Anda di halaman 1dari 94

PLAGIAT

PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

GANGGUAN KESEHATAN AKUT PETANI PEKERJA AKIBAT


PESTISIDA DI DESA KEDUNG REJO KECAMATAN MEGALUH
KABUPATEN JOMBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi

ambang Universitas Sanata Dh


(Diameter 5 cm)

Diajukan oleh:
Galuh Paramita
NIM : 958114122

Oleh:
Siska Christina Dewi Sulistyoningrum
NIM : 038114048

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

PersetujuanSkripsi

GANGGUAN KESEHATAI{ AKUT PETANI PEKERJA AKIBAT


PESTISIDA DI DESA KEDT]NG REJO KECAMATAN MEGALUH
KABUPATEN JOMBANG

Yang diajukanoleh.
SiskaChristinaDewi Sulistyoningrum
NI M: 0 3 8 1 1 4 0 4 8

telahdisetujuioleh

PembimbingUtama

Drs. A. TrlPriantoroM. For.Sc.


1....*?o8
Tanggal...'..1.9*9f
lll

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

SkripsiBerjudul
Pengesahan

GAI{GGUAI\ KESEHATAN AKUT PETAI\U PEKERJA AKIBAT


PESTISIDA DI DESA KEDI]NG REJO KECAMATAI\ MEGALT'H
KABT]PATEN JOMBAF{G

Oleh:
SiskaChristinaDewi Sulistyoningrum
NI M: 0 3 8 1 1 4 0 4 8
Dipertahankan hadapanPanitia Penguji Skripsi
di
FakultasFarmasi
Universitas SanataDharma
padatanggal: Januari2008

Mengetahui
FakultasFarmasi
SanataDharma

M.Si.,Apt.

PembimbingUtama:

Drs. A. Tri PriantoroM. For.Sc.

PanitiaPenguji:
1. Drs. A. Tri PriantoroM. For.Sc.

2 . IpangDjunarko S.Si.,Apt.

3 . Drs. Mulyono, Apt.


iv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BBaag giiM
Mu up pu ujjiia
annh hoorrm ma att k keem mu ulliia
ann
K
Ka auullaah h sseeg
gaallaan nyyaad dii d da alla am mh hiid
du up
pkkuu
J
JaannjjiiM
Mu u bbeerrssiin
na arr bbu uk kttiik ka an nK Ka auu bbeessa
arr
TTiia
adda a yyaan ngg sseep peerrttiiM Mu uY Yeessu uss
TTuuhha an ku
nk u..................................
((bbyy:: SS.. SSiimmoorraannggkkiirr......))

TThhee ppuurrppoossee ooff yyoouurr lliiffee iiss ffaarr ggrreetthheerr tthhaann yyoouurr oow
wnn ppeerrssoonnaall
ffuullffiillllmmeenntt......... oorr eevveenn yyoouurr hhaappppiinneessss..
((bbyy RRiicckk W
Waarrrreenn))

PPrreesseenntteedd bbyy ::

Chhrriisstt
Myy SSaavviioorr JJeessuuss C
M

Orraanngg ttuuaa yyaanngg tteerrkkaassiihh BBaappaakk ddaann M


O Maam
maa
Myy BBrrootthheerrss M
M Addeekkkkuu IIw
Dooddddyy ddaann A
Maass D waann
Allm
A maatteerrkkuu
maam
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

PERI.IYATAAN KEASLIAN KARYA

Sayamenyatakandengansesungguhnya bahwa skripsi yalg saya tulis ini tidak


memuatkarya atau bagrankarya orang latq kucuali yang telah disebutkandalam
kutipan dan daftar pustak4 sebagaimanalayaknyakarya ilmiah

Yogyakarta, Januari2008
Penulis
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERI\-YATAAII PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH TJNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangandi bawah ini, sayamahasiswaUniversitasSanataDharma :

Nama : SiskaChristina Dewi Sulistyoningrum

Nomor Mahasiswa : 03 8114 048

Demi pengembanganilmu pengetahuan,saya memberikan kepada Perpustakaan


UniversitasSanataDharmakarya ilmiah sayayang berjudul :
GangguanKesehatanAkut Petani Peke{a Akibat Pestisidadi Desa Kedung Rejo
KecamatanMegaluh KabupatenJombang
beserta perangkatyang diperlukan (bila ada). Dengan demikian sayamemberikan
kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, fle-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanyadalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikansecaraterbatas,dan mempublikasikannyadi Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkannama saya sebagai
penulis.

Demikian pernyataanini yang sayabuat dengansebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Padatanggal : 16 Februari2008

Yang menyatakan
vi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

PRAKATA

Puji syukur atas anugrah dan kemurahan Tuhan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Gangguan Kesehatan Akut Petani
Pekerja Akibat Pestisida Di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh
Kabupaten Jombang . Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. Selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

2. Bpk. Drs. A. Tri Priantoro M. For.Sc. selaku pembimbing utama yang selalu

memberi dukungan, pengetahuan, kritik, dan saran yang membuat penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bpk. Ipang Djunarko S.Si., Apt. selaku Dosen Penguji atas masukan,

dukungan dan saran yang sangat berarti..

4. Bpk. Drs. Mulyono, Apt. selaku Dosen Penguji atas masukan, pengetahuan

dan saran yang sangat berharga..

5. Ibu Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku Kaprodi Fakultas Farmasi atas

dukungan dalam kelancaran pengerjaan skripsi ini.

6. Bpk. Gitari sekeluaga, Bpk. Subani sekeluarga serta seluruh responden atas

segala dukungan, bantuan dan waktu yang telah diluangkan sehingga

penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

7. Bpk. Hadi dan Mama Erny sebagai orang tua terbaik yang selalu memberikan

doa, dukungan, kasih sayang dan pengertian yang membuat penulis semakin

kuat, sabar dan terus berjuang.


vii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

8. Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang,

dan Kantor Kecamatan Megaluh atas segala informasi, saran dan pengetahuan

yang sangat membantu dalam pengerjaan skripsi ini.

9. Mas Doddy dan Iwan my brothers yang luar biasa, terima kasih karena

dukungan, cinta kasih kalian aku bisa selesaikan ini.

10. Untuk anak-anak Lion of Judah family : Donald, Agus, Henny, Gita, Anis,

Elvie, Anie, Sabet, Kristian, Kak Ayu, Mbak Link, Mbak Nink, Anie, Nana,

Ester, Dokman, Jemsner, Kaka, Deephe, Tatik, Rheni buat setiap doa,

bantuan, persaudaraan dan pengertian kalian yang membuat penulis

bersemangat dan terus berjuang.

11. Untuk sahabat baikku Oliph (mou-mou) dan Vivi (miaw), Jeffry, Mas Anto,

Mas Yusak, Welly, dan anak-anak PMK Apostolos atas dukungan, doa,

bantuan, dan pengertian kalian sangat berarti bagi penulis.

12. Buat anak-anak kos Valent House : Anis, Inke, Ema, Acied, Juleha atas

bantuan dan dukungan kalian dalam kerjasama, dan kebersamaan kita.

13. Semua pihak yang idak dapat penulis sebutkan satu pesatu.

Dalam kesempatan ini, tak lupa penulis memohon maaf kepada semua

pihak atas kekurangan dan kesalahan yang mungkin dilakukan penulis. Oleh

karena itu dengan rendah hati penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik

yang membangun.

Penulis
viii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

INTISARI

Sebagian besar wilayah Jombang penduduknya bermata pencaharian


sebagai petani. Untuk meningkatkan mutu dan produksi digunakan pestisida
terutama pada tanaman hortikultura. Pestisida merupakan bahan kimia yang
berguna tetapi juga dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan
masyarakat dan para pekerja/pengguna pestisida, karena penggunaan yang tidak
tepat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai gangguan
kesehatan akut petani pekerja akibat pestisida di Desa Kedung Rejo Kecamatan
Megaluh Kabupaten Jombang.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan survei deskriptif.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non random probability
dengan purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
kuisioner yang disebar pada petani pekerja. Data yang diperoleh, diolah secara
statistik deskriptif dalam bentuk persentase dan ditampilkan dengan tabel dan
grafik.
Responden semua adalah laki-laki (100%), sebagian besar berumur 31-40
tahun (31%), yang bekerja sebagai petani (57%), dan pendidikan terakhir SD
(43%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan responden tidak
mengetahui bahan aktif dalam pestisida (87%), tetapi mengetahui dampak negatif
pestisida secara umum (63%). Hampir semua responden (98%) menggunakan alat
bantu waktu mencampur. Responden menggunakan perlengkapan pelindung
(52%) dengan alasan untuk mencegah keracunan (32,69%). Sebagian besar
responden mengaplikasikan insektisida (48,12%) yang banyak dicampur lebih
dari 1 pestisida lain (59%). Gejala akut yang muncul sebagai gangguan kesehatan
akibat pestisida adalah (39%) sebagian besar mengalami pusing (14,46%), sakit
kepala (12,05%), badan lemah (7,83%), mual (6,63%), dan panas dikulit (6,63%).

Kata kunci : gangguan kesehatan akut, petani pekerja, pestisida


ix
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Jombang region consist largely of farmland and farming is the primary


activity of its people. In order to increase the quality and quantity of horticultural
production pesticides are used. Besides its usefulness, pesticides with its
chemical essence may cause some negative effect for the users health if it is not
use properly. The researchs main objective is to give a descriptive explanation on
the acute health problems that caused by the improper use of pesticides in Desa
Kedung Rejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.
This research is an observational research that uses descriptive survey
methods. The samples were non random and taken purposively. Data was
collected by using questionnaire from farmers who use pesticides. The data was
analyze statistically in percentage and presented in tables and graphics.
All of respondent were male (100%), and most them (31%) were 31-40.
They live as farmer (57%), and most of them 43% graduates of elementary
school. The results of research were showed that most of respondents (87%) did
not have the knowledge about active substance in pesticides, 63% understood
generally the negative effect of pesticides. Most respondents (87%) used
pesticides as its doses, 98% used tools to mix pesticides, and 52% were or used
protection equipment. Most respondents (44,78%) applied Insecticides which is
mixed with more than one other pesticides (59%). 39% respondents showed acute
symptoms of the health problems because of using pesticides, including dizziness
(14,46%), headache (12,05%), general weakness (7,83%), vomiting (6,63%), and
irritation (6,63%).

Keyword : acute health problems, farmer, pesticides


x
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..................................................... v

PRAKATA.................................................................................................. vi

INTISARI................................................................................................... viii

ABSTRACT.................................................................................................. ix

DAFTAR ISI............................................................................................... x

DAFTAR TABEL....................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xvii

BAB I. PENGANTAR.............................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

1. Perumusan masalah......................................................................... 2

2. Keaslian penelitian.......................................................................... 3

3. Manfaat penelitian.......................................................................... 3

B. Tujuan Penelitian.................................................................................... 3

1. Tujuan umum.................................................................................. 3

2. Tujuan khusus................................................................................. 4
xi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA...................................................... 5

A. Pestisida................................................................................................ 5

B. Penggolongan Pestisida........................................................................ 7

1. Insektisida....................................................................................... 7

2. Herbisida......................................................................................... 9

3. Fungisida......................................................................................... 10

4. Rodentisida..................................................................................... 10

C. Risiko Penggunaan Pestisida Pertanian................................................ 10

1. Risiko bagi keselamatan pengguna................................................ 10

2. Risiko bagi konsumen.................................................................... 16

3. Risiko bagi lingkungan.................................................................. 16

D. Keterangan Empiris.............................................................................. 17

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.............................................. 18

A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................................ 18

B. Definisi Operasional............................................................................. 18

C. Subyek Penelitian.................................................................................. 19

D. Instrumen Penelitian............................................................................. 19

E. Tata Cara Penelitian.............................................................................. 20

1. Prasuvei responden......................................................................... 20

2. Pembuatan kuisioner....................................................................... 20

3. Uji validitas..................................................................................... 21

4. Teknik pengambilan sampel........................................................... 22

5. Penyebaran kuisioner...................................................................... 22
xii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

6. Analisis data.................................................................................... 23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 24

A. Deskripsi Wilayah dan Jumlah Penduduk............................................ 24

B. Karakteristik Responden....................................................................... 27

1. Jenis kelamin................................................................................... 27

2. Umur............................................................................................... 27

3. Jenis pekerjaan................................................................................ 28

4. Tingkat pendidikan......................................................................... 29

C. Pengetahuan Responden Terhadap Pestisida........................................ 30

1. Pengetahuan responden tentang bahan aktif dalam pestisida......... 30

2. Pengetahuan responden mengenai dampak negatif pestisida......... 31

3. Keikutsertaan responden dalam pelatihan tentang pestisida........... 31

D. Praktek Penggunaan Pestisida oleh Responden.................................... 33

1. Penggunaan dosis pestisida oleh responden................................... 34

2. Frekuensi penggunaan.................................................................... 35

3. Alat bantu waktu mencampur pestisida.......................................... 36

4. Cara penyimpanan pestisida........................................................... 37

5. Penggunaan perlengkapan pelindung saat kontak dengan

pestisida.......................................................................................... 38

6. Penggunaan pestisida...................................................................... 40

E. Gangguan kesehatan akibat penggunaan pestisida............................... 43

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 50

A. Kesimpulan........................................................................................... 50
xiii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

B. Saran..................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 53

LAMPIRAN............................................................................................... 55

BOGRAFI PENULIS............................................................................... 75
xiv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Tanda dan gejala keracunan pestisida organofosfat............ 13

Tabel II Gejala-gejala keracunan akut dan kronis akibat

organokorin......................................................................... 15

Tabel III Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut

jenis kelamin....................................................................... 24

Tabel IV Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut

tingkat pendidikan............................................................... 25

Tabel V Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut

mata pencaharian................................................................ 25

Tabel VI Frekuensi pelatihan penggunaan pestisida yang diikuti

responden dalam 1 tahun.................................................... 32

Tabel VII Alat bantu yang digunakan responden untuk mencampur.. 36

Tabel VIII Cara responden menyimpan pestisida................................. 37

Tabel IX Macam perlengkapan pelindung yang digunakan

responden............................................................................ 39

Tabel X Alasan responden mengenai penggunaan pestisida............ 39

Tabel XI Jenis pestisida yang digunakan responden.......................... 41

Tabel XII Gejala-gejala klinis yang dialami responden saat/setelah

kontak dengan pestisida...................................................... 43

Tabel XIII Jenis pestisida yang digunakan responden berdasarkan

gejala-gejala klinis.............................................................. 46
xv
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XIV Banyaknya perlengkapan pelindung yang digunakan

responden berdasarkan gejala-gejala klinis........................ 47

Tabel XV Riwayat kesehatan responden............................................. 48


xvi
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Struktur kimia organofosfat................................................ 7

Gambar 2 Struktur kimia karbamat..................................................... 8

Gambar 3 Struktur umum siklodin...................................................... 9

Gambar 4 Struktur umum diklorofeniletan.......................................... 9

Gambar 5 Struktur umum benzen siklohekxan terklorinasi................ 9

Gambar 6 Mekanisme kerja masing-masing insektisida..................... 15

Gambar 7 Umur responden sebagai pengguna pestsida...................... 28

Gambar 8 Jenis pekerjaan responden sebagai pengguna pestsida....... 29

Gambar 9 Tingkat pendidikan terakhir pengguna pestisida................ 29

Gambar 10 Tingkat kepedulian responden terhadap bahan aktif dalam

pestisida............................................................................... 30

Gambar 11 Pengetahuan responden tentang dampak negatif

pestisida............................................................................... 31

Gambar 12 Keikutsertaan responden dalam pelatihan tentang

pestisida............................................................................... 32

Gambar 13 Penggunaan pestisida sesuai dosis...................................... 34

Gambar 14 Frekuensi penggunaan pestisida oleh responden dalam

sehari................................................................................... 35

Gambar 15 Jangka waktu penggunaan pestisida oleh responden

dalam sehari........................................................................ 36
xvii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Gambar 16 Penggunaan alat bantu waktu responden mencampur

pestisida .............................................................................. 36

Gambar 17 Penggunaan perlengkapan pelindung................................. 38

Gambar 18 Penggunaan pestisida oleh responden................................. 41

Gambar 19 Kebiasaan merokok responden selama menggunakan

pestisida............................................................................... 49
xviii
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat ijin penelitian dari BAPPEDA................................... 53

Lampiran 2 Peraturan tentang pestisida................................................. 54

Lampiran 3 Kuisioner penelitian............................................................ 56

Lampiran 4 Pengolahan data.................................................................. 61

Lampiran 5 Penggolongan jenis pestisida.............................................. 71


1
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Bidang pertanian memiliki angkatan kerja terbesar di Indonesia. Menurut

data hasil sensus pertanian tahun 2003, sekitar 25,6 juta kepala keluarga bertumpu

dan bermata pencaharian pertanian. Di daerah Jombang, Jawa Timur sebagian

besar wilayahnya terdiri dari lahan pertanian dimana sebagian besar penduduknya

bermata pencaharian sebagai petani. Permasalahan yang sering di hadapi para

petani salah satunya adalah gangguan atau dirusaknya tanaman pertanian mereka

oleh organisme pengganggu yang secara ekonomis sangat merugikan petani.

Organisme Pengganggu Tanaman/tumbuhan ini dikenal sebagai hama tanaman,

penyakit tanaman, dan gulma (tumbuhan pengganggu). Dalam upaya

meningkatkan mutu dan produktivitas hasil pertanian, penggunaan pestisida untuk

membasmi hama tanaman sering tidak dihindarkan (Djojosumarto, 2000).

Pengendalian organisme pengganggu pada tanaman dengan pestisida

banyak digunakan oleh masyarakat pada tanaman hortikultura, baik tanaman

buah-buahan ataupun tanaman sayuran seperti kubis, tomat, semangka, cabai,

bawang merah dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan tuntutan masyarakat akan

mutu produksi hortikultura yang mengutamakan penampakan luar.

Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Jombang, tanaman semangka

merupakan tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di daerah ini, salah

satunya di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.

Tanaman semangka juga merupakan tanaman dengan intensitas penggunaan


2
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

pestisida cukup tinggi, sehingga dilakukan penelitian di daerah ini mengenai

penggunaan pestisida yang menyebabkan ganggunan kesehatan pada petani

pekerja.

Pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama tanaman yang

penggunaannya relatif mudah, mempunyai daya kerja yang cepat, dapat

diaplikasikan dalam setiap tempat dan waktu pada areal yang luas serta waktu

yang singkat. Pestisida mempunyai berbagai macam jenis, yang penggunaannya

dipilih tergantung dari sasarannya. Menurut Departemen Kesehatan 1998,

persentase penggunaan pestisida di Indonesia adalah sebagai berikut insektisida

55,42%, herbisida 12,25%, fungisida 12,05%, repelen 3,61%, bahan pengawet

kayu 3,61%, zat pengatur pertumbuhan 3,21%, rodentisida 2,81%, bahan

perata/perekat 2,41%, akarisida 1,4%, moluskisida 0,4%, nematisida 0,44%, dan

0,40% ajuvan serta lain-lain berjumlah 1,4%.

Di satu sisi penggunaan pestisida memberikan keuntungan bagi

produktivitas pertanian, di sisi lain pestisida memberikan dampak buruk terhadap

kesehatan masyarakat dan lingkungan karena penggunaan yang sering tidak

terkendali dan berlebihan atau tidak tepat. Untuk memberikan gambaran pengaruh

pestisida terhadap kesehatan petani maka dilakukan penelitian mengenai

gangguan kesehatan akibat pestisida pada petani semangka di Desa Kedung Rejo

Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.

1. Perumusan masalah

a. Bagaimana karakteristik petani pekerja di lahan pertanian semangka Desa

Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang?


3
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

b. Seberapa jauh pangetahuan petani pekerja sebagai pengguna pestisida

mengenai bahan aktif, dan dampak negatif pestisida?

c. Bagaimana praktek penggunaan pestisida oleh responden meliputi dosis

pemakaian, frekuensi penggunaan, jenis pestisida dan cara pencegahan?

d. Apa gangguan kesehatan akut petani pekerja akibat penggunaan pestisida?

2. Keaslian penelitian

Sejauh ini, belum pernah dilakukan penelitian mengenai gangguan

kesehatan akut petani pekerja akibat penggunaan pestisida di Desa Kedung Rejo

Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai

gangguan kesehatan akut penggunaan pestisida di kalangan petani pekerja.

b. Manfaat praktis.

1) Meningkatkan perilaku penggunaan pestisida secara tepat dan benar.

2) Memberikan pengetahuan mengenai gangguan kesehatan akibat

penggunaan pestisida.

B. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai gangguan

kesehatan akut petani pekerja akibat penggunaan pestisida di lahan pertanian

semangka Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.


4
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik petani pekerja di Desa Kedung Rejo Kecamatan

Megaluh Kabupaten Jombang.

b. Mengetahui pangetahuan petani pekerja sebagai pengguna pestisida

mengenai bahan aktif, dan dampak negatif pestisida.

c. Mengetahui praktek penggunaan pestisida oleh responden meliputi dosis

pemakaian, frekuensi penggunaan, jenis pestisida, dan cara pencegahan.

d. Mengetahui gangguan kesehatan akut akibat penggunaan pestisida di

kalangan petani pekerja melalui gejala-gejala klinis yang dialami.


5
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pestisida

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO, 1986) pestisida adalah

campuran bahan yang digunakan untuk mencegah, membasmi dan mengendalikan

hewan/tumbuhan pengganggu seperti binatang pengerat termasuk serangga

penyebar penyakit, dengan tujuan kesejahteraan manusia (Soemirat, 2003).

Menurut Peraturan Pemerintah No. 7/1973 (Anonim, 1973), pestisida adalah

semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan

untuk:

1. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak

tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian;

2. Memberantas rerumputan;

3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan;

4. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman

tidak termasuk pupuk;

5. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan

ternak;

6. Memberantas atau mencegah hama-hama air;

7. Memberantas atau mencegah binatang binatang dan jasad-jasad renik dalam

rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan;

8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan

penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan


6
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

penggunaan pada tanaman, tanah atau air. dengan penggunaan pada tanaman,

tanah, dan air.

Dari batasan tersebut pestisida memiliki pengertian yang sangat luas yakni

meliputi produkproduk yang digunakan di bidang pertanian, kehutanan,

perkebunan, peternakan/kesehatan hewan, perikanan, dan kesehatan masyarakat.

Pestisida yang digunakan di bidang pertanian secara spesifik sering disebut

produk perlindungan tanaman (crops protection products) untuk membedakannya

dari produk-produk yang digunakan di bidang lain (Djojosumarto, 2000).

Penggunaan pestisida dapat dilakukan dengan cara disemprot, ditabur,

dioles, dan lain-lain. Umumnya pestisida digunakan secara disemprot. Setelah

dilakukan penyemprotan pestisida akan berada di lingkungan udara, tanah, air,

tumbuhan dan manusia (Soemirat, 2003).

Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama (Sudarmo, 1991), pestisida

berperan sebagai salah satu komponen pengendalian. Prinsip penggunaannya

adalah :

1. harus kompaktibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen

hayati

2. efisien untuk mengendalikan hama tertentu

3. meninggalkan residu dalam waktu yang tidak diperlukan

4. tidak boleh persisten, jadi harus mudah terurai

5. dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling) harus

memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum

6. harus tersedia antidot untuk pestisida tersebut


7
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

7. sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan tersebut

8. sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan fisik dan biota

9. relatif aman bagi pemakai (LD50 dermal dan oral relatif tinggi)

10. harga terjangkau bagi petani

B. Penggolongan Pestisida

Pestisida dikelompokkan berdasarkan penggunaannya dan sifat fisika

kimianya. Kelompok utama pestisida adalah sebagai berikut :

1. Insektisida

Insektisida secara umum merupakan senyawa hidrokarbon terklorinisasi,

atau organoklor, serta senyawa-senyawa organofosfor yang digunakan untuk

memberantas golongan serangga. Insektisida merupakan kelompok pestisida yang

terbesar dan terdiri atas beberapa subkelompok kimia yang berbeda yaitu:

a. Insektisida organofosfat

Insektisida ini adalah ester asam fosfat atau asam tiofosfat, masing-masing

diawali oleh diklorvos atau parathion. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.

Senyawa organofosfor memilki sifat yang berbeda dari Insektisida hidrokarbon

terklorinasi yaitu persisten yang terbatas dalam lingkungan alamiah, larut dalam

air, tidak mengalami bioakumulasi, dan tidak mengalami biomagnifasi dalam

rantai makanan (Connell, dan Miller, 1995).


R O atau S Keterangan: Y : alkil, alkoxi, amida
P Z : aril, alkil, aloxi
Z R : aril, alkil
Y

Gambar 1. Struktur kimia organofosfat (Soemirat, 2003)


8
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

b. Insektisida karbamat

Kelompok ini merupakan ester asam N-metilkarbamat (Lu, 1995).

Insektisida karbamat memilki sifat yang sama dengan insektisida organofosfat

seperti telah dijelaskan sebelumnya yaitu persisten yang terbatas dalam

lingkungan alamiah, larut dalam air, tidak mengalami bioakumulasi, dan tidak

mengalami biomagnifasi dalam rantai makanan (Connell, dan Miller, 1995).

Walaupun memiliki struktur kimia yang berbeda dengan organofosfat seperti

tampak pada gambar 2, namun mempunyai efek yang sama dalam sistem saraf

(perifer dan pusat) sebagai insektisida antikolinesterase. Misalnya carbofuran,

carbaryl, pirimicarb dan propoxur. (Soemirat, 2003)


H

R O C N CH3

Keterangan : R : aril, alkil

Gambar 2. Struktur kimia karbamat (Soemirat, 2003)

c. Insektisida organoklorin

Insektisida organoklorin meliputi turunan etana berklor, siklodien, dan

heksaklorosikloheksana. Misalnya DDT. Insektisida hidrokarbon terklorinasi

memperlihatkan beberapa kemiripan umum dalam sifatnya. Insektisida ini

memiliki kelarutan dalam air yang rendah, lipofilisitas yang tinggi, dan mencakup

persisten dalam lingkungan alamiah, mengalami bioakumulasi dalam makhluk

hidup dan dapat mengalami biomagnifasi dalam rantai makanan metilkarbamat

(Lu, 1995).
9
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Klasifikasi struktur organoklorin dibagi menjadi tiga struktur, yaitu:

1) Siklodin, contohnya: Aldrin, Dildrin, Heptaklor, Klordan, Endosulfan


Cl
Cl

CH

Gambar 3. Struktur umum siklodin menurut Ecobichon dalam Ruchirawat (cit


Soemirat, 2003)

2) Diklorofeniletan, contohnya: DDT, Pertan, Metoksiklor, Metioklor


Cl

Cl

Gambar 4. Struktur umum diklorofeniletan menurut Ecobichon dalam Ruchirawat


(cit Soemirat, 2003)

3) Benzen siklohexan terklorinasi, contohnya: lindan


Cl

Cl
Cl

Cl
Cl

Cl

Gambar 5. Struktur umum benzen siklohexan terklorinasi menurut Ecobichon


dalam Ruchirawat (cit Soemirat, 2003)

2. Herbisida

Pestisida ini digunakan untuk memberantas tumbuhan pengganggu gulma

(Sudarmo, 1991). Herbisida yang paling efektif dan banyak digunakan dalam
10
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

kelompok ini adalah asam fenoksi, termasuk zat-zat seperti 2,4- diklorofenoksi

asam asetat (2,4-D) dan 2,4,5- triklorofenoksi asam asetat (2,4,5-T). Sebagai

hukum umum, asam fenoksi memiliki persistensi yang terbatas dalam lingkungan

alamiah, adalah larut sedang dalam air, nonbioakumulatif, dan tidak mengalami

biomagnifikasi (Connell, dan Miller, 1995).

3. Fungisida

Pestisida yang digunakan untuk membunuh atau menghentikan

perkembangan jamur (Sudarmo, 1991). Contoh senyawa-senyawa yang digunakan

sebagai fungisid adalah dikarboksimida, derifat ftalimida, senyawa aromatik

misalnya pentaklorofenol (PCP), senyawa N- heterosiklik tertentu misalnya

binomil dan tiabendazol (Lu, 1995).

4. Rodentisida

Pestisida ini digunakan untuk membunuh binatang pengerat (Sudarmo,

1991). Contoh senyawa-senyawa rodentisida adalah warfarin, tiorea misalnya -

naftiltiurea, natrium fluoroasetat, fluoroasetinamid, zink fosfid, talium sulfat,

arsenik trioksid, dan alkaloid strikin (Lu, 1995).

C. Risiko Penggunaan Pestisida Pertanian

Efek atau risiko penggunaan pestisida dapat dikelompokkan menjadi tiga

yaitu:

1. Risiko bagi keselamatan pengguna

Risiko pengguna adalah kontaminasi pestisida secara langsung, yang dapat

mengakibatkan keracunan, baik akut maupun kronis. Keracunan akut dapat


11
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

menimbulkan gejala sakit kepala, pusing, mual, muntah dan sebagainya. Pestisida

masuk kedalam tubuh melalui saluran napas dan absorbsi kulit, tetapi sejumlah

kecil memasuki gastrointestinal (GI) akibat makanan menggunakan tangan atau

alat-alat yang tercemar (Lu, 1995). Beberapa pestisida dapat menimbulkan iritasi

kulit, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan (Sudarmo, 1991).

Risiko penggunaan pestisida dapat menimbulkan keracunan atau

intoksikasi yang artinya keadaan tidak normal akibat efek racun atau perubahan

morfologi, fisiologi, pertumbuhan dan perkembangan tubuh, atau pengurangan

usia hidup suatu organisme dan mengakibatkan kerusakan kapasitas fungsi atau

gangguan kemampuan bertahan terhadap racun ataupun meningkatnya kerentanan

organisme terhadap racun zat beracun berasalkan lingkungan. Keracunan pestisida

dapat dikelompokkan menjadi dua yang terdiri dari:

a. Keracunan akut adalah keracunan sebagai akibat pemejanan terhadap

suatu zat dalam waktu yang relatif pendek dengan dosis atau kadar yang

relatif tinggi, misalnya sakit kepala, pusing, mual, muntah, iritasi kulit,

diare, dan lain sebagainya (Ariens dan Mutschler, 1986).

b. Keracunan kronis ditandai oleh munculnya simptom keracunan baru

sesudah periode pemejanan yang lama, mulai dari berbulan-bulan sampai

bertahun-tahun. Ini menunjukkan bahwa zat itu selama periode itu

menimbulkan kerusakan yang reversibel pada organ atau proses tertentu

(Ariens dan Mutschler, 1986). Keracunan kronis yang disebabkan

pestisida misalnya kanker, gangguan syaraf, fungsi hati dan ginjal,


12
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

gangguan pernapasan, keguguran, cacat pada bayi, dan sebagainya

(Sudarmo, 1991).

Tanda dan gejala keracunan yang disebabkan oleh pestisida memiliki

tanda, gejala dan mekanisme toksisitas yang berbeda-beda tergantung jenis

pestisidanya. Dibawah ini dijelaskan dari kelompok utama pestisida mengenai

mekanisme, tanda dan gejala keracunan sebagai berikut :

1) Insektisida

a). Insektisida organofosfat

Mekanisme kerja dari insektisida organofosfat adalah dengan menghambat

asetilkolinesterase (AchE), mengakibatkan akumulasi asetilkolin (ACh). ACh

yang berlebihan menyebabkan berbagai jenis simptom dan tanda-tanda (Lu,

1995). Dengan adanya akumulasi ACh bebas yang tidak terikat pada bagian akhir

saraf pada semua saraf kolinergik akan menimbulkan stimulasi aktifitas elektrikal.

Tanda toksik yang berasal dari stimulasi receptor muskarinik pada sistem saraf

autonom parasimpatik menyebabkan meningkatnya sekresi, bronkokonstriksi,

miosis, bradikardi, kram pada gastrointestinal, diare, urinasi, sedangkan yang

berasal dari sistem saraf parasimpatik yang menghubungkan saraf dan otot dapat

menyebabkan takikardi, hipertensi, tremor, kelelahan otot (Curtis, 2001).

Organofosfat diabsorpsi baik pada paru, saluran gastrointestinal, membran

mukosa, dan konjungtiva mengikuti proses inhalasi, ingesti atau kontak topikal.

(Goldfranks.dkk, 2002). Secara ringkas tanda dan gejala keracunan pestisida

organofosfat terangkum dalam tabel 1.


13
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel I.Tanda dan Gejala Keracunan Pestisida Organofosfat (Soemirat, 2003)

Reseptor dan Jaringan Sasaran Manifestasi


saraf
Parasimpatik dan otonom Kelenjar exocrine mata Peningkatan kelenjar ludah,
(reseptor muskarinik) kelenjar air mata, berkeringat,
paska ganglionik neuron miosis, ptosis, penglihatan
kabur, konjunctiva merah, air
mata berdarah.

Saluran pencernaan Mual, muntah, sakit tulang


belakang, diare, buang air tidak
menentu, pembengkakan dan
kram, tenesmus.

Excessive bronchial secretion,


Saluran penafasan rhinorrhea, wheezing,
pembengkakan, dada tertekan,
bronckospasms,
bronkokontriksi, batuk,
bradypnea, dyspnea

Sistem kardiovaskular Detak jantung menurun,


penurunan tekanan darah,
kekejangan otot bronkus,
bronkokontriksi, batuk,
bradypnea, dyspnea.

Ginjal Frekuensi pengeluaran urin


tidak kontinyu
Saraf otonom Sistem kardiovaskular Takikardi, pallor, tekanan
parasimpatetik dan darah meningkat.
simpatetik nikotinik,
Saraf somatik/motorik Otot rangka Fasikulasi otot (kelopak mata
nerve fibers nikotinik wajah yang kaku) kram,
penurunan reflek pada tendon,
kelemahan pada otot, pada
perifer dan paralisis otot
pernafasan, kaku dan lemas,
tidak tenang, reaksi motorik
secara umum pada stimuli
akustik tremor, emosi labil, dan
atakxia
Otak (reseptor Sistem saraf pusat Mengantuk, lemah, binggung,
asetilkoline) tidak dapat konsentrasi, sakit
kepala, tekanan pada kepala,
kelemahan menyeluruh, coma,
tanpa reflek, tremor, dispnea,
konvulsi, depresi pada pusat
pernafasan, sianosis
14
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

b). Insektisida Karbamat

Zat ini juga bekerja menghambat AchE dengan mekanisme seperti pada

insektisida organofosfat, tetapi pengaruhnya terhadap enzim tersebut jauh lebih

reversibel dari pada efek insektisida organofosfat. Selain itu toksisitas karbamat

muncul lebih cepat, juga rentang dosis yang menyebabkan efek toksik minor dan

efek letal cukup besar (Lu, 1995).

Insektisida karbamat diabsorpsi pada kulit dan membran mukosa, serta

baik diabsorbsi pada inhalasi dan ingesti (Goldfranks. dkk, 2002).

c). Insektisida organoklorin

Insektisida ini memberikan rangsangan reflek secara lengkap serta

konsisten mengenai neuron perifer pada interneuron dalam spinal cord, dengan

mengikuti percabangan dan hubungan antar atas dan bawah CNS dan interaksi

dengan saraf motorik (Curtis, 2001). Gejala-gejala yang dapat muncul akibat

pemaparan insektisida organklorin dijelaskan pada tabel II.

Tabel II. Gejala-gejala keracunan akut dan kronis akibat organoklorin menurut
Echobichon dalam Ruchirawat dan Shank (cit Soemirat, 2003)

Kelas Insektisida Gejala Akut Gejala Kronis


Diklorodifenilaten Paresthesia, ataksia, Kehilangan berat badan,
berjalan tidak normal, napsu makan berkurang,
pusing, sakit kepala, kurang darah, tremor,
mual, lemah, letargi, otot lemah,
tremor hipereksitabilitas, cemas
tekanan saraf
Heksaklorosiklohexane Pusing, mual, sakit Pusing, sakit kepala,
Siklodin kepala, motor hipereksitabilitas,
hipereksitabilitas, hiperreflekxia, kejang
hiperreflexia, kejang otot, psikologis,
otot, rasa sakit termasuk insomia,
menyeluruh, kejang- cemas, iritabilitas,
kejang, umumnya sawan kehilangan kesadaran,
epilepsi, sawan
15
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Toksisitas organoklorin dan piretroid terfokus pada neurotoksin di otak.

Saraf sensorik dan serabut saraf motorik serta kortek motorik adalah merupakan

target toksisitas tersebut.

d). Piretroid

Insektisida ini dibedakan menjadi dua golongan yaitu piretroid alam atau

insektisida alami dan piretriod sintetik yang merupakan sintesis ester. Piretroid

merupakan racun saraf dan gejala yang ditimbulkan akibat piretroid adalah

parestesia (kebal, kesemutan pada kulit), eksitasi saraf, tremor, konvulsi, paralisis,

dan kematian (Soemirat, 2003).

Gambar 6. Mekanisme kerja masing-masing insektisida (Soemirat, 2003).

2) Herbisida

Prinsip kerja dari pestisida ini adalah bahwa tanaman dibasmi oleh suatu

dislokasi menyeluruh pada proses pertumbuhannya, umumnya bekerja secara

sistemik menghambat perkembangan sel (Curtis, 2001). Pada umumnya herbisida

menunjukkan toksisitas yang rendah pada vertebrata. Herbisida berupa asam kuat,

amin ester atau fenol yang dapat menimbulkkan iritasi pada kulit, bentuk merah

pada kulit dan dermatitis (Soemirat, 2003).


16
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

3) Fungisida

Fungisida biasanya menyebabakan efek akut terhadap manusia dengan

LD50 : 800 1000 mg/kg berat badan. Bila terpapar oleh fungisida melalui kulit,

maka akan terjadi iritasi dan dermatitis. Kebanyakan fungisida dapat

menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, selaput lendir, membran mata, dan

hidung. Semua fungisida bersifat sitotoksik, dan karena mutagenik, maka dapat

menyebabkan mutasi, kanker dan teratogenik (Soemirat, 2003).

2. Risiko bagi konsumen

Risiko konsumen adalah keracunan residu (sisa-sisa) pestisida yang

terdapat dalam produk pertanian. Risiko bagi konsumen dapat berupa keracunan

langsung karena memakan produk pertanian yang tercemar pestisida lewat rantai

makanan (Sudarmo, 1991).

3. Risiko bagi lingkungan

Digolongkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut :

a. Risiko bagi orang, hewan, tumbuhan yang berada ditempat, atau disekitar

tempat pestisida digunakan.

b. Bagi lingkungan umum, pestisida dapat menyebabkan pencemaran lingkungan

(tanah, udara, dan air) dengan segala akibatnya.

c. Bagi lingkungan pertanian, yang dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut:

menurunnya kepekaan hama, penyebab penyakit, dan gulma terhadap

pestisida tertentu, resurjensi hama yakni meningkatnya fenomena hama

tertentu sesudah perlakuan dengan insektisida, timbulnya hama yang selama


17
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

D. Keterangan Empiris

Penelitian ini bersifat eksploratif untuk mengetahui gangguan kesehatan

akut akibat penggunaan pestisida terhadap pekerja di lahan pertanian semangka

Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang.


18
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancanngan Penelitian

Berdasarkan bagaimana variabel penelitian diamati, penelitian ini

termasuk penelitian observasional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah

survei deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

B. Definisi Operasional

1. Pestisida adalah bahan kimia atau campuran bahan kimia serta bahan lain

(ekstrak tumbuhan, mikroorganime, dan sebagainya) yang digunakan untuk

mengendalikan organisme pengganggu tanaman.

2. Pengetahuan yang dimaksud disini adalah pemahaman dari petani pekerja

mengenai

a. bahan aktif yaitu bahan utama yang terkandung dalam pestisida.

b. dampak negatif pestisida adalah efek negatif dari pestisida yang

mengganggu kesehatan para pengguna pestisida.

3. Gangguan kesehatan kesehatan akut pestisida yaitu akibat dari penggunaan

pestisida yang merugikan bagi kesehatan pekerja terdiri dari gejala-gejala

klinis yang dirasakan pekerja pada saat dan setelah penggunaan dalam 1 hari.

4. Responden adalah para pengguna pestisida yang bekerja di lahan pertanian

semangka Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh dan yang telah

menggunakan pestisida maksimal 3 hari setelah penggunaan.


19
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

5. Penggunaan adalah gambaran mengenai penggunaan pestisida oleh responden

meliputi:

a. frekuensi penggunaan yaitu jangka waktu penggunaan pestisida dalam

sehari.

b. macam pestisida yaitu nama merek pestisida yang digunakan oleh

responden.

c. jenis pestisida yaitu kelompok pestisida yang digunakan responden

berdasarkan senyawa kimia dan penggunaannya.

d. cara pencegahan yaitu suatu cara/tindakan yang dilakukan responden

dalam pencampuran, penyimpanan pestisida dan penggunaan

perlengkapan pelindung.

C. Subyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan para pekerja sebagai subyek penelitian di

lahan pertanian semangka di Desa Kedung Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten

Jombang yang menggunakan pestisida untuk mengendalikan organisme

pengganggu tanaman.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen peneliti yang digunakan adalah lembar kuisioner. Kuisioner

dibuat setelah dilakukan identifikasi masalah dan keterangan empiris, serta

penetapan variabel-veriabel yang akan diteliti. Menurut Nawawi (2005), kuisioner

adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah


20
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis juga oleh responden, dalam hal

ini informasi sesuai dengan permintaan peneliti.

Jumlah pertanyaan pada kuisioner terdiri dari 29 pertanyan dan 24

pertanyaan lanjutan sehingga secara keseluruhan terdapat 53 pertanyan.

Pertanyaan dalam kuisioner berupa pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan

yang diajukan terdiri dari pertanyaan mengenai karakteristik responden,

pengetahuan dan penggunaan pestisida oleh responden serta gangguan kesehatan

akibat pestisida yang dialami responden.

E. Tata Cara Penelitian

1. Prasurvei responden

Prasurvei atau observasi awal dilakukan pada tempat penelitian. Lokasi

penelitian adalah daerah pertanian semangka di Desa Kedung Rejo Kecamatan

Megaluh Kabupaten Jombang. Data sekunder mengenai luas lahan, jumlah

penduduk dan karakteristik penduduk diperoleh dari kantor Kecamatan setempat

dan informasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. Kemudian dilakukan

observasi terhadap batas wilayah daerah tersebut dan mengenai jam kerja

responden di sawah, jam istirahat dan kapan responden menggunakan pestisida.

2. Pembuatan kuisioner

Pembuatan dan isi kuisioner berdasarkan atas permasalahan penelitian

yang hendak diteliti. Pertanyaan disusun dan dikelompokkan berdasarkan atas

variabel-variabel penelitian yang ingin diketahui dan kemudian dilakukan uji

coba.
21
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

3. Uji validitas

Validitas yang digunakan pada kuisioner penelitian ini untuk memenuhi

persyaratan suatu alat ukur penelitian adalah validitas muka dan validitas isi.

Validitas muka adalah kesahihan yang menyangkut kemampuan model

pertanyaan dalam suatu instrumen (kuesioner atau daftar pertanyaan) untuk

merefleksikan variabel yang hendak diukur, dan untuk dapat ditafsirkan

responden dengan benar. Validitas isi adalah kesahihan yang menyangkut

kemampuan instrumen meliput semua substansi variabel yang hendak diukur.

Pengujian validitas dilakukan dengan penilaian untuk validitas muka ditentukan

oleh keputusan terbaik peneliti dengan mengingat masalah penelitian. Validitas isi

biasanya tidak cukup ditentukan oleh peneliti, tetapi membutuhkan penilaian

panel para pakar untuk memutuskan sejauh mana instrumen pengukuran

memenuhi standar yang seharusnya. Dalam penelitian ini pengujian validitas

dilakukan berdasarkan pertimbangan dan keputusan terbaik dari dosen

pembimbing yang merupakan para ahli/pakar sehingga kuisioner ini telah

memenuhi standar sebagai instrumen pengukuran dalam mengidentifikasi masalah

dan keterangan-keterangan empiris yang diteliti dalam penelitian ini (Machfoedz,

2007).

Selain itu pengujian kuisioner juga dilakukan pada 10 responden yang

bukan dari responden yang akan diteliti terdiri dari 5 orang dari mahasiswa/i

Fakultas Farmasi dan 5 orang dari mahasiswa/i bukan dari Fakultas Farmasi,

kemudian dilihat hasilnya apakah sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti. Uji

ini dilakukan untuk melihat apakah kuisioner yang dibuat khususnya tata
22
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

bahasanya mudah dipahami sehingga nantinya responden tidak mengalami

kesulitan dalam mengisi kuisioner (Prawitasari, 1998).

4. Teknik pengambilan sampel

Penelitian ini menggunakan teknik non random probability dengan

purposive sampling.

Dalam penelitian ini, jumlah responden minimal yaitu 96 orang, dihitung

berdasarkan rumus (Nawawi, 2005):

Z 2 .P.Q
N =
d2
N : ukuran cuplikan terkecil
Z : koefisien keterendahan (reability coeficient) yang besarnya
ditentukan oleh tingkat kepercayaan yaitu 95% sehingga Z = 1,96
PQ : variasi atau keanekaragaman individu di populasi, PQ maksimal
bila P = Q = 0,5
d : batas kesalahan maksimal yang ditoleransi, yaitu 10%, karena
menurut tabel yang dikutip dari Pagoso Garcia dan Guerrero de
Leon (1978) (cit, Sevillia, 1993) batas kesalahan yang dapat
digunakan pada penelitian ini dengan jumlah populasi yang tidak
diketahui adalah 10%.

Jadi ukuran cuplikan terkecil

1,962.0,5.0,5
N= = 96subyek
0,12

5. Penyebaran kuisioner

Kuisioner disebarkan pada masa penanaman semangka dimulai di daerah

ini. Kuisioner dibagikan pada para pekerja baik pria maupun wanita yang telah

menggunakan pestisida pada tanaman semangka dalam jangka waktu maksimal 3

hari setelah penggunaan pestisida. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
23
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

responden tidak lupa dengan apa yang terjadi selama penggunaan pestisida

sehingga jawaban yang diberikan sesuai dengan kontek penggunaan pestisida

yang dilakukan responden. Setelah kuisioner dibagikan responden diperkenankan

untuk mengisi langsung ditempat dan setelah diisi langsung dikembalikan kepada

peneliti. Dalam penyebaran kuisioner ini peneliti juga melakukan wawancara

dengan responden untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang variabel-

variabel yang diteliti, bahkan sebagian besar responden kuisionernya dilakukan

dalam bentuk wawancara oleh peneliti sendiri.

6. Analisis data

Data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif yang disajikan

dalam bentuk persentase (%) dan digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik

untuk mengetahui distribusi frekuensi pengaruh kesehatan pekerja.


24
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah dan Penduduk

Desa Kedung Rejo merupakan daerah pedesaan yang terletak di bantaran

anak sungai Brantas dan ditepi jalan raya yang menghubungkan kota Jombang dan

Babat. Desa ini merupakan daerah perbatasan antara dua Kecamatan di

Kabupaten Jombang yaitu Kecamatan Megaluh dan Kecamatan Tembelang.

Sebagian besar wilayahnya berupa areal persawahan dan berdasarkan data yang

diperoleh dari kantor kecamatan setempat daerah ini memiliki luas lahan untuk

tanaman semangka 90 Ha.

Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo pada akhir bulan Juli tahun 2007

yang dirinci berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan dan mata pencaharian

menurut data dari kantor kecamatan setempat, dapat dijelaskan pada tabel III-V di

bawah ini.

Tabel III. Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut jenis kelamin

No. Jenis kelamin Jumlah penduduk


(jiwa)
1 Laki-laki 1,145
2 Perempuan 1,201
Total 2,346

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan masyarakat tercatat SD 900

orang, SLTP 679 orang, SLTA 441 orang, D1 15 orang, D2 24 orang, D3 49

orang, S1 32 orang, belum sekolah 135 orang, usia 7-45 tahun yang tidak pernah

sekolah sebanyak 45 orang, dan penduduk yang pernah sekolah SD tetapi tidak

tamat sebanyak 16 orang .


25
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel IV. Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut tingkat
pendidikan

No. Tingkat pendidikan Jumlah penduduk


(jiwa)
1 Belum sekolah 135
Usia 7-45 tahun tidak pernah
2 45
sekolah
Pernah sekolah SD tidak
3 16
tamat
4 SD 900
5 SLTP 679
6 SLTA 441
7 D1 15
8 D2 24
9 D3 49
10 D4 -
11 S1 32
12 S2 -
13 S3 -
Total 2336

Tabel V. Jumlah penduduk Desa Kedung Rejo Juli 2007 menurut mata
pencaharian

No. Mata pencaharian Jumlah penduduk


(jiwa)
1 Petani 393
2 Buruh tani 425
3 Buruh/swasta 42
4 PNS 51
5 Pengrajin/industri 15
6 Pedagang 93
7 Peternak 15
8 Petani ikan -
9 ABRI/POLRI 7
10 Pengangkutan -
11 Jasa medis 5
12 Pensiunan 38
13 Jasa konsultan -
14 Biro jasa 2
Total 1086

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian sebanyak 393 orang bermata

pencaharian sebagai petani, 425 orang merupakan buruh tani, 42 orang sebagai
26
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

buruh/swasta, 51 orang sebagai PNS, 15 orang sebagai pengrajin/industri, 93

orang sebagai pedagang, 15 orang sebagai peternak, 7 orang sebagai

ABRI/POLRI, 5 orang sebagai jasa medis, dan 2 orang sebagai biro jasa.

Hasil prasurvei yang dilakukan peneliti pada bulan Agustus-September

tahun 2007 petani memulai masa penanaman semangka pada bulan Agustus

dilanjutkan dengan intensitas yang tinggi penggunaan pestisida. Menurut Dinas

Pertanian Jombang daerah ini merupakan salah satu daerah yang ditunjuk dinas

setempat sebagai daerah percontohan untuk budidaya tanaman semangka.

Berdasarkan data dari Puskesmas Megaluh, masyarakat Desa Kedung Rejo

memiliki status kesehatan masyarakat dengan kategori sedang yaitu sekitar 80%

masyarakat telah menerapkan pola hidup bersih dilihat dari pola MCK (mandi,

cuci, kakus), pembuangan sampah, cara masyarakat segera melakukan pengobatan

jika mengalami keluhan sakit dan pola hidup bersih lainnya. Beberapa penyakit

ringan yang sering muncul adalah batuk, pilek, diare serta terdapat beberapa

penyakit berat seperti stroke, kanker, hipertensi. Menurut informasi yang

diperoleh dari Puskesmas dan tenaga medis setempat selama ini baru terdapat 1

pasien yang mengeluhkan gejala seperti panas dingin, gatal-gatal pada kulit

sebagai akibat keracuan pestisida. Hal ini dikarenakan masyarakat menganggap

bahwa gejala-gejala yang mereka alami adalah gejala-gejala biasa yang bukan

disebabkan oleh pestisida.

Dalam prasurvei diidentifikasi jam istirahat responden agar mempermudah

dalam pengambilan data. Para pengguna pestisida biasanya mulai


27
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

bekerja/menyemprot pestisida sekitar pukul 06.00 sampai 10.00 kemudian

istirahat dan dilanjutkan sekitar pukul 14.00 sampai pukul 16.30.

B. Karakteristik Responden

Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan

dan tingkat pendidikan. Karakteristik ini merupakan faktor yang mempengaruhi

seseorang dalam pengetahuan, pola pikir, sikap atau perilaku seseorang terhadap

suatu respon atau stimuli.

1. Jenis kelamin

Responden yang diteliti dari Desa Kedung Rejo 100% responden berjenis

kelamin laki-laki. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang dilakukan sebagai

penyemprot/pengguna pestisida memiliki beban kerja yang berat secara fisik yaitu

membawa tangki penyemprot yang berisi larutan pestisida, medan yang dilalui

serta keadaan cuaca. Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti terdapat kaum

wanita yang juga melakukan pekerjaan sebagai penyemprot/pengguna pestisida

namun sangat jarang ditemui dan biasanya dilakukan oleh wanita yang berusia

masih muda sehingga wanita tidak terambil dalam sampel.

2. Umur

Dari 100 responden yang diambil dari kalangan pengguna pestisida pada

tanaman semangka, umur responden berkisar antara 21 tahun hingga 60 tahun.

Umur tersebut dianggap sebagai umur yang dikatakan dewasa, karena dianggap

seseorang dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggungjawab atas


28
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

keputusan yang diambilnya. Gambaran mengenai umur responden dapat dilihat

pada gambar 7.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur

31-40 tahun (31%), umur 41-50 tahun sebesar 29%, umur 60 tahun sebesar 4%

sedangkan umur 21-30 tahun dan umur 51-60 tahun masing-masing sebesar 18%.

Umur

31% 29%
18% 18%

4%

21-30 31-40 41-50 51-60 60

Gambar 7. Umur responden sebagai pengguna pestisida

2. Jenis pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian, responden yang terdiri dari 100 orang

memiliki jenis pekerjaan sebagai petani sebesar 57%, 17% sebagai buruh tani,

22% sebagai wiraswasta, 1% sebagai PNS, 2% sebagai perangkat desa, dan 1%

sebagai guru (gambar 8). Tidak tertutup kemungkinan masyarakat dengan jenis

pekerjaan selain petani memiliki pekerjaan sampingan sebagai penggarap atau

pekerja pada lahan pertanian tersebut.


29
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Jenis Pekerjaan
57%

Petani
Buruh tani
Wiraswasta
22% PNS
17% Perangkat Desa
Guru

1% 2% 1%

Gambar 8. Jenis pekerjaan responden sebagai pengguna pestisida

3. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan responden merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh terhadap daya tangkap responden terhadap informasi, pengetahuan,

sikap dalam menjaga kesehatan dan respon responden terhadap suatu stimuli.

Gambaran mengenai tingkat pendidikan terakhir responden dapat dilihat pada

gambar 9.

Pendidikan Terakhir

7% 1%

28%
Sarjana Strata I

SMU atau
Sederajat
43% SMP

SD

21% Tidak Sekolah

Gambar 9. Tingkat pendidikan terakhir pengguna pestisida

Berdasarkan hasil penelitian yang digambarkan pada gambar 3 persentase

tingkat pendidikan terakhir dari responden yaitu SD adalah sebesar 43%.

Selanjutnya responden dengan pendidikan terakhir SMU atau sederajat sebesar

28% sedangkan pendidikan terakhir responden untuk SMP sebesar 21%.


30
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Responden dengan pendidikan terakhir Sarjana Strata I sebesar 1% dan responden

yang tidak bersekolah sebesar 7%.

C. Pengetahuan Responden Terhadap Pestisida

Pengetahuan responden sangat penting dalam penggunaan pestisida secara

benar. Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan/kognitif merupakan dominan

yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

1. Pengetahuan responden tentang bahan aktif dalam pestisida

Pengetahuan responden terhadap bahan aktif dalam pestisida dapat dilihat

melalui tingkat kepedulian responden terhadap bahan aktif yang digunakan dalam

pestisida. Selain itu, dengan mengetahui bahan aktif yang digunakan diharapkan

responden mengetahui risikonya bagi kesehatan. Gambaran mengenai

pengetahuan responden terhadap bahan aktif dapat dilihat pada gambar 10.

Tingkat kepedulian responden terhadap bahan aktif


dalam pestisida

87%

13%

Tidak mengetahui Mengetahui

Gambar 10. Tingkat kepedulian responden terhadap bahan aktif dalam pestisida

Dari data yang diperoleh dari 100 responden terdapat 13% responden

mengetahui bahan aktif yang digunakan dalam pestisida dan 87% responden

menyatakan tidak mengetahui bahan aktif yang terdapat dalam pestisida yang

mereka gunakan. Hal ini dapat menunjukkan bahwa responden kurang


31
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

memperhatikan tentang komposisi terutama bahan aktif yang terkandung dalam

pestisida.

2. Pengetahuan responden mengenai dampak negatif pestisida

Pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengetahuan responden

terhadap dampak negatif pestisida terhadap kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari

gambar 11.
Pengetahuan tentang dampak negatif pestisida

Tidak
mengetahui
37%

Mengetahui
63%

Gambar 11. Pengetahuan responden tentang dampak negatif pestisida

Dari data diperoleh sebesar 37% responden tidak mengetahui dampak

negatif pestisida terhadap kesehatan dan sebesar 63% responden mengetahui

dampak negatif pestisida terhadap kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara

sebagian besar responden mengetahui dampak negatif dari pestisida yaitu bahwa

pestisida berbahaya bagi kesehatan namun sebagian kecil responden saja yang

mengetahui gejala-gejala klinis yang dapat muncul sebagai dampak negatif dari

pestisida.

3. Keikutsertaan responden dalam pelatihan tentang pestisida

Pelatihan tentang penggunaan pestisida pada masyarakat bermanfaat untuk

memberikan pengetahuan dan informasi mengenai penggunaan, pemilihan yang

tepat, serta tentang dampak pestisida bagi pengguna, konsumen dan lingkungan.
32
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Pelatihan yang dilakukan di daerah ini sebagian besar dilakukan oleh perusahaan-

perusahan pestisida disamping mereka memberikan informasi, mereka juga

mempromosikan produknya, selain itu pelatihan juga dilakukan oleh Dinas

Pertanian Jombang. Mengenai keikutsertaan responden dalam pelatihan dapat

dilihat pada gambar 12.

Keikutsertaan responden dalam pelatihan


tentang pestisida

34%
Pernah
Tidak pernah
66%

Gambar 12. Keikutsertaan responden dalam pelatihan tentang pestisida

Tabel VI. Frekuensi pelatihan pengunaan pestisida yang di ikuti responden dalam
1 tahun

No. Frekuensi pelatihan Jumlah Persentase


dalam 1 tahun (n) (%)
1 1 kali 21 21
2 2 kali 6 6
3 3 kali 1 1
4 Lebih dari 3 kali 6 6
Total 34 34

Dari data yang diperoleh (gambar 12) sebanyak 34 responden (34%) yang

pernah mengikuti pelatihan dan 66 responden (66%) yang tidak pernah mengikuti

pelatihan. Dari 34 responden ini frekuensi keikutsertaan responden terhadap

pelatihan penggunaan pestisida selama 1 tahun dapat dilihat pada tabel VI. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Sofia (2001) banyak pengguna yang tidak

mengetahui bahaya dan dampak negatif pestisida terutama bila digunakan pada
33
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

konsentrasi yang tinggi, waktu penggunaan dan jenis pestisida yang digunakan.

Hasil ini sesuai dengan rendahnya persentase responden yang mengikuti pelatihan

dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelatihan

dalam memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai penggunaan, pemilihan,

dan dampak pestisida. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan informasi responden

mengenai pestisida disebabkan terbatasnya tenaga ahli yang memberikan

informasi dan pengetahuan terutama dalam bidang kesehatan. Dengan demikian

pengetahuan dan informasi responden mengenai pestisida sebagian besar masih

kurang. Sebagian responden mendapatkan pengetahuan dan informasi berdasarkan

pengalaman, kebiasaan atau informasi dari orang lain. Menurut Slamet (1994),

perubahan perilaku perubahan dapat terjadi apabila terjadi motivasi untuk

berubah. Salah satu cara menimbulkan motivasi pada seseorang ialah dengan

melibatkannya dalam suatu aktivitas yang akan memberi stimulasi, sehingga

terjadi partisipasi. Partisipasi selanjutnya menimbulkan interaksi antar anggota

masyarakat sehingga timbul kesadaran tentang keadaan dirinya tersebut, atau

terjadi realisasi.

D. Praktek Penggunaan Pestisida oleh Responden

Menurut Uehara, (cit Sofia, 2001) keamanan dari produk-produk pertanian

dapat dijamin bila bahan-bahan kimia pertanian diaplikasikan berdasarkan standar

keamanan untuk pengaplikasian pestisida. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 Tentang Perlindungan Tanaman. Bab

III Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Pasal 15 bahwa penggunaan


34
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

pestisida dalam rangka pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dilakukan

secara tepat guna dan yang mempunyai dampak terhadap kesehatan manusia

dilakukan dengan memperhatikan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja.

1. Penggunaan dosis pestisida oleh responden

Penggunaan pestisida sesuai dosis yang tepat sangat dianjurkan, karena

penggunaan dosis yang berlebih akan membunuh musuh alam yang seharusnya

dilindungi dan dapat membuat sasaran akan menjadi cepat resisten. Sebaliknya

dengan dosis yang rendah tidak akan diperoleh hasil karena tidak tepat sasaran.

Dosis juga merupakan faktor penentu terjadinya gangguan kesehatan akibat

pestisida terhadap pengguna. Semakin besar dosis yang digunakan maka semakin

besar bahan racun tersebut kontak dengan pengguna dan semakin besar risiko

pengguna terkena dampak dari pestisida.

Penggunaan pestisida sesuai dosis

13%

87%

Ya Tidak

Gambar 13. Penggunaan pestisida sesuai dosis

Dari 100 responden yang diteliti (gambar 13) diperoleh persentase 87%

responden menggunakan dosis sesuai dengan petunjuk yang dicantumkan dalam

label pada kemasan. Sebesar 13% tidak menggunakan pestisida sesuai dosis yang

dianjurkan. Terdapat 1 responden yang menggunakan dosis lebih rendah dari yang
35
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

dicantumkan dalam kemasan dan 12 responden menggunakan pestisida dengan

dosis lebih tinggi.

2. Frekuensi penggunaan pestisida

Frekuensi penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari dapat dilihat

pada gambar 14. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 70% responden

menggunakan pestisida 1 kali dalam sehari, 30% responden menggunakan

pestisida 2 kali dalam sehari, dan 1% responden menggunakan pestisida lebih dari

3 kali dalam sehari.

Frekuensi penggunaan pestisida oleh


responden dalam sehari

70%

30%

0% 1%
1 kali 2 kali 3 kali Lebih dari 3
kali

Gambar 14. Frekuensi penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari

Dalam menyemprot/penggunaan pestisida dalam sehari jangka wakru yang

dibutuhkan responden berdasarkan hasil penelitian dari 100 responden adalah 1%

responden menyemprot kurang dari 1 jam, 6% responden menyemprot selama 1

jam, 20% responden menyemprot selama 2 jam dan 73% responden menyemprot

pestisida selama lebih dari 2 jam. Hal ini dapat dilihat pada gambar 15.
36
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Jangka waktu penggunaan pestisida oleh


responden dalam sehari

1% 6%
20% Kurang dari 1 jam
1 jam
2 jam
73% Lebih dari 2 jam

Gambar 15. Jangka waktu penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari

3. Alat bantu waktu mencampur pestisida

Pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui penggunaan alat bantu

pada waktu responden mencampur. Dan untuk mengetahui waktu kontak

responden dengan pestisida. Semakin sering responden kontak langsung dengan

pestisida maka semakain besar pula kemungkinan responden terkena dampak

pestisida.

Penggunaan alat bantu waktu mencampur


pestisida

98%

Ya
Tidak

2%

Gambar 16. Penggunaan alat bantu waktu responden mencampur pestisida

Tabel VII. Alat bantu yang digunakan responden untuk mencampur pestisida

No. Alat bantu yang digunakan Jumlah Persentase


(n) (%)
1 Tangan langsung 1 1
2 Pengaduk 91 91
3 Langsung dimasukkkan 8 8
dalam alat penyemprot
Total 100 100
37
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Dari hasil penelitian (gambar 16) diperoleh data bahwa sebagian besar

responden menggunakan alat bantu pada waktu mereka mencampur pestisida.

Penggunaan alat bantu ini berguna untuk mengurangi kontak pestisida secara

langsung dengan responden sehingga mengurangi risiko keracunan pestisida.

Banyak cara yang dilakukan pada waktu mencampur dan alat bantu yang

digunakan. Berdasarkan data (tabel VII) 91% responden menggunakan pengaduk

untuk menghindari kontak langsung dengan pestisida, 8% responden memasukkan

pestisida dari kemasan langsung kedalam alat penyemprot dan 1% responden

mengaduk pestisida dengan tangan langsung karena responden menganggap

pestisida tidak berbahaya.

4. Cara penyimpanan pestisida

Pada bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengetahuan responden

dalam menyimpan pestisida. Penyimpanan pestisida yang tepat merupakan salah

salah satu faktor untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan akibat pestisida.

Tabel VIII. Cara responden menyimpan pestisida

No. Cara responden Jumlah Persentase


menyimpan pestisida (n) (%)
Dalam ruang yang ventilasinya
1 59 22,26
cukup (dalam keadaan kering)
Dalam tempat/wadah yang
2 95 35,85
tertutup rapat
Kemasan/wadah diberi label
3 yang berisi keterangan tentang 12 4,53
pestisida
Jauh dari bahan makanan,
4 miniman, dan jangkauan anak- 92 34,72
anak
5 Lain-lain 7 2,64
Total 265 100
Catatan: Jawaban boleh lebih dari satu
38
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Dari tabel VIII diketahui bahwa sebagian besar responden telah

mengetahui dan melakukan cara penyimpanan pestisida yang tepat. Penyimpanan

zat berbahaya/pestisida secara terpisah dengan benar dan aman. Untuk melindungi

keselamatan manusia dan supaya pestisida dapat digunakan efektif, maka

penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7

Tahun 1973.

5. Penggunaan perlengkapan pelindung saat kontak dengan pestisida

Penggunaan perlengkapan pelindung saat kontak dengan pestisida sangat

penting perannya untuk mencegah keracunan pestisida dan terjadinya gangguan

kesehatan akibat pestisida. Selain itu pada bagian ini juga dimaksudkan untuk

mengetahui tentang pengetahuan responden mengenai penggunaan perlengkapan

pelindung yang dapat dilihat dari alasan responden mengenai perlengkapan

pelindung.

Penggunaan perlengkapan pelindung

52%

50%

Ya
Tidak

Gambar 17. Penggunaan perlengkapan pelindung

Dari gambar 17 dapat dilihat bahwa 52% responden telah menggunakan

pelengkapan pelindung dan 50% responden tidak menggunakan perlengkapan

pelindung.
39
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel IX. Macam perlengkapan pelindung yang digunakan responden

No. Perlengkapan pelindung Jumlah Persentase


(n) (%)
1 Baju lengan panjang 85 31,48
2 Celana panjang 83 30,74
3 Sarung tangan 22 8,15
4 Pelindung mata dan wajah 8 2,96
5 Masker 44 16,30
6 Jaket 5 1,85
7 Sepatu boot 22 8,15
8 Lain-lain 1 0,37
Total 270 100
Catatan: Jawaban boleh lebih dari satu

Macam perlengkapan pelindung yang digunakan responden dapat dilihat

dari tabel IX. Berdasarkan tabel IX tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak

responden atau pekerja yang tidak menggunakan perlengkapan pelindung secara

lengkap, sehingga masih ada bagian tubuh yang tidak terlindungi. Hal ini

menyebabkan pestisida dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan atau saluran

pernafasan. Alasan responden menggunakan atau tidak menggunakan

perlengkapan pelindung dapat dilihat pada tabel X.

Tabel X. Alasan responden mengenai penggunaan perlengkapan pelindung

No. Alasan Jumlah Persentase


(n) (%)
1 Tidak terbiasa 26 25
2 Tidak nyaman 4 3,84
3 Ketinggian tanaman masih
2 1,92
rendah
4 Pestisida tidak berbahaya 6 5,77
5 Pemakaian tergantung arah angin 8 7,69
6 Pemakaian tergantung jenis
4 3,84
pestisida yang digunakan
7 Mencegah keracunan pestisida 34 32,69
8 Supaya aman 3 2,88
9 Tidak punya 3 2,88
10 Tidak memberi alasan 14 13,49
Total 104 100
Catatan: Jawaban boleh lebih dari satu
40
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Terbilang penggunaan perlengkapan pelindung, 34 responden menyatakan

untuk mencegah keracunan pestisida dan 3 responden memberikan alasan agar

aman bagi mereka saat kontak dengan pestisida karena mereka mengetahui

gangguan kesehatan yang akan mereka alami jika tidak menggunakan

perlengkapan pelindung.

Responden yang tidak menggunakan perlengkapan pelindung dengan

alasan tidak terbiasa menggunakan perlengkapan pelindung sebanyak 26

responden, 4 responden tidak nyaman menggunakan perlengkapan pelindung, 6

responden mengangap bahwa pestisida tidak berbahaya. Responden yang

menyatakan mereka tidak menggunakan perlengkapan pelindung karena tanaman

masih rendah sehingga pestisida tidak berbahaya bagi mereka sebanyak 2

responden. Hal ini berarti bahwa meskipun responden mengetahui bahaya dari

pestisida bagi kesehatan mereka tidak menggunakan perlengkapan pelindung

secara lengkap atau sesuai dengan standar keamanan.

5. Penggunaan pestisida

Penggunaan pestisida oleh responden dapat di kelompokkan berdasarkan

pemakaiannya secara tunggal atau campuran dan berdasarkan jenis pestisidanya.

Dari hasil penelitian diperoleh persentase penggunaan pestisida seperti pada

gambar 18. Sebesar 59% responden menggunakan pestisida dengan di campur

lebih dari 1 pestisida bahkan beberapa responden mencampur pestisida dengan zat

pengatur tumbuh atau pupuk tanaman. Hal ini menurut responden dikarenakan

hama yang menyerang tanaman semangka lebih dari 1 jenis sehingga untuk sekali

penyemprotan digunakan lebih dari 1 pestisida agar diperoleh hasil yang menurut
41
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

mereka memuaskan. Selain itu dengan dicampur dapat mengurangi tenaga dan

waktu penyemprotan. Sedangkan 41% responden menggunakan pestisida secara

tunggal.

Penggunaan pestisida

Campuran,
59%

Tunggal, 41%

Gambar 18. Penggunaan pestisida oleh responden

Jenis pestisida yang digunakan oleh responden di Desa Kedung Rejo di

peroleh dari merek pestisida yang digunakan, kemudian oleh peneliti dilakukan

penelusuran tiap kemasan untuk mengetahui jenis pestisida tersebut. Selain itu

diperoleh juga berdasarkan hasil wawancara mengenai organisme target atau

hama yang dibasmi. Hal ini dikarenakan tidak semua pengguna mengetahui jenis

pestisida yang mereka gunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel XI.

Tabel XI. Jenis pestisida yang digunakan responden

No. Jenis Jumlah Persentase


pestisida (n) (%)
1 Insektisida 64 48,12
2 Fungisida 50 37,59
3 Herbisida 19 14,29
Total 134 100
Catatan : Jawaban lebih dari satu

Menyangkut jenis pestisida yang digunakan baik dengan di campur

maupun tunggal, sebanyak 64 responden (48,12%) menggunakan insektisida,


42
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

responden yang menggunakan fungisida sebanyak 50 responden (37,59%) dan 19

responden (14,29%) menggunakan pestisida jenis herbisida. Berdasarkan hasil

penelitian ini juga 100% responden menggunakan pestisida sintetik yaitu pestisida

yang diperoleh dari sintesis senyawa-senyawa kimia. Selain itu dilihat dari hasil

penelitian ini sebagian besar responden menggunakan pestisida tidak hanya

berdasar pada hama yang saat itu menyerang tetapi juga dicampur dengan

pestisida lain dengan alasan sebagai pencegahan. Penggunaan pestisida yang tidak

tepat ini dapat menyebabkan tingginya risiko dampak pestisida pada pekerja

maupun lingkungan.

Berdasarkan jenis pestisida, insektisida yang paling banyak digunakan

responden. Insektisida terdiri dari beberapa golongan dengan mekanisme aksi

yang berbeda. Golongan organoklorin dan piretroid lebih banyak digunakan,

namun ditinjau dari campuran pestisida yang digunakan responden, golongan

organofosfat dan karbamat tidak jauh berbeda banyaknya dengan golongan

organoklorin dan piretroid (dapat dilihat pada lampiran 5). Hal ini dapat menjadi

bahan pertimbangan, bahwa alasan Dinas Kesehatan Jombang melakukan

penelitan secara eksperimental dengan mengukur kadar asetilkolinesterese,

dikarenakan golongan pestisida organofosfat dan karbamat memiliki mekanisme

aksi menghambat enzim asetilkolinesterse sehingga dapat dijadikan parameter

terjadinya keracunan pestisida organofosfat dan karbamat.


43
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

E. Gangguan Kesehatan Akibat Penggunaan Pestisida

Penggunaan pestisida menyebabkan gangguan kesehatan akut berdasarkan

gejala-gejala klinis yang dialami responden dapat dilihat pada tabel XII.

Tabel XII. Gejala-gejala klinis yang dialami responden saat/setelah kontak dengan
pestisida (Quijano dan Rengam, 1999)

Jumlah Persentase
No. Gejala
(n) (%)
1 Mual 11 6,63
2 Pusing 24 14,46
3 Sakit kepala 20 12,05
4 Muntah 2 1,20
5 Susah bernafas 5 3,01
6 Dada sesak 8 4,82
7 Kudis 2 1,20
Bercak putih dikulit/bintik
8 10 6,02
merah
9 Panas dikulit 11 6,63
10 Gatal-gatal dikulit 6 3,62
11 Tremor/gemetar 2 1,20
12 Kram 4 2,41
13 Sakit Otot 4 2,41
14 Sakit perut bagian bawah 2 1,20
15 Diare 2 1,20
16 Keringat berlebihan 11 6,63
17 Pandangan Kabur 6 3,62
18 Badan lemah 13 7,83
19 Sakit punggung 11 6,63
20 Lemah pada lutut 2 1,20
Pengeluaran air ludah
21 7 4,22
berlebihan
22 Warna kuku berubah 3 1,81
Total 166 100
Catatan: Jawaban dapat lebih dari satu

Berdasarkan hasil penelitian dari 100 responden terdapat 39 responden

terkena gangguan kesehatan akut akibat penggunaan pestisida atau mengalami

gejala-gejala klinis dan 61 responden tidak mengalami gejala-gejala klinis saat

menggunakan pestisida atau tidak mengalami gangguan kesehatan akut akibat


44
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

pestisida. Kontaminasi responden dengan pestisida ini dapat melalui kontak

langsung dengan kulit, mulut atau saluran pencernaan dan saluran pernafasan.

Gejala yang dialami tiap-tiap responden ini berbeda-beda tergantung dari

kepekaan responden terhadap pestisida dan faktor-faktor lain seperti riwayat

penyakit, penggunaan perlengkapan pelindung, dosis dan jenis pestisida yang

digunakan. Selain itu faktor kebiasaan dan pengalaman responden sebelumnya

dengan suatu gejala dapat membuat seseorang menjadi waspada tentang adanya

kemungkinan bahaya. Gejala yang sering muncul (prevalensi dirasakan tinggi)

akan cenderung diabaikan meskipun gejala tersebut merupakan gejala yang lebih

serius (Smet, 1994). Hal ini yang juga menimbulkan perbedaan persepsi gejala

tiap responden berbeda.

Munculnya gejala-gejala klinis pada responden dapat dikelompokkan

menjadi lima gejala klinis akut yang paling banyak dialami responden. Gejala

klinis yang paling banyak adalah pusing dialami 24 responden (24,46%), sakit

kepala dialami 20 responden (12,05%), badan lemah dialami 13 responden

(7,83%), mual dialami 11 responden (6,63%), panas dikulit dialami 11 responden

(6,63%).

Pusing merupakan gejala yang paling banyak dialami responden. Gejala

ini muncul sebagai salah satu gangguan kesehatan akut akibat pestisida dengan

mekanisme aksi dalam sistem saraf. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dan

teori bahwa pestisida yang paling banyak digunakan responden adalah insektisida

(Tabel XIII), sehingga menyebabkan gangguan pada sistem saraf ditandai dengan

adanya gejala yang salah satunya salah satunya adalah pusing.


45
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Berdasarkan gejala yang muncul, kecenderungan muncul gejala-gejala

yang menyerupai gejala keracunan pada pestisida organofosfat dan karbamat yang

menyerang sistem saraf. Hal ini didukung dengan penggunaan pestisida oleh

responden yang sebagian besar menggunakan pestisida jenis insektisida

organofosfaf dan karbamat. Meskipun demikian, gangguan tersebut perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penelitian sebelum petani pekerja

menggunakan pestisida dan sesudah penggunan pestisida. Hal ini dilakukan untuk

melihat apakah gangguan kesehatan yang muncul di karenakan pestisida atau

adanya variabel pengacau seperti umur, jenis kelamin, riwayat kesehatan dan lain-

lain.

Ditinjau dari karakteristik responden yang mengalami gejala-gejala ini,

sebagian besar responden berusia sekitar 31-40 tahun, jenis pekerjaan paling

banyak sebagai petani dengan tingkat pendidikan responden yang paling banyak

adalah SD kemudian diikuti SMA dan SMP. Menurut Mechanic (cit Smet, 1994)

bahwa kelompok masyarakat yang berpendidikan lebih cepat memperhatikan

adanya gejala.

Dilihat dari jenis pestisida yang digunakan, dari lima gejala klinis tersebut

sebagian besar responden menggunakan insektisida secara tunggal maupun di

campur dengan pestisida lain. Untuk keterangan lebih jelas mengenai jenis

pestisida yang digunakan responden dapat dilihat pada tabel XIII.

Insektisida yang terdiri organoklorin, organofosfat, karbamat dan piretroid

umumnya menimbulkan efek terhadap sistem saraf. Hal ini dapat terjadi pada
46
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

saraf perifer dan/atau pada sistem saraf pusat melalui mekanisme toksisitas yang

berbeda (Soemirat, 2003).

Tabel XIII. Jenis pestisida yang digunakan responden berdasarkan gejala-gejala


klinis

No. Sakit Badan Panas


Jenis
Pusing kepala lemah Mual dikulit
pestisida
(n) (n) (n) (n) (n)
1 Insektisida 14 11 7 7 8
2 Fungisida 7 9 6 5 5
3 Herbisida 7 4 3 2 2

Gejala-gejala keracunan pestisida pada masing-masing responden

menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Menurut Ariens dan Mutschler (1986),

perbedaan genetik dapat merupakan penyebab perbedaan kemampuan tubuh untuk

menawarkan racun. Perbedaan semacam ini juga penting secara toksikologi. Suatu

sistem enzim yang kurang mampu menawarkan racun, dapat menyebabkan kadar

xenobiotika lebih tinggi dari biasanya. Selain itu pebedaan kepekaan seseorang

dapat mempengaruhi baik faktor toksokinetik maupun faktor toksodinamik.

Dalam hal ini termasuk usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan menyeluruh dari

individu bersangkutan.

Terjadinya gangguan kesehatan pada responden yang mengalami lima

gejala klinis paling banyak dapat dikaitkan juga dengan penggunaan pelindung.

Berdasarkan penelitian hasil hal tersebut dapat dilihat pada tabel XIV.

Pelindung yang digunakan responden yang mengalami gejala-gejala

tersebut sebagian besar menggunakan perlengkapan yang di bawah standar.

Responden yang mengalami gejala pusing, sakit kepala, badan lemah paling

banyak menggunakan 3 perlengkapan, sedangkan gejala mual dan panas dikulit


47
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

paling banyak menggunakan 2 perlengkapan. Metode penyemprotan yang

digunakan responden sebagian besar berupa penyemprotan dan pengabutan yaitu

pestisida yang digunakan berupa butiran-butiran yang sangat kecil sehingga lebih

mudah mengkontaminasi tubuh lewat pernafasan maupun kulit.

Tabel XIV. Banyaknya perlengkapan pelindung yang digunakan responden


berdasarkan gejala-gejala klinis

Sakit Badan Panas


Jumlah
No. Pusing kepala lemah Mual dikulit
perlengkapan
(n) (n) (n) (n) (n)
1 1 perlengkapan 5 2 1 1 1
2 2 perlengkapan 3 4 3 3 6
3 3 perlengkapan 6 6 4 2 1
4 4 perlengkapan 5 3 4 2 2
Lebih dari 4
5 3 3 - 2 1
perlengkapan
Tidak
6 menggunakan 2 2 1 1 -
perlengkapan
Total 24 20 13 11 11

Untuk melihat faktor risiko terjadinya gejala-gejala pada penelitian ini,

dapat dilihat melalui riwayat kesehatan/penyakit responden. Gambaran mengenai

riwayat kesehatan/penyakit responden dijelaskan pada tabel XV. Pengambilan

data mengenai riwayat kesehatan responden ini dilakukan sebelum responden

melakukan penyemprotan pestisida untuk mengetahui apakah gejala yang dialami

responden berasal dari penggunaan pestisida atau faktor lain.

Dari tabel XV tersebut dapat dilihat bahwa macam penyakit yang dialami

responden sebanyak 32. Responden memiliki riwayat penyakit lebih dari satu

penyakit. Berdasarkan hasil penelitian ini responden yang mempunyai riwayat

penyakit ini terdiri dari 30% dari data 100 responden.


48
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Tabel XV. Riwayat kesehatan responden

No. Riwayat kesehatan Jumlah Persentase


responden (n) (%)
1 Typus 3 9,37
2 Usus buntu 1 3,13
3 Liver 2 6,25
4 Asam urat 2 6,25
5 Asma 2 6,25
6 Radang paru 2 6,25
7 Maag 3 9,37
8 Iritasi kulit 2 6,25
9 Hipotensi 2 6,25
10 Lemah jantung 1 3,13
11 Diabetes 1 3,13
12 Pusing 3 9,37
13 Ambeien 1 3,13
14 Diare 1 3,13
15 Alergi 2 6,25
16 Migren 1 3,13
17 Batu ginjal 1 3,13
18 Hipertensi 1 3,13
19 Rematik 1 3,13
Total 32 100

Responden yang mempunyai riwayat penyakit dan mengalami gejala-

gejala klinis sebayak 13. Penyakit yang pernah dialami adalah tipus, diare, iritasi

kulit, pusing, alergi, maag, gangguan liver dan radang paru. Hal ini menyebabkan

kondisi responden lemah sehingga daya tahan tubuh responden menurun sehingga

lebih rentan terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, termasuk pestisida. Gejala-

gejala yang dialami responden antara lain, mual, pusing, sakit kepala, muntah,

susah bernafas, dada sesak, kudis, bercak putih/bintik merah, panas dikulit, gatal

dikulit, tremor/gemetar, kram, sakit perut bagian bawah, diare, keringat berlebih,

pandangan kabur, badan lemah, sakit punggung, lemah pada lutut, pengeluaran air

ludah berlebihan, dan warna kuku berubah.


49
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Faktor risiko lain yang teridentifikasi dari penelitian ini adalah kebiasaan

merokok responden pada waktu bekerja (gambar 19), hal ini akan mempertinggi

risiko responden terkena gangguan kesehatan akibat pestisida.

Kebiasaan merokok responden selama


menggunakan pestisida

Merokok
5%

Tidak merokok
95%

Gambar 19. Kebiasaan merokok responden selama menggunakan pestisida

Berdasarkan hasil penelitian 95% responden tidak merokok selama

bekerja/menggunakan pestisida, dan 5% responden merokok selama

bekerja/menggunakan pestisida. Dari 5 responden yang merokok selama

bekerja/menggunakan pestisida 3 responden mengalami gejala iritasi pada kulit

dan keringat berlebih, 1 responden mengalami gejala mual, pusing, dan sakit

kepala, dan 1 responden hanya mengalami gejala sakit kepala.


PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil kuisioner dan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik responden: semua responden pria (100%), sebagian besar

berumur 31-40 tahun (31%), jenis pekerjaan petani (57%), dan pendidikan

terakhir SD (43%)

2. Pengetahuan responden terhadap pestisida: sebagian besar responden tidak

mengetahui bahan aktif dalam pestisida (87%), sedangkan mereka mengetahui

dampak pestisida hanya secara umum (63%). Sebagian responden mengikuti

pelatihan penggunaan pestisida dan sebagian responden berpendapat pelatihan

sebagai sumber informasi mendapatkan pengetahuan tentang pestisida (34%).

Sebagian responden mengikuti pelatihan satu kali dalam setahun (21%),

3. Praktek penggunaan pestisida: sebagian besar responden menggunakan dosis

sesuai aturan (87%), dan menggunakan alat bantu dalam penggunaan pestisida

(98%). Frekuensi penggunaan pestisida oleh responden dalam sehari sebagian

besar 1 kali penggunaan (70%) dan lebih dari 2 jam (73%). Sebagian

responden menyimpan pestisida dalam wadah yang tertutup rapat (35,85%)

dan jauh dari bahan makanan, minuman serta jauh dari jangkauan anak-anak

(34,72%). Mengenai penggunaan perlengkapan pelindung mereka

menggunakan perlengkapan pelindung, sebagian responden (52%) dengan

alasan untuk mencegah keracunan pestisida (32,69%) namun tidak sesuai

dengan standar keamanan. Dari jenis pestisida yang digunakan responden

50
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

sebagian besar menggunakan insektisida (48,12%) yang dicampur dengan

lebih dari 1 jenis pestisida.

4. Gangguan kesehatan karena pestisida: responden yang mengalami gejala-

gejala klinis akut setelah menggunakan pestisida sebanyak 39%, sebagian

besar mengalami pusing (14,46%), sakit kepala (12,05%), badan lemah

(7,83%), mual (6,63%), panas dikulit (6,63%). Dengan melihat faktor risiko

lain yang mempengaruhi terjadinya dampak dari riwayat kesehatan responden

terdapat 30% responden yang mengalami gangguan kesehatan dan 13%

responden di antaranya juga mengalami gangguan kesehatan dan mengalami

gejala klinis selama/setelah menggunakan pestisida. Responden yang

merokok selama bekerja/menggunakan pestisida adalah 5% dan 3% responden

di antaranya juga mengalami gejala-gejala klinis.

B. Saran

Saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian diatas adalah sebagai

berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian yang serupa mengenai dampak pestisida melalui

penelitian jangka panjang untuk melihat kesehatan petani pekerja secara

berkala selama menggunakan pestisida. Untuk memastikan bahwa gejala

klinis yang timbul merupakan akibat penggunaan pestisida, maka perlu

dilakukan pemeriksaan pada petani pekerja sebelum dan setelah penggunaan

pestisida.

51
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

2. Perlu dilakukan penelitian secara eksperimental mengenai uji kolinesterase

dalam darah pada petani pengguna pestisida sebagai paramater terjadinya

keracunan pestisida terutama pada insektisida organofosfat dan karbamat.

52
53
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1990, Latihan Metode Jarak Jauh (LMJJ): Pengawasan dan Keamanan
dalam Penggunaan Pestisida, 6-14, Dinas perkebunan Daerah Prop. Dati I
Jawa Timur, Jawa Timur.

Anonim, 2004, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Lembaran Negara
Republik Indonesia,
http://www.djpp.depkumham.go.id/inc/buka.php?d=1900+95&f=pp6-
1995bt.htm, diakses tanggal 19 November 2007.

Anonim, 1973, Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan


Pestisida, http://www.unotil.org/legal/IndonesianLaw/pp/Pp197307.htm,
diakses tanggal 19 November 2007.

Ariens. E.J, E. dan Mutschler. A.M, 1986, Toksikologi Umum Pengantar, 60-62,
162-163, 168-170, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Curtis, D.K., 2001, Casarett and Doulls Toxicologiy: The Basic Science of
Poisons, 775, Medical Publising Division, New York.

Connell, W., D., dan Miller, J., G., 1995, Chemistry and Ecotoxicology of
Pollution, diterjemahkan oleh Yanti, Koestoer, 195-198, 235-238, ,
Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Djojosumarto, P., 2000, Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian, 17, 21-24, Kanisius,
Yogyakarta.

Lu, F.C., 1995, Basic Toxicology: fundamentals target organs, and risk
assessment, Ed II, diterjemahkan oleh Nugroho, E., , 326-334, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.

Goldfrank, R.L., Howland, A.M., Flomenbaum, E.N., Hoffman, S.R., Nelson,


S.L., Lewin, A.N., 2002, Goldfranks Toxicologic Emergencies, 7th Ed,
MC graw Hill, New York.

Machfoedz, I., 2007, Metode Penelitian untuk Mahasiswa Institusi Kesehatan


Keperawatan dan Kebidanan, Cet. ke-3, Fitramaya, Yogyakarta.

Nawawi, H.H., 2005, Metode Peneltian Bidang Sosial, Cet. ke-11, 117, 149,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Notoatmojo, S., 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, 163 Rhineka Cipta,
Jakarta.
54
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Praktiknya, A., W., 2001, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan


Kesehatan, Ed 1, Cet 4, 94-97, PT. Raja Gravindo Persada, Jakarta.

Prawitasari, J.E, 1998, Catatan Kuliah Metode Kualitatif Untuk Digunakan


Dalam Kancah Penelitian Fakultas Psikologi, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.

Quijano, R., dan Rengam, S.V., 1999, Pesticide Action Network and the Pacific
(PAN AP, www.panap.net/uploads/media/Health_module_BIndonesia,
diterjemahkan oleh Yayasan Duta Awam, diakses pada tanggal 13 Oktober
2006.

Sevillia, G., C., 1993, Pengantar Metode Penelitian, 162, Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.

Slamet, S.J., 1994, Kesehatan Lingkungan, 31-32, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

Smet, B., 1994, Psikologi Kesehatan, 7-10, 211-217, PT Gramedia Widiasarana,


Indonesia, Jakarta.

Soemirat, J., 2003, Toksikologi Lingkungan,13, 139, 144,152,156-157, Gadjah


Mada University Press, Yogyakarta.

Sofia, D., 2001, Pengaruh Pestisida dalam Lingkungan Pertanian,


http://library.usu.ac.id/download/fp/fp-diana.pdf, diakses tanggal 7 Juni
2007.

Sudarmo, S., 1991, Pestisida, Kanisius, Yogyakarta.

Tarumingkeng, R.D., 2001, Pestisida dan Penggunaannya,


http://tumoutou.net/TOX/PESTISIDA.htm, diakses tanggal 19 November
2007.
55
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN


56
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN 2. PERATURAN TENTANG PESTISIDA

Peraturan Pemerintah Repulik Indonesia Nomer 7 tahun 1973 tentang

pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur pada:

Pasal 1:

a. Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus
yang dipergunakan untuk: -Memberantas atau mencegah hama-hama dan
penyakit-penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau
hasil-hasil pertanian; -Memberantas rerumputan; -Mematikan daun dan
mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan; -Mengatur atau
merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak
termasuk pupuk; -Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada
hewan-hewan piaraan dan ternak; -Memberantas atau mencegah hama-
hama air; -Memberantas atau mencegah binatang binatang dan jasad-jasad
renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan; -
Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan
penggunaan pada tanaman, tanah atau air.
c. Penyimpanan adalah memiliki dalam persediaan di halaman atau dalam
ruang yang digunakan oleh importir, pedagang atau diusaha-usaha
pertanian.
d. Penggunaan adalah menggunakan pestisida dengan atau tanpa alat dengan
maksud seperti tersebut dalam sub a Pasal ini.

Pasal 4:

ayat 1. Izin diberikan apabila pestisida itu dianggap effektif, aman dan memenuhi
syarat-syarat tehnis lain serta digunakan sesuai dengan petunjuk yang
tercantum pada label.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

1995 Tentang Perlindungan Tanaman. Bab III Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan:

Pasal 15:

ayat 1. Penggunaan pestisida dalam rangka pengendalian organisme pengganggu


tumbuhan dilakukan secara tepat guna.
ayat 2. Penggunaan pestisida dalam rangka pengendalian organisme pengganggu
tumbuhan yang mempunyai dampak terhadap kesehatan manusia
57
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

dilakukan dengan memperhatikan persyaratan kesehatan dan keselamatan


kerja.

Pasal 18:

ayat 1. Perorangan atau badan hukum, kelompok dalam masyarakat dan instansi
Pemerintah yang menggunakan pestisida dalam rangka pengendalian
organisme pengganggu tumbuhan wajib memantau, mencegah dan atau
menanggulangi dampak negatif yang mungkin timbul akibat penggunaan
pestisida.

Pasal 19: Penggunaan pestisida dalam rangka pengendalian organisme


pengganggu tumbuhan merupakan alternatif terakhir, dan dampak negatif yang
timbul harus ditekan seminimal mungkin.

Pasal 20:

ayat 1. Menteri melakukan pengawasan terhadap penggunaan pestisida dalam


rangka pengendalian organisme pengganggu tumbuhan.
ayat 2. Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Menteri dapat menunjuk petugas pengawas pestisida.
ayat 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasan, persyaratan, dan
tata cara penunjukan petugas pengawas pestisida sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh Menteri.
58
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN 3. KUISIONER PENELITIAN

Gangguan Kesehatan Akut Petani Pekerja Akibat Pestisida di Desa Kedung


Rejo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang

Nama : (jika tidak keberatan)


Umur : .
Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan
Tingkat Pendidikan terakhir : .
Pekerjaan : ....................................................................

Lingkarilah jawaban sesuai dengan pilihan (keadaan/kondisi) Anda!


1. Apakah Anda menggunakan pestisida untuk tanaman?
a. Ya b. Tidak

2. Pestisida jenis apa yang digunakan?


a. Fungisida d. Lainnya,
sebutkan...........................
b. Insektisida e. Tidak tahu
c. Herbisida

3. Apakah Anda mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat pada


pestisida?
a. Ya b. Tidak

4. Apakah Anda menggunakan konsentrasi/takaran sesuai dengan aturannya?


a. Ya b. Tidak c. Kadang-kadang

5. Merek pestisida apa yang Anda pakai?


Sebutkan,..............................................................................................................
59
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

6. Berapa kali Anda menyemprot pestisida dalam sehari?


a. 1 kali c. 3 kali
b.2 kali d. Lebih dari 3 kali

7. Pada bulan apa saja Anda mempergunakan pestisida ?


(lingkari bulan yang dimaksud, jawaban bisa lebih dari satu)
a. Januari g. Juli i. September
b. Februari h. Agustus j. Oktober
c. Maret e. Mei k. November
d. April f. Juni l. Desember

8. Berapa lama waktu Anda dalam sekali menyemprot?


a. Kurang dari 1 jam c. 2 jam
b. 1 jam d. Lebih dari 2 jam

9. Apakah Anda pernah mengikuti pelatihan penggunaan pestisida?


a. Pernah b. Tidak pernah

10. Jika pernah, berapa kali dalam 1 tahun?


a. 1 kali c. 3 kali
b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali

11. Metode penyemprotan pestisida apa yang Anda gunakan?


a. Penghembusan (Dusting) e. Pemasangan umpan (Baiting)
b. Penyemprotan (Spraying) f. Fumigasi
c. Penyebaran (Broad casting) g. Pencelupan (Diping)
d. Pengabutan (Fogging)

12. Apakah Anda mempergunakan alat bantu pada waktu mencampur?


a. Ya b. Tidak
60
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

14. Jika Ya, alat bantu apa yang Anda gunakan:


a. Tangan c. Lainlain,sebutkan...............
b. Pengaduk

15. Bagaimana cara Anda menyimpan pestisida: (jawaban bisa lebih dari 1)
a. Dalam ruang yang ventilasinya cukup (dalam keadaan kering).
b. Dalam tempat/wadah yang tetutup rapat.
c. Kemasan/wadah diberi label yang berisi ketarangan tentang pestisida.
d. Jauh dari bahan makanan, minuman dan jangkauan anak-anak.
e. Lain-lain, sebutkan.....................................................................................

16. Apakah Anda menggunakan pakaian pelindung waktu Anda kontak dengan
pestisida?
a. Ya b. Tidak

17. Jika Ya, apa saja? (lingkari, jawaban bisa lebih dari satu)
a. Pakaian penutup e. Sepatu boot
b. Sarung tangan f. Alat pernapasan
c. Pelindung mata dan wajah g. Lain-lain, sebutkan
d. Apron dan jaket ............................................

18. Apakah pakaian pelindung dicuci setalah digunakan?


a. Ya b. Tidak

Dampak pestisida:
19. Apakah Anda mengetahui dampak negatif pestisida?
a. Ya b. Tidak

20. Setelah menyemprot, pernahkah Anda mengalami:


(berikan tanda silang (X) pada setiap jawaban)
61
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

No Gejala Ya Tidak
1 Mual
2 Pusing
3 Sakit kepala
4 Muntah
5 Susah bernafas
6 Dada sesak
7 Kudis
8 Bercak putih di kulit/bintik merah
9 Mimisan
10 Kejang
11 Tremor/gemetar
12 Kram
13 Sakit Otot
14 Sakit bagian perut bawah
15 Sakit di vagina
16 Rasa terbakar di saluran kemih
17 Diare
18 Keringat berlebihan
19 Pandangan Kabur
20 Badan lemah
21 Sakit punggung
22 Lemah pada lutut
23 Pengeluaran air ludah berlebihan
24 Warna kuku berubah

Lain-lain, sebutkan..

21. Penahkah Anda mengalami gejala yang sama sebelumnya?


a. Ya b. Tidak
62
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

22. Berapa lama dampak ini Anda rasakan?


a. Beberapa menit c. Satu hari
b. Beberapa jam d. Lebih dari 1 hari

23. Apakah Anda mempunyai penyakit lain sebelum muncul dampak dari
pestisida?
a.Ya b. Tidak
Jika Ya, penyakit apa?
Sebutkan,..............................................................................................................
24. Sebelum munculnya dampak pestisida ini apakah Anda sedang dalam masa
pengobatan?
a. Ya b. Tidak

25. Apakah Anda merokok selama menggunakan/menyemprot pestisida?


a. Ya b. Tidak

26. Apakah Anda perokok?


a. Tidak c. Lebih dari 10 batang sehari
b. 1-10 batang per hari

27. Apakah Anda mengkonsumsi minuman beralkohol?


a. Tidak c. Beberapa kali seminggu
b. Hampir tiap hari d. Beberapa kali sebulan

28. Apakah sebelum muncul gejala ini Anda minum minuman beralkohol?
a. Ya b. Tidak

29. Apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin menyebabkan gejala ini selain
dari pestisida?
a. Ya b. Tidak
Jika Ya, sebutkan ...............................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN 4. PENGOLAHAN DATA


PUmur JK Pnddkn Pekerjaan 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11
R 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 a b a b a b c d e a b a b 6 a b c d e f g h i j k l a b c d a b c d a b a b c d
1 L Rondap, Antrakol
2 L Montaf, Topsin
3 L Sevin
4 L Rondap, Gramason
5 L Tidak Tahu
6 L Rondap
7 L Swallo
8 L Rondap, Gramason
9 L Antrakol
10 L Rondap, Gramason
11 L Metal, Arrivo
12 L Indofos
13 L Antrakol
14 L Rondap
15 L Schumec
16 L Amontap
17 L Rondap, Marsal, Dithane
18 L Marcis, Topsin
19 L Marcis, Topsin
20 L Arrivo
21 L Detakron
22 L Marcis
23 L Marcis, Rondap
24 L Topsin
25 L Exsocep
26 L Arrivo, Policom
27 L Arrivo, Zpi
28 L Antrakol
29 L Rondap
30 L Dithane, Convidor
31 L Rondap
32 L Klopindo
33 L Klopindo, Policom
34 L Curacon, Agrotonik
35 L Topsin, Curacon
36 L Policom, Akrobat

71
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

P Umur JK Pnddkn Pekerjaan 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11


R 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 a b a b a b c d e a b a b 6 a b c d e f g h i j k l a b c d a b c d a b a b c d
37 L Gramason
38 L Grenvile, Topsin
39 L Policom, Akrobat
40 L Rondap
41 L Marcis, Dithane
42 L Antarkol
43 L Furadan
44 L Pentakron
45 L Convidor
46 L Rondap
47 L Klopindo,Dithane
48 L Arrivo
49 L Derosal
50 L Antrakol, PPC
51 L Poradan
52 L Demaside
53 L Marcis
54 L Arrivo
55 L Convidor, CNI
56 L Klopindo, Gandasil, Policom
57 L Lanet, Arrivo
58 L Demacide
59 L Demacide, Topsin, Grenfil
60 L Multitonik, Dithane
61 L Topsin, Demaside, Klopindo
62 L Topsin, Demaside, Gandasil
63 L Metion, Delcim
64 L Antrakol
65 L Delcim, Akodan, Sprint
66 L Dithane, Klopindo
67 L Topsin, Klopindo
68 L Topsin, Klopindo
69 L Dithane
70 L Gandasil
71 L Klopindo, Metindo
72 L Antrakol, Convidor
73 L Exsocep, Metazep

71
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

P Umur JK Pnddkn Pekerjaan 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11


R 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 a b a b a b c d e a b a b 6 a b c d e f g h i j k l a b c d a b c d a b a b c d
74 L Antrakol, Sprint
75 L Tidak Tahu
76 L Dithane, Sprint
77 L Dithane, Sprint
78 L Marsal, Antrakol
79 L Marsal, Gandasil
80 L Akodan, Marsal
81 L Dithane, Marsal
82 L Antrakol, Marsal
83 L Dithane, Marsal, Mospilan
84 L Antrakol, Marsal
85 L Gramason, Rondap
86 L Rondap
87 L Desis, Akodan, Akrobat
88 L Rondap, Antrakol, Gramason
89 L Benfid, Menzep
90 L Antrakol
91 L Antrakol, Gandasil
92 L Antrakol
93 L Antrakol
94 L Rondap, Gramason
95 L Antrakol, Sprint
96 L Gandasil, Antrakol, Sprint
97 L Rondap, Gramason
98 L Swallo
99 L Benfid,
100 L Antrakol, Delcim

71
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

P 12 13 14 15 16 17 18 19 20
R a b c d e f a b a b c a b c d e a b a b c d e f g h a b a b 1.a 1.b 2.a 2.b 3.a 3.b 4.a 4.b 5.a 5.b 6.a 6.b 7.a 7.b 8.b 9.a 9.b10.a 10.b11.a11.b 12.a12.b 13.a 13.b
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

71
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

P 12 13 14 15 16 17 18 19 20
R a b c d e f a b a b c a b c d e a b a b c d e f g h a b a b 1.a 1.b 2.a 2.b 3.a 3.b 4.a 4.b 5.a 5.b 6.a 6.b 7.a 7.b 8.b 9.a 9.b10.a 10.b11.a11.b 12.a12.b 13.a 13.b
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73

71
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

P 12 13 14 15 16 17 18 19 20
R a b c d e f a b a b c a b c d e a b a b c d e f g h a b a b 1.a 1.b 2.a 2.b 3.a 3.b 4.a 4.b 5.a 5.b 6.a 6.b 7.a 7.b 8.b 9.a 9.b10.a 10.b11.a11.b 12.a12.b 13.a 13.b
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

71
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

P 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
R 14.a14.b15.a15.b16.a 16.b 17.a17.b18.a18.b19.a19.b20.a20.b21.a21.b22.a22.b22.b23.a23.b24.a24.b Lain a b a b c d a b a b a b c d a b a b c d a b a b
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

71
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

P 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
R 14.a14.b15.a15.b16.a 16.b 17.a17.b18.a18.b19.a19.b20.a20.b21.a21.b22.a22.b22.b23.a23.b24.a24.b Lain a b a b c d a b a b a b c d a b a b c d a b a b
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73

71
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

P 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
R 14.a14.b15.a15.b16.a 16.b 17.a17.b18.a18.b19.a19.b20.a20.b21.a21.b22.a22.b22.b23.a23.b24.a24.b Lain a b a b c d a b a b a b c d a b a b c d a b a b
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

71
72
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Keterangan Lampiran 4

P : Pertanyaan kuisioner
R : Nomer responden

Keterangan yang terdapat dalam pertanyaan


JK : Jenis kelamin
Umur :
1. 21-30 tahun
2. 31-40 tahun
3. 41-50 tahun
4. 51-60 tahun
5. 60 tahun

Pendidikan :
1. SD
2. SMP
3. SMU atau Sederajat
4. Sarjana Strata I
5. Tidak sekolah
Pekerjaan :
1. Petani
2. Buruh tani
3. Wiraswasta
4. PNS
5. Perangkat Desa
6. Guru

Catatan : pertanyaan nomer 1-29 merupakan pertanyaan yang terdapat dalam


kuisioner.
74
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 5. PENGGOLONGAN JENIS PESTISIDA

No Nama Dagang Pestisida Jenis Pestisida


1 Rondap, Antrakol Herbisida, Fungisida
2 Montaf, Topsin Insektisida organofosfat, Fungisida
3 Sevin Insektisida karbamat
4 Rondap, Gramason Herbisida
5 Tidak Tahu
6 Rondap Herbisida
7 Swallo Pupuk daun
8 Rondap, Gramason Herbisida
9 Antrakol Fungisida
10 Rondap, Gramason Herbisida
11 Metal, Arrivo Insektisida, Insektisida piretroid
12 Indofos Herbisida
13 Antrakol Fungisida
14 Rondap Herbisida
15 Schumec Insektisida piretroid
16 Amontap Insektisida
17 Rondap, Marsal, Dithane Herbisida, Insektisida karbamat, Fungisida
18 Marcis, Topsin Insektisida piretroid, Fungisida
19 Marcis, Topsin Insektisida piretriod, Fungisida
20 Arrivo Insektisida piretroid
21 Detakron Insektisida
22 Marcis Insektisida piretroid
23 Marcis, Rondap Insektisida piretroid, Herbisida
24 Topsin Fungisida
25 Exsocep Insektisida piretroid
26 Arrivo, Policom Insektisida piretroid, Fungisida
27 Arrivo, Zpi Insektisida piretroid, Zpi
28 Antrakol Fungisida
29 Rondap Herbisida
30 Dithane, Convidor Fungisida, Insektisida organoklorin
31 Rondap Herbisida
32 Klopindo Insektisida organoklorin
33 Klopindo, Policom Insektisida organoklorin, Fungisida
34 Curacon, Agrotonik Insektisida organofosfat, Pupuk daun
35 Topsin, Curacon Fungisida, Insektisida organofosfat
36 Policom, Akrobat Fungisida, Insektisda organofosfat
37 Gramason Herbisida
38 Grenvile, Topsin Fungisida
39 Policom, Akrobat Fungisida, Insektisida organofosfat
40 Rondap Herbisida
41 Marcis, Dithane Insektisida piretroid, Fungisida
42 Antarkol Fungisida
43 Furadan Insektisda karbamat
44 Pentakron Insektisida organofosfat
45 Convidor Insektisida organoklorin
46 Rondap Herbisida
47 Klopindo,Dithane Insektisida organoklorin, Fungisida
48 Arrivo Insektisida piretroid
49 Derosal Insektisdia karbamat
50 Antrakol, PPC Fungisida
51 Poradan Insektisida karbamat
52 Demaside Insektisida organofosfat
53 Marcis Insektisida piretroid
54 Arrivo Insektisida piretroid
55 Convidor, CNI Insektisida organoklorin, Pupuk daun
56 Klopindo, Gandasil, Policom Insektisida organoklorin, Pupuk daun, Fungisida
74
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
No Nama Dagang Pestisida Jenis Pestisida
57 Lanet, Arrivo Insektisida karbamat, Insektisida piretroid
58 Demacide Insektisida organofosfat
59 Demacide, Topsin, Grenfil Insektisida organofosfat, Fungisida,
60 Multitonik, Dithane Pupuk daun, Fungisida
61 Topsin, Demaside, Klopindo Fungisida, Insektisida organofosfat, Insektisida organoklorin
62 Topsin, Demaside, Gandasil Fungisida, Insektisida organofosfat, Pupuk daun
63 Metion, Delcim Insektisida organofosfat, Fungisida
64 Antrakol Fungisida
65 Delcim, Akodan, Sprint Fungisida, Insektisida organoklorin, Pupuk daun
66 Dithane, Klopindo Fungisida, Insektisida organoklorin
67 Topsin, Klopindo Fungisida, Insektisida organoklorin
68 Topsin, Klopindo Fungisida, Insektisida organoklorin
69 Dithane Fungisida
70 Gandasil Pupuk daun
71 Klopindo, Metindo Insektisida organoklorin, Insektisida karbamat
72 Antrakol, Convidor Fungisida, Insektisida organoklorin
73 Exsocep, Metazep Insektisida piretroid, Fungisida
74 Antrakol, Sprint Fungisida, Pupuk daun
75 Tidak Tahu
76 Dithane, Sprint Fungisida, Pupuk daun
77 Dithane, Sprint Fungisida, Pupuk daun
78 Marsal, Antrakol Insektisida karbamat, Fungisida
79 Marsal, Gandasil Insektisida karbamat, Pupuk daun
80 Akodan, Marsal Insektisida organoklorin, Insaektisida kabamat
81 Dithane, Marsal Fungisida, Insektisida karbamat
82 Antrakol, Marsal Fungisida, Insektisida karbamat
83 Dithane, Marsal, Mospilan Fungisida, Insektisida karbamat, Insektisida organoklorin
84 Antrakol, Marsal Fungisida, Insektisida karbamat
85 Gramason, Rondap Herbisida
86 Rondap Herbisida
87 Desis, Akodan, Akrobat Insektisida piretroid, Insektisida organoklorin, Insektisida organofosfat
88 Rondap, Antrakol, Gramason Herbisida, Fungisida
89 Benfid, Menzep Pupuk daun, Fungisida
90 Antrakol Fungisida
91 Antrakol, Gandasil Fungisida, Pupuk daun
92 Antrakol Fungisida
93 Antrakol Fungisida
94 Rondap, Gramason Herbisida
95 Antrakol, Sprint Fungisida, Pupuk daun
96 Gandasil, Antrakol, Sprint Pupuk daun, Fungisida
97 Rondap, Gramason Herbisida
98 Swallo Pupuk daun
99 Benfid Pupuk daun
100 Antrakol, Delcim Fungisida
75
PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS

Siska Christina Dewi Sulistyoningrum merupakan

anak kedua dari pasangan Hadi Siswoyo dan Erny

Sulistyowati. Dilahirkan di Jombang pada tanggal 24

Juni 1984. Menempuh pendidikan di SD Negeri Ploso

I Jombang pada tahun 1991-1997, dilanjutkan ke

SLTP Negeri I Jombang tahun 1997-2000. Pendidikan

Sekolah Menengah ke atas ditempuh di SMA PGRI I

Jombang tahun 2000-2003 dan melanjutkan jenjang

S1 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta tahun 2003-2008.

Anda mungkin juga menyukai