Anda di halaman 1dari 13

Makalah

PELELANGAN / TENDER
Dibuat Untuk memenuhi Tugas Kelompok
Pada Mata Kuliah
MANAJEMEN KONSTRUKSI

Dosen Pengampu :
Ir. RIAN TRI KOMARA, MT.

Dibuat Oleh:

KELOMPOK - VII

ARY IQBAL 1607166769


HIZBULAH PANGESTU 1607167021

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1 - PENYETARAAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan HidayahNya,
sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas kelompok ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan tugas mata kuliah
Rekayasa Sungai Jurusan Teknik Sipil S-1 Universitas Riau . Makalah ini disusun berdasarkan
pembelajaran yang dilakukan dengan judul makalah PELELANGAN / TENDER Selama
menyelesaikan tugas ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya .

Penulis telah banyak memperoleh bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
menyelesaikan Makalah ini, Kami tak luput dari kesalahan-kesalahan dengan itu kritik dari
pembaca sangatlah berguna bagi Kami untuk kepentingan yang akan datang .

Akhir kata Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi Kami khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, 20 Oktober 2017

( Kelompok VII )

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lelang atau tender adalah penawaran pekerjaan kepada Kontraktor atau Konsultan untuk
mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat dipertanggung jawabkan.
Salah satu tahapan yang mutlak harus dilalui dalam proses pemilihan penyedia barang
dan jasa pemerintah adalah tahapan pembukaan dokumen penawaran. Acara pembukaan
dokumen penawaran dilakukan secara resmi dalam suatu acara yang disaksikan oleh
semua peserta lelang karena dokumen tersebut merupakan penentu dalam persaingan
pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah. Acara pembukaan penawaran selalu
menjadi perhatian semua peserta lelang karena dalam acara inilah panitia pengadaan
barang/jasa pemerintah membeberkan seluruh data-data yang terdapat dalam setiap
dokumen penawaran kepada seluruh peserta lelang.

Dengan mengetahui setiap informasi yang terdapat dalam dokumen penawaran peserta
lainnya, maka secara tidak langsung para peserta lelang dapat mengawasi panitia
pengadaan barang/jasa dalam melakukan proses evaluasi dokumen penawaran tersebut.
Dengan demikian proses penentuan pemenang lelang menjadi terbuka dan bebas dari
kecurangan. Karena itulah, meskipun tidak ada kewajiban untuk hadir dalam acara
pembukaan penawaran, setiap peserta lelang selalu berusaha untuk hadir dalam acara
tersebut. Tata cara pembukaan dokumen, siapa saja yang diperkanankan hadir, serta
dokumen apa saja yang harus dibuka pada acara tersebut telah diatur dalam Peraturan
Presiden R.I nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Pemasaran merupakan suatu fungsi yang meliputi sejumlah aktivitas dalam


menukarkan jasa perusahaan konstruksi untuk keuntungan ekonomis. Menurut konsep
pemasaran modern, fokus aktivitas tersebut adalah pelelangan, dan mengalir kembali
kepada kontraktor yang kemudian dapat merencanakan cara untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Penawaran bersaing (competitive bidding) adalah jenis lain dari pricing dalam
istilah pemasaran. Dalam penawaran bersaing, setiap penawar pada suatu kontrak tertentu

1
harus menyerahkan semua dokumen penawaran yang masih dapat
dipertanggungjawabkan (lowest, responsive, dan responsible) sebagai pertimbangan
untuk memenangkan tender tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Pelelangan
Pelelangan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang /
jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat diantara penyedian barang / jasa yang setara
dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan
diikuti oleh pihak pihak yang terkait secara taat sehingga terpilih penyedia terbaik ( Wulfram I.
Ervianto)
Lelang adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum baik secara langsung maupun
melalui media elektronik dengan cara penawaran harga secara lisan dan atau tertulis yang
didahului dengan usaha mengumpulkan peminat.
pelelangan dapat dilakukan melalui:
pelelangan umum
pelelangan yang dilakukan secara terbuka dan diselenggarakan dengan penawaran tertulis
pelelangan terbatas
pelelangan yang dilakukan diantara calon pemborong/rekanan yangtercatat dalam Daftar
Rekanan Mampu (DRM) yang telah lulus dalam prakualifikasi yang diadakan oleh
panitia prakualifikasi
pelelangan langsung
penunjukan pemborong/rekanan sebagai pelaksana pemborong/pembelian tanpa melalui
pelelangan umum atau pelelangan terbatas.

2.2 Pengumuman dan pendaftaran peserta


Panitia/pejabat pengadaan harus mengumumkan secara luas tentang pelelangan umum
dengan pasca kualifikasi atau adanya prakualifikasi, dimana isi pengumuman memuat
sekurang-kurangnya :
nama dan alamat pengguna jasa yang mengadakan pelelangan,
uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan,
pekiraan nilai pekerjaan,
syarat-syarat peserta lelang,

3
tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mengambil dokumen pengadaan.

2.3 Pasca kualifikasi dan pra kualifikasi


Pada prinsipnya penilaian kualifikasi atas kompetensi dan kemampuan usaha peserta
pelelangan umum, dilakukan dengan pascakualifikasi.
Prakualifikasi
adalah tahap untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan para
rekanan (Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan Kontraktor) yang ikutserta
dalam pelelangan.

Kemampuan meliputi :
Modal kerja
jumlah tenaga ahli
jumlah peralatan
pengalaman kerja
fasilitas kerja, dll.

2.4 Penyusunan daftar peserta lelang, penyampaian


Adalah penyampaian undangan dan pengambilan dokumen pemilikan penyedia barang
dan jasa

1. Penjelasan lelang (aanwijziing)


Pada penjelasan lelang akan dijelaskan :
Metoda pengadaan/penyelenggaraan pelelangan,
Cara penyampaian penawaran (satu sampul atau dua sampul atau dua tahap),
Dokumen yang harus dilampirkan di dalam dokumen penawaran,
Acara pembukaan dokumen penawaran,
Metoda evaluasi,
Hal-hal yang menggugurkan penawaran,
Jenis kontrak yang akan dipergunakan
Ketentuan dan cara evaluasi

4
Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada usaha kecil, Besaran, masa
berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan penawaran. Hasil rapat
penjelasan pekerjaan ini dibuatkan Berita Acara Penjelasan (Aanwyzing) yang ditanda-
tangani oleh panitia lelang, konsultan dan wakil dari rekanan peserta lelang

2. Penyampaian dan Pembukaan Dokumen Penawaran.


Semua peserta lelang membawa penawarannya dan dimasukan kotak pelelangan yang
telah disediakan sampai batas waktu pemasukan penawaran yang ditentukan. Harga
penawaran dan kelengkapan administrasi dan teknis dibaca keras-keras dan dituliskan
dipapan tulis. Jika ada kelalaian pada salah satu persyaratan administratifnya, maka calon
peserta tersebut dinyatakan gugur/ didiskualifikasi.
Proses yang dilakukan:
Mengikuti ketentuan yang disyaratkan dalam dokumen lelang
Dijelaskan dalam penjelasan lelang (aanwijzing)
Panitia mencatat waktu, tempat dan tempat penerimaan dokumen penawaran
Menolak dokumen yang terlambat
Pembukaan dokumen penawaran dilaksakanakan sebagai berikut :
Panitia meminta sekurang-kurangnya dua wakil dari peserta pelelangan yang hadir
sebagai saksi.
Panitia meneliti kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran.
Pembukaan dokumen penawaran dapat dilakukan dengan jalan Sistem satu sampu
Sistem dua sampu Sistem dua tahap

3. Evaluasi Penawaran.
Adapun aspek yang dievaluasi/dinilai dari rekanan ini, antara lain :
metode kerja
peralatan yang akan digunakan
kualifikasi personal yang akan
bonafiditas perusahaan
harga penawaran dan kelengkapan administrasinya

5
Evaluasi penawaran dilakukan kepada semua penawaran yang dinyatakan lulus pada saat
pembukaan penawaran. Evaluasi tersebut meliputi :
evaluasi administrasi,
evaluasi teknis,
dan evaluasi harga berdasarkan kriteria, metoda dan tata cara evaluasi yang sudah
ditetapkan.

4. Pembuktian Kualifikasi.
Terhadap penyedia jasa yang diusulkan sebagai pemenang dan pemenangan cadangan,
dilakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada.
5. Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan
Dari hasil evaluasi teknis, administrasi, dan biaya panitia pelelangan menuangkannya ke
dalam berita acara hasil pelelangan (BAHP).
Dalam BAHP memuat :
nama semua peserta lelang dan harga penawaran,
metoda evaluasi yang dipergunakan,
unsur-unsur yang dievaluasi,
rumus yang digunakan,
keterangan yang dianggap perlu mengenai hal ihwal pelaksanaan pelelangan
tanggal dibuatnya berita acara, serta jumlah peserta yang lulus dan yang tidak lulus.
penetapan urutan dari tiga calon pemenang lelang

6. Penetapan Pemenang Lelang.


Panitia menetapkan calon pemenang lelang yang menguntungkan bagi negara dalam
artian :
memenuhi persyaratan teknis dan administrasi
perhitungan harga yang ditawarkan adalah terendah yang responsif
memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam negeri
penawaran tersebut adalah penawaran yang terendah diantara penawaran yang
memenuhi syarat.

6
Pejabat yang berwenang selanjutnya menetapkan pemenan lelang dan mengeluarkan
Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Kemudian Pimpinan Proyek
mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK)/ Letter to Proceed. Untuk proyek-proyek non
pemerintah pemberitahuan secara tertulis dan sifat pemberitahuannya dapat terdiri dari
dua hal :
Dengan memakai SPK, dimana dalam surat tersebut calon pemenangnya
dinyatakan menang dan diminta dalam tempo sekian hari kedepan sudah harus
memulai pelaksanaan fisiknya. SPK ini sifatnya mengikat dan diberikan terlebih hulu
untuk mempercepat pelaksanaan administratifnya, meskipun kontrak kerja belum
ditanda-tangani
oleh kedua belah pihak.
Dengan memakai surat pemberitahuan (Letter of Award) yang isinya
menjelaskan bahwa calon kontraktor telah menang dan sekaligus merupakan
tanda bagi calon kontraktor tersebut untuk mulai melakukan persiapan
persiapan administratif. Letter of Award dibuat karena ada keterkaitan pihak
ketiga, misalnya untuk kontrak-kontrak internasional yang sifatnya antar
pemerintah (G to G), atau bila dananya diperoleh dari bank-bank internasional

7. Pengumuman Pemenang Lelang


Pemenang lelang diumumkan dan diberitahukan oleh panitia kepada peserta selambat-
lambatnya dua hari kerja setelah diterimanya SPPBJ dari pejabat yang berwenang.

8. Sanggahan Peserta Lelang dan Pengaduan Masyarakat


Kepada peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang lelang diberikan
kesempatan untuk mengajukan sangahan secara tertulis

9. Penerbitan Surat Keputusan Penetapan Penyedia


Pengguna barang/jasa mengeluarkan surat keputusan penetapan penyedia barang/jasa
(SKPPBJ) sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan ketentuan:
tidak ada sanggahan dari peserta lelang
Sanggahan tidak benar atau sanggahan sudah lewat

7
masa sanggah

10. Pelelangan Gagal dan Pelelangan Ulang


Pelelangan dinyatakan gagal apabila :
penyedia barang/jasa yang tercantum di dalam daftar calon peserta lelang kurang dari
tiga
penawaran yang masuk kurang dari tiga
Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam dokumen
lelang
Tidak ada penawaran yang harga penawarannya lebih rendah atau sama dengan
pagu dana yang tersedia.
Sanggahan peserta lelang adanya kesalahan prosedur ternyata benar
Sanggahan peserta lelang adanya KKN ternyata benar
Calon pemenang lelang 1, 2, dan 3 mengundurkan diri dan tidak bersedia ditunjuk
Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen lelang dan prosedur
yang berlaku
Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan lelang ternyata benar

11. Pelelangan Ulang


Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, pengguna barang/jasa/pejabat yang berwenang
memerintahkan pelelangan ulang

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pelelangan adalah serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang / jasa dengan cara
menciptakan persaingan yang sehat diantara penyedian barang / jasa yang setara dan memenuhi
syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak
pihak yang terkait secara taat sehingga terpilih penyedia terbia.

9
DAFTAR PUSTAKA

http: staff,unud.ac.id/-agungyana
Trikomara, Rian. 2010.Bahan Ajar Kuliah.Pekanbaru: Universitas Riau
Dani, hasan dan Mas suryoto, 2003, Manajemen Proyek I, Unipres Surabaya; Surabaya

10

Anda mungkin juga menyukai