Anda di halaman 1dari 23

KAPAL PERIKANAN

Kapal : sarana terapung di air untuk melaksanakan suatu fungsi


Kapal perikanan : kapal yang dipergunakan dalam menangkap/mengumpulkan
A. resourees, atau usaha budidaya A.R atau untuk research,
guidance, training, control dll, yang berhubungan dengan
usaha tersebut diatas.
Jenis kapal : - kapal barang (chargo ship)
- Kapal tangki (tanker)
- Kapal penumpang (passanger ship)
- Kapal ferri (ferry ship)
- Kapal tunda (tug boat)
- Kapal perang (war ship)
- Kapal perikanan (fishing boat)

Jenis kapal perikanan :


- Kapal penangkap ikan
Tranler, purse seiner, gill netter, pole dan liner, long liner, dan sebagainya.
- Kapal induk / pabrik (factory ship)
- Kapal pengangkut (carrier boat)
- Kapal khusus (inspeksi, latihan, pengintai, dan sebagainya)

Kapal untuk beberapa fungsi : multi purpose (tersebut diatas berdasarkan


fungsinya)

MATERIAL
1. Kayu (wooden)
2. Baja (steel)
3. Fiber glass
4. Ferrocement
5. Aluminium
6. Campuran
1. Kapal kayu
Kelebihannya :
- Harge relative lebih murah
- Lebih ringan
- Mudah didapat
- Perawatannya mudah
- Teknologinya sederhana
Kekurangannya :
- Daya tahan relative > rendah
- Relative sulit untuk pembentukan
- Kekuatan relative > rendah
Bagi kapal < 60 GT

2. Kapal baja
Kelebihan :
- Kekuatan relative tinggi
- Lebih mudah untuk pembentukan
- Daya tahan > tinggi
- Ukuran kapal lebih besar
- Sambungan lebih mudah/baik
- Kekedapan lebih baik

Kekurangannya :
- Bahan sulit didapat
- Harga relative mahal
- Terjadi korosi atau karatan
- Perawatan relatif sulit
- Teknologi lebih komplek
Bagi kapal > 60 GT

3. Kapal fiberglass
Kelebihannya :
- Relative lebih ringan
- Tanpa pengkaratan/korosi
- Mudah pembentukkannya
- Kekedapan baik
- Perawatan mudah

Kekurangannya :
- Tidak kuat untuk beban setempat
- Dipengaruhi cuaca
- Harga lebih mahal

4. Kapal FERROCEMENT
Kelebihannya :
- Mudah didapat
- Harga lebih murah
- Mudah pembentukkannya
- Bebas karat
- Teknologi sederhana

Kekurangannya :
- Perawatan relatif sulit
- Berat

Pertambaha Bahan
lahan ?
n penduduk pangan

- Teknologi pangan
- Teknologi BD
- Teknologi Penangk

Sasaran produksi perik. Potensi lestari yang sudah


Repelita VI dianfaatkan :

- Industry perikanan 42.2% dari


berwawasan lingkungan dan
27% ZEE 6,7 juta ton
kemitraan
- Pengentasan kemiskinan

Menarik kapal asing


(legal / ilegal)

Kerugian bagi indonesia :


- Membahayakan kelestarian SD perikanan maupun lainnya
- Merugikan Negara
- Melanggar kedaulatan
- Imigran gelap

Masalahnya :
- Kapal illegal
- < produksi kapal
- < skill

ESTIMASI KEBUTUHAN KAPAL (1996)


1.762 unit : 660 unit tambahan Kapal
157 unit pengganti K.Tua
945 unit pengganti K. Asing
Kemampuan : ? 100 unit
Syarat kapal ? : - pasar kemitraan
- Modal
- Teknologi kelestariam

Sasaran pembangunan perikanan :


- Industri perikanan yang berwawasan lingkungan dan kemitraan
- Pengentasan kemiskinan baik nelayannya maupun petani ikan

Peran PSP ?

PERATURAN PERATURAN
MENGENAI
KAPAL PERIKANAN

Secara umum kapal perikanan harus memenuhi aturan sbb :


1. Peraturan kapal perikanan
Meliputi : - Definisi jenis kapal
- Ukuran uatama & perbandingannya
- Pengujian
- Menguntungkan untuk usaha
- Material
- Alat tangkap
- Mesin etc
2. Peraturan pelayanan
Mengikuti aturan yang telah ditentukan 07 Dep. Perhubungan
Mis : - jalur pelayaran
3. Peraturan keselamatan di laut (Dep. Hub)
4. Peraturan muatan & tonnage (Dep. Hub)
Sesuai dengan perkembangan, peraturan mengenai kapal perikanan ini akan
berkembang pula. Khususnya dengan adanya Dep. Baru, yaitu :
Eksplorasi kelautan & perikanan
Jenis kapal berdasarkan materialnya :
- K. Baja/Ferro
- K. Kayu
- K. Fiberglass
- K. Aluminium
- K. Ferro Cement
- K. Campuran

Jenis kapal berdasarkan olah geraknya :


- K. Motor
- K. Layar
- K. Jet Foil
- K. Hover Craf

1.
Catcher
Finishing Operation
Carrier

: sifat individual, as a catcher and carrier


FG

2.
Supply

Armada Penangkapan

Carrier
Supply : - Fuel
- Food, etc
3.
Armada Penangkapan
Supply

K. induk / F. Ship

: - F. Base nya lebih dari satu.


- Hasil tidak hanya fresh fish tapi juga olahan

FB. : - Melulu di bidang perikanan


- Bid. Perikanan, dilengkapi storage / manufactoring
- Carrier hasil tangkap n/ hasil manufacturing
- Bid. Experiment, research, investigation, training us. Perikanan, patrol

KEGIATAN USAHA PERIKANAN LAUT

Sea Land
Tangkap Angkut Konsumen

Simpan Olah

Olah Angkut

BAP KP FG FB ABK
Input Out Put
Catchment
F.R Catching

Umpan Balik
Optimasi!!!
KEISTIMEWAAN KAPAL PERIKANAN
Kecepatan (speed)
Dari Base ke FG \dan sebaliknya memerlukan kecepatan yang cukup tinggi.
Relatif jenis kapal kecepatan tinggi perbandingan kecepatan terhadap panjang

Daya akhir menjadi lebih besar


HP

V (Knot)
11 12 13

Hubungan HP & V
Hati hati menentukan kec. Kapal!
1 knot =1 Mil Laut/Jam
= 1852 Meter/Jam
= 0.5144 Meter/Detik

Harga
sangat relatif untuk digeneralisir (GT atau DWT) untuk ukuran yang sama, sangat
tergantung pada kualitas peralatan dan permesinannya.
Harga Rinci : tentukan harga tiap komponen!
Umur
1. Umur teknis/fisik :
Dipengaruhi ketahanan material dan perawatan
2. Umur ekonomis :
Ditentukan oleh Break Even Point antara pendapatan dan pengeluaran.
3. Umur pertauran :
Dibatasi oleh peraturan

Rp.
Pengeluaran

BEP

Pendapatan

5 10 15 20 25 Tahun

Penerapan Speed Finshing Boot (FB)


Waktu 1) mencari Finishing Ground
2) mengajar Scholling Fish
3) berperan sebagai Carrier Boat
Pada saat pulang

Mutu ikan
(Freshnes)
Exp.
Kecepatan & bentuk kapal
Jenis kapal L(Feet) V(KNot) V/
1. Huthate 24.31 9.44 1.92
2. Purse Seine 24.39 9.93 2.01
3. Research 24.50 12.21 2.29
4. Shrimp Trowl 41.70 12.50 1.78
5. Tuna Long Line 52.00 13.78 1.91
6. Latih 68.00 15.00 1.82

Others : 1. Whole catcher 700GT 18 Knt


2. Tuna Long Line 300 GT 12 Knt
3. Bottom Trawler 100Gt 11 Knt

UKURAN UTAMA
(Main Dimensions)


AP PP
LPP
LWL
LOA

Garis air f
D=H

d= T
Garis dasar

B

FP : Fore Perpendicullar (garis tegak depan)


AP : After Perpendicullar (garis tegak belakang)
Lpp : Length Between Perpendicullar (panjang antara garis tegak), AP-FP
Lwl : Length Waterline (panjang antara garis air)
Loa : Length Over All (panjang seluruh)
: Midship (tengah kapal), tengah tengah Lpp
B : Breadth (lebar), lebar terbesar
D : tinggi geladak (Depth), tinggi dari dasar hingga tinggi geladak
d : (draft/Draugth), dari dasar hingga garis air
f : Freeboard (lambung timbul), dari sisi tepi geladak garis air
: Centreline (garis tengah), tengah tengah B

RANCANGAN PEMBUATAN KAPAL


Pihak pemesan perlu memberikan informasi kepada pihak perancang/pembuat
kapal agar hasilnya akan sesuai kehendak pemesan.
Informasi yang terutama adalah :
1. Jenis kapal sesuai tujuan operasi
Misalnya : trawler, purseseiner
2. Material utama
Misalkan : baja, kayu, fiberglass
3. Besar kapal yang dinyatakan dengan :
- Gross Tonnage yaitu volume seluruh kapal
- Bobot mati (Dead Weight Tonnage) yatiu jumlah berat dari muatan,
bahan bakar & minyak pelumas, air tawar, logistic, ABK &
perlengkapannya, perlengkapan layar, balas tidak tetap.
4. Kecepatan kapal sesuai kondisi opersai kec. Dinas (service speed),
kecepatan percobaan (trial speed)
5. Jenis motor penggerak
Misalkan diesel 4 langkah putaran tinggi
6. Jarak pelayaran /radius pelayaran
7. Daerah pelayaran
8. Jenis peralatan khusus
Misalkan : Radar, Sonar, Eco Sounder

Laik laut (sea worthiness)


- Dapat melakuakanpelayaran dengan aman secara terus menerus.
- Daerah penangkapan umumnya adalah rawan :
- Gelombamg besar (rough sea)
- Cuaca buruk (bad weather)
Oleh karena itu kapal harus mempunyai keseimbangan/stabilitas yang baik.
! kapal perikanan relative berukuran kecil
Daerah pelayaran
- Sangat luas, tidak tertentu, tergantung fishing ground yang menentukan.
- Terkadang FG yang baik merupakan daerah pelayaran yang berbahaya.
Konstruksi
- Pukulan gelombang pada badan kapal, lengkungan dan puntiran karena
gaya dinamis, getaran akibat daya mesin besar. Sehingga konstruksi
harus kuat, tetapi diusahakan ringan pilihan material kapal
Motor penggerak utama
- Relative besar, berat, dan daya besar, karena beban kerja berubah ubah.
- Perlu kehandalan motor.
Peralatan penanganan dan pemrosesan pascatangkap
Perlu peralatan khusus yang berbeda terhadap jenis kapal lainnya.
! rancangan ruang dan permesinan
Peralatan tangkap
Alat penangkap ikan berbeda beda, sesuai jenisnya.
Pengaturan letak alat supaya lancer dala operasinya.
Mis :
Long liner line hauler
Purse seiner net hauler
dsb
Alat penangkap sesuai tujuannya!

Olah Gerak (manouverability)


Harus lincah dalam olah gerak, untuk mengikuti arah da kecepatan renang
ikan dan memudahkan saat setting/hauling alat tangkap.
Untuk menambah kemampuan olah gerak ini dipergunakan active rudder dan
thruster.
Active rudder : kemudi aktif, kemudi dengan tambahan baling baling kecil,
untuk menambah gaya kerja kemudi.

AR

Thruster : pendorong, baling baling diletakkan pada bagian haluan kapal


disebut pula Bow - Thruster
saat melakukan olah gerak, perhatikan keseimbangan kapal!
Informasi ini akan menjadi titik tolak perancangan kapal.
Perancangan kapal harus melakukan optimasi rancangan agar sejauh mungkin
tidak terdapat kelemahan teknis dan secara ekonomis kapal menguntungkan.

PROSEDUR PERANCANGAN KAPAL

Keinginan pihak calon pemilik


Ukuran, Bahan Bangunan, Model, FG, Sistem Pengolahan (FH)

Kondisi: kerja, BED, healthy

Rancangan model kapal


(berdasarkan : analisis
operasional)

Rancangan model kapal


alternative II (analisis
operasional)
Perancangan awal
- Pekerjaan ddek
- Rooms

Persiapan (uk. Umum, mesin,


gambar rancangan umum, Tahap I
gambar garis, specifikasi)

perhitungan (W, Kg) Tahap II


perhitungan (kapasitas, Tahap III
vol. palkah, kap. tangki)

ditolak
A diterima B
Geladak
kapal

Alat tangkap Prediksi Palkah Dimensi


hasil utama
tangkap

Lama Tanki bahan Stabilitas


operasi bakar

Tanki air Kenyamanan


tawar

Kecepatan Ruang mesin


(mesin)

ABK Akomodasi

SKEMA : PENDEKATAN KAPAL STUDI


A B
Ditolak
Diterima
Perhitungan (stabilitas, trim, kelaikan) Tahap IV
Ditolak
Diterima
Perhitungan (ketahanan air, daya mesin)
Ditolak
Diterima
Keutusan : Ukuran kapal, pengaturan2, specifikasi)

Persiapan Rancangan
Estimasi Pada : Biaya

Evaluasi pada : keuntungan


Ek. Pemilik, ABK

Evaluasi terhadap :
- Design alternative (AL. Baru)

Line plan
(perhitungan data hidrostatik, stabilitas, resistensi air)

Pekerjaan akhir (specifikasi, gambar GA,


gambar perhitungan internasional)

perhitungan akhir (Vol. pst keseimbangan


palkah & tanki, Gross Tonase (GT), kurva (GZ)

Gambar Gambar Design Kapal.


Koefisien Kelangsingan (Coeff Of Fineness)

1.

Aw

Kefisien Bidang Garis Air (Waterplane Coeffisient)

CW atau
Aw = luas bidang garis air (m2)
L = panjang kapal (m)
B = lebar kapal (m)

2.

D A

Koefisien Bidang Tengah (Midship Coefficient)

C atau A = luas bidang tengah (m2)


B = lebar kapal (m)
d = syarat air kapal kapal (m)

INGAT : Hanya Untuk Bagian Badan Kapal Yang Berada Di Dalam Air.
Untuk CPV

3. B

Koefisien Blok (Block coefficient)

Cb atau
= Volume displacement (m3)
L = panjang kapal (m)
B = lebar kapal (m)
d = syarat air kapal (m)

= L xB x d x Cb (m3)

= x aI = L x B x d x Cb x 1.025 (ton)

= volume displacement = vol. air yang dipindahkan kapal

= weight displacement = berat air yang dipindahkan kapal

4. Koefisien Prismatic (Prismatic Coefficient)

Cp atau
Cara Menghitung Aw
Dasar dasar perhitungan luas bidang
B
=LxB
L

R
= R2

=?

Teori simson I

YD Y1 Y2

h h
1 4 1

YD 1/1 1/3
1 h 4 h 1 h h
1 4 1
+

1 4 2 4 1
Teori simson II

C L

2. titk berat (center of gravity) = G


Adalah titik tangkap dari sebuah titik pusat dari sebuah gaya berat yang menekan
ke bawah.
Letak tentang G sulit ditentukan, but
tinggi/ jaraknya terhadap lumas dapat
G ditentukan (yaitu dengan melihat semua
bobot yang berada di atas kapal)

Titik Gbersifat tetap, walaupun kapal miring (berubah hanya sementara), but
untuk titik B akan berpindah ke titik G bila kapal miring.
Gerakan dari B inilah yang menyebabkan kapal mampu untuk kembali ke
kedudukan semula (stabilitas kapal) yaitu adanya kopel.

Titik titik penting pada stabilitas kapal


G = titik berat (centre of gravity)
B = titik tekan keatas (centre of buoyancy)
G
K = luna (keel)
P
g

P jv
P = gaya berat pada keadaan seimbang

.v = gaya tekan keatas P = .v

o
Saat kapal miring/oleng pada

M = titik metasentra (metacentre)


M
Pada olengan, titik G tetap
G L Titik B berubah ke B sesuai bentuk badan
kapal yang tercelup di air.
P
B1
B Titik tangkap P adalah G
K jv Titik tangkap .v adalah B

Timbul momen kopel S :

S=Pxa a = MG sin

Momen stabilitas statis :

S = P. MG sin stabilitas stabil!

M=G Titik M berimpit G

P P berada satu garis lurus dengan .v

Berarti a = nol
B
1
S= P x a = nol
jvB
Tidak ada momen pengembali

jv Stabilitas netral!

S
G

M P

K jv
Titik M berada dibawah G
S=Pxa
B B 1
Stabilitas labil!

S
Jv a
P

Dampak Dari Beban/Bean Pada Kondisi Kapal


1. Naik Atau Turunnya Beban Yang Ada Dikapal
2. Menambah Atau Mengurangi Beban
3. Beban Yang Menggantung
4. Perpindahan Beban Secara Melintang
1. Naik Atau Turunnya Beban Yang Ada Dikapal

d w G1
G GG1 =
x P
P = berat kapal
w
P=

2. Menambah Atau Mengurangi Beban


Berakibat :
a. Penambahan atau penguranan dispiasemen
b. Penambahan atau pengurangan sarat air
c. Trim depan atau belakang
d. Naik atau turunnya titik G
e. Berubahnya posisi titik B dan M
f. Kapal miring kesatu sisi

- Perubahan titik berat dapat dihitung dengan perhitungan momen statis


- Perubahan titik tekan keatas B dicari pada diagram hidrostatik pada
perubahan sarat air
- Perubahan titik metasentra M : KM= KB + BM
3. Beban Yang Menggantung

d
a

w
1
G
G
P

4. Perpindahan Beban Secara Melintang

Wxd= x GG
d M

B1

B
G1

Percobaan Kemiringan (Inclination Test)


d

A
L B

1. Perpindahan beban A ke B. perhatikan perpindahan pendulum dan tandai


pada bilah
2. Kembalikan beban ke A, pendulum kembali ke posisi semula
3. Pindhkan beban B ke A, tandai perpindahan
4. Kembalikan beban B ke posisi semula
5. Ulangi proses 1 s/d 4.

tan =

Anda mungkin juga menyukai