Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Sindrom Koroner Akut (SKA) yang biasa dikenal dengan penyakit jantung koroner adalah suatu kegawatdaruratan pembuluh darah koroner yang terdiri dari

infark miokard akut dengan gambaran elektrokardiografi (EKG) elevasi segmen ST (ST Elevation Myocard Infark/STEMI), infark miokard akut tanpa elevasi

segmen ST (Non STEMI) dan angina pektoris tidak stabil (APTS). Penyakit ini timbul akibat tersumbatnya pembuluh darah koroner yang melayani otot-otot

jantung oleh atherosclerosis yang terbentuk secara progresif dari masa kanak-kanak Istilah SKA mulai dipakai sejak tahun 1994,terminologi ini dipakai untuk

menunjukkan pasien dengan nyeri dada iskemik. Sakit dada merupakan keluhan yang tersering ,yaitu terjadi pada 70-80 % pasien SKA. Sindroma koroner

akut,merupakan sindroma klinis akibat adanya penyumbatan pembuluh darah koroner baik bersifat intermiten maupun menetap akibat rupturnya plak
atherosklerosis. Yang termasuk dalam kelompok tersebut adalah Angina Pektoris dan Infak Miokard. Penggabungan ke 3 hal tersebut dalam satu istilah SKA,
Hal ini didasarkan kesamaan dalam pathofisiologi, proses terjadinya arterosklerosis serta rupturnya plak atherosklerosis yang menyebabkan trombosis

intravaskular dan gangguan suplay darah miokard Hal tersebut mengakibatkan aliran balik darah di vena pulmonalis ke paru-paru karena jantung tidak
mampu menyalurkannya sehingga terbentuk bendungan darah di paru-paru (AHA, 2012; Black & Hawks, 2009). Bendungan ini akan mengganggu proses

pertukaran gas yang mengakibatkan keluhan sesak. Pasien diberikan tidur dalam posisi high fowler pada awal masuk untuk mengurangi sesak dan semi fowler

seiring terjadi pebaikan sesak.

CHF merupakan penyakit yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami intoleransi aktivitas. Intoleransi aktivitas merupakan ketidakcukupan energi

psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivita kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan (Nanda International,

2012). Ketidakcukupan energi ini mengakibatkan adanya penurunan aktivitas. Penurunan aktivitas biasanya dipicu oleh adanya dispnea dan kelelahan setelah

maupun tanpa aktivitas, yang merupakan efek dari ketidakmampuan jantung mencukupi kebutuhan oksigenasi tubuh. Aktivitas simpatis yang terjadi yang

bertujuan untuk meningkatkan curah jantung, akan tetapi aktivitas tersebut justru meningkatkan beban kerja jantung dan kebutuhan oksigen, serta
memperberat kerusakan jantung
Masalah keperawatan lain yang sering ditemukan pada pasien CHF adalah kelebihan volume pasien. Proses patofisiologi timbulnya edema merupakan

manifestasi klinis yang biasanya diakibatkan oleh kegagalan ventrikel kiri. Kegagalan ventrikel kiri menyebabkan ventrikel kanan mengalami dilatasi dan

hipertrofi karena harus bekerja keras untuk memompa darah ke paru-paru akibat adanya peningkatan tekanan pada sistem pembuluh darah di paru-paru.
Kegagalan mekanisme tersebut menyebabkan aliran dari vena cava berbalik kebelakang dan menyebabkan bendungan di sistem pencernaan, hati, ginjal,

kaki, dan sakrum (AHA, 2012;

Black dan Hawks, 2009).

Anda mungkin juga menyukai