Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

PERANCANGAN ALAT PROSES


KELAS A

HAMZAH ARIFIN SINAMBELA/140405030

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

.
1.1 BASA

Bahan penting dalam pembuatan sabun adalah alkali seperti NaOH, KOH,
dan lain-lain. NaOH biasanya digunakan untuk membuat sabun cuci, sedangkan
KOH digunakan untuk sabun mandi. Alkali yang digunakan harus bebas dari
kontaminasi logam berat karena mempengaruhi nama dan struktur sabun serta
dapat menurunkan resistansi terhadap oksidasi.
Kalium hidroksida (KOH) adalah basa kuat yang terbentuk dari oksida
basa kalium oksida yang dilarutkan dalam air. Kalium hidroksida membentuk
larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan dalam air. Kalium hidroksida sama
seperti natrium hidroksida digunakan di dalam berbagai macam bidang industri.
Kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses industri bubur kayu, kertas,
tekstil, air minum, sabun, dan deterjen. Kalium hidroksida berwujud kristal padat
bewarna putih. Dalam pembuatan sabun konsentrasi kalium hidroksida harus
tepat, karena apabila terlalu banyak akan memberikan pengaruh negatif, yaitu
iritasi pada kulit sedangkan apabila terlalu sedikit maka sabun yang dihasilkan
akan mengandung asam lemak bebas tinggi yang mengganggu proses emulsi
sabun dan kotoran.

Tabel 1.1 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Kalium hidroksida


Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Berat molekul : 56,11 g/mol Larut dalam air
2. Titik lebur : 380 oC Tidak larut dalam dietil eter
3. Densitas : 2,044 g/cm3 Bersifat stabil
4. Berwujud padat Bersifat korosif
5. Tidak berwarna Tidak terjadi polimerasi

1.2 GARAM

NaCl merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun.


Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena kandungan NaCl yang
terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras struktur sabun. NaCl yang
digunakan umumnya berbentuk air garam (brine) atau padatan (kristal). NaCl
digunakan untuk memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak
mengalami pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi, sedangkan
sabun akan mengendap. NaCl harus bebas dari besi, kalsium, dan magnesium agar
diperoleh sabun yang berkualitas.

Sifat Fisika Sifat Kimia


1. Berat molekul : 58,33 g/mol Larut dalam air
2. Titik Didih : 1413 oC Larut dalam gliserol
3. Densitas : 2,165 g/cm3 Sedikit bau
4. Berwujud padat
5. Berwarna Putih

1.3 SURFAKTAN

Surfaktan merupakan suatu molekul yang memiliki gugus hidrofilik dan


gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan
minyak. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan. Aktifitas surfaktan diperoleh
karena sifat ganda dari molekulnya. Molekul surfaktan memiliki bagian polar
yang suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar yang suka akan
minyak/lemak (lipofilik). Bagian polar molekul surfaktan dapat bermuatan positif,
negatif atau netral. Sifat rangkap ini yang menyebabkan surfaktan dapat
diadsorbsi pada antar muka udara-air, minyak-air dan zat padat-air, membentuk
lapisan tunggal dimana gugus hidrofilik berada pada fase air dan rantai
hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan zat padat ataupun terendam dalam
fase minyak. Umumnya bagian non polar (lipofilik) adalah merupakan rantai alkil
yang panjang, sementara bagian yang polar (hidrofilik) mengandung gugus
hidroksil. Surfaktan yang sering digunakan dalam pembuatan sabun, salah satunya
adalah cocoamidopropyl betaine. Daya busa betaine relatif stabil, baik pada soft
water maupun hard water, serta kompatibel dengan surfaktan anionik, kationik,
maupun nonionik. Selain itu, uji keamanan pada hewan, menunjukkan betaine
mempunyai potensial iritasi mata dan kulit yang sangat rendah.
Cocoamidopropyl betaine Betaine adalah surfaktan dengan sifat pembusa,
pembasah, dan pengemulsi yang baik, khususnya dengan keberadaan surfaktan
anionik. Daya busanya relatif stabil baik pada soft water dan hard water, serta
kompatibel dengan surfaktan anionik, kationik, maupun nonionik. Terbukti dari
penelitian Teglia and Secchi (1994) bahwa betaine memiliki efek antiiritan yang
mirip dengan wheat protein ketika ditambahkan ke larutan sodium lauril sulfat
(SLS). Baik wheat protein maupun betaine dapat melindungi kulit dari iritasi.
Surfaktan (surface active agent) adalah suatu senyawa yang pada konsentrasi
rendah memiliki sifat untuk teradsorpsi pada permukaan (surface) ataupun
antarmuka (interface) dari suatu sistem dan mampu menurunkan energi bebas
permukaan maupun energi bebas antarmuka.

Sifat Fisika Sifat Kimia


1. Rumus molekul : C19H38N2O3 pH : 5-7
2. Berat molekul : 342,517 g/mol Bersifat stabil
3. Cair Oksidator kuat
4. Titik Didih : 100 oC Penghasil busa
5. Densitas : 1.0456 g/ml Tidak Mengiritasi

Anda mungkin juga menyukai