Oleh
KELOMPOK 8
S1 AKUNTANSI INTAKE D3
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
COMMON STOCK : ANALYSIS AND STRATEGY
Dalam berinvestasi pada saham, investor harus hati- hati dalam memilih strategi. Investor
dapat memilih strategi aktif atau strategi pasif namun juga dapat menggabungkan keduanya.
Investor yang memilih strategi aktif, mereka akan secara aktif melakukan pemilihan dan
jual beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta berbagai
Investor yang memilih strategi pasif akan cenderung pasif dalam berinvestasi pada saham dan
1. STRATEGI PASIF
Dalam konsep pasar modal yang efisien di katakan bahwa jika pasar benar-benar efisien
tidak akan ada satu investor pun yang bisa memperoleh return abnormal di atas return pasar.
Konsep tersebut menghasilkan strategi pasif dalam portofolio saham. Dalam strategi pasif ini
investor percaya bahwa harga pasar yang terjadi adalah harga yang mencerminkan nilai intrinsic
saham tersebut. Oleh karenanya, investor tidak akan berusaha untul secara aktif melakukan
tindakan perdagangan saham yang bisa memberikan return abnormal. Strategi pasif bisa juga
diartikan sebagai tindakan investor dalam membentuk portofolio saham yang merupakan
replikasi kinerja indeks pasar.Dengan demikian, tujuan strategi pasif adalah untuk mengikuti
Strategi yang dipakai dalam strategi pasif portofolio saham meliputi strategi beli dan
simpan (Buy and Hold Strategy) dan strategi mengikuti indeks (Indexing Strategy). Berikut ini
dua strategi yang biasanya dipakai dalam strategi pasif portofolio saham.
1.1. Strategi Beli dan Simpan (Buy and Hold Strategy)
Strategi ini pada dasarnya sama dengan strategi beli dan simpan dalam portofolio obligasi.
Dalam strategi ini investor membeli sejumlah saham dan tetap memegangnya untuk beberapa
waktu tertentu. Tujuan dilakukanya strategi ini adalah untuk menghindari biaya transaksi dan
biaya tambahan lainnya yang terlalu tinggi. Dalam hal ini, investor percaya bahwa return yang
akan diperoleh dari penerapan strategi ini tidak akan jauh berbeda dengan return yang diperoleh
jika investor secara aktif membeli dan menjual saham. Dalam strategi ini investor sangat
Strategi beli dan simpan bisa dilakukan investor dalam komposisi yang terdiri dari
banyak saham ataupun hanya beberapa jenis saham. Meskipun demikian investor tetap harus
portofolionya. Hal terpenting disini adalah bahwa komposisi tersebut akan bisa diterima
sepanjang komposisi saham-saham tersebut mampu memberikan return yang sesuai dengan
tingkat return yang diharapkan investor. Jika ternyata komposisi yang telah dibentuk mengalami
perubahan kinerja, dimana misalnya risiko dari komposisi tersebut meningkat sedangkan return
yang di harapkan tetap sama, investor tentu perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian, seperti
mengubah komposisi awal menjadi komposisi baru sehingga sesuai dengan preferensi investor
terhadap risiko.
Kesimpulan yang bisa di tarik dari strategi beli dan simpan ini adalah bahwa investor
bukan berarti tidak melakukan apa-apa dan hanya sekedar membeli lalu menyimpan saham yang
telah di belinya tersebut, tapi investor juga harus melakukan tindakan rasional dalam berinvestasi.
Investor harus pintar-pintar memilih saham yang akan dimasukkan dalam investasinya, lalu
melakukan penyesuaian jika diperlukan. di samping itu, hasil yang di peroleh dari strategi beli
dan simpan ini tentunya harus diinvestasikan kembali untuk meningkatkkan kemakmuran
investor.
Strategi ini alam praktiknya bisa di gambarkan sebagai pembeli instrument reksadana
atau dana pension oleh investor. Strategi investor seperti ini bisa dikategorikan strategi
pasif.Dengan membeli instrument reksadana, investor berharap bahwa kinerja investasinya pada
kumpulan saham-saham dalam instrument reksadana sudah merupakan duplikasi dari kinerja
indeks pasar. Dengan kata lain, investor berharap akan memperoleh return yang sebanding
dengan return pasar. Membeli reksadana juga akan memberikan keuntungan bagi investor karena
biaya transaksi, biaya pencarian informasi, dan komisi konsultasi analis menjadi lebih rendah.
Dalam hal ini investor hanya membeli instrument reksadana, dan tinggal menunggu return dari
2. STRATEGI AKTIF
Pada dasarnya semua investor menginginkan return yang setinggi-tingginya dari suatu
investasi yang dilakukan. Dengan demikian investor akan selalu mencari jalan agar memperoleh
keuntungan yang lebih tinggi dibanding biaya yang harus ditanggungnya. Dalam investasi
portofolio saham dengan strategi aktif, berbagai cara akan dilakukan investor untuk memperoleh
Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio saham yang melebihi return
portofolio saham yang diperoleh melalui strategi pasif. Dengan kata lain, investor akan berusaha
memperoleh hasil yang lebih tinggi dibanding return yang diperoleh sesama investor lainnya.
Mereka secara proaktif mencati informasi tambahan, meningkatkan kemampuan mereka dalam
menganalisis informasi-informasi yang mrmpengaruhi kinerja saham, bahkan tidak jarang ada
yang berani membayar mahal untuk jasa konsultasi analisis saham yang terbaik. Semuanya
dilakukan untuk meningkatkan return yang diharapkan investor. Berikut ini ada tiga strategi yang
Strategi ini merupakan strategi yang paling banyak digunakan dan paling rasional. Dalam
hal ini investor secara aktif melakukan analisis dan pemilihan saham-saham terbaik yaitu saham
yang memberikan hubungan tingkat return-resiko yang terbaik dibanding alternative lainnya.
Pemilihan tersebut dilakukan dengan berdasar pada analisis fundamental guna mengetahui
prospek saham tersebut di masa datang. Dalam hal ini mereka percaya bahwa tindakan aktif yang
mereka lakukan akan memberikan return yang lebih besar dibanding investor lainnya yang
diversifikasi dengan dua cara yaitu random (naif), maupun dengan cara Markowitz. Artinya,
investor bisa saja memilih secara acak tanpa dianalisis terlebih dahulu, akan tetapi manfaat
pengurangan risiko dari cara acak ini tidak akan seoptimal jika pemilihan dilakukan dengan
model Markowitz. Dengan memilih saham-saham terbaik dan memasukkan saham tersebut
dalam portofolio, berarti investor akan memperoleh manfaat pengurangan resiko dari tindakan
diversifikasi saham. Tindakan ini juga diharapkan bisa meningkatkan return yang diharapkan
investor.
Dalam memilih saham-saham terbaik (superior), investor bisa melakukan analisis secara
individual ataupun dengan memanfaatkan jasa konsultasi analis saham.Jika investor mempunyai
akses informasi yang baik dan kemampuan yang baik untuk menganalisis saham dan memilih
saham, investor bisa melakukan pemilihan saham secara individual. Tetapi adakalanya investor
lebih menyukai menggunakan jasa analis saham professional untuk memperoleh nasihat dan
rekomendasi keputusan terbaik tentang saham apa saja yang harus di pilih dan tindakan apa yang
harus dilakukan terhadap saham tersebut. Konsekuensinya adalah investor harus mengeluarkan
sejumlah biaya seperti komisi jasa konsultasi atau biaya atas informasi tertentu. Tentu saja
investor akan mengharapkan return yang lebih besar sebagai kompensasi yang setimpal atas
Ide dasar dari strategi ini adalah adanya kenyataan bahwa pada waktu-waktu tertentu
harga pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning ataupun pertumbuhan perusahaan.
Dalam strategi ini investor akan mencari momentum atau waktu yang tepat, pada saat perubahan
harga yang terjadi bisa memberikan keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau
membeli saham.
Berbagai tekhnik untuk mencari momentum yang tepat dalam portofolio saham bisa
dilakukan. Salah satunya adalah dengan membuat peta (chart) pergerakan harga saham selama
beberapa waktu untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada harga saham tersebut di kemudian
hari. Jika harga-harga saham diperkirakan akan meningkat, maka investor akan meningkat bobot
portofolionnya pada investasi portofolio saham. Investor akan menginvestasikan uang yang
dimilikinya pada portofolio saham karena lebih menguntungkan disbanding alternative lainnya.
Demikian pula sebaliknya, jika diperkirakan harga saham akan menurun maka invesitor akan
Berbagai tekhnik kuantitatif yang lebih canggih dengan penggunaan teknologi computer
sudah mulai dipergunakan untuk menentukan waktu yang paling tepat untuk membeli dan
menjual saham.Data-data yang telah terjadi (ex-post data) dipakai untuk mencari pola pergerakan
saham dan mencari hubungan sebab akibat antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya.Tetapi,
penggunaan teknologi computer ini pun sebenarnya masih mengandung kelemahan sehubungan
dengan penggunaan data-data historis. Menggunakan data-data historis yang telah terjadi untuk
meramalkan kejadian dimasa datang secara implisit menganggap bahwa apa yang telah terjadi di
masa lalu akan sama dengan yang akan terjadi dimasa datang.
Dalam kenyataannya, strategi penentuan momentum harga saham merupakan isu yang
masih kontroversial. Strategi ini memang popular digunakan oleh para praktisi, tetapi
pertanyaanya adalah seberapa akurat metode ini mampu meramalkan apa yang akan terjadi di
kemudian hari. Bagi kalangan akademisi, fenomena seperti ini sangat menarik untuk dipelajari
dan sangat perlu dilakukan penelitian empiris tentang subyek ini, untuk membuktikan apakah
strategi tersebut merupakan strategi yang layak ataukah hanya suatu kebetulan belaka.
Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada saham-saham di
dalam negri saja. Dalam hal ini investor bisa melakukan dua cara :
1. Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang bergerak pada sektor tertentu
untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian hari. Hal ini dilakukan
jika investor yakin bahwa suatu saham pada sektor tertentu akan memberikan return
datang dan akan mengurangi bobot portofolionya pada saham sektor industry yang
Reilly dan brown (1997), mengkategorikan saham-saham per sektor industry menjadi lima,
yaitu :
Dalam strategi rotasi sektor, investor biasanya membeli saham-saham pada suatu sektor
atau industry tertentu yang diperkirakan akan mengalami peingkatan nilai melebihi return pasar.
Dalam hal ini, investor melakukan tindakan antisipasi terhadap kemungkinan peningkatan harga
sektor financial. Salah satu karakteristik saham sektor finansial adalah kepekaanya terhadap
perubahan suku bunga, dimana harga saham sektor financial akan berhubungan terbalik dengan
tingkat bunga. Artinya, jika tingkat bunga mengalami peningkatan, maka harga saham sektor ini
justru akan turun. Kondisi ini dalam gambaran siklis ekonomi biasanya terjadi pada
perekonomian yang mulai memasuki siklis menurun. Pada situasi seperti ini suku bunga
biasanya akan meningkat dan berakibat pada menurunya harga saham sektor financial. Dengan
demikian investor yang cerdik akan membeli saham sektor tersebut, karena harganya relative
rendah. Hal ini dilakukan dengan harapan jika tingkat suku bunga sudah mulai menurun, maka
perusahaan sektor financial (misalnya bank, perusahaan simpam pinjam atau perusahaan
sekuritas) akan mengalami peningkatan earning dan hal ini akan mengakibatkan harga
sehamnya meningkat.
Keberhasilan penerapan strategi rotasi ini sangat tergantung dari kemampuan investor
untuk memahami kondisi ekonomi yang sedang terjadi dan juga kemampuan untuk meramalkan
kondisi yang akan terjadi. Pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang siklis ekonomi
akansangat membantu efektivitas penerapan strategi ini, karena kunci strategi ini adalah
bagaimana investor bisa mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang terjadi dan mengambil
KESIMPULAN
Ada dua strategi yang dilakukan investor dalam pembentukan saham yaitu Strategi aktif
dan strategi pasif.Strategi pasif bisa diartikan sebagai tindakan investor dalam membentuk
portofolio saham yang merupakan replikasi kinerja indeks pasar.Dengan demikian, tujuan
strategi pasif adalah untuk mengikuti kinerja indeks pasar sedekat mungkin.Strategi yang dipakai
dalam strategi pasif portofolio saham meliputi strategi beli dan simpan (buy and hold strategy)
dan strategi mengikuti indeks (indexing strategy). Strategi pasif meliputi : Beli dan Simpan,
mengikuti indeks. Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio saham yang melebihi
return portofolio saham yang di peroleh melalui strategi pasif. Dengan kata lain investor akan
berusaha memperoleh hasil yang lebih tinggi dibanding return yang diperoleh sesame investor
lainnya. Strategi aktif meliputi : Pemilihan saham, Rotasi sektor, Momentum harga.