DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
Nama : maulidiana
Riky fusrika
Suci martiwi
Fakhrijal
Tingkat ii b
Pembimbing :
Akademi keperawatan
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadhirat Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,
Disamping itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Kami juga menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penyajian makalah ini karena
terbatasnya kemampuan yang kami miliki, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya
Kami juga mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelancaran proses
Dhien.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI..ii
BAB I PENDAHULUAN..iii
1. Latar Belakangiii
2. Tujuan...iii
BAB II PEMBAHASAN1
1. Nyeri ..1
5. Konstipasi ..4
1. Kesimpulan7
2. Saran.7
DAFTAR PUSTAKA..8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Walaupun semua wanita mengalami perubahan psikologis yang sama selama periode
post partum, faktor-faktor tertentu membuat setiap ibu memiliki pengalaman yang unik. Dari
sudut pandang fisiologis tentang lama dan kesulitan persalinan setiap ibu harus menjalani
pemeriksaan yang meliputi : jenis kelahiran, adanya laserasi, atau episiotomy, dan apakah
Setelah data yang telah dianalisis diperoleh pada proses pengkajian, perawat
merencanakan perawatan.
2. Tujuan
ditegakkan
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang diagnose pada ibu post
partum
iii
BAB II
PEMBAHASAN
Diagnosa yang mungkin muncul pada ibu post partum antara lain :
2. Gangguan proses laktasi berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu dan pengalaman
sebelumnya.
anggota keluarga
Diagnosa Keperawatan I :
Kriteria hasil : Skala nyeri berkurang, TTV dalam batas normal, ekspresi wajah rileks
1
Intervensi :
2. Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan, jenis melahirkan, lama persalinan dan sifat
Kejadian intrapartal
3. Observasi TTV
Diagnosa Keperawatan II :
Gangguan proses laktasi berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu dan pengalaman
sebelumnya.
Intervensi :
2. Tentukan system pendukung yang tersedia pada klien dan sikap pasangan
3. Demontrasikan dan tinjau ulang tehnik-tehnik menyusui , perhatikan posisi bayi selama
4. Berikan informasi , verbal dan tertulis mengenai fisiologis dan kandungan menyusui.
2
7. Anjurkan klien untuk mengeringkan puting susu dengan udara selama 20-30 menit setelah
menyusui
8. Intruksikan klien untuk menghindari penggunaan pelindung puting kecuali secara khusus
diindikasikan
Intervensi :
1. Pertahankan lingkungan yang bersih, penutup tempat tidur harus diganti setiap hari
2. Anjurkan pasien agar tidak berjalan tanpa alas kaki dalam rumah sakit
4. Ajari ibu membersihkan perineum dari arah depan ke belakang setelah berkemih atau
defekasi
5. Lakukan perawatan tempat episiotomy dan setiap laserasi perinenum dengan baik untuk
Diagnosa Keperawatan IV :
Kriteria Hasil : Berkemih tidak di bantu dalam 6-8 jam setelah melahirkan , pola eliminasi
3
Intervensi :
2. Palpasi kandung kemih , pantau tinggi fundus dan lokasi jumlah aliran lochea.
5. Kaji tanda-tanda ISK ( rasa terbakar pada saat berkemih, peningkatan frekuensi berkemih).
8. Kolaborasi : pantau hasil test laboratorium, seperti nitrogen urea darah dan urin 24 jam.
Diagnosa Keperawatan V :
Kriteri Hasil : pola eliminasi BAB sesuai kebiasaan klien, karakteristik feses normal,
melakukan kembali kebiasaan defekasi yang biasa optimal dalam 4 hari setelah kelahiran.
Intervensi :
3. Berikan informasi diet yang tepat tentang pentingnya makanan kasar, peningkatan cairan
4
Diagnosa Keperawatan VI :
Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kelelahan /kegagalan miometri
Intervensi :
2. Kaji hal yang memperberat kejadian intrapartum khususnya pada persalinan yang lama
3. Perhatikan jenis persalinan dan anastesi, kehilangan darah pada persalinan, lama persalinan
Berlebihan.
8. Kolaborasi :
Gantikan kehilangan cairan dengan plasma atau darah lengkap sesuai indikasi
Diagnosa VII ;
anggota keluarga
5
Intervensi :
1. Anjurkan klien untuk menggendong, menyentuh, dan memeriksa bayi, lebih disukai
2. Anjurkan ayah untuk menggendong dan menyentuh bayi dan membantu dalam perawatan
3. Observasi dan catat interaksi bayi-keluarga, perhatikan perilaku untuk menunjukkan ikatan
4. Anjurkan dan bantu pemberian ASI, tergantung pada pilihan klien dan keyakinan
6. Jamin privasi keluarga pada pemeriksaan selama interaksi awal dengan bayi baru lahir,
7. Kolaborasi : beritahu anggota tim keperawatan kesehatan yang tepat (mis : staff perawatan
6
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah data yang telah dianalisis diperoleh, perawat menegakkan diagnosa keperawatan
keperawatan yang mungkin muncul pada ibu post partum antara lain :
Nyeri
Konstipasi
2. Saran
diagnosa pada ibu post partum sehingga mudah dalam menentukan intervensi keperawatan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelancaran proses belajar mengajar.
7
DAFTAR PUSTAKA