PUSAT LABA
Laba merupakan selisih dari pendapatan dan beban, dengan menggunakan laba dapat
diukur kinerja finansial suatu perusahaan. Maka laba dapat dijadikan sebagai pusat tanggung
jawab yang dinamakan dengan pusat laba.
A. PERTIMBANGAN UMUM
Pemisahan antara fungsi produksi dan pemasaran dikatakan dengan unit organisasi.
Dimana masing - masing unit organisasi nantinya memiliki pimpinan, maka unit organisasi
disebut dengan organisasi fungsional.
Ketika sebuah organisasi ( perusahaan ) dibuat menjadi organisasi lagi ( unit organisasi )
maka unit utamanya ( manajemen fungsional ) memiliki tanggung jawab baik dari unit organisasi
produksi maupun organisasi pemasaran bertujuan agar manajemen operasi/unit memiliki
wewenang yang lebih luas terkait apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Dua kondisi di atas harus terpenuhi untuk membuat pusat laba. Disamping itu,
manajemen harus memutuskan dengan delegasi tanggung jawab ini apakah dapat
menutupi kerugian.
2. Kelaziman Suatu Pusat Laba
Perusahaan besar di AS maupun diluar negeri dari tahun 1920-an hingga perang
dunia II melakukan divionalisasi dan desentraslisai sebagai tanggung jawab pusat laba.
Namun lebih dari 20 tahun implementasi pusat laba (kinerja finansial) mendapat kritikan
berisikan kelemahan dari pusat laba, nah semenjak itu banyak perusahaan menggunakan
scorecard dengan kombinasi kinerja finansial dan nonfinansial
Tidak hanya manfaat yang dapat diperoleh melainkan adanya beberapa kesulitan
yang akan dihadapi yaitu sebagai berikut :
Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi membuat manajemen puncak
lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen.
Kualitas keputusan yang diambil pada tingkat unit akan berkurang..
Perselisihan dapat timbul akibat perbedaan argumen.
Unit-unit organisasi yang pernah bekerja sama sebagai unit fungsional akan
saling berkompetisi satu sama lain.
Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan.
Tidak ada manajer umum yang kompeten akibat kurangnya kesempatan untuk
mengembangkan kompetisi manajer umum.
Banyaknya tekanan atas profitabilitas jangka pendek dengan mengorbankan
profitabilitas jangka panjang.
Tidak ada sistem yang memuaskan dalam optimalisasi laba.
Manufaktur
Menjadikan kegiatan manufaktur menjadi pusat laba adalah cara yang lebih sempurna
jika dibandingkan kinerja vs biaya standar dan anggaran overhead, dikarenakan dapat
mengukur aktivitas organisasi manufaktur secara keseluruhan dengan memberikan nilai
berdasarkan harga jual produk – estimasi biaya pemasaran.
Organisasi Lainnya
Sebagian perusahaan menjadikan cabang sebagai pusat laba meskipun cabang
tidak memiliki tanggung jawab terhdap pembelian maupun manufaktur, namun
probabilitasnya dapat mengukur kinerja yang paling baik dan juga dapat menjadi alat
motivasi yang sempurna.
D. MENGUKUR PROFITABILITAS
2 jenis pengukuran profitabilitas digunakan dalam mengevaluasi puat laba :
Pengukuran kinerja manajemen, yang memiliki fokus bagaimana hasil kerja para
manajer. Digunakan untuk : planning, koordinasi, perencanaa, dan pengendalian, dan
juga alat untuk memberikan motivasi kepada manajer
Ukuran kinerja ekonomis, yang memiliki fokus pada bagaimana kinerja pusat laba
sebagai suatu entitas ekonomi.
Penjelasan mengenai jenis pengukuran di atas dapat dijabarkan dengan contoh sebagai
berikut : ketika laporan mengenai toko cabang terkait kinerja manajernya dapat dikatakan sangat
baik, tetapi laporan kinerja ekonomisnya tidak menguntungkan bagi perusahaan dikarenakan
adanya pesaing yang lebih menguasai pasar dibandingkan perusahaan kita, maka dari itu,
sebaiknya toko cabang tersebut ditutup mesikupun kinerja manajernya sangat baik, karena kita
harus melihat probabilitas tersebut dari 2 sisi ini, jika tidak terpenuhi salah satunya, maka
perusahaan tidak akan diuntungkan
o Kinerja manajer pusat laba dapat dievaluasi berdasarkan lima ukuran profitabilitas :
Margin kontribusi
Atau yang disebut dengan CM (Contribution Margin) yang merupakan selisih
antara pendapatan dan biaya variable. Alasan mengapa CM ini digunakan sebagai alat
pengukur kinerja manajer karena jika biaya tetap yang digunakan, manajer tidak mampu
mengendalikan biaya tersebut dikarenakan biaya tetap tersebut akan tetap terjadi meski
bagaimanapun kondisi perusahaan ( contoh : sewa gedung ) sehingga manajer harus
memusatkan perhatian untuk memaksimalkan CM ini.
Laba Langsung
Mencerminkan kontribusi pusat laba terhadap overhead umum dan laba
perusahaan. Kelemahan dari pengukuran laba langsung adalah bahwa tidak memasukkan
unsur manfaat dan motivasi dari biaya-biaya kantor pusat
Laba bersih
Perusahaan mengukur kinerja pusat laba domestik berdasarkan laba bersih yaitu
jumlah laba bersih setelah pajak.
o Pendapatan
Memilih metode pengakuan pendapatan yang tepat. Idealnya, setiap pusat laba
harus diberikan nilai yang sesuai atas bagiannya dalam transaksi tersebut.
o Pertimbangan manajemen
Para manajer harus diukur berdasarkan pos-pos yang dapat mereka kendalikan,
bahkan jika mereka tidak memiliki pengendalian penuh terhadap pos tersebut.