Anda di halaman 1dari 1

Bio-char adalah produk padatan dari pirolisis biomassa, yang merupakan salah satu

teknologi yang tersedia untuk produksi bioenergi. Islam (2005) menyatakan bahwa bio-char
dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam bentuk briket dan secara alternatif dapat menjadi
karbon aktif serta digunakan dalam proses pemurnian. Penambahan bio-char ke tanah telah
menunjukkan berbagai manfaat dan sangat dipengaruhi oleh sifat dari bahan baku dan kondisi
pirolisis yang digunakan untuk produksi bio-char.
Berdasarkan struktur molekulnya, bio-char secara kimiawi dan biologis lebih stabil
daripada bentuk asli karbon, yang merupakan asal dari bio-char. Hal ini menunjukkan bahwa
bio-char sulit untuk diubah kembali menjadi CO2 yang berarti baik untuk penyerapan karbon.
Menurut Sharma (2004), bio-char berperan pada pembentukan hidrokarbon polisiklik aromatik
(PAH) selama pirolisis berlangsung terutama pada suhu rendah.
Selain sifat bahan baku, kondisi operasi yang digunakan juga bisa mempengaruhi sifat
dari bio-char, terutama laju pemanasan, suhu maksimum dan waktu tinggal pada suhu tersebut.
Variabel-variabel tersebut, bersama dengan sifat biomassa, mempengaruhi jumlah dan sifat
volatil yang dihasilkan selama pirolisis.
Potensi dari produksi bio-char antara lain, pengurangan limbah, produksi energi,
peningkatan struktur dan kesuburan tanah, dan mitigasi untuk perubahan iklim. Tidak semua
keuntungan tersebut terhitung dalam sistem ekonomi. Namun dalam hal pembatasan emisi
karbon di ekonomi masa depan, maka manfaat mitigasi perubahan iklim dapat menjadi sebagai
suatu keuntungan ekonomi. Proses produksi bio-char didukung oleh melimpahnya sumber
bahan baku, biaya rendah, dan merupakan teknologi bersih, sehingga memiliki potensi untuk
terus dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai