Float Adalah Fragmen
Float Adalah Fragmen
bijih yang lapuk dan tererosi. Akibat adanya gaya grafitasi dan aliran air, maka float ini
ditransport ketempat-tempat yang lebih rendah (kearah hilir). Pada umumnya, float ini banyak
yang terdapat pada sungai-sungai, dengan asumsi bahwa jika terdapat pecahan-pecahan yang
mengandung mineralisasi, maka sumbernya adalah pada suatu tempat di bagian hulu dari
sungai tersebut. Dengan berjalan kearah hulu, maka diharapkan dapat ditemukan asal dari
(termineralisasi) dapat digunakan sebagai indicator untuk menduga jarak float terhadap
sumbernya. Selain itu sifat dan krakteristik sungai seperti kuat arus, banjir, atau limpasan juga
Selain dengan tracing float, dapat juga dilakukan tracing dengan pendulangan (tracing
with panning). Pada tracing float, material yang menjadi panduan berukuran kasar (besar),
halus (pasir s/d kerikil). Secara konseptual tracing dengan pendulangan ini mirip dengan
tracing float.
Pada gambar 2 dapat dilihat sketsa pengerjaan metode tracing float atau tracing with
panning tersebut, dimana pengecekan dilakukan untuk semua cabang (anak) sungai. Oleh
sebab itu, informasi 9peta) jaringan sungai menjadi media utama untuk metode ini.
Pada lokasi dimana float mulai hilang. Dapat diinterpretasikan bahwa zona sumber float
telah terlewati, sehingga konsentrasi penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada daerah
dimana float tersebut mulai hilang.secara teoritis, pada daerah dimana float tersebut hilang
dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan uji paritan (trenching) dan uji
Trenching (pembuatan paritan) merupakan salah satu cara dalam observasi singkapan
o Pada pengamatan (observasi) singkapan, paritan uji di lakukan dengan cara menggali tanah
penutup dengan arah relatif tegak lurus bidang perlapisan (terutama pada endapan berlapis).
Informasi yang di perolaeh antara lain: jurus bidang perlapisan, kemiringan lapisan,
kerakteristik perlapisan (ada split atau sisipan), serta dapatr sebagai lokasi sampling.
o Sedangkan pada pencarian sumber (badan) bijih, parit uji di buat berupa series dengan arah
paritan relatif tegak lurus terhadap jurus zona badan bijih, sehingga batas zona bijih tersebut
dapat di ketahui (lihat gambar 3). Informasi yang dapat diperoleh antara lain: adanya zona
alterasi, zona mineralisasi, arah relatif (umum) jurus dan kemiringan, serta dapat sebagai lokasi
sampling. Dengan mengkorelasikan series paritan uji tersebut diharapkan zona bijih/
Pembuatan trenching (paritan) ini dilakukan dengan kondisi umum sebagai berikut:
o Pada kondisi lereng (miring) dapat dibuat mulai dari bagian yang rendah, sehingga dapat terjadi