MATERI
1. Penanganan spesimen jaringan
2. Penanganan spesimen sitologi
3. Pembuatan sediaan apus spesimen cairan urine/ sputum
Spesimen jaringan adalah jaringan/ organ tubuh (eksisi/ insisi/ biopsi) yang dikeluarkan oleh
dokter sebagai hasil tindakan operasi. Semua hasil operasi berupa jaringan/ organ tubuh dan
cairan HARUS dikirim ke Sentra Diagnosis Patologi Anatomi untuk dilakukan pemeriksaan
dan diagnosis.
Catatan :
1. Penetrasi cairan formalin ke dalam jaringan adalah 1mm/ jam
2. Tujuan lamelasi adalah untuk mempermudah penetrasi formalin ke dalam jaringan
3. Lama fiksasi terbaik 24-72 jam
4. Fiksasi kurang dari 24 jam ( fiksasi suboptimal), jaringan tidak terfiksasi sempurna
dan terjadi lisis sel sehingga dapat menyebabkan kesulitan dalam diagnosis penyakit
bahkan tidak dapat didiagnosis (kesalahan proses pre-analitik).
5. Kesalahan pada tahap pre-analitik adalah kesalahan dokter pengirim, hal ini dapat
berakibat kepada tuntutan hukum.
PENANGANAN SPESIMEN SITOLOGI
Spesimen sitologi adalah seluruh bahan bukan jaringan yang dikeluarkan dari tubuh manusia
oleh dokter berupa cairan tubuh, urine, produk tumor/ proses patologi, feses. Spesimen yang
merupakan kondisi patologis ini harus dikirimkan ke Sentra diagnosis Patologi Anatomi untuk
diperiksa dan dilakukan diagnosis sitopatologi.
1. Sitologi ginekologi ( spesimen apus lendir serviks/ vagina) paps smear
2. Sitologi non ginekologi
Respiratory tracts
- Sputum
- Bronchial washing (bilasan bronkus)
Digestive tracts: hasil endoskopi berupa cairan lambung dll
Urinary tracts: urine
Pleural cavity: cairan pericardium, sinovial, abdomen (ascites),
Cerebrospinal fluid
Terdapat 2 teknik fiksasi pada proses sitologi yang secara prinsip sangat berbeda yaitu :
1. Teknik kering
- Teknik kering adalah teknik dimana spesimen yang diapus pada kaca benda
difiksasi dengan cara dikeringkan di udara selama kurang lebih 1 jam hingga benar-
benar kering
- Dilanjutkan dengan pulasan Diff-Quick atau May Grunwald-Gemsa
- Teknik ini untuk melihat morfologi sel secara umum
2. Teknik basah
- Teknik basah adalah teknik dimana spesimen setelah diapus pada kaca benda
langsung difiksasi dalam alkohol 96% selama 30 menit atau langsung difiksasi
dengan alkohol spray.
- Dilanjutkan dengan pulasan papaniculaou atau Hematoksilin & Eosin (H&E)
- Teknik ini lebih melihat morfologi inti secara jelas dan detail
Bahan yang diperlukan
- APD
- Aspirat/ spesimen
- Kaca benda
- Pensil
- Alkohol 96% dalam wadah tertutup