Anda di halaman 1dari 3

1.

Agama I
2. KKL101 : Bahasa Indonesia I
3. KDU112 : Kewarganegaraan I
4. BLK511 : Pengantar Pendidikan Kedokteran
5. BLK512 : Kardiorespirasi Neuromuskuloskeletal
6. BLK513 :

Pengertian Daya Tahan Kardiorespirasi


Daya tahan kardiorespirasi adalah kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk
berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam mengambil oksigen dan
menyalurkannya ke jaringan yang aktif sehingga dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Bina
Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994).
Daya tahan kardiorespirasi merupakan komponen terpenting dari kesegaran jasmani (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Bina Upaya
Kesehatan Puskesmas, 1994; Len Kravitz, 1997).
Blain berpendapat daya tahan kardiorespiasi yang tinggi menunjukkan kemampuan untuk bekerja yang
tinggi, yang berarti kemampuan untuk mengeluarkan sejumlah energi yang cukup besar dalam periode
waktu yang lama ( Pradono, 1999).
Daya tahan kardiorespirasi disebut juga aerobic capacity. Dalam laboratorium pengukuran yang paling
objektif dilakukan dengan menghitung ambilan maksimal O2 (VO2max) (Effendi, 1983).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Tahan Kardiorespirasi
1. Genetik
Daya tahan kardiovaskuler dipengaruhi oleh faktor genetik yakni sifat-sifat spesifik yang ada dalam
tubuh seseorang sejak lahir. Penelitian dari Kanada telah meneliti perbedaan kebugaran aerobik
diantara saudara kandung (dizygotic) dan kembar identik (monozygotic), dan mendapati bahwa
perbedaannya lebih besar pada saudara kandung dari pada kembar identik.
Kita mewarisi banyak faktor yang memberikan konstribusi pada kebugaran aerobik, termasuk kapasitas
maksimal sistem respiratory dan kardiovaskuler, jantung yang lebih besar, sel darah merah dan
hemoglobin yang lebih banyak (Sharley, 2003).
Pengaruh genetik pada kekuatan otot dan daya tahan otot pada umumnya berhubungan dengan
komposisi serabut otot yang terdiri dari serat merah dan serat putih. Seseorang yang memiliki lebih
banyak lebih tepat untuk melakukan kegitan bersifat aerobic, sedangkan yang lebih banyak memiliki
serat otot rangka putih, lebih mampu melakukan kegiatan yang bersifat anaerobic.
Demikian pula pengaruh keturunan terhadap komposisi tubuh, sering dihubungkan dengan tipe tubuh.
Seseorang yang mempunyai tipe endomorf (bentuk tubuh bulat dan pendek) cenderung memiliki
jaringan lemak yang lebih banyak bila dibandingkan dengan tipe otot ektomorf (bentuk tubuh kurus dan
tinggi) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan
Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994).
2. Umur
Umur mempengaruhi hampir semua komponen kesegaran jasmani. Daya tahan kardiovaskuler
menunjukkan suatu tendensi meningkat pada masa anak-anak sampai sekitar dua puluh tahun dan
mencapai maksimal di usia 20 sampai 30 tahun (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994). Daya
tahun tersebut akan makin menurun sejalan dengan bertambahnya usia, dengan penurunan 8-10%
perdekade untuk individu yang tidak aktif, sedangkan untuk individu yang aktif penurunan tersebut 4-
5% perdekade (Brian.Jsharkey, 2003).
Peningkatan kekuatan otot pria dan wanita sama sampai usia 12 tahun, selanjutnya setelah usia
pubertas pria lebih banyak peningkatan kekuatan otot, maksimal dicapai pada usia 25 tahun yang secara
berangsur-angsur menurun dan pada usia 65 tahun kekuatan otot hanya tinggal 65-70% dari kekuatan
otot sewaktu berusia 20 sampai 25 tahun.
Pengaruh umur terhadap kelenturan dan komposisi tubuh pada umumnya terjadi karena proses menua
yang disebabkan oleh menurunnya elastisitas otot karena berkurangnya aktivitas dan timbulnya obes
pada usia tua (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan
Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994).
3. Jenis Kelamin
Daya tahan kardiovaskuler pada usia anak-anak, antara pria dan wanita tidak jauh berbeda, namun
setelah masa pubertas terdapat perbedaan. Rata-rata wanita muda memiliki kebugaran aerobik antara
15-25% lebih kecil dari pria muda dan ini tergantung pada tingkat aktivitas mereka. Tapi pada atlet
remaja putri yang sering berlatih hanya berbeda 10% dibawah atlet putra dalam usia yang sama dalam
hal VO2max.
Wanita memiliki jaringan lemak 27% dari komposisi tubuhnya lebih banyak dibanding pria 15% dari
komposisi tubuhnya (Ardle, 1981).
Menurut Larry Gshaver (1981), satu gram hemoglobin dapat bersatu dengan 1,34 ml oksigen. Pada pria
dalam keadaan istirahat terdapat sekitar 15-16gr hemoglobin pada setiap 100ml darah dan pada wanita
rata-rata 14gr pada setiap 100ml darah. Keadaan ini menyebabkan wanita memiliki kapasitas aerobik
lebih rendah dibanding pria. Selain itu ukuran jantung pada wanita rata-rata lebih kecil dibanding
pria(Hairy,1989).
Pengambilan oksigen pada wanita 2,2L lebih kecil daripada pria 3,2L. Kapasitas vital paru wanita juga
lebih kecil dibanding pria.
4. Kegiatan Fisik
Menurut Bucher (1983) ada sejumlah keuntungan penting bagi organ tubuh vital akibat dari latihan yang
teratur.
Pengaruh latihan terhadap kesehatan umum otot jantung.
Bukti yang ada menunjukkan bahwa otot jantung ukurannya meningkat karena digunakan dengan
tuntutan yang lebih besar diletakkan pada jantung sebagai akibat dari aktivitas jasmani, terjadi
pembesaran jantung.
Pengaruh latihan terhadap isi sedenyut
Hasil penelitian pada atlet, pada umumnya disepakati bahwa jumlah isi darah perdenyut jantung lebih
besar dipompakan ke seluruh tubuh dari pada orang yang tidak terlatih.
Atlet terlatih dapat memompakan sebanyak 22liter darah sedangkan individu yang tidak terlatih hanya
10,2liter darah saja.
Pengaruh latihan terhadap denyut jantung
Hasil tes dari atlet olimpiade, diperoleh bukti bahwa individu yang terlatih mempunyai denyut jantung
yang tidak cepat bila dibandingkan dengan orang yang tidak terlatih. Diperkirakan bahwa jantung
manusia berdenyut 6 sampai 8 kali lebih sedikit bila seseorang terlatih. Pada kebanyakan atlet
jantungnya berdenyut 10, 20 sampai 30 kali lebih sedikit dari pada denyut jantung yang tidak terlatih
Pengaruh latihan terhadap tekanan arteri
Banyak eksperimen menunjukkan bahawa peningkatan tekanan darah pada orang terlatih lebih sedikit
dari pada orang yang tidak terlatih.
Pengaruh latihan terhadap pernafasan
Dada bertambah luas. Hal ini terjadi semasa pertumbuhan, tetapi tidak pada masa dewasa.
Jumlah pernafasan permenit berkurang. Orang terlatih bernafas 6 sampai 8 kali permenit, sedangkan
pada orang yang tidak terlatih sebanyak 18 sampai 20 kali permenit.
Pernafasan lebih dalam dengan diafragma. Pada orang yang tidak terlatih diafragma bergerak sedikit
sekali.
Dalam mengerjakan pekerjaan yang sama, individu yang terlatih menghirup udara dalam jumlah yang
lebih kecil, dan mengambil oksigen lebih besar dari pada individu yang tidak terlatih. Ada keyakinan
bahwa peningkatan jumlah kapiler dalam paru-paru, menyebabkan jumlah darah yang berhubungan
dengan udara lebih besar yang mengakibatkan ekonomi dalam pernafasan

Anda mungkin juga menyukai

  • Pendek
    Pendek
    Dokumen3 halaman
    Pendek
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Masjid Nurul Falah
    Masjid Nurul Falah
    Dokumen1 halaman
    Masjid Nurul Falah
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen6 halaman
    Penda Hulu An
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Blok 1.2
    Blok 1.2
    Dokumen19 halaman
    Blok 1.2
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Masjid Nurul Falah
    Masjid Nurul Falah
    Dokumen1 halaman
    Masjid Nurul Falah
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Awal Kehidupan
    Awal Kehidupan
    Dokumen6 halaman
    Awal Kehidupan
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Krnia
    Krnia
    Dokumen5 halaman
    Krnia
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • System Sirkulasi Terdiri Atas Sirkulasi Sistemik
    System Sirkulasi Terdiri Atas Sirkulasi Sistemik
    Dokumen4 halaman
    System Sirkulasi Terdiri Atas Sirkulasi Sistemik
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Agama I
    Agama I
    Dokumen3 halaman
    Agama I
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Hal
    Hal
    Dokumen1 halaman
    Hal
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung
    Gagal Jantung
    Dokumen1 halaman
    Gagal Jantung
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Salinanterjemahanart3A10.11862F1471 2334 9 210 PDF
    Salinanterjemahanart3A10.11862F1471 2334 9 210 PDF
    Dokumen17 halaman
    Salinanterjemahanart3A10.11862F1471 2334 9 210 PDF
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Padang
    Padang
    Dokumen1 halaman
    Padang
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Sila Bus
    Sila Bus
    Dokumen3 halaman
    Sila Bus
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Padang
    Padang
    Dokumen1 halaman
    Padang
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • 37 Kejang Demam
    37 Kejang Demam
    Dokumen12 halaman
    37 Kejang Demam
    Sita
    Belum ada peringkat
  • Dibutuhkan Untuk
    Dibutuhkan Untuk
    Dokumen1 halaman
    Dibutuhkan Untuk
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Silabus Kelas 3 SD - Unlocked
    Silabus Kelas 3 SD - Unlocked
    Dokumen66 halaman
    Silabus Kelas 3 SD - Unlocked
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Silabus Kelas 4 SD - Unlocked
    Silabus Kelas 4 SD - Unlocked
    Dokumen75 halaman
    Silabus Kelas 4 SD - Unlocked
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Silabus Dan Jaringan KD Kelas 1.unlocked
    Silabus Dan Jaringan KD Kelas 1.unlocked
    Dokumen68 halaman
    Silabus Dan Jaringan KD Kelas 1.unlocked
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Silabus Kelas 6 SD - Unlocked
    Silabus Kelas 6 SD - Unlocked
    Dokumen38 halaman
    Silabus Kelas 6 SD - Unlocked
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Mineral Dan Air
    Mineral Dan Air
    Dokumen14 halaman
    Mineral Dan Air
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Silabus Kelas 3 SD - Unlocked
    Silabus Kelas 3 SD - Unlocked
    Dokumen66 halaman
    Silabus Kelas 3 SD - Unlocked
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Manusia Kertas
    Manusia Kertas
    Dokumen1 halaman
    Manusia Kertas
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Tugas Tik
    Tugas Tik
    Dokumen1 halaman
    Tugas Tik
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Pleno 4
    Pleno 4
    Dokumen17 halaman
    Pleno 4
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Pleno 4
    Pleno 4
    Dokumen17 halaman
    Pleno 4
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat
  • Biografi Thariq Bin Ziyad
    Biografi Thariq Bin Ziyad
    Dokumen4 halaman
    Biografi Thariq Bin Ziyad
    Muhammad Helridho Budiman
    Belum ada peringkat