Anda di halaman 1dari 15

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 SISTEM SUSPENSI


Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, yang
dirancang  untuk  menyerap  kejutan  dari  permukaan  jalan  sehingga menambah
kenyamanan komponen   suspensi  terdiri  dari  pegas,  shock absorber, 
ball joint, stabilizer bar, strut bar, suspension arm, bumper.
Sistem suspensi adalah suatu bagian dari chasis yang berfungsi menyerap
kejutan dari jalan agar tidak tersalur ke body, serta untuk menambah kenyamanan
berkendara.
Macam – Macam Sistem Suspensi
1. Independent Type  : Macpherson type
Independent type Trailing arm type
Wishbone type
2. Rigid Suspension  : Parallel leaf spring type
 Trunnion type 8-
Balance arm type
3. Special suspension:  Air suspense

2.2 KOMPONEN UTAMA SUSPENSI


a. Pegas
Pegas terbuat dari baja dan berfungsi untuk menyerap kejutan dari permukaan
jalan dan getaran roda-roda agar tidak ke bodi.
a) Pegas Coil
b) Pegas Daun

5
Gambar 2.1. Pegas batang Torsi

b. Shock Absorber

Gambar 2.2 Shock Absorber

Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun) pegas


saat menerima kejutan dari permukaan jalan.
a) Cara Kerja
Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang
disebut minyak shock absorber.

6
Gambar 2.3Cara Kerja Shock Absorber

1. Saat Kompresi
Katup terbuka, minyak dapat mengalir dengan mudah sehing- ga
tidak terjadi peredaman.
2. Saat Ekspansi
Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) se-
hingga terjadi peredaman.
b) Tipe Shock Absorber
Penggolongan Menurut Cara Kerja
1. Shock absorber kerja tunggal (single action)

Gambar 2.4 Shock Absorber (single action)

7
Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi. Sebaliknya saat kompresi
tidak terjadi peredaman.

2. Shock absorber kerja ganda (double action)

Gambar 2.5 Shock Absorber (double action)

Saat ekspansi dan kompresi se- lalu terjadi peredaman.


Penggolongan Menurut Konstruksi
1. Shock absorber tipe mono tube
Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa reservoir.
2. Shock absorber tipe twin tube

Gambar 2.6 Shock Absorber tipe twin tube

8
Dalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi working
cham- ber dan reservoir chamber.
Penggolongan Menurut Medium Kerja
1. Shock absorber tipe hidraulis
Di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.
2. Shock Absorber Tipe Gas

Gambar 2.7 Shock Absorber Tipe Gas

Ini adalah shock absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang biasa
digunakan adalah nitrogen, yang dijaga pada tekanan rendah 10–15 kg/cm2 atau
tekanan tinggi 20–30 kg/cm2.

2.3 BALL JOINT


Ball joint berfungsi untuk menerima beban vertikal dan lateral, juga se- bagai
sumbu putaran roda saat kendaraan membelok.

Gambar 2.8 Ball Joint

9
a. Pelumas Ball Joint
Pada bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang
bergesekan yang setiap interval tertentu harus diganti dengan tipe
molibdenum disulfide lithium base. Pada tipe ball joint yang menggunakan
dudukan dari resin, tidak diperlu- kan penggantian gemuk

Gambar 2.9 Komponen Ball Joint

2.4 STABILIZER BAR


Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kenda- raan akibat gaya
sentrifugal saat kendaraan membelok. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya
dipasang pada ke dua lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian
tengah ke frame pada dua tem- pat melalui bushing.
Cara Kerja Stabilizer Bar
Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar (outer spring
mengembang dan pegas roda bagian dalam (inner spring) tertekan akibatnya
stabilizer bar akan terpuntir karena ujung satunya bergerak ke atas dan lainnya ke

10
bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan ini
berfungsi mengurangi body roll dan memelihara bodi dalam kemiringan yang aman.

Gambar 2.10 Stabilizer Bar

11
2.5 STRUT BAR

Gambar 2.11 Strut Bar


Strut bar berfungsi untuk mena- han lower arm agar tidak berge- rak maju-
mundur, saat menerima kejutan dari jalan atau dorongan akibat terjadinya
pengereman.

2.6 BUMPER

Gambar 2.12 Bumper

12
Bumper berfungsi sebagai pelin- dung komponen-komponen sus- pensi saat
pegas mengkerut atau mengembang di luar batas maksimum.

A. Tipe dan Karakteristik Suspensi


a) Suspensi  Rigid

Gambar 2.13 Suspensi Rigid


Pada suspensi rigid roda kiri dan kanan dihubungkan oleh satu poros (axle) dan
banyak digunakan pada suspensi depan dan belakang kendaraan niaga (truck) juga
suspensi belakang mobil penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan
sederhana.
b) Suspensi Independent

Gambar 2.14 Suspensi Independent

13
Pada suspensi independent roda kiri dan kanan tidak dihubungkan oleh satu
poros (axle) Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling mem- pengaruhi.
Digunakan pada suspensi depan mobil penumpang dan truck kecil juga suspensi
belakang mobil penumpang.

A. Sistem Suspensi Depan

a) Tipe Macpherson Strut

Gambar 2.15 Tipe Macpherson Strut

14
a) Tipe Macpherson Dengan Lower Arm Berbentuk L

Gambar 2.16 Tipe Macpherson dengan Lower Arm berbentuk L

b) Tipe Double Wishbone Dengan Pegas Coil

15
Gambar 2.17 Tipe Double Wishbone Dengan Pegas Coil

a. Sistem Suspensi Belakang


a) Tipe Pegas Daun Pararel

Gambar 2.18 Tipe Pegas Daun Pararel


Tipe axle yang biasa menggunakan suspensi tipe ini disebut live axle yaitu satu
unit terdiri dari differential, axle shaft dan wheel hub.

16
Shackle berfungsi untuk mengimbangi perubahan panjang leaf spring karena beban
Bushing karet berfungsi untuk menyerap getaran agar tidak pindah ke bodi.
b) Tipe Semi-Trailing Arm

Gambar 2.19 Tipe Semi-Trailing Arm

c) Tipe Strut Dual-Link

Gambar 2.20 Tipe Strut Dual-Link

17
d) Tipe Strut 4 Link

Gambar 2.21Tipe Strut 4 Link

a) Trailing Arm dengan Twist Beam

18
Gambar 2.22 Trailing Arm dengan Twist Beam

b) Pegas daun pararel dengan helper spring

Gambar 2.23 Pegas daun pararel dengan helper spring

c) Tipe Trunnion

Gambar 2.24 Tipe Trunnion

19

Anda mungkin juga menyukai