Pergeseran benua
Hipotesis utamanya adalah di bumi pernah ada satu benua raksasa yang disebut Pangaea
(artinya "semua daratan") yang dikelilingi oleh Panthalassa ("semua lautan").
Selanjutnya, 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih
kecil yang kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat ini.
Beberapa ilmuwan dapat menerima konsep ini namun sebagian besar lainnya tidak dapat
membayangkan bagaimana satu massa benua yang besar dapat mengapung di atas bumi
yang padat dan mengapa ini terjadi. Pemahaman para ilmuwan pengkritik adalah bahwa
gaya yang bekerja pada bumi adalah gaya vertikal. Tidaklah mungkin gaya vertikal ini
mampu menyebabkan benua yang besar tersebut pecah. Pada masa itu belum dijumpai
bukti-bukti yang meyakinkan. Wegener mengumpulkan bukti lainnya berupa kesamaan
garis pantai, persamaaan fosil, struktur dan batuan. Namun, tetap saja usaha Wegener sia-
sia karena Wagener tidak mampu menjelaskan dan meyakinkan para ahli bahwa gaya
utama yang bekerja adalah gaya lateral bukan gaya vertikal.
Benua Afrika
Benua Afrika dikenal dengan julukan Benua Hitam. Hal ini dikarenakan mayoritas
penduduk di kawasan benua ini adalah orang-orang kulit hitam (negro).
a . Letak, Luas, dan Batas
Benua Afrika terletak di sebelah Barat Daya Benua Asia. Pada
masa lalu, Benua Afrika dan Benua Asia menyatu, namun karena adanya pembangunan
kanal atau terusan di Suez (Mesir), akhirnya kedua benua tersebut terpisah oleh perairan.
Secara astronomis, Benua Afrika terletak di antara 35 LU - 33 LS dan 18 BT - 53
BT. Luas wilayah Benua Afrika mencapai 29.800.540 km atau hampir seperlima dari
luas wilayah daratan dunia dengan batas-batas wilayah berikut ini.
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Tengah atau Laut Mediterania dan Benua
Eropa.
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Merah dan Samudra Hindia.
3) Sebelah Selatan dan Barat ber-batasan dengan Samudra Atlantik.
b. Kondisi Fisik
Afrika merupakan benua yang unik, wilayahnya dilalui oleh tiga garis lintang utama,
yaitu garis khatulistiwa (0), garis balik Utara (23LU), dan garis balik Selatan
(23LS). Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi dan bergurun. Meski
demikian, terdapat juga kawasan-kawasan subur di dataran rendah, misalnya di Lembah
Sungai Nil dan Lembah Sungai Zaire yang merupakan lembah sungai terbesar kedua
setelah Lembah Sungai Amazone.
1 ) Iklim di Afrika
Kondisi fisik Afrika tersebut memengaruhi variasi iklim yang terjadi. Di daerah pantai,
iklimnya dipengaruhi oleh iklim laut, di daerah 0 terdapat iklim tropis yang basah
sehingga banyak terjadi hujan, sedangkan di bagian Utara dan Selatan mendapat
pengaruh angin gurun sehingga beriklim subtropis yang kering. Khusus di bagian Utara,
sedikit terpengaruh iklim Laut Mediteran.
2 ) Gurun di Afrika
Persebaran gurun di Benua Afrika dapat dijumpai di sekitar garis balik Utara dan garis
balik Selatan. Kawasan gurun di bagian Selatan memiliki posisi atau letak yang lebih
tinggi bila dibandingkan dengan kawasan gurun di bagian Utara. Namun begitu, gurun di
bagian Utara memiliki wilayah yang lebih luas. Gurun di wilayah Utara dikenal dengan
sebutan Gurun Sahara ( 9.065.000 km), membentang dari Senegal di Barat hingga
Kenya di Timur. Adapun gurun di wilayah Selatan, yaitu Gurun Kalahari dan Gurun
Namibia.
3 ) Gunung, pegunungan, dan plato di Afrika
Plato dan pegunungan banyak terdapat di Afrika bagian Selatan.
Kawasan tersebut banyak memiliki mata air dan aliran sungai dengan ketinggian antara
500 - 1.200 m dari permukaan laut. Plato dan pegunungan di Afrika yang terkenal adalah
Plato Umbagi dan Plato Tassilin-Ajjer di Sahara, Plato Shaba di bagian Tenggara, Plato
Lunda dan Plato Drakensberg di bagian Selatan, Dataran Tinggi Ethiopia di sebelah
Timur, serta Plato Angola di bagian tengah.
Pegunungan yang terdapat di Afrika, yaitu Pegunungan Atlas yang membentang dari
Pantai Barat Laut Afrika hingga Tunisia dan Pegunungan Cape di bagian Selatan.
Gunung di Afrika pada umumnya tidak aktif, namun masih ada beberapa yang aktif.
Adapun titik tertinggi Afrika berada di Gunung Kilimanjaro (5.894 m) di Afrika Timur
yang selalu tertutup salju.
4 ) Sungai dan danau di Afrika
Afrika banyak memiliki sungai besar. Sungai-sungai terkenal di Afrika adalah Sungai Nil
yang panjangnya 6.500 km (terpanjang di dunia), Sungai Kongo, Sungai Orange di
Afrika Selatan, Sungai Niger di Nigeria, dan Sungai Zambesi di Zambia. Beberapa aliran
sungai tersebut dibendung untuk irigasi dan pembangkit listrik, misalnya bendungan
Aswan yang membendung Sungai Nil dan bendungan Akosombo yang membendung
Sungai Volta di Ghana.
Danau-danau di Afrika, yaitu Danau Victoria ( 69.484 km) merupakan danau terbesar
di Afrika, Danau Tanganyika, Danau Mobutu, Danau Rudolf, Danau Chad, dan Danau
Zambesi. Selain itu, Afrika juga memiliki banyak air terjun besar, yaitu air terjun Tuguela
di Afrika Selatan (984 m) dan air terjun Victoria (108 m) di Zimbabwe.
5 ) Flora dan fauna di Afrika
Kondisi flora dan fauna terkait dengan kondisi iklimnya. Di kawasan iklim hujan tropis
(di bagian Afrika Tengah) terdapat variasi tumbuhan dan hutan hujan yang sangat lebat.
Di bagian Utara dan Selatan (subtropis) terdapat stepa dan sabana yang luas, sedangkan
di kawasan gurun hanya terdapat stepa dan tumbuhan kaktus. Kondisi alam Benua Afrika
sangat mendukung penyebaran fauna. Afrika mempunyai banyak jenis fauna, terutama
hewan mamalia besar. Fauna khas Afrika, yaitu addax, zarafah, zebra, antilop, kuda nil,
badak, dan gajah. Meskipun mempunyai kemiripan fisik dengan hewan-hewan sejenis di
Asia, namun hewan-hewan Afrika memiliki ukuran tubuh yang relatif lebih besar
daripada hewan-hewan sejenis di Asia.