html
Sistem Suspensi
Sistem suspensi adalah suatu bagian dari chasis yang berfungsi menyerap
kejutan dari jalan agar tidak tersalur ke body, serta untuk menambah kenyamanan
berkendara.
2.Pegas Daun
3.Pegas Batang Torsi
Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun) pegas saat
menerima kejutan dari permukaan jalan.
Cara Kerja
Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak
shock absorber.
Saat Kompresi
Katup terbuka, minyak dapat mengalir dengan mudah sehing- ga tidak terjadi
peredaman.
Saat Ekspansi
Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) se- hingga terjadi
peredaman.
Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi. Sebaliknya saat kompresi tidak terjadi
peredaman.
2. Shock absorber kerja ganda (double action)
Saat ekspansi dan kompresi se- lalu terjadi peredaman.
Penggolongan Menurut Konstruksi
1. Shock absorber tipe mono tube
Dalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi
working cham- ber dan reservoir chamber.
Penggolongan Menurut Medium Kerja
1. Shock absorber tipe hidraulis
Di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.
2. Shock absorber tipe gas
Ini adalah shock absorber hid- raulis yang diisi dengan gas. Gas yang biasa
digunakan ada- lah nitrogen, yang dijaga pada tekanan rendah 1015 kg/cm2 atau
tekanan tinggi 2030 kg/cm2.
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kenda- raan akibat gaya
sentrifugal saat kendaraan membelok. Untuk suspensi depan, stabilizer bar
biasanya dipasang pada ke dua lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada
bagian tengah ke frame pada dua tem- pat melalui bushing.
d Cara Kerja
Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar (outer spring
mengembang dan pegas roda bagian dalam (inner spring) tertekan akibatnya
stabilizer bar akan terpuntir karena ujung satunya bergerak ke atas dan lainnya ke
bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan ini
berfungsi mengurangi body roll dan memelihara bodi dalam kemiringan yang aman.
V. STRUT BAR
Strut bar berfungsi untuk mena- han lower arm agar tidak berge- rak maju-mundur,
saat menerima kejutan dari jalan atau dorongan akibat terjadinya pengereman.
VI. BUMPER
Bumper berfungsi sebagai pelin- dung komponen-komponen sus- pensi saat pegas
mengkerut atau mengembang di luar batas maksimum.
Pada suspensi independent roda kiri dan kanan tidak dihubungkan oleh satu poros
(axle) Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling mem- pengaruhi.
Digunakan pada suspensi depan mobil penumpang dan truck kecil juga suspensi
belakang mobil penumpang.
Tipe axle yang biasa menggunakan suspensi tipe ini disebut live axle yaitu satu unit
terdiri dari differential, axle shaft dan wheel hub.
Shackle berfungsi untuk mengimbangi perubahan panjang leaf spring karena beban
Bushing karet berfungsi untuk menyerap getaran agar tidak pindah ke bodi.
II. TIPE SEMI-TRAILING ARM
III. TIPE STRUT DUAL-LINK
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------
Chassis pada mobil meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk mengatur arah
kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalannya kendaraan. Sistem system
berpengaruh langsung terhadap kenikmatan berkendaraan, stabilitas dan lain sebagainya.
Sistem rem digunakan untuk mengurangi atau menghentikan jalannya kendaraan dan
mempertahankan posisi kendaraan pada saat diparkir.
1. SUSPENSI
Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk
menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas
berkendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri
dari pegas, shock absorber, stabilizer dan sebagainya. Pada umumnya suspensi dapat
digolongkan menjadi suspensi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe bebas (independent
suspension). Suspensi menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi
sebagai berikut :
1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan bagi
penumpangnya..
2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan
dengan roda-roda.
3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.
2. KOMPONEN UTAMA
a. PEGAS
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke
body kendaraan secara langsung. Disamping itu untuk menambah kemampuan cengkram ban
terhadap permukaan jalan.
Ada tiga tipe pegas, yaitu
1. Pegas Koil (Coil Spring), dibuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral.
Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik
turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan menjadi tidak
nyaman. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar
memperoleh kenikmatan berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan.Di
dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber.
Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak
karena melalui orifice (lubang kecil) pada waktu piston bergerak.
Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun)
pegas saat menerima kejutan dari permukaan
jalan.
Cara Kerja :
Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut
minyak shock absorber.
Saat Kompresi
Katup terbuka, minyak dapat mengalir dengan mudah sehingga tidak terjadi
peredaman.
Saat Ekspansi
Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) sehingga terjadi
peredaman.
Tipe Shock Absorber
Penggolongan Menurut Cara Kerja
1. Shock absorber kerja tunggal (single action)
Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi. Sebaliknya saat kompresi tidak terjadi
peredaman.
2. Shock absorber kerja ganda (double action)
Saat ekspansi dan kompresi selalu terjadi
peredaman.
Penggolongan Menurut Konstruksi
1. Shock absorber tipe mono tube
Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa
reservoir.
2. Shock absorber tipe twin tube
Dalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi
working chamber dan reservoir chamber.
Penggolongan Menurut Medium Kerja
1. Shock absorber tipe hidraulis
Di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.
2. Shock absorber tipe
gas
Tipe Shock Absorber
Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.
1) Menurut Cara Kerjanya
2) Menurut Konstruksi
1. Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini
terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber
(silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).
2. Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan
gas. Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen.
c. STABILIZER BAR
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada
saat kendaraan membelok. Disamping itu untuk meningkatkan traksi ban. Untuk suspensi
depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan
linkage. Pada bagian tengah diikat ke frame atau body pada dua tempat melalui bushing. Bila
roda kanan dan kiri bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan dengan arah dan jarak
yang sama, stabilizer bar harus bebas dari puntiran. Umumnya pada saat kendaraan
membelok, pegas roda bagian luar (outer spring) tertekan dan pegas roda bagian dalam
(inner) mengembang. Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu ujungnya
tertekan ke atas dan ujung lainnya bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan
terhadap puntiran. Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi mengurarg body roll dan
memelihara body dalam batas Kemiringan yang aman. Seperti diperlihatkan pada gambar di
bawah, salah satu ujung strut bar dipasang pada lower suspension arm dan ujung lainnya
diikat ke bracket strut bar yang diikatkan ke body atau cross member melalui bantalan karet.
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau mundur pada
saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan akibat terjadinya
pengereman.
d. LATERAL CONTROL ROD
Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan. Tujuannya untuk menahan
axle pada posisinya terhadap beban dari samping.
e. BUMPER
Pada saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar, pegas
mengerut dan mengembang secara berlebihan. Keadaan ini dapat menyebabkan
kerusakan komponen lainnya. Untuk itu bounding dan rebounding bumper dipasang
sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan lain-lain pada waktu pegas
mengerut dan mengembang di luar batas maksimumnya.
f. BALL JOINT
Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga berfungsisebagai
sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di bagian dalam ball joint terdapat
gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap interval tertentu gemuk harus
diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium base.
PENTING
Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan fitting gemuk Setelah
pengislan gemuk selesal, pastikan gantl fitting gemuk dengan screw plug. Pada tipe ball
Joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.
3. OSKILASI BODY
PITCHING
Pitching adalah gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke
bawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi ketika kendaraan melalui
jalan yang bertonjolan atau lubang. Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan
yang pegasnya lemah.
ROLLING
Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi kendaraan
mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut. Keadaan ini mengakibatkan body rolling
pada arah samping (sisi ke sisi).
BOUNCHING
Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini
mungkin terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang, demikian
pula bila pegas suspensi lemah.
YAWING
Yawing adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap
titik berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada jalan yang menyebabkan pitching.
2. Independent suspension.
Pada suspensi model bebas (independent suspension), masing-masing pada roda kiri dan
kanan bergerak bebas (independen).
Pada suspensi rigid axle (rigid axle suspension), roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle
tunggal. Axle dihubungkan ke body dan frame melalui pegas (pegas daun atau pegas koii).
Suspensi rigid banyak digunakan pada roda depan dan belakang bus dan truck dan pada roda
belakang mobil penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan sederhana.Pada suspensi
model bebas (independent suspension, roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara
langsung pada axle tunggal. Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling
mempengaruhi. Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada roda depan mobil
penumpang dan truck kecil. Sekarang suspensi model bebas digunakan juga pada roda
belakang mobil penumpang. Perbedaan besar antara suspensi depan dan belakang disebabkan
roda depan dapat membelok. Ketika kendaraan membelok atau melalui jalan yang tidak rata,
roda-rodanya menerima gaya dari permukaan jalan. Suspensi berfungsi menyerap gaya-gaya
ini agar kendaraan berjalan sesuai dengan arah yang diinginkan. Disamping itu untuk
mencegah roda bergoyang, bergerak ke arah depan, belakang, samping, secara berlebihan,
atau merubah kemiringan roda, hal ini akan mempengaruhi kestabilan kendaraan. Karena
faktor inilah suspensi model bebas sering digunakan pada roda depan. Sebagai contoh
suspensi model bebas adalah tipe Macpherson strut dan tipe double wishbone.
a. Macpherson strut
Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan. Konstruksi dari suspensi tipe strut
adalah : lower arm, strut bar, stabilizer bar dan strut assembly. Ujung lower arm dipasang
pada suspension member melalui bushing karet dan dapat bergerak naik turun. Ujung lainnya
dipasang ke steering knuckle arm melalui ball joint. Sebagai bagian dari suspension linkage,
shock absorber berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan menopang berat kendaraan. Bagian
atasnya dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan bearing. Bagian bawah strut
diikat dengan baut pada steering knuckle
Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck
kecil. Konstruksinya adalah roda dipasang pada body melalui dua lengan suspensi (upper dan
lower arm). Shock absorber dan pegas koil dipasang diantara kedua arm tersebut di atas,
steering knuckle dan frame. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui
bushing, dan ujung lainnya pada steering knuckle melaui ball joint. Bagian atas shock
absorber diikat pada body atau frame, dan bagian bawahnya ke lower arm. Pegas koil terletak
diantara lower arm dan body.
3. Pegas udara (air suspension)
Pegas ini menggunakan tenaga udara yang disimpan pada bellow. bellow ini yang
menggantikan tempat dari pegas daun dan pegas coil. Kontruksi ini memerlukan
sebuah pompa untuk menambahkan angin ke dalam bellows.
4. Pegas berlubang
Pegas ini terbuat dari karet dimana pada bagian tengahnya dibuat lubang. pegas ini
merupakan kelengkapan dari dari sistem pegas yang mempunyai fungsi untuk
melindungi komponen suspensi dari kerusakan akibat defleksi yang berlebihan.
sumber : http://subandiyo513.blogspot.com/2012/01/sistem-suspensi-mobil.html
BACA JUGA
Sistem Suspensi
4. Yawing
Gerakan kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap
berat kendaraan.
Fungsi dan Jenis Suspensi
Konstruksi Suspensi
Menurut konstruksinya suspensi ada 2 macam :
1. Sistem supensi depan
Ada beberapa macam suspensi roda depan :
a.Tipe Mac Pherson Strut
b.Tipe Mac Pherson dengan lower arm berbentuk- L
c.Tipe double wisbone dengan pegas koil
d.Tipe double wisbone dengan batang torsi
Keterangan :
1.Stabilizer
2.Lower arm
3.Coil spring
4.Peredam kejut
b. Tipe Mc Pherson Dengan lower arm berbentuk L
Suspensi jenis ini banyak digunakan pada kendaraan mesin depan penggerak
belakang. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah
depan belakang sehingga tidak memerlukan strut bar.
Keterangan :
1.Stabilizer
2.Lower arm
3.Coil spring
4.Peredam kejut
a. Tipe Double Wisbone dengan pegas Batang torsi
Suspensi tipe ini bagian depan batang torsi dibubungkan ke upper arm, bagian
belakang batang torsi di hubungkan ke body. Sehingga penyetelan tinggi kendaraan
lebih mudah. Tipe ini banyak digunakan untuk truk kecil
Keterangan :
1. Rumah axle belakang
2. Peredam kejut
3. Pegas daun
b. Tipe 4 Link
Control arm atas dan bawah dipasang membujur pada
bodi kendaraan pada setiap ujung axle, dan lengan yang satu
lagi dipasang secara melintang dari satu ujung axle ke bodi.
Keterangan :
1. Coil spring
2. Lateral control rod
3. Upper control arm
4. Shock absorber
5. Lower control arm
c. Tipe Semi-Trailing Arm
Lengan suspensi belakang dipasang pada sudut yang telah
ditentukan pada member suspensi belakang guna menahan
gaya lateral yang lebih besar.
Keterangan :
1. Peredam kejut
2. Stabilizer
3. Coil spring
4. Member suspensi belakang
5. Lengan suspensi belakang
d. Tipe Doble Wisbone
Suspensi jenis ini mempunyai tiga suspensi arm (satu upper dan dua lower arm)
yang diposisikan tegak lurus dengan garis tengah kendaraan dan sebuah strut rod
yang sejajar dengan garis tengah kendaraan.
\
c. Tipe Swing Axle
Pada type ini poros dibaut dua bagian dan diberi Pivot ditengahnya sehingga dapat
berayun keatas dan kebawah secara terpisah
Pemeliharaan sistem suspensi yang dapat dilakukan adalah :