Anda di halaman 1dari 20

DOSEN : MULYADI SKM.,M.

Kes

MATA KULIAH : PENYEHATAN UDARA -A

UDARA DI LUAR RUANGAN ( Perubahan Iklim, Permsalahan dan


Dampaknya Bagi Kesehatan Manusia)

Oleh:

FATMAWATI RAHIM

PO.71.4.221.15.1.056

D-IV III B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI D.IV

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas
anugrah-NYA saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
UDARA DI LUAR RUANGAN ( Perubahan Iklim, Permsalahan dan
Dampaknya Bagi Kesehatan Manusia) dengan tepat waktu dan penuh
rasa tanggung jawab, mengingat ini merupakan salah satu kriteria
penilaian dosen terhadap mahasiswa khususnya dalam mata pelajaran
Penyehatan Udara-A.

Adapun dalam penulisan makalah ini saya dihadapkan dengan


berbagai kesulitan dan hambatan-hambatan, namun semua itu dapat
teratasi berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan moral,
maupun materil.

Oleh karena itu, ijinkan kani menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu, akhirnya saya
menyadari bahwa tiada gading yang tak retak begitu pula saya selaku
insan manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Olehnya saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini
sangat diharapkan.

Makassar, 25 Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................. i

Daftar isi ...........................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang ............................................................................................ 1


B. Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Udara ........................................................................................ 3


B. Polusi Udara ............................................................................................... 3
C. Tinjauan tentang udara di luar ruangan (outdoor)...................................... 5
D. Pengertian Iklim ......................................................................................... 9

BAB III . PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 16
B. Saran ......................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Udara sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi kehidupan


manusia serta makhluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara kelestarian
fungsinya untuk pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan manusia serta
perlindungan bagi makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).
Pencemaran udara baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan dapat
menimbulkan penyakit pada manusia. Pada tahun 2012 WHO melaporkan
bahwa sekitar 7 juta kematian atau 1/8 dari jumlah kematian global
disebabkan oleh pajanan pencemaran udara. Kematian tertinggi berada di
negara-negara dengan penghasilan rendah sampai menengah yaitu pada daerah
Asia Tenggara dan Pasifik Barat dengan 3,3 juta kematian yang disebabkan
pencemaran udara di dalam ruangan dan 2,6 juta kematian yang disebabkan
pencemaran udara di luar ruangan (WHO, 2014). Polusi udara adalah masalah
lingkungan yang mempengaruhi setiap orang di negara berkembang dan
negara maju. Badan WHO memperkirakan sekitar 80% dari kematian dini
terkait polusi udara disebabkan oleh penyakit jantung iskemik dan stroke,
sementara 14% karena penyakit paru obstruktif kronik atau infeksi saluran
napas bagian bawah; dan 6% kematian karena kanker paru.

Perubahan iklim bukanlah hal baru selalu berubah- ubah. Jutaan


tahun yang lalu, sebagian wilayah dunia yang kini lebih hangat, dahulunya
merupakan wilayah yang tertutupi oleh es, dan beberapa abad terakhir ini,
suhu rata-rata telah naik turun secara musiman, sebagai akibat fluktuasi
radiasi matahari misalnya, atau akibat letusan gunung berapi secara berkala.

1
Namun yang baru adalah bahwa perubahan iklim yang ada saat ini dan
yang akan datang dapat disebabkan bukan hanya oleh peristiwa alam
melainkan lebih karena berbagai aktivitas manusia. Kemajuan pesat
pembangunan ekonomi kita memberikan dampak yang serius terhadap
iklim dunia, antara lain lewat pembakaran secara besar-besaran batu bara,
minyak dan kayu misalnya, serta pembabatan hutan. Kerusakannya
terutama terjadi melalui produksi gas rumah kaca, dinamakan demikian
karena gas-gas itu memiliki efek yang sama dengan atap sebuah rumah
kaca.

Sebagian besar polusi udara dapat ditelusuri pada pembakaran bahan


bakar fosil. Bahan bakar fosil yang terbakar selama banyak proses, termasuk
di pembangkit listrik untuk menciptakan listrik, di pabrik-pabrik untuk
membuat mesin berjalan, pada kompor listrik dan tungku untuk pemanasan,
dan fasilitas limbah. Mungkin salah satu penggunaan terbesar dari bahan bakar
fosil dalam transportasi. Bahan bakar fosil yang digunakan dalam mobil,
kereta api, dan pesawat.
Polusi udara juga dapat disebabkan oleh pertanian, seperti peternakan
sapi dan penggunaan pupuk dan pestisida. Sumber-sumber lain dari polusi
udara meliputi produksi plastik, pendingin, dan aerosol, dalam tenaga nuklir
dan pertahanan, dari tempat pembuangan sampah dan pertambangan, dan dari
senjata biologis. Oleh karena itu sebagai seorang tenaga sanitarian harus dapat
meminimalisir pencemaran udara dengan salahsatu upaya melalui
penyegagaran udara.

B. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian polusi udara
Mengetahui Pengertian Udara Luar Ruangan
Untuk mengetahuiperubahan iklim, permsalahan serta dampaknya bagi
kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Udara

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan.
Kualitas dari Udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara
alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat
menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat
penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya
seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk
beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit
saja (Fardiaz, 1992).

B. Polusi Udara

Polusi udara adalah masuknya zat-zat kimia, masalah partikulat atau


bahan-bahan biologis yang berbahaya atau membuat manusia atau organisme
hidup lain tidak nyaman, atau dapat juga menyebabkan kerusakan pada
lingkungan alami atau lingkungan buatan manusia ke dalam atmosfir. Polusi
udara tersebut dapat disebabkan oleh sumber-sumber alami ataupun hasil dari
kegiatan manusia.

Selain itu pencemaran udara dapat pula dikatakan sebagai perubahan


atmosfer oleh karena masuknya bahan kontaminan alami atau buatan ke dalam
atmosfer tersebut (Parker, 1980). Menurut Kumar (1987), pencemaran udara
adalah adanya bahan polutan di atmosfer yang dalam konsentrasi tertentu akan
mengganggu keseimbangan dinamik di atmosfer dan mempunyai efek pada

3
manusia dan lingkungannya. Pengertian lain dari pencemaran udara adalah
adanya bahan kontaminan di atmosfer karena ulah manusia (man made). Hal
ini untuk membedakan dengan pencemaran udara alamiah (natural air
pollution) dan pencemaran udara ditempat kerja (occupational air pollution).

Ketika orang berpikir mengenai polusi udara, biasanya mereka


memikirkan mengenai kabut asap, hujan asam, klorofuorkarbon atau CFC dan
bentuk lain dari polusi udara di luar ruangan. Tetapi tahukah Anda bahwa
polusi udara juga dapat terdapat di dalam rumah atau bangunan lain? Setiap
tahun kesehatan banyak orang dipengaruhi oleh zat-zat kimia yang terdapat
pada udara di dalam bangunan.

Banyak penelitian mengenai polusi udara yang sedang dilakukan pada


laboratorium dan universitas. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk
menemukan jalan keluar dan untuk mendidik masyarakat tentang masalah ini.
Dua tempat yang mengerjakan penelitian ini adalah Universitas California,
Berkeley dan LNBL.

Ada beberapa jenis polusi udara dan dampak dari polusi udara yang
diketahui dengan baik yang sering juga didiskusikan. Beberapa polusi udara
tersebut adalah kabut asap, hujan asam dan efek rumah kaca, serta lubang-
lubang dalam lapisan ozon. Masing-masing masalah tersebut memiliki
dampak yang serius untuk kesehatan kita dan makhluk hidup lain sebagaimana
juga sebagai lingkungan secara keseluruhan.

Salah satu jenis polusi udara adalah pelepasan partikel-partikel hasil


pembakaran bahan bakar untuk energi ke udara. Asap mesin diesel adalah
contoh yang tepat untuk masalah partikulat ini. Partikel-partikel berukuran
sangat kecil dengan ukuran sekitar 2,5 mikron atau sekitar 0,0001 inci. Polusi
udara jenis ini terkadang disebut sebagai polusi karbon hitam. Knalpot
pembuangan dari pembakaran bahan bakar pada mobil, perumahan dan
industry adalah sumber utama polusi udara.
4
Beberapa pihak yang berwenang percaya bahwa bahkan kayu dan arang
yang terbakar pada perapian dan tempat pemanggang dapat melepaskan
jumlah jelaga yang signifikan ke udara. Jenis lain dari polusi udara adalah
pelepasan gas berbahaya seperti belerang dioksida, karbon monoksida,
nitrogen oksida dan uap kimia.

Hal-hal tersebut dapat turut ambil bagian dalam reaksi kimia lebih lanjut
ketika zat-zat tersebut mencapai atmosfer, dan membentuk kabut asap dan
hujan asam. Polusi udara juga harus dipertimbangkan di dalam rumah kita,
kantor dan sekolah. Beberapa dari polusi ini dapat dihasilkan oleh kegiatan di
dalam rumah seperti merokok dan memasak.

C. Tinjauan tentang udara di luar ruangan (outdoor)


1. Pengertian Udara Luar Ruangan

Udara di luar ruangan terbuat dari partikel-partikel kimia. Ketika


asap atau polutan lain masuk udara, partikel-partikel yang ditemukan
dalam polusi bercampur dengan udara. Udara tercemar ketika mengandung
banyak partikel beracun yang besar.

Polusi udara di luar ruangan mengubah karakteristik alamiah dari


atmosfer. Polutan primer ditambahkan langsung ke atmosfer. Kebakaran
menambah polutan primer ke udara. Partikel dibebaskan dari api langsung
masuk ke udara dan menyebabkan polusi misalnya Kebakaran hutan, baik
alami atau yang disebabkan manusia, pelepasan partikel ke udara, salah
satu dari banyak penyebab polusi udara. Pembakaran bahan bakar fosil
seperti minyak dan batu bara merupakan sumber utama polutan
primer seperti sumber utama pencemaran udara adalah pembakaran bahan
bakar fosil dari pabrik, pembangkit listrik, dan kendaraan bermotor.

5
2. Polusi Udara di Luar Ruangan
Kabut Asap adalah salah satu polusi udara di luar ruangan dalam
skala besar. Kabut Asap ini disebabkan oleh reaksi kimia antara beberapa
polusi udara yang berasal dari berbagai macam sumber, terutama knalpot
kendaraan dan emisi industri. Perkotaan sering menjadi pusat dari
kegiatan-kegiatan jenis ini, dan banyak orang yang menderita dari dampak
Kabut Asap. Pada setiap kota, penyebab-penyebab yang pasti dari polusi
udara dapat berbeda. Hal tersebut bergantung dari lokasi geografis, suhu,
angin dan faktor cuaca, polusi udara menyebar secara berbeda. Namun
demikian, terkadang hal tersebut tidak terjadi dan polusi udara dapat naik
ke tingkat yang berbahaya.
Suatu inverse suhu terjadi ketika udara di dekat bumi lebih dingin
ketimbang udara di atasnya. Pada kondisi tersebut polusi tidak dapat naik
dan akan menyebar. Perkotaan dikelilingi oleh pegunungan juga dapat
mengalami polusi udara yang terperangkap. Inversi dapat terjadi dalam
berbagai musim. Inversi musim dingin dapat menyebabkan polusi
partikulat dan karbon monoksida. Sedangkan inverse musim panas lebih
sering menyebabkan kabut asap.
Konsekuensi lain dari polusi udara di luar ruangan adalah hujan
asam. Ketika suatu polutan seperti asam belerang menyatu dengan tetesan
air di udara, maka air atau salju dapat menjadi terasamkan. Dampak dari
hujan asam pada lingkungan dapat sangat serius. Tumbuhan dapat rusak
dengan hancurnya dedaunan mereka, meracuni tanah dan mengubah
kandungan kimia dari danau dan sungai.
Kerusakan yang disebabkan oleh hujan asam (akibat polusi udara)
membunuh pepohonan, membahayakan hewan, ikan dan kehidupan liar
lainnya. USGS (United State Geological Survey), EPA (Enviromental
Protection Agency) dan Environment Canada adalah beberapa lembaga
yang sedang aktif mempelajari masalah hujan asam.
Efek rumah kaca (penyebab polusi udara) atau yang biasa disebut
juga sebagai pemanasan global secara umum dipercaya berasal dari
6
penumpukan gas karbondioksida di dalam atmosfir. Karbondioksida
dihasilkan ketika bahan bakar mengalami pembakaran. Tumbuhan
mengonversi karbondioksida kembali menjadi oksigen, tetapi pelepasan
karbondioksida dari kegiatan manusia jauh lebih tinggi dari yang dapat
diproses oleh tanaman-tanaman di dunia.
Situasi polusi udara ini diperburuk dengan adanya penebangan
hutan dan kehidupan tanaman dirusak oleh hujan asam. Dengan demikian
jumlah karbondioksida di udara terus meningkat. Penumpukan
karbondioksida ini berperan seperti suatu selimut dan membuat perangkap
panas dekat dengan permukaan bumi. Perubahan atau bahkan beberapa
derajat dapat memengaruhi kita semua dengan adanya perubahan iklim
dan bahkan kemungkinan bahwa es di kutub dapat meleleh. Salah satu
konsekuensi dari lelehnya es di kutub dapat menaikkan tingkat air laut
secara global. Sehingga mengakibatkan banjir yang meluas di pantai-
pantai. Betapa mengerikan ya dampak dari suatu polusi udara yang
berawal dari gas karbondioksida buangan.
Penipisan ozon adalah hasil lain dari polusi udara. Zat-zat kimia
yang dilepaskan oleh kegiatan kita memengaruhi stratosfir, salah satu
lapisan atmosfir yang mengelilingi bumi. Lapisan ozon dalam stratosfir
melindungi bumi dari radiasi ultraviolet dari matahari. Lepasnya kloro
fluor karbon atau CFC dari kaleng yang mengandung aerosol, sistem
pendingan dan peralatan refrigerator atau pembeku dapat menghilangkan
beberapa ozon, sehingga menyebabkan lubang-lubang. Sehingga lapisan
tersebut terbuka dan memungkinkan radiasi mencapai bumi. Radiasi
ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit dan dapat menyebabkan
kerusakan pada tumbuhan dan kehidupan liar. Sungguh polusi udara
tersebut merupakan ancaman serius bagi kehidupan manusia.

7
3. Sumber Polusi Udara Di Luar Ruangan

Sebagian besar polusi udara dapat ditelusuri pada pembakaran


bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil yang terbakar selama banyak proses,
termasuk di pembangkit listrik untuk menciptakan listrik, di pabrik-pabrik
untuk membuat mesin berjalan, pada kompor listrik dan tungku untuk
pemanasan, dan fasilitas limbah. Mungkin salah satu penggunaan terbesar
dari bahan bakar fosil dalam transportasi. Bahan bakar fosil yang
digunakan dalam mobil, kereta api, dan pesawat.
Polusi udara juga dapat disebabkan oleh pertanian, seperti
peternakan sapi dan penggunaan pupuk dan pestisida. Sumber-sumber lain
dari polusi udara meliputi produksi plastik, pendingin, dan aerosol, dalam
tenaga nuklir dan pertahanan, dari tempat pembuangan sampah dan
pertambangan, dan dari senjata biologis.
Polutan juga mempengaruhi atmosfer melalui kontribusi mereka
terhadap pemanasan global. Pemanasan global adalah peningkatan suhu
bumi. Hal ini diduga disebabkan sebagian oleh peningkatan gas rumah
kaca seperti karbon dioksida. Gas rumah kaca bisa dilepaskan oleh pabrik-
pabrik yang membakar bahan bakar fosil. Selama 20 tahun terakhir,
pembakaran bahan bakar fosil telah menghasilkan sekitar tiga-perempat
dari karbon dioksida dari aktivitas manusia. Sisa karbon dioksida di
atmosfer yang ada karena deforestasi, atau menebang pohon (Gambar di
bawah). Pohon menyerap karbon dioksida selama respirasi sel, sehingga
ketika pohon ditebang, mereka tidak dapat menghilangkan karbon dioksida
dari udara.
Peningkatan suhu global akan menyebabkan permukaan air laut
naik. Hal ini juga diharapkan dapat menghasilkan peningkatan kejadian
cuaca ekstrem dan mengubah jumlah curah hujan. Pemanasan global juga
dapat menyebabkan kekurangan pangan dan kepunahan spesies.

8
D. Pengertian Iklim

Pengertian iklim adalah kondisi rata-rata cuaca pada suatu wilayah


yang sangat luas dalam periode waktu yang sangat lama. Iklim terjadi dalam
waktu lama, umumnya 11-30 tahun yang disebabkan oleh letak geografis dan
topografi suatu wilayah yang mempengaruhi posisi matahari terhadap daerah
di bumi.

Adapun definisi perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik


atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa
dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia (Kementerian
Lingkungan Hidup, 2001). Perubahan fisik ini tidak terjadi hanya sesaat
tetapi dalam kurun waktu yang panjang. LAPAN (2002) mendefinisikan
perubahan iklim adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih elemen
cuaca pada suatu daerah tertentu. Sedangkan istilah perubahan iklim skala
global adalah perubahan iklim dengan acuan wilayah bumi secara
keseluruhan. IPCC (2001) menyatakan bahwa perubahan iklim merujuk
pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau pada variabilitasnya
yang nyata secara statistik untuk jangka waktu yang panjang (biasanya
dekade atau lebih). Selain itu juga diperjelas bahwa perubahan iklim
mungkin karena proses alam internal maupun ada kekuatan eksternal, atau
ulah manusia yang terus menerus merubah komposisi atmosfer dan tata
guna lahan.
Perubahan iklim melibatkan analisis iklim masa lalu, kondisi iklim
saat ini, dan estimasi kemungkinan iklim di masa yang akan datang
(beberapa dekade atau abad ke depan). Hal ini tidak terlepas juga dari
interaksi dinamis antara sejumlah komponen sistem iklim seperti atmosfer,
hidrofer (terutama lautan dan sungai), kriosfer, terestrial dan biosfer, dan
pedosfer. Dengan demikian, dalam studi-studi mengenai perubahan iklim
dibutuhkan penilaian yang terintegrasi terhadap sistem iklim atau sistem

9
bumi. Adapun penyebab terjadinya perubahan iklim yaitu:

1. Aktivitas Manusia

Kegiatan manusia dibumi ini merupakan penyebab utama terjadinya


perubahan iklim, terlebih aktivitas manusia yang mengarah kepada
pengrusakan lingkungan seperti penebangan hutan, pembangun
pemukiman didaerah resapan air, membuang limbah pabrik sembarangan,
dan lain sebagainya. Aktivitas-aktivitas manusia yang tidak
memperdulikan lingkungan membuat bumi semakin tidak ramah kepada
manusia dan menjadikan bumi semakin tidak nyaman ditempati lagi.

2. Pemanasan Global

Salah satu penyebab perubahan iklim yang terjadi dibumi ini adalah
pemanasan global. Pemanasan global merupakan meningkatnya suhu rata-
rata dipermukaan bumi baik itu darat maupun laut. Pengaruh pemanasan
global terhadap terjadinya perubahan iklim sangat signifikan, contohnya
adalah dari sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pemanasan global
dapat meningkatkan intensitas terjadinya badai. Hal ini membuktikan
bahwa anomali iklim dialam ini seringkali terjadi.

3. Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global


yang menjadikan bumi ini mengalami perubahan iklim. Peristiwa efek
rumah kaca utamanya disebabkan oleh aktivitas manusia seperti polusi
dari pabrik-pabrik, polusi dari kendaraan bermotor dan juga dari sektor
pertanian. Peristiwa ini bisa berdampak kepada mencairnya es-es atau
salju-salju abadi didaerah kutub yang bisa menyebabkan meningkatkan
permukaan air laut disekitar daerah tropis.

10
4. Menipisnya Lapisan Ozon

Perlu diketahui bersama bahwa saat ini lapisan ozon di atmosfer bumi
semakin menipis, dan ini merupakan salah satu penyebab
terjadinya perubahan iklim secara global. Sinar matahari yang menyinari
bumi langsung terpancar ke bumi tanpa terfilter terlebih dahulu dilapisan
ozon (karena semakin menipis), ini yang membuat sinar matahari terasa
sangat terik. Nah inilah salah satu penyebab kenapa bumi semakin hari
semakin panas dan kita merasa tidak nyaman lagi di bumi ini.

Perubahan cuaca dan iklim dipengaruhi oleh unsur-unsur sebagai berikut:

1. Suhu atau Temperatur Udara

Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas


molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur
udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukuran
suhu atau temperatur udara dinyatakan dalam skala Celcius (C),
Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Udara timbul karena adanya radiasi
panas matahari yang diterima bumi.

2. Tekanan Udara

Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang
lain adalah tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang
timbul akibat adanya berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara
di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu
tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini
disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan.
Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer dan dinyatakan
dengan milibar (mb).
11
Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

1) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.

2) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.

3) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.

3. Angin

Angin merupakan salah satu unsur cuaca dan iklim. Angin


adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke
daerah bertekanan udara rendah. Beberapa hal penting tentang angin
meliputi:
1) Kecepatan Angin

Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut


Anemometer.

2) Kekuatan Angin

Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin


bertiup maka makin tinggi/besar kekuatannya.
3) Arah Angin

Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama


Buys Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara
mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum. Pada
belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan
selatan berkelok ke kiri. Pembelokan arah angin terjadi karena
adanya rotasi bumi dari barat ke timur dan karena bumi bulat.

4. Kelembaban

Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan


iklim di suatu tempat adalah kelembaban udara. Kelembaban udara
adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara pada

12
saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara
disebut psychrometer atau hygrometer.
Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi:

1) Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang


menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu
meter kubik (1 m3) udara.
2) Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang
menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air
yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang
dapat ditampung oleh udara tersebut.

5. Curah Hujan

Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu
daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah
hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan,
dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara ain:
1) Bentuk medan atau topografi;

2) Arah lereng medan;

3) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan

4) Jarak perjalanan angin di atas medan datar.

Efek kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh perubahan iklim yaitu:

1. Cuaca panas yang ekstrem

Cuaca panas yang ekstrem dapat memicu:

Penyakit jantung dan pernapasan, terutama pada orang usia lanjut


akibat meningkatnya polutan di udara dan lapisan ozon.

13
Peningkatan kadar alergen udara seperti polen yang dapat memicu
asma.

2. Bencana alam dan pola hujan yang bervariasi

Meningkatnya ketinggian laut dan cuaca ekstrem dapat


menghancurkan rumah, fasilitas kesehatan, serta fasilitas publik
lainnya.
Meningkatnya pola hujan yang bervariasi dapat berefek pada suplai
air bersih. Berkurangnya ketersediaan air bersih dapat
meningkatkan penyakit diare.
Meningkatnya kejadian banjir yang berakibat terkontaminasinya
suplai air bersih, menaikkan risiko penyakit yang ditularkan
melalui air, dan menyediakan tempat untuk hewan seperti nyamuk
untuk berkembang biak. Selain itu, meningkatkan risiko tenggelam
dan cedera.
Memengaruhi produksi makanan pokok terutama di daerah
berkembang sehingga meningkatkan risiko malnutrisi.

3. Pola infeksi

Kondisi iklim sangat berpengaruh terhadap penyakit yang ditularkan


melalui air dan penyakit yang ditularkan melalui serangga, siput atau
binatang berdarah dingin lainnya. Kejadian malaria dan demam
berdarah juga meningkat.

4. Kesehatan mental

Mengalami perubahan cuaca yang ekstrem dapat menyebabkan


stres dan gangguan kesehatan mental lainnya, terutama bila seseorang
mengalami kehilangan orang tercinta akibat bencana alam. Beberapa
kelompok orang lebih rentan mengalami gangguan mental akibat
perubahan iklim, di antaranya anak-anak, usia lanjut, wanita hamildan
14
pasca melahirkan, orang dengan riwayat gangguan mental, dan orang
dengan penghasilan rendah. Mengurangi penggunaan gas yang dapat
menyebabkan efek rumah kaca bisa dilakukan dengan cara pemilihan
alat transportasi, makanan, dan energi yang lebih ramah lingkungan.
Dengan demikian, kita bisa mengurangi polusi udara yang berbahaya
bagi tubuh.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Udara di luar ruangan terbuat dari partikel-partikel kimia. Ketika asap
atau polutan lain masuk udara, partikel-partikel yang ditemukan dalam
polusi bercampur dengan udara. Udara tercemar ketika mengandung
banyak partikel beracun yang besar.
Polusi udara di luar ruangan mengubah karakteristik alamiah dari
atmosfer. Polutan primer ditambahkan langsung ke atmosfer. Kebakaran
menambah polutan primer ke udara. Partikel dibebaskan dari api langsung
masuk ke udara dan menyebabkan polusi misalnya Kebakaran hutan, baik
alami atau yang disebabkan manusia, pelepasan partikel ke udara, salah
satu dari banyak penyebab polusi udara.
2. perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara
lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas
terhadap berbagai sektor kehidupan manusia (Kementerian
Lingkungan Hidup, 2001). Perubahan fisik ini tidak terjadi hanya
sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang. LAPAN (2002)
mendefinisikan perubahan iklim adalah perubahan rata-rata salah satu
atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah tertentu.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi sumber referensi pembaca
sehingga dapat direalisasikan dalam kehidupan maupun membantu dalam
menyelesaaikan tugas kuliah bagi mahasiswa.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arya, Wisnu. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi.

Bintarto, R. dan Surastopo Hadisumarno (1991). Metode Analisa Geografi.


Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan
Sosial.

Gunarsih, Ance Kartasapoetra. (2004). Klimatologi : Pengaruh iklim terhadap


tanah dan tanaman. Jakarta: PT. Bumi aksara.

Huboyo, H.S. dan Sutrisno, E. 2009. Analisis Konsentrasi Particulate Matter 10


(PM10) pada Udara di Luar Ruang (Studi Kasus: Stasiun Tawang-
Semarang), Vol. 30, No. 1.

Handoko. (1995). Klimatologi Dasar : Landasan pemahaman fisika atmosfer dan


unsur-unsur iklim. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Hutabarat, Sahala dan Stewart M. Evans. (1985). Pengantar Oseanografi.


Jakarta: Universitas Indonesia.

Mahida, U.N, 1981, Pencemaran Udara dan Pemanfaatan Limbah Industri,


diterjemahkan oleh Prof. DR.Ir. Otto Soemarsoto, Penerbit C.V. Rajawali,
Jakarta.

Pencemaran Alam Sekitar, Siri Pencemaran Alam, Jasiman Ahmad, Eddiplex


Sdn. Bhd. 1996

Pencemaran Udara dan Bunyi, Siri Utamakan Alam Sekitar Anda, Jasman
Ahmad & Siti Razmah Idris, Penerbit Mikamas, 1996

Sangkertadi, 2013,Kenyamanan Termis di Ruang Luar Beriklim Tropis Lembab.


Alfabeta: Bandung.

Tjasyono, Bayong. (1987). Iklim dan Lingkungan. Bandung: Cendekia Jaya


Utama.

17

Anda mungkin juga menyukai