Anda di halaman 1dari 11

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu pelaksanaan PKL berlangsung selama 2 bulan mulai dari 20
Desember 2021 hingga 20 Febuari 2022. Tempat pelaksanaan
dilaksanakan di PT. Astra International Tbk, Auto 2000 cabang Bontang.
Selama pelaksanaan diawasi serta dibimbing oleh tim Auto 2000 cabang
Bontang.

3.2 K3 dan alat


Waktu pelaksanaan dipastikan untuk memperhatikan faktor K3,
memhami unsur keselamatan dalam bekerja dan memperhatikan
peralatan yang digunakan selama proses kerja. Adapun peralatan
penunjang faktor K3 sebagai berikut,

a. Sepatu Sefety
Salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai
oleh seseorang ketika bekerja guna menghindari resiko kecelakaan.
Bukan sekedar membuat perlindungan bagian tubuh pekerja pada
resiko kecelakaan saja, tetapi dengan memakai sepatu safety
pekerja akan lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan
efektivitas dan hasil produksi yang diharapkan.

19
Gambar : 3. 1 Sepatu Safety

b. Helm Sefety
Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk
melindungi kepala dari pukulan, benturan, atau kejatuhan benda
tajam dan berat yang melayang atau jatuh dari udara. Helm ini juga
dapat melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan
kimia ataupun suhu yang ekstrim.

Gambar : 3. 2 Helm Safety

c. Kacamata Safety
Kacamata pelindung atau disebut juga kacamata safety adalah
kacamata yang berfungsi melindungi area mata dari pengaruh yang
berbahaya bagi kesehatan indera penglihatan kita saat berada atau
bekerja di dalam area tertentu.

20
Gambar : 3. 3 Kaca Mata Safety
d. Sarung Tangan
Sarung tangan kerja/pelindung ini berfungsi untuk
melindungi tangan dari api, suhu panas dan dingin, radiasi, arus
listrik, benturan dan pukulan, tergores benda tajam/kasar. Selain itu
juga melindungi tangan dari kontak biologis atau bahan kimia dan
infeksi virus atau bakteri.

Gambar : 3. 4 Sarung Tangan Safety

Pelaksanaan PKL diperlukan alat yang digunakan untuk


mendukung serta mempersiapkan dalam proses pengerjaan. Alat yang
digunakan dalam pelaksanaan PKL berkaitan dengan pemeliharaan
suspensi untuk pelanggan auto 2000. Adapun alat yang telah disediakan
oleh auto 2000 selama proses pemeliharaan suspensi sebagai berikut

a. Satu set kunci ring

21
b. Satu set kunci pas
c. Satu set kunci socket
d. Kunci roda
e. Kunci momen
f. Obeng
g. Palu
h. dongkrak

3.3 Langkah Kerja


Langkah awal untuk memulai pengerjaan adalah memastikan
keselamatan kerja, Adapun yang perlu diperhatikan untuk memastikan
keselamatan kerja sebagai berikut,

a. Menggunakan seragam kerja


b. Menggunakan alat sesuai fungsinya
c. Memastikan penyangga sebelum bekerja dibawah mobil
d. Wajib dan selalu menggunakan APD selama proses perbaikan atau
pemeliharaan
e. Memastikan untuk melakukan pekerjaan sesuan dengan prosedur
yang ditentukan.

Setelah sesuai dengan prosedur dan memastikan unsur K3.


Dilanjutkan dengan prosedur pembongkaran. Adapun prosedur
pembongkaran sebagai berikut:

1. Siapkan komponen atau unit pengganti absorbernya


2. Dongkrak bagian depan sehingga ban pada posisi terangkat, selalu
memastikan memberikan ganjalan tambahan pada mobil sebagai
pengaman.
3. Melepaskan roda guna mempermudah proses pemasangan

22
4. Kemudian lepas pengikat selang rem dan kabel abs (jika ada)
5. Lepaskan dua mur baut ukuran 17 pengikat upper arm.
6. Lepaskan tiga mur pengikat support shock
7. Lepaskan mur baut 19 pengikat shock bawah
8. Tarik keluar shock dengan hati-hati
9. Pres pegas Coil
10. Lepaskan mur 17 pengikat shok dengan support shok

Setelah melakukan pembongkaran serta melakukan pemeliharaan


pada bagian yang tidak diganti. Kemudian mempersiapkan komponen
atau unit yang ingin diganti. Untuk prosedur pemasangan sebagai
berikut:

1. Rakit seperti semula, perhatikan besi penahan karet support bawah


2. Pasang karet pelindung debu, support shock, karet support atas, dan
besi penahan
3. Pasang mur 17 shock atas dan kencangkan secukupnya
4. Kembalikan posisi antara shock, pegas ciol, dan supportnya seperti
semula. Perhatikan juga pegas coil pada shock dan bekas di
penutup debu
5. Lepaskan alat pres
6. Pasangkan shock ke mobil
7. Pasang 3 mur 14 pengikat support
8. Pasang mur baut 19 shock bawah
9. Pasang 2 mur baut 17 pengikat upper arm
10. Pastikan semua mur dan baut terpasang kencang

Setelah proses pergantian selesai, dipastikan untuk membersihkan


alat yang digunakan dan mengembalikan sesuai dengan tempatnya. Hal
tersebut bertujuan untuk mempermudah mekanik lain untuk mencari alat
serta faktor kebersihan lingkungan kerja. Hal tersebut menjadi

23
pengetahuan yang wajib diterapkan selama bertugas. Sebab, ridak hanya
faktor kemudahan dan membantu rekan mekanik dalam bertugas
melainkan mencegah alat yang hilang dan kenyamanan lingkungan.

3.4 Penyebab Pergantian Shock Absorber


Pergantian shock absorber harus dilakukan jika ditemukan
kerusakan. Selain karena faktor kenyamanan tindakan yang lambat akan
memunculkan kerusakan yang lebih parah. Adapun penyebab shock
absorber perlu diganti sebagi berikut:

1. Shock sudah lemah atau mati


Ada beberapa ciri atau tanda bila shock breaker lemah atau
mati yang mudah diketahui. Adapaun ciri tersebut sebagai berikut,

a. Keausan Ban tidak merata


Ciri shock mobil lemah bahkan mati yang pertama adalah
saat ba mobil keausan yang tidak rata. Artinya, aus hanya
terjadi pada salah satu atau beberapa ban saja, baik sisi dalam
atau luar.  Hal ini karena shock mobil sudah melemah. Selain
itu bisa juga disebabkan karena setelan kaki-kaki keseluruhan
tidak pas.  Adapun jika ditemukan bagian dalam ban mobil
cepat aus, maka posisi bawah ban cenderung ke arah luar alias
chamber negatif. Kalau yang terjadi sebaliknya maka disebut
chamber positif. Jika ini yang terjadi, lakukan spooring mobil.
Kalau ausnya sudah parah, ganti ban mobil juga jadi solusi
lainnya. 

b. Mobil pada posisi miring disalah satu sisi


Untuk ciri-ciri shockbreaker rusak satu ini paling mudah
dideteksi. Jadi, kalau kamu mendapati mobil berada pada level
atau posisi yang tidak seimbang dan miring pada salah satu

24
sisinya saja.  Biasanya, kondisi ini terjadi di shockbreaker
bagian sisi kiri mobil. Jika ini yang terjadi maka penyebabnya
karena shockbreaker sudah meredam hantaman yang sangat
keras dalam waktu yang sering. 

2. Shock bocor
Shockbreaker yang bocor umumnya terjadi karena sering
menghajar jalan berlubang maupun speed trap. Pada saat itu, ada
kemungkinan shockbreaker mentok dan mengakibatkan seal
bergeser sehingga oli menjadi bocor.

Gambar :3. 5 Shock bocor

3. Busing Shock bawah yang sudah aus atau rusak


Busing merupakan komponen yang berukuran kecil dengan
bentuk serupa dengan tabung besi dan memiliki karet didalamnya.

Gambar 3. 6 busing rusak

25
a. Munculnya suara yang menganggu
Tanda pertama yang bakal muncul adalah adanya suara
yang mengganggu pada mobil. Suara tersebut biasanya
terdengar seperti suara gesekan. Suara tersebut bisa didengar
dari kabin mobil. Terutama, saat mobil melewati jalan yang
berlubang dan rusak.

b. Karet Bushing retak


Karet merupakan bagian penting dalam sebuah bushing.
Tanpanya, bushing tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai
peredam getaran, serta penyeimbang suspensi. Pada bushing
yang normal, karet biasanya masih memiliki bentuk yang
bagus. Hal sebaliknya akn terjadi pada bushing yang rusak.
Pada bushing yang rusak, karetnya akan mulai sedikit retak.
Keretakan karet bushing sendiri bisa terjadi oleh tiga sebab.
Pertama, karena bushing bekerja terlalu berat. Kedua, karena
mobil terlalu sering melewati jalanan rusak. Dan ketiga, karena
strut bar pada bushing mulai pecah. Hal sebaliknya akn terjadi
pada bushing yang rusak. Pada bushing yang rusak, karetnya
akan mulai sedikit retak. Keretakan karet bushing sendiri bisa
terjadi oleh tiga sebab. Pertama, karena bushing bekerja terlalu
berat. Kedua, karena mobil terlalu sering melewati jalanan
rusak. Dan ketiga, karena strut bar pada bushing mulai pecah.

Jika suspensi tidak segera diganti jika ditemukan kerusakan.


Mengakibatkan beberapa dampak. Adapun dampak jika tidak segera
mengganti suspensi yang rusak sebagai berikut:

1. Suspensi tidak terasa nyaman


2. Timbul bunyi tidak nyaman yang bisa menggangu pengendara

26
3. Ster menjadi tidak stabil atau limbung
4. Ban makan tidak rata dan bergelombang
5. Daya cengkram mobil ke jalan menjadin berkurang

3.5 Dokumentasi kegiatan


Selama kegiatan PKL berlangsung, kegiatan yang dilakukan adalah
membantu mekanik untuk melakukan perawatan unit atau komponen,
merapikan dan membersihkan alat serta membantu mekanik dalam
bertugas. Adapun dokumentasi kegiatan sebagai berikut

Gambar :3. 7 Melepas ban

27
Gambar :3. 8 Mengencangkan baut ban

Gambar :3. 9 Membersihkan head silinder

28
Gambar :3. 10 membersihkan filter

Selama kegiatan PKL tidak hanya menerapkan ketrampilan yang


telah diajarkan disekolah melainkan mengambil ilmu di lapangan. Selama
PKL selalu mengikuti prosedur yang diterapkan oleh Auto2000 dan
melaksanakan perintah serta aturan yang berlaku. Selama melaksanakan
kegiatan PKL terus memperhatikan faktor K3 serta menjaga kedisplinan.

29

Anda mungkin juga menyukai