan
menggunakan 2 relay).
Gambar 4.12Rangkaian Elektr Pneumatik gangguan II(Pada
kondisi A- B-)

GANGGUAN III
Gambar 4.9 Rangkaian ElektroPneumatik gangguan
II

Gambar 4.10 Rangkaian ElektroPneumatik gangguan II


(Pada kondisi awal) Tiga buah Silinder kerja ganda A, B dan C. Silinder Kerja A
akan bergerak maju sampai menyentuh limit switch depan
dan akan disusul dengan silinder kerja ganda B maju sampai
menyentuh limit switch depan kemudian dilanjutkan
silinder A mundur sampai menyentuh limit switch belakang
dan terakhir silinder B akan mundur. Gerakan ini akan
berlangsung sebanyak 3 kali dan akan membuat silinder
kerja ganda C maju sampai menyentuh limit switch depan
kemudian akan mundur hingga menyentuh limit switch
belakang. Proses ini akan berulang secara terus menerus.

Gambar 4.11 Rangkaian ElektroPneumatik Gangguan II


(Pada kondisi A+ B+)

Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA

10
5. KESIMPULAN
Dari percobaan modul 3, kita dapat menarik
kesimpulan, yaitu:
a. Perancangan pneumatik dan
elektropneumatik dapat dilakukan dengan
menggunakan software FluidSim
b. Aktuator adalah bagian keluaran untuk
mengubah energi suplai menjadi energi
kerja yang dimanfaatkan
c. Elektropneumatik menggunakan prinsip
pneumatik namun memiliki media control
berupa sinyal elektrik.
d. Elektro pneumatic pada dasarnya adalah
penggabungan dari tenaga penggerak
tenaga listrik dengan kapasitas tegangan
dan daya yang relatif kecil dengan
tekanan udara.
e. Pada pneumatik kita dapat merubah atau
memindahkan label untuk berubah
kondisi dari rangkaian pneumatik itu
sendiri.
f. Pneumatic adalah sebuah sistem
penggerak yang menggunakan tekanan
udara sebagai tenaga penggeraknya.
Tekanan udara inilah yang dapat
menggerakkan silinder kerja. Silinder
kerja inilah yang nantinya akan
mengubah tenaga atau tekanan udara
tersebut menjadi tenaga mekanik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Modul praktikum Sistem Instrumentasi.
Laboratorium Dasar Teknik Elektro.
UNSIKA. 2018

Laporan Praktikum - Laboratorium Komputasi – FT UNSIKA

11

Anda mungkin juga menyukai