Anda di halaman 1dari 24

Yang sudah pernah ikutan psikotes, biasanya yang melamar kerja, pernah dengar dong tes

PAPI (Perception and Preference Inventory)? Tes ini berisikan 90 soal dan masing-masing

soalnya hanya ada 2 pilihan dan dipilih salah satu yang paling benar atau mendekati benar

sesuai dengan kepribadian peserta tes. Ini semacam tes kepribadian, jadi peserta tidak perlu

memiliki pengetahuan tertentu untuk lulus.

Hasil dari tes ini akan dibandingkan dengan tes kepribadian lainnya dan hasil wawancara.

Tapi di sini masalahnya banyak peserta yang tidak lulus gara-gara tes sederhana yang tidak

perlu pake mikir padahal mereka punya skill, pengalaman, dan pendidikan yang tinggi. Lalu

kenapa?

Selidik punya selidik ternyata HRD/Personalia perusahaan sebenarnya lebih condong

merekrut karyawan yang memiliki sifat-sifat, kebiasaan, dan sikap tertentu berdasarkan

karakter kepribadian si pelamar kerja untuk menempati posisi di perusahaannya bukan

keterampilan atau pengetahuannya. Misalnya, sebuah perusahaan pabrik membutuhkan

kepala akunting. Kalau hanya ilmu akunting, yang melamar kerja pasti banyak yang

berpengalaman, tapi perusahaan juga membutuhkan karyawan yang sabar, ramah, dapat

bekerja sama dengan tim, pekerja keras, jujur, dsb.

Lembar kerja PAPI


Nih soalnya gan..ane kasi bocoran skalian jawaban nya
Quote: Soal-soal yang diberikan

Saya seorang pekerja keras

Saya bukan seorang pemurung

Saya suka bekerja lebih baik dari orang lain

Saya suka mengerjakan apa yang sedang saya kerjakan, sampai selesai

Saya suka menunjukkan caranya melaksanakan sesuatu hal

Saya ingin bekerja sebaik mungkin

Saya suka berkelakar

Saya senang mengatakan kepada orang lain, apa yang harus dilakukannya

Saya suka menggabungkan diri dengan kelompok-kelompok

Saya suka diperhatikan oleh kelompok-kelompok


Saya senang bersahabat intim dengan seseorang

Saya senang bersahabat dengan sekelompok orang

Saya cepat berubah bila hal itu diperlukan

Saya berusaha untuk intim dengan teman-teman

Saya suka membalas dendam bila saya benar-benar disakiti

Saya suka melakukan hal-hal yang baru dan berbeda

Saya ingin atasan saya menyukai saya

Saya suka mengatakan kepada orang lain, bila mereka salah

Saya suka mengikuti perintah-perintah yang diberikan kepada saya

Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya

Saya mencoba sekuat tenaga

Saya seorang yang tertib.

Saya membuat orang lain melakukan apa yang saya inginkan

Saya bukan seorang yang cepat gusar

Saya suka mengatakan kepada kelompok, apa yang harus dilakukan

Saya menekuni satu pekerjaan sampai selesai

Saya ingin tampak bersemangat dan menarik

Saya ingin menjadi sangat sukses

Saya suka menyelaraskan diri dengan kelompok

Saya suka membantu orang lain menentukan pendapatnya

Saya cemas kalau orang lain tidak menyukai saya

Saya senang kalau orang-orang memperhatikan saya

Saya suka mencoba sesuatu yang baru

Saya lebih suka bekerja bersama orang-orang daripada bekerja sendiri

Kadang-kadang saya menyalahkan orang lain bila tejadi sesuatu kesalahan

Saya cemas bila seseorang tidak menyukai saya

Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya

Saya suka mencoba pekerjaan-pekerjaan yang baru dan berbeda


Saya menyukai petunjuk yang terinci untuk melakukan sesuatu pekerjaan

Saya suka mengatakan kepada orang lain bila mengganggu saya

Saya selalu mencoba sekuat tenaga

Saya senang bekerja dengan sangat cermat dan hati-hati

Saya adalah seorang pemimpin yang baik

Saya mengorganisir tugas-tugas secara baik

Saya mudah menjadi gusar

Saya seorang yang lambat dalam membuat keputusan

Saya senang mengerjakan beberapa pekerjaan pada waktu yang bersamaan

Bila di dalam kelompok, saya lebih suka diam

Saya senang bila diundang

Saya ingin melakukan sesuatu lebih baik dari orang lain

Saya suka berteman intim dengan teman-teman saya

Saya suka memberi nasihat kepada orang lain

Saya suka melakukan hal-hal yang baru dan berbeda

Saya suka menceritakan keberhasilan saya dalam mengerjakan tugas

Bila saya benar, saya suka mempertahankannya mati-matian

Saya suka bergabung ke dalam suatu kelompok

Saya tidak mau berbeda dengan orang lain

Saya berusaha untuk sangat intim dengan orang-orang

Saya suka diajari mengenai caranya mengerjakan suatu pekerjaan

Saya mudah merasa jemu (bosan)

Saya bekerja keras

Saya banyak berpikir dan berencana

Saya memimpin kelompok

Hal-hal yang kecil (detail) menarik hati saya

Saya cepat dan mudah mengambil keputusan

Saya melakukan segala sesuatu secara rapih dan teratur


Tugas-tugas saya kerjakan secara cepat

Saya jarang marah atau sedih

Saya ingin menjadi bagian dari kelompok

Pada suatu waktu tertentu, saya hanya ingin mengerjakan satu tugas saja

Saya berusaha untuk intim dengan teman-teman saya

Saya berusaha keras untuk menjadi yang terbaik

Saya menyukai mode baju baru dan tipe-tipe mobil baru

Saya ingin menjadi penanggung jawab bagi orang-orang lain

Saya suka berdebat

Saya ingin diperhatikan

Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya

Saya tertarik menjadi anggota dari suatu kelompok

Saya senang mengikuti aturan secara tertib

Saya suka orang-orang mengenal saya benar-benar

Saya mencoba sekuat tenaga

Saya sangat menyenangkan

Orang lain beranggapan bahwa saya adalah seorang pemimpin yang baik

Saya berpikir jauh ke depan dan terinci

Seringkali saya memanfaatkan peluang

Saya senang memperhatikan hal-hal sampai sekecil-kecilnya

Orang lain menganggap saya bekerja cepat

Orang lain menganggap saya dapat melakukan penataan yang rapi dan teratur

Saya menyukai permainan-permainan dan olahraga

Saya sangat menyenangkan

Saya senang bila orang-orang dapat intim dan bersahabat

Saya selalu berusaha menyelesaikan apa yang telah saya mulai

Saya suka bereksperimen dan mencoba sesuatu yang baru

Saya suka mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang sulit dengan baik


Saya senang diperlakukan secara adil

Saya senang mengajari orang lain bagaimana caranya mengerjakan sesuatu

Saya suka mengerjakan apa yang diharapkan dari saya

Saya suka menarik perhatian

Saya suka petunjuk-petunjuk terinci dalam melakukan sesuatu pekerjaan

Saya senang berada bersama dengan orang-orang lain

Saya selalu berusaha mengerjakan tugas secara sempurna

Orang lain menganggap, saya tidak mengenal lelah, dalam kerja sehari-hari

Saya tergolong tipe pemimpin

Saya mudah berteman

Saya memanfaatkan peluang-peluang

Saya banyak berfikir

Saya bekerja dengan kecepatan yang mantap dan cepat

Saya senang mengerjakan hal-hal yang detail

Saya memliki banyak energi untuk permainan-permainan dan olahraga

Saya menempatkan segala sesuatunya secara rapih dan teratur

Saya bergaul baik dengan semua orang

Saya pandai mengendalikan diri

Saya ingin berkenalan dengan orang-orang baru dan mengerjakan hal baru

Saya selalu ingin menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya mulai

Biasanya saya bersikeras mengenai apa yang saya yakini

Biasanya saya suka bekerja keras

Saya menyukai saran-saran dari orang-orang yang saya kagumi

Saya senang mengatur orang lain

Saya biarkan orang-orang lain mepengaruhi saya

Saya suka menerima banyak perhatian

Biasanya saya bekerja sangat keras

Biasanya saya bekerja cepat


Bila saya berbicara, kelompok akan mendengarkan

Saya terampil mempergunakan alat-alat kerja

Saya lambat membina persahabatan

Saya lambat dalam mengambil keputusan

Biasanya saya makan secara cepat

Saya suka membaca

Saya menyukai pekerjaan yang memungkinkan saya berkeliling

Saya menyukai pekerjaan yang harus dilakukan secara teliti

Saya berteman sebanyak mungkin

Saya dapat menemukan hal-hal yang telah saya pindahkan

Perencanaan saya jauh ke masa depan

Saya selalu menyenangkan

Saya merasa bangga akan nama baik saya

Saya tetap menekuni satu permasalahan sampai ia terselesaikan

Saya suka menyenangkan hati orang-orang yang saya kagumi

Saya suka menjadi seorang yang berhasil

Saya senang bila orang-orang lain mengambil keputusan untuk kelompok

Saya suka mengambil keputusan untuk kelompok

Saya selalu berusaha sangat keras

Saya cepat dan mudah mengambil keputusan

Biasanya kelompok saya mengerjakan hal-hal yang saya inginkan

Biasanya saya tergesa-gesa

Saya seringkali merasa lelah

Saya lambat dalam mengambil keputusan

Saya bekerja secara cepat

Saya mudah mendapat kawan

Biasanya saya bersemangat atau bergairah

Sebagian besar waktu saya untuk berpikir


Saya sangat hangat kepada orang-orang

Saya menyukai pekerjaan yang menuntut ketepatan

Saya banyak berpikir dan merencana

Saya meletakkan segala sesuatu pada tempatnya

Saya suka tugas yang perlu ditekuni sampai kepada hal sedetilnya

Saya tidak cepat marah

Saya senang mengikuti orang-orang yang saya kagumi

Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang saya mulai

Saya menyukai petunjuk-petunjuk yang jelas

Saya suka bekerja keras

Saya mengejar apa yang saya inginkan

Saya adalah seorang pemimpin yang baik

Saya membuat orang lain bekerja keras

Saya adalah seorang yang gampangan (tak banyak pertimbangan)

Saya membuat keputusan-keputusan secara cepat

Bicara saya cepat

Biasanya saya bekerja tergesa-gesa

Secara teratur saya berolahraga

Saya tidak suka bertemu dengan orang-orang

Saya cepat lelah

Saya mempunyai banyak sekali teman

Banyak waktu saya untuk berfikir

Saya suka bekerja dengan teori

Saya suka bekerja sedetil-detilnya

Saya suka bekerja sampai sedetil-detilnaya

Saya suka mengorganisir pekerjaan saya

Saya meletakkan segala sesuatu pada tempatnya

Saya selalu menyenangkan


Saya senang diberi petunjuk mengenai apa yang harus saya lakukan

Saya harus menyelesaikan apa yang sudah saya mulai

Cara Menjawab

Perhatikan terdapat dua anak panah (di atas dan di bawah) di masing-masing nomor. Setiap

anak panah selalu mengarah dan berakhir di huruf. Misalnya, soal nomor 24, dengan melihat

arah anak panah ke kanan, melewati nomor 14, 4, arah diagonal ke bawah melewati soal

nomor 5, 16, 27, 38, 49, 60 dan berakhir di huruf X di bawah lembar jawaban.

Penjelasan huruf-huruf

G = PERAN PEKERJA KERAS (Hard Intense Worked)

Skor 3-4: bekerja untuk kesenangan saja, bukan hasil optimal

Skor 4-7: kemauan bekerja keras tinggi

L = PERAN PEMIMPIN (Leadership Role)

Skor 5-9: memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana, menggunakan

orang lain untuk tujuannya.

Skor 4-0: cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja

I = PERAN MEMBUAT KEPUTUSAN (Ease in Decision Making)

Skor 0-2: ragu menolak mengambil keputusan

Skor 3-4: berhati hati membuat keputusan

Skor 5-7: berhati hati lancar dan mudah mengambil keputusan

Skor 8-9: tidak ragu dalam mengambil keputusan

T = PERAN SIBUK (Pace)

Skor <4: melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri


Skor 4-6: tergolong aktif secara internal dan mental

V = PERAN PENUH SEMANGAT (Vigorous Type)

Skor <5: cenderung pasif

Skor 5-7: aktif secara fisik, cenderung sportif

S = PERAN HUBUNGAN SOSIAL (Social Extension)

Skor <6: perhatian rendah terhadap hubungan social, kurang percaya pada orang lain

Skor 6-9: kepercayaan tinggu dalam hubungan social, suka interaksi social

R = PERAN ORANG YANG TEORITIS (Theoretical Type)

Skor 0-4: kurang perhatian, bersifat praktis

Skor 5-9: nilai nilai penalaran tergolong tinggi

D = PERAN BEKERJA DENGAN HAL HAL RINCI (Interest in Working With Details)

Skor 0-3: menyadari kebutuhan akan kecermatan, tetapi tidak berminat bekerja detail

Skor 4-9: minat tinggi untuk bekerja secara detail

C = PERAN MENGATUR (Organized Type)

Skor 0-2: fleksibel tidak teratur

Skor 3-5: teratur tetapi tidak tergolong fleksibel

Skor 6-9: keteraturan tinggi cenderung kaku

E = PERAN PENGENDALIAN EMOSI (Emotional Resistant)

Skor <2: terbuka, cepat bereaksi, tidak normative

Skor 2-3: terbuka

Skor 4-6: punya pendekatan emosional seimbang ,mampu mengendalikan

Skor > 6: sangat normative, kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan

N = KEBUTUHAN MENYELESAIKAN TUGAS SECARA MANDIRI (Need to Finish Task)

Skor <3: menunda atau menghindari pekerjaan


Skor 3-4: berhati hati atau ragu dalam bekerja

Skor 4-6: cukup bertanggung jawab pada pekerjaan

Skor 6-9: tekun, tanggung jawab tinggi

A = KEBUTUHAN BERPRESTASI (Need to Achieve)

Skor 0-5: ketidakpastian tujuan, kepuasan dalam suatu pekerjaan, tidak ada usaha lebih

Skor 6-9: tujuan jelas, kubutuhan sukses dan ambisi tinggi

P = KEBUTUHAN MENGATUR ORANG LAIN (Need to Control Others)

Skor 5-9: tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang

bertanggung jawab.

Skor 4-0: menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan

orang lain.

X = KEBUTUHAN UNTUK DIPERHATIKAN (Need to be Noticed)

Skor <2: cenderung pemalu

Skor 2-3: rendah hati, tulus

Skor 4-5: memiliki pola perilaku yang unik

Skor 6-9: membutuhkan perhatian nyata

B = KEBUTUHAN DITERIMA DALAM KELOMPOK (Need to Belong to Groups)

Skor 0-3: selektif

Skor 4-5: butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok

Skor 6-9: butuh disukai dan diakui, mudah dipengaruhi

O = KEBUTUHAN KEDEKATAN DAN KASIH SAYANG (Need for Closeness and Affection)

Skor <3: tidak suka hubungan perorangan

Skor 3-4: sadar akan hubungan perorangan, tapi tidak terlalu tergantung

Skor 5-9: sangat tergantung, butuh penerimaan diri

Z = KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH (Need for Change)


Skor 0-2: tidak suka berubah

Skor 3-4: tidak suka perubahan jika dipaksakan

Skor 5-6: mudah menyesuaikan diri

Skor 6-7: membuat perubahan yang selektif, berfikir jauh kedepan

Skor 8-9: mudah gelisah, frustasi, karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis

K = KEBUTUHAN UNTUK AGRESIF (Need to be Forceful)

Skor 0-2: menhindari masalah, menulak, untuk mengenali situasi sebagai masalah

Skor 3-4: suka lingkungan tanang, menghindari konflik

Skor 5: keras kepala

Skor 6-7: agresi berhubungan dengan kerja, dorongan semangat bersaing

Skor 8-9: agresif, cendering defensive

F = KEBUTUHAN MEMBANTU ATASAN (Need to Support Authority)

Skor 6-9: bersikap setia dan membantu, kemungkinan bantuannya bersifat politis

Skor 4-5: setia terhadap perusahaan

Skor 2-3: mengurus kepentingan sendiri

Skor <2: cenderung egois, kemungkinan bisa memberontak

W = KEBUTUHAN MENGIKUTI ATURAN DAN PENGAWASAN (Need for Rules and

Supervision)

Skor <4: berorientasi pada tujuan, mandiri

Skor 4-5: kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya

Skor 6-9: meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas

Strategi Menjawab

Sederhana saja:

Kenali posisi pekerjaan yang dilamar


Perhatikan masing-masing huruf dan jangkauan skornya.

Sesuaikan poin a dengan b

Misalkan, posisi yang dilamar adalah Marketing. Marketing adalah suatu pekerjaan

berorientasikan pada target dan sangat membutuhkan "kemauan bekerja keras tinggi", jadi

JANGAN biarkan skor pada huruf G kurang dari 5, karena jika kurang dari lima kesimpulannya

adalah Anda "bekerja untuk kesenangan saja, bukan hasil optimal". HRD bisa menilai bahwa

Anda tidak bisa diandalkan dalam mencapai target perusahaan.

Rekomendasi Jawaban

Asumsi anak panah yang berada di atas di setiap nomor soal adalah a, dan anak panah di

bawah adalah b.

Rekomendasi untuk jawaban b (anak panah bawah yang dilingkari) adalah soal nomor:

1,3,8,11,12,21,22,31,32,34,35,36,37,43,44,46,48,49,50,58,59,60,63,68,69,70,79,80,90

Meskipun baru diterapkan di beberapa perusahaan, sejauh ini BERHASIL untuk setiap posisi

pekerjaan.

Buktikan sendiri!!
Senin, 08 Februari 2010
Beberapa Psikotest dan Trik-Triknya

1. TES INTELEKTUAL

Yang terdiri dari berbagai macam, yaitu:

a. CFIT = Culture Fair Intelegence Tes; Untuk mengungkap kemampuan mental umum

b. TIU = Tes Intelegensi Umum; Untuk mengungkap kemampuan mental umum

c. TKD = Tes Kemampuan Dasar; Untuk mengukur kemampuan dasar individu

d. AA = Army Alpha; Untuk mengetahui daya tangkap/daya konsentrasi orang

e. ADKUDAG = Administrasi dan Keuangan; Untuk mengetahui kemampuan administrasi


dan keuangan

f. IST = Tes inteligensi; Yang terdiri dari 9 subtes yang didasarkan pada anggapan bahwa
struktur inteligensi tertentu cocok dengan pekerjaan atau profesi tertentu.

2.TES KEPRIBADIAN

a.EPPS = Edwards Personal Preference schedule; Alat tes yang mengukur kepribadian orang
dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya (16 faktor).
Tes ini biasanya menanyakan apa yang akan kamu lakukan pada suatu keadaan,setiap soal
ada 2 pilihan jawaban. Dan ini soalnya biasanya banyak banget, rata rata ada 250an soal

b.DAM&BAUM = Draw A Man Tes (Tes Gambar Orang); Untuk mengetahui tanggung
jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja

Dimana kamu akan dikasih kertas kosong dan diberi perintah untuk bikin gambar pohon, trus
dikertas lainnya gambar orang, di kasih kertas lagi di suruh gambar pohon, orang, & rumah.
ini juga termasuk dalam test kepribadian. (gw pernah kaya gini... )

BAUM Test termasuk dlm test Grafis. Klo kamu gak bisa gambar, gak usah kuatir, karena yg
dinilai bagus atau tidaknya gambar tsb. yg di liat tuh, besar-kecil gambar, tarikan garis (tegas
atau tidak atau patah2), letak gambar (kanan-kiri, atas-bawah, atau center) biasanya testee
juga nanya klo gambar pohon, itu pohon apa??? klo orang dia lagi ngapain, trus jenis
kelaminnya apa?, klo yg disuruh gambar orang, rumah, & pohon, itu untuk melihat
keselarasan orang tersebut menghadapi dua aspek rumah & pohon. Tiap2 gambar ada artinya

c. WARTEGG; Untuk mengetahui emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek

Pernah ikut psikotes dan disuruh gambar atau melengkapi gambar dengan delapan kotak? Gw
pernah...

Ini disebut Wartegg Test (bukan warung tegal )


Dalam Wartegg Test, kamu akan diberikan selembar kertas yg berisi 8 kotak yg ada stimulus-
stimulusnya, kemudian testee akan memberikan perintah untuk melengkapi gambar yg ada di
kotak tersebut.

Isi dari masing2 gambar:

- gbr 1. berupa titik ditengah kotak: ini menyangkut hal2 yg berhubungan dengan
penyesuaian diri, yaitu bagaimana seseorang menempatkan diri dlm lingkungan

- gbr 2. berupa ~ tp berada di kotak sebelah kiri: menunjukkan fleksibilitas perasaan.

- gbr 3. berupa 3 garis horisontal dr pendek, sedang tinggi sejajar: mengukur hasrat untuk
maju/ambisi

- gbr 4. berupa kotak kecil di sebelah kanan: mengukur bagaimana seseorang mengatasi
kesulitan

- gbr 5. seperti huruf T tp miring (susah gambarin nya): mengukur bagaimana cara bertindak.

- gbr 6. berupa garis horisontal & vertikal: mengukur cara berpikir/analisa & sintesa

- gbr 7. berupa titik2 melengkung: menyangkut kehidupan dan perasaan (apakah sudah stabil,
kekanakan)

- gbr 8. berupa lengkungan: mengenai kehidupan sosial/hubungan sosial

mungkin kamu bertanya-tanya apa fungsi tes melengkapi gambar di atas, dan apakah tes di
atas sebenarnya adalah untuk mencari tahu siapa diantara peserta yang paling pintar
menggambar atau tidak, ternyata tes di atas bukan untuk mengetahui kemampuan
menggambar melainkan hal tersebut merupakan salah satu cara dari beberapa cara yang
digunakan oleh psikolog untuk mengetahui kepribadian dari cara menggambar.

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa tes menggambar ini tidak memerlukan kemampuan
menggambar, melainkan hal ini hanya suatu cara bagi seorang penguji/psikolog untuk
mengetahui kepribadian kamu dari cara menggambar dan apa yang kamu gambar.

Berikut Rahasianya:

Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi gambar yang terdiri dari 8 gambar, 4
diantaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan empat lainnya berupa garis
lengkung (Gambar I, II, VII, VIII).

Yang perlu di ingat adalah untuk garis lengkung, sebaiknya kamu gambar benda hidup dan
untuk garis lurus yang kaku sebaiknya kamu gambar benda mati. Jika kamu gambar terbalik,
misal garis lurus digambar dengan bunga, hewan dan sebagainya atau garis lengkung
digambar dengan mobil, mesin dan sebagainya, hal ini menandakan "ada yang salah" dengan
jiwa atau kepribadian kamu...

Selanjutnya dari cara menggambar pun bisa kelihatan kepribadian seseorang misal: jika saat
mengambar kamu terlalu sering menghapus atau kotor menandakan bahwa kamu adalah
orang yang peragu atau tidak terencana dan jika kamu gambar terlalu kuat untuk garis yang
seharusnya lembut berarti kamu termasuk orang yang keras kepala...

Apa yang kamu gambarpun juga menunjukan kepribadian atau kemampuan IQ kamu. Kalo
kamu gambar sesuatu yang "biasa saja dan umum" tentu penilaian tingkat kecerdasannya
akan berbeda dibanding jika kamu menggambar "sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang
lain dan berwawasan"

d. PAULI TEST Untuk mengukur sikap kerja dan prestasi kerja (daya tahan, keuletan, sikap
terhadap tekanan, daya penyesuaiaan, ketekunan & konsistensi, kendali diri)

e. KRAEPLIEN; Untuk mengungkap ketelitian,kecepatan, kestabilan dan ketahanan kerja

kedua tes ini hampir ga ada perbedaan (ini yang bikin pusing... )

Semua berisikan kertas dan angka yg membedakan hanya cara dan jumlah isinya.....dan
KRAEPPELIN memiliki jumlah deret angka yg lbh bnyk, biasanya sang psikolog hanya
menginstruksikan "pindah" pada waktu tertentu dn berbeda2 utk melihat daya tahan otak dan
konsistensi....

Strategi usil buwat ngerjain tes pauli yang banyak angka-angkanya...

Cheat biar skor kamu bisa dianggap jenius gitu biasanya ada dalam rangkaian psikotes selain
warteg, pohon, ist, dll....

1. Kerjain tuh tambah-tambahan angka tapi isinya asal aja yang penting penuh . Buat hasil
normal, biasanya kolom terselesaikan cuma 2 - 3. Tapi klo mau dianggap jenius kamu kerjain
3-5 kolom

2. Nah, ketika sampai di kolom 13 sampai 20 kamu harus betul betul ngerjaiinnya...

3. Setelah itu isi ga jadi masalah...

4. Yang terakhir pada kolom 40 sampai 43 lu harus betul betul juga ngerjainnya

Dijamin deh hasilnya pasti bikin bingung orang yang ngetes . Tapi ati2 ngerjainnya jgn
sampe ketauan pengawas!

f. RM = The Rothwell Miller; Untuk mengetahui minat seseorang terhadap jenis pekerjaan

g. PAPI Kostick; Alat ini menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing-masing
mewakili need atau role tertentu, tinggi rendahnya need atau role tertentu mempunyai arti
yang spsesifik, konfigurasi yang diperoleh adalah gambaran dari pilihan testee yang
bermuatan need atau role dan dibandingkan dengan need atau role lain dalam keseluruhan
system kepribadian berdasarkan persepsi testee atas dirinya sendiri.

Namun demikian, tes psiko hanyalah merupakan suatu alat buatan manusia untuk mengetahui
kepribadian seseorang secara umum saja.
Kesimpulan yang dihasilkannya boleh jadi berbeda dengan kepribadian yang sesungguhnya.
Hal ini diakui oleh para psikolog sendiri bahwa tidak ada satu pun tes di jagad raya ini yang
benar-benar akurat dapat menilai kemampuan dan kepribadian seseorang.
Diposkan oleh Mas Hanif Genang Setyaji di 01.13
Label: Aneka Tips

Yang jauh lebih penting adalah sotfskill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama,
motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja
yang efektif.

Soft skill sering juga disebut keterampilan lunak adalah keterampilan yang
digunakan dalam berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain (Ramdhani, 2008). Soft
skill yang mumpuni mutlak harus dimiliki oleh manusia sebagai modal untuk mengarungi
berbagai bidang kehidupan seperti pekerjaan, rumah tangga, organisasi masyarakat, dan lain-
lain. Sebagai contoh, di dunia kerja dalam proses perekrutan karyawan baru, keterampilan
teknis (hard skill) lebih mudah diseleksi berdasarkan daftar riwayat hidup, indeks prestasi,
pengalaman kerja dan berbagai keterampilan yang dikuasai. Sedangkan soft skill dievaluasi
berdasarkan psikotest dan wawancara mendalam. Hasil dari psikotest tersebut akan
digunakan perusahaan untuk menempatkan karyawan di posisi yang tepat. Dewasa ini, semua
perusahaan mensyaratkan adanya kombinasi yang seimbang antara hard skill dan soft skill
untuk semua posisi karyawan. Pendekatan hard skill dianggap sudah tidak efektif, percuma
saja jika hard skill baik tapi soft skill nya buruk. Perusahaan akan lebih memilih calon
karyawan yang memiliki kepribadian dan karakter lebih baik walaupun tidak ditunjang hard
skill yang mumpuni. Alasannya jelas, karena melatih keterampilan teknis jauh lebih mudah
daripada pembentukan karakter seseorang. Dengan kata lain, hard skill merupakan faktor
penting bagi manusia dalam bekerja, tetapi keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya
lebih ditentukan oleh soft skill yang lebih baik. Perlu untuk diketahui bahwa soft skill
bukanlah sesuatu yang stagnan. Keterampilan ini dapat diasah dan ditingkatkan seiring
dengan bertambahnya pengalaman seseorang. Namun, diluar itu semua, ada satu cara yang
paling ampuh untuk meningkatkan soft skill yaitu dengan lebih sering berinteraksi dan
beraktifitas dengan orang lain. Mengingat pentingnya soft skill dalam kehidupan kita, maka
marilah kita tingkatkan soft skill demi kehidupan yang lebih baik.
Soft skill ialah istilah dalam sosiologi yang menerangkan tentang EQ ( Emotonal
Intellegence Quotient ) seseorang. Softskill bisa juga diartikan suatu karakter atau bakat dari
seorang individu yang dan telah ditanamkan sejak kecil . Softskill dapat dikategorikan
sebagai kehidupan sosial , komunikasi , bertutur bahasa , kebiasaan , keramahan dan
optimasi
Kemampuan individu dalam berhubungan dengan orang lain atau disebut
interpersonal skills , dan kemampuan individu untuk mengatur dirinya sendiri untuk unjuk
kerja secara maksimal atau disebut intrapersonal skills.
INTRAPERSONAL SKILL , contohnya :
Transforming Character ( transformasi karakter )
Transforming Beliefs ( transformasi keyakinan )
Change management ( manajemen perubahan )
Stress management ( stress manajemen )
Time management ( manajemen waktu )
Creative thinking processes ( proses berpikir kreatif )
Goal setting & life purpose ( penetapan tujuan dan tujuan hidup )
Accelerated learning techniques ( belajar teknik dipercepat )

INTERPERSONAL SKILL , contohnya :


Communication skills ( ketrampilan komunikasi )
Relationship building ( membangun hubungan )
Motivation skills ( ketrampilan motivasi )
Leadership skills ( ketrampilan kepemimpinan )
Self-marketing skills ( ketrampilan pemasaran diri )
Negotiation skills ( ketrampilan negosiasi )
Presentation skills ( ketrampilan presentasi )
Public speaking skills ( ketrampilan berbicara di depan umum )
Cara meningkatkat softskill , yaitu :
Learning by doing. Soft skill bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman dalam
dunia kerja/berorganisasi.
Berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
Mengikuti pelatihan-pelatihan / seminar tentang manajemen.
Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang
menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain,
Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri
sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial
yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :

Kesadaran Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam pengambilan keputusan


yang win-win solution.
Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan
tabah dalam menjalankan tugas.
Motiovasi Diri, yang meliputi kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
Empati pada Sesama ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat,
akrab dan kekeluargaan
Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan
umum/tim)

Di sisi lain secara teori, di dalam dunia kerja, ada 3 (tiga) unsur utama yang harus
dipenuhi agar seseorang dikatakan memiliki kompetensi yang meliputi kompetensi
knowledge atau cognitive domain, skill atau psychomotor domain, serta attitude atau
affective domain.(Jayagopan Ramasamy, Malaysia 2006). Dalam teori tersebut dikatakan
bahwa kompetensi tersebut harus bisa diukur (measurable), dinilai, ditunjukkan
(demonstrable) dan diamati (observable) melalui perilaku pada saat melaksanakan tugas.
Sasaran akhir dari kompetensi adalah perilaku yang diharapkan (desired behaviour) dan perlu
ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. kompetensi yang berkaitan langsung dengan bidang
kerja.
Selain itu menurut Spencer ada 2 (dua) kompetensi yang berkaitan dengan bidang
kerja, yakni Generic competencies, merujuk pada kompetensi yang perlu ada pada semua
pegawai mengarah ke softskills, sikap mental dalam bekerja dan Functional competencies,
merujuk pada kompetensi khusus yang diperlukan bagi suatu fungsi atau pekerjaan tertentu
mengarah ke hardskills dan kemampuan teknis. Sedangkan di lapangan, kompetensi tersebut
terbagi atas kebutuhan kemampuan Knowledge: diukur melalui ujian penilaian yang
dilaksanakan oleh pihak berwenang, Skill : diukur dengan mengikutsertakan ke dalam
pelatihan-pelatihan tertentu dan Attitude: diukur secara lebih subjektif melalui penilaian
terhadap perilaku yang ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. Knowledge (melalui
pendidikan), Skill (melalui pelatihan) dan Attitude yg harus dimiliki oleh tenaga kerja
disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha/dunia kerja dengan menggunakan konsep Link
and Match.Sedangkan ketrampilan softskill tenaga kerja, dalam perkembangannya banyak
disumbang oleh karakter pribadi yang berasal dari didikan lingkungan keluarga (pola asuh),
tradisi dan pengaruh lingkungan sekolah (sosial).
Di beberapa perusahaan, ketrampilan softskill yang dibutuhkan meliputi leadership,
kreativitas, kominukasi, kejujuran dan fleksibel. Memang dalam prakteknya ketrampilan
softskill dapat dilatih dan disiapkan, namun menurut pengalaman dari PT Charoen Pokphand
Indonesia misalnya, perubahan-perubahan dalam organisasi termasuk budaya organisasi juga
dapat menyumbang terhadap peningkatan softskill tenaga kerja. Pembinaan softskill yang
baik, menurut pengalaman PT. Charoen dengan komunikasi asertif, yaitu komunikasi yang
berdasar keterbukaan, jujur, tegas, langsung dan dengan cara yang sopan.
Sedangkan Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sementara itu, soft skills
adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills)
dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu
mengembangkan unjuk kerja secara maksimal (Dennis E. Coates, 2006). Hard skill
cenderung lebih berorientasi dalam pengembangan intelligence quotient (IQ), sedangkan soft
skill berorientasi dalam pengembangan emotional quotient (EQ). Selama ini sistem
pendidikan di Indonesia memberikan porsi yang lebih besar dalam pengembangan hard skill,
ini dapat dilihat dari sistem penilaian di berbagai jenjang pendidikan yang masih berdasarkan
hasil penilaian dan evaluasi pengajar terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran.
Sangat penting untuk mengembangkan hard skill, karena kemampuan seseorang dalam
melakukan suatu pekerjaan dengan baik dan benar sangat tergantung dari hard skill yang dia
miliki. Seseorang tidak mungkin dapat membuat suatu alat yang berguna jika dia tidak
mengetahui cara pembuatan, tujuan dan manfaat alat tersebut. Dalam dunia kerja, saat ingin
melamar pekerjaan, calon karyawan perlu untuk mempersiapkan dirinya dengan
mengembangkan hard skill sebagai dasar untuk melamar pekerjaan dan kemudian diimbangi
dengan soft skill sebagai landasan dalam melakukan pekerjaan .
Cara melatih kemampuan ini biasa dipelajari di sekolah atau universitas yang
memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektual. Misalnya, seorang mahasiswa
belajar akuntansi dengan harapan bahwa setelah belajar akuntansi dia bisa membuat laporan
keuangan. Hard skill bisa diukur dengan melakukan tes yang ada hubungannya dengan
bidang yang dipelajari. Bisa dikatakan bahwa hard skill bersifak kasat mata atau nyata.
Tidaklah tepat jika kita hanya mengandalkan salah satu dari hard skill atau soft skill
saja. Karena, idealnya hard skill yang menekankan pada aspek kognitif dan teknis keilmuan
tertentu harus dilengkapi dengan soft skill yang diperlukan untuk mengembangkan dan
mengoptimalkan kinerja seseorang. Kolaborasi antara hard skill dan soft skill akan
menghasilkan kehidupan yang lebih baik.

Bukan hanya di lingkungan akademisi kita di tuntut untuk mengembangkan sofkill


kita, sebelum nantinya kita siap untuk memasuki dunia nyata (real word) tapi
pengasahahan sofkill juga di dalam agama kita di suruh untuk mengasahnya keterampilan
menjadi seorang yang profesional dan ahli di bidang yang digeluti.
Pernyataan di atas menegaskan kita untuk membangun sebuah kemapuan baik
itu Hardskill maupun Sofkill. Sukses meraih cita-cita dan karir di masa depan tidak hanya
ditentukan oleh hardskill, seperti tingginya nilai indeks prestasi (IP), penguasaan teori
serta terampil dalam mengoperasikan peralatan laboratorium dan perangkat berteknologi
tinggi. Ada banyak cerita dari orang-orang yang tidak memiliki IP yang tinggi meraih
sukses dalam kehidupannya, karena mereka mengandalkan pertumbuhan softskill.
Softskill dan Hardskill sangatlah penting bagi dunia kuliah maupun dunia kerja.
Dalam dunia kuliah softskill dan hardskill penting bagi mahasiswa untuk memperoleh ilmu
dan juga nilai yang memuaskan. Hardskill dibutuhkan dalam mengerjakan tugas dan ujian
yang biasa diberikan dosen kepada mahasiswa untuk mendapatkan nilai yang maksimal.
Sedangkan Softskill dibutuhkan mahasiswa untuk memahami dan mematuhi etika, softskill
juga penting bagi mahasiswa untuk bersosialisasi dengan masyarakat baik teman sebaya,
orang yang lebih tua, maupun kepada orang yang memiliki posisi yang tinggi di suatu
lingkungan, dan tentu softskill dibutuhkan bagi mahasiswa yang mencoba berwirausaha
maupun memiliki pekerjaan sampingan. Di dalam dunia kerja pun softskill dan hardskill
sangat dibutuhkan, bahkan secara jelas softskill dan hardskill ditulis sebagai syarat pelamar
pekerjaan. Misalkan pada beberapa bidang dibutuhkan kemampuan khusus yang didapat
melalui pendidikan formal berarti itu membutuhkan kemampuan hardskill, contohnya adalah
pada bagian HRD (Human Recruitment Development) dibutuhkan seorang lulusan sarjana
psikologi untuk memilih dan menentukan posisi pekerja di perusahaan.

Daftar softskill yang umumnya dibutuhkan di dunia kerja :


Inisiatif Manajemen diri
Etika/Integritas Menyelesaikan persoalan
Berfikir kritis Dapat meringkas
Kemauan belajar Berkooperasi
Komitmen Fleksibel
Motivasi Mampu bekerja dalam tim
Bersemangat Mandiri
Dapat diandalkan Mendengarkan
Komunikasi lisan Tangguh
Kreatif Berargumen logis
Kemampuan analitis kemampuan mengatasi stress
Manajemen waktu
Analisis yaitu orang yang mempunyai keahlian untuk melakukan analisis pada
bidang tertentu.
Syarat-Syarat Analis Laboratorium
Analis laboratorium harus mempunyai latar belakang pendidikan sains atau
teknologi klinik/medik dan mempunyai pengalaman bekerja di laboratorium
klinik/medik minimal 1 tahun.
Tugas Analis Laboratorium
Analis laboratorium bertugas membantu supervisor laboratorium dalam
melaksanakan tugas sehari-hari di laboratoium. Supervisor laboratorium (atau
apapun sebutannya) harus ditunjuk oleh direktur laboratorium dengan tugas
memastikan bahwa kegiatan sehari-hari laboratorium berjalan sesuai dengan
sistem yang ada.

A. LABORAN
Laboran adalah orang yang bertugas membantu aktivitas mahasiswa di
laboratorium (indoor atau out door) dalam melakukan suatu kegiatan pendidikan
dan penelitian. Dalam melakukan tugasnya, seorang Laboran bertanggung jawab
dalam menyediakan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan praktikum (praktek
kerja) dan/atau penelitian serta mengembalikan peralatan tersebut ke tempat
semula, merapikan dan membersihkan area kerja setelah kegiatan selesai
dilakukan.
Syarat-Syarat Laboran
Laboran seyogyanya memiliki hard skills dan soft skills yang memadai. Inisiatif,
ketekunan, kreatifitas, kecakapan dan keterampilan serta pengetahuan yang
dikuasai oleh Laboran, seringkali membantuk efisiensi dan efektifitas serta
produktifitas dari laboratorium yang dikelola oleh sekolah.
Tugas Laboran
1. Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium
2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
3. Menyusun program dan tugas-tugas
4. Mengatur menyimpan dan daftar alat-alat laboratorium
5. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium
6. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium
7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium dan diketahui oleh Waka
Kurikulum
8. Mengontrol pemakaian laboratorium secara rutin
9. Mengontrol kondisi-keadaan perangkat dan sarana laboratorium secara rutin
10. Memberikan laporan administrasi pemakaian laboratorium ke Waka Kurukulum,
Waka Sarana dan Kepala Sekolah
11. Mendata dan menyusun daftar inventarisasi alat dan bahan laboratorium
12. Menginventarisasi dan menyusun jadwal penggunaan laboratorium guru bidang
studi
13. Mempersiapkan alat dan atau bahan pratikum yang diperlukan dalam
pembelajaran
14. Mendampingi guru selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran di
laboratorium/pratikum maupun eksperimen
15. Merawat maupun memelihara alat serta merapikannya setelah digunakan
16. Mencatat dan mendata alat yang rusak atau habis setelah digunakan
17. Mengajukan daftar pengadaan alat dan bahan beserta rencana belanja
laboratorium kepada kepala urusan sarana dan prasarana
18. Membersihkan alat, meja kerja, wasthafel, wadah bahan dan sarana di
laboratorium masing-masing
19. Mengingatkan guru bidang studi untuk mengisi daftar pemakaian laboratorium
20. Menyelesaikan administrasi di laboratorium masing-masing
21. Mengerjakan laporan dan adiministrasi laboratorium
22. Mengklasifikasi perangkat/bahan laboratorium secara baik dan benar pula
23. Menyusun hasil pembelajaran/kegiatan serta mengatur penempatan secara baik
untuk disimpan, dirawat, dan digunakan dalam kegiatan berikutnya.

B. TEKNISI LABORATORIUM
Teknisi yaitu orang yang berperan untuk beroperasinya peralatan laboratorium
misalnya listrik, air, disamping pemeliharaan/ perawatannya.
Syarat-Syarat Teknisi Laboratorium
Pendidikan minimal D3 elektro, memiliki pribadi yang sabar, mudah belajar, rapih,
bekerjasama dalam tim, disiplin, bekerja dengan tekun serta teliti.

Tugas Teknisi Laboratorium


1. Melaksanakan tugas pelaksanaan praktikum sesuai dengan jadwal dan tujuan
2. Bertanggung jawab pada penyediaan fasilitas peralatan dan bahan yang
dibutuhkan selama praktikum
3. Membantu pelaksanaan administrasi harian praktikum di masing-masing
laboratorium
4. Membantu pelaksanaan implementasi K3 di laboratorium selama kegiatan
praktikum
5. Melakukan koordinasi dengan dosen dan asisten praktikum

Anda mungkin juga menyukai