Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO B BLOK 19 TAHUN 2018

DISUSUN OLEH KELOMPOK G4

Tutor : dr. Bintang Arroyantri Prananjaya, SpKJ

Putri Elfani Pradita 04011381621168


Sesa Magabe 04011381621183
Fitri Suci Lestari 04011381621184
Guti Farid Hibatullah 04011381621186
Muhammad Gerry Arvin Taruna 04011381621194
Tasya Lianda Sari 04011381621195
Alifa Soraya 04011381621202
Rosa Nurul Fajri 04011381621204
Mohammad Hilal Atthariq R 04011381621205
Theodora Viani 04011381621206
Monica Karina Walean 04011381621207
Bagus Akhlaq 04011381621210
Jesica Sidabutar 040113816211211

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial
Skenario B Blok 19 Tahun 2018” sebagai tugas kompetensi kelompok.

Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami mendapat banyak bantuan,
bimbingan, dan saran dari dr. Bintang Arroyantri Prananjaya, SpKJ. Pada kesempatan ini,
kami ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

• Allah SWT, yang telah memberi nafas kehidupan,


• Tutor kelompok G4,
• Teman-teman sejawat FK Unsri,
• Semua pihak yang telah membantu kami.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan untuk membuka wawasan yang
lebih luas lagi. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, 19 November 2018

Kelompok G4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................02

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................04

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................05

KLARIFIKASI ISTILAH...............................................................................06

IDENTIFIKASI MASALAH..........................................................................07

ANALISIS MASALAH..................................................................................08

Masalah 1...........................................................................................08

Masalah 2...........................................................................................09

Masalah 3...........................................................................................12

Masalah 4...........................................................................................13

KETERBATASAN ILMU PENGETAHUAN.................................................15

LEARNING ISSUE........................................................................................16

KERANGKA KONSEP..................................................................................52

BAB III PENUTUP.........................................................................................53

KESIMPULAN....................................................................................53

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................54

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Blok neuropsikiatri adalah blok ke-19 semester 5 dari Kurikulum Berbasis


Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial menelaah skenario sebagai bahan
pembelajaran untuk berpikir kritis mengenai suatu kasus.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi ini, yaitu:
a. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.
b. Dapat berpikir kritis terhadap kasus yang diberikan pada skenario dengan metode
analisis pembelajaran diskusi kelompok.
c. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

C. DATA TUTORIAL
Tutor : dr. Bintang Arroyantri Prananjaya, SpKJ
Moderator : Muhammad Gerry Arvin Taruna
Sekretaris : Sesa Magabe dan
Presentan : Mohammad Hilal Atthariq R
Waktu : 1. Senin, 19 November 2018
Pukul 10.00 – 12.00 WIB
2. Rabu, 21 November 2018
Pukul 10.00 – 12.00 WIB

4
BAB II
PEMBAHASAN

SKENARIO B BLOK 19

Ny. Boni,32 tahun, datang dibawa oleh tetangganya ke IGD dengan keluhan
lemas. Ia didampingi asisten rumah tangganya, yang menyatakan sudah tiga minggu
Ny.Boni tidak nafsu makan, dan dalam empat hari belakangan hampir tidak makan meski
sesuap nasi. Ny. Boni tidak menjawab ketika dilakukan wawancara oleh dokter jaga. Dari
pemeriksaan fisik saat itu didapatkan nilai tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 94
kali/ menit. Setelah dilakukan tatalaksana awal, Ny. Boni dikonsultasikan untuk
pemeriksaan psikiatrik. Selama wawancara, Ny. Boni masih belum banyak bicara, sehingga
anamnesis dilanjutkan terhadap asistennya.

Menurut asistennya, keadaan Ny. Boni mulai berubah sekitar dua bulan lalu.
Awalnya ia mengatakan malu mengikuti arisan RT dan dharma wanira kantor suaminya,
lalu kemudian ia juga semakin menarik diri dan semakin jarang keluar dari kamarnya.
Beberapa kali sang asisten mendengar tangisannya dari dalam kamar. Ny Boni lalu dirawat
sembari diberikan tatalaksana.

Selama perawatan, Ny. Boni dipersilahkan untuk mengekspresikan dirinya


melalui berbagai media untuk membantu penilaian status mentalntya, sembari menunggu
resistensinya menurun. Ny. Boni diketahui sering menuliskan kalimat sembari
mendengarkan musik. Kalimat yang berulang kali ditulis dan didengarnya adalah.

“Once upon a time I was falling in love, but now im only falling apart; there’s
nothing I cando, a total eclipse of the heart; once upon a time there was light in my life, but
now there’s only love in the dark; nothing I can say, a total eclipse of the heart”.

Pada hari ketiga perawatan, kakak perempuannya dari seberang lautan datang
memenuhi panggilan. Menurutnya, sebelum menikah Ny. Boni merasa tidak memiliki

5
tujuan hidup, beberapa kali ketahuan melukai diri, dan dikenal memiliki emosi tidak stabil.
Meski demikian, keadaan yang dialami Ny. Boni saat ini baru sekali ini diketahui terjadi.
Untuk mengisi “kekosongan hati”-nya, dulu ia berulang kali menerima tawaran teman laki-
lakinya untuk berpacaran, namun tidak pernah stabil. Dalam satu tahun, ia bisa menerima
dan memutuskan pacar hingga empat-lima kali. Hanya karena bertemu sang suamilah
dirinya mulai “tampak hidup”. Menurun kakaknya, Ny. Boni menyebut suaminya sebagai
satu-satunya orang yang memahami dirinya, dan ia mendeskripsikan sang suami tanpa cela.
Kakaknya kemudian menanyakan keberadaan sang suami kepada dokter ruangan.
Besoknya, sang asisten baru membrei tahu bahwa sang suami meninggalkan Ny. Boni tiga
bulan lalu, dan baru-baru ini diketahui sudah menikah lagi.

Psikopatologi yang didapat selama pemeriksaan:

Sikap terhadap pemeriksaan : tidak kooperatif, cenderung apatis

Psikomotor : tenang, cenderung hipoaktif dan abulia

Bicara : tidak menjawab pertanyaan, sesekali hanya


mengikuti lirik lagu

Mood : secara obyektif terkesan hipotim intensitas berat;


secara subyektif tidak diketahui

Afek : terbatas, masih bisa diraba-rasakan

Pikiran, persepsi,tilikan, daya nilai : sulit dinilai

RTA : belum bisa dinilai

Aktivitas sehari-hari saat ini : tidak ada, tidak lagi dikerjakan

Kegiatan social : ditinggalkan, tidak lagi diikuti

Kemampuan mengurus diri : menurun, kebersihan diri cukup baik,


pemenuhan nutrisi terbengkalai

6
I. KLARIFIKASI ISTILAH
NO ISTILAH DEFINISI
1.
Malu Malu : merasa tidak enak hati (hina, rendah, atau
sebagainya) karena berbuat sesuatu yang kurang baik
(kurang benar, berbeda dengan kebiasaan, mempunyai
cacat atau kekurangan dsb) (KBBI)

2.
Abulia Abulia: hilangnya atau berkurangnya kemauan inisiatif
atau dorongan;mutisme akinetik yang tidak sampai total
(DORLAND)

3.
Hipotim Hipotim: suasana perasaan yang secara perpasiv diwarnai
dengan kesedihan dan kemurungan. Secara objektif
tampak dari sikap murung dan perilakunya yang lambat
(jurnalUAJY)

4.
Afek Afek : ekspresi ekstemal emosi yang terikat pada ide atau
gambaran mental pada objek (DORLAND)

5.
Mood Mood: kondisi psikologis yang melibatkan emosi tanpa
ada objek emosional (researchgate)

6.
Apatis Apatis : tindakan yang lebih condong pada perilaku acuh
tak acuh yang berasal dari banyak hal diantaranya
ekonomi, pendidikan, social budaya dsb (jurnal UNHAS)

7.
Psikomotor Psikomotor: berkenaan dengan efek motoric aktivitas

7
serebral atau psikis (DORLAND)

8.
Persepsi Persepsi :daya mengenal barang, kualitas atau hubungan
serta perbedaan antara hal melalui proses mengamati,
mengetahui, dan mengartikan setelah panca indera
mendapat rangsangan

9.
Tilikan Tilikan: kemampuan seseorang untuk mengetahui sebab
sesungguhnya dan arti suatu situasi dalam arti luas tilikan
sering disebut sebagai wawasan diri yaitu pemahaman
sesorang terhadap kondisi dan situasi ditrinya dalam
konteks realitas sekitarnya

10.
Resistensi Resistensi: Perasaan yang membuat tidak nyaman ;
mekanisme pertahanan yang disadari atau tidak disadari
yang mencegah hal-hal di alam bawah sadar untuk
muncul ke alam sadar

11.
Subjektif Subjektif: mengenai atau menurut pandangan (perasaan)
sendiri, tidak langsung mengenai pokok atau halnya
(KBBI)

12.
Objektif Objektif: mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa
dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi(KBBI)

13.
RTA RTA: reality testing ability ;yaitu kemampuan seseorang
untuk menilai realitas, kemampuan ini akan menentukan
persepsi, respon emosi, dan perilaku dalam berelasi

8
dengan realitas kehidupan

14.
Status mental Status mental: bagian dari pemeriksaan klinis yang
menggambarkan tentang keseluruhan pengamatan
pemeriksa dan kesan tentang pasien psikiatrik saat
wawancara yang meliputi penampilan, pembicaraan,
tindakan, persepsi, dan pikiran selama wawancara (FK
UNS)

II. IDENTIFIKASI MASALAH


No. MASALAH PRIORITAS
1.
Ny. Boni, 32 tahun, datang dibawa
tetangganya ke IGD dengan keluhan lemas karena
oleh
★★★
sudah tiga minggu Ny.Boni tidak nafsu makan, dan
dalam empat hari belakangan hampir tidak makan
meski sesuap nasi.

2.
Ny. Boni tidak menjawab ketika dilakukan
wawancara oleh dokter jaga. Dari pemeriksaan
★★
fisik saat itu didapatkan nilai tekanan darah 100/70
mmHg, frekuensi nadi 94 kali/ menit.

3.
Menurut asistennya, keadaan Ny. Boni mulai
berubah sekitar dua bulan lalu. Awalnya ia
★★
mengatakan malu mengikuti arisan RT dan dharma
wanita kantor suaminya, lalu kemudian ia juga
semakin menarik diri dan semakin jarang keluar

9
dari kamarnya. Beberapa kali sang asisten
mendengar tangisannya dari dalam kamar. Ny.
Boni lalu dirawat sembari diberikan tatalaksana.

4.
Selama perawatan, Ny. Boni dipersilahkan untuk
mengekspresikan dirinya melalui berbagai media
★★
untuk membantu penilaian status mentalnya,
sembari menunggu resistensinya menurun. Ny.
Boni diketahui sering menuliskan kalimat sembari
mendengarkan musik.

5.
Pada hari ketiga perawatan,menurut kakaknya
sebelum menikah Ny. Boni merasa tidak memiliki
★★
tujuan hidup, beberapa kali ketahuan melukai diri,
dan dikenal memiliki emosi tidak stabil,
relationship tidak stabil. Meski demikian, keadaan
yang dialami Ny. Boni saat ini baru sekali ini
diketahui terjadi.

6.
Menurut kakaknya, Ny. Boni menyebut suaminya
sebagai satu-satunya orang yang memahami
★★
dirinya dan membuatnya “tampak hidup”, ia
mendeskripsikan sang suami tanpa cela. Kakaknya
kemudian menanyakan keberadaan sang suami
kepada dokter ruangan. Besoknya, sang asisten
baru memberi tahu bahwa sang suami
meninggalkan Ny. Boni tiga bulan lalu, dan baru-

10
baru ini diketahui sudah menikah lagi.

7.
Psikopatologi
pemeriksaan:
yang didapat selama

Sikap terhadap pemeriksaan : tidak
kooperatif, cenderung apatis

Psikomotor : tenang,
cenderung hipoaktif dan abulia

Bicara : tidak menjawab


pertanyaan, sesekali hanya mengikuti lirik
lagu

Mood : secara obyektif terkesan


hipotim intensitas berat; secara subyektif
tidak diketahui

Afek : terbatas, masih bisa diraba-


rasakan

Pikiran, persepsi,tilikan, daya nilai : sulit


dinilai

RTA : belum bisa dinilai

Aktivitas sehari-hari saat ini : tidak ada, tidak


lagi dikerjakan

Kegiatan social : ditinggalkan, tidak lagi


diikuti

Kemampuan mengurus diri : menurun,

11
kebersihan diri cukup baik,
pemenuhan nutrisi terbengkalai

III. ANALISIS MASALAH


3.1. Ny. Boni, 32 tahun, datang dibawa oleh tetangganya ke IGD dengan keluhan
lemas karena sudah tiga minggu Ny.Boni tidak nafsu makan, dan dalam
empat hari belakangan hampir tidak makan meski sesuap nasi.
3.2.1. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan pada
kasus ini?
3.2.2. Makna klinis keluhan lemas dan tidak nafsu makan pada kasus?
3.2.3. Apa saja faktor yang memengaruhi nafsu makan?
3.2.4. Apa saja faktor yang dapat menyebabkan lemas?
3.2.5. Bagaimana mekanisme terjadinya lemas dan tidak nafsu makan
pada kasus?(biologis&psikologis)
3.2.6. Berapa waktu minimal yang dibutuhkan untuk menentukan
diagnosis pada kasus ini?

3.2. Ny. Boni tidak menjawab ketika dilakukan wawancara oleh dokter jaga. Dari
pemeriksaan fisik saat itu didapatkan nilai tekanan darah 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 94 kali/ menit.
3.2.1. Apa yang menyebabkan Ny. Boni tidak menjawab pertanyaan
dokter?
3.2.2. Bagaimana hubungan hasil pemeriksaan fisik dengan keluhan
pasien?
3.2.3. Bagaimana hubungan lemas dan tidak nafsu makan dengan tidak
mau bicara?

12
3.3. Menurut asistennya, keadaan Ny. Boni mulai berubah sekitar dua bulan lalu.
Awalnya ia mengatakan malu mengikuti arisan RT dan dharma wanita
kantor suaminya, lalu kemudian ia juga semakin menarik diri dan semakin
jarang keluar dari kamarnya. Beberapa kali sang asisten mendengar
tangisannya dari dalam kamar. Ny. Boni lalu dirawat sembari diberikan
tatalaksana.
3.3.1. Apa makna klinis dari keluhan diatas?
3.3.2. Apa penyebab dari keluhan Ny. Boni diatas?
3.3.3. Bagaimana keterkaitan keluhan malu, menarik diri, dan menangis
dengan keluhan pasien lemas, tidak nafsu makan, dan tidak mau
bicara?
3.3.4. Apa tatalaksana awal yang mungkin diberikan pada masalah diatas?

3.4. Selama perawatan, Ny. Boni dipersilahkan untuk mengekspresikan dirinya


melalui berbagai media untuk membantu penilaian status mentalnya, sembari
menunggu resistensinya menurun. Ny. Boni diketahui sering menuliskan
kalimat sembari mendengarkan musik.
3.4.1. Apa saja bentuk dari resistensi?
3.4.2. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi resistensi?
3.4.3. Bagaimana cara mengatasi resistensi?
3.4.4. Bagaimana cara penilaian status mental?

3.5. Pada hari ketiga perawatan,menurut kakaknya sebelum menikah Ny. Boni
merasa tidak memiliki tujuan hidup, beberapa kali ketahuan melukai diri,
dan dikenal memiliki emosi tidak stabil, relationship tidak stabil. Meski
demikian, keadaan yang dialami Ny. Boni saat ini baru sekali ini diketahui
terjadi.
3.5.1. Apa makna klinis dari merasa tidak memiliki tujuan hidup,
beberapa kali ketahuan melukai diri, dan dikenal memiliki emosi

13
tidak stabil, relationship tidak stabil dan keluhan sekarang yang
baru sekali terjadi?
3.5.2. Apa yang menyebabkan pasien merasa tidak memiliki tujuan hidup,
beberapa kali ketahuan melukai diri, dan dikenal memiliki emosi
tidak stabil, relationship tidak stabil?
3.5.3. Bagaimana hubungan keadaan pasien sebelum menikah dengan
keadaan sekarang?
3.5.4. Bagaimana diagnosis banding berdasarkan keluhan sebelum
menikah?

3.6. Menurut kakaknya, Ny. Boni menyebut suaminya sebagai satu-satunya


orang yang memahami dirinya dan membuatnya “tampak hidup”, ia
mendeskripsikan sang suami tanpa cela. Kakaknya kemudian menanyakan
keberadaan sang suami kepada dokter ruangan. Besoknya, sang asisten baru
memberi tahu bahwa sang suami meninggalkan Ny. Boni tiga bulan lalu, dan
baru-baru ini diketahui sudah menikah lagi.
3.6.1. Apa makna klinis pasien mendeskripsikan sang suami tanpa cela?
3.6.2. Apa yang menyebabkan kepribadian Ny. Boni berubah setelah
bertemu suaminya?

3.7. Psikopatologi yang didapat selama pemeriksaan:

Sikap terhadap pemeriksaan : tidak kooperatif, cenderung apatis

Psikomotor : tenang, cenderung hipoaktif dan abulia

Bicara : tidak menjawab pertanyaan, sesekali hanya


mengikuti lirik lagu

Mood : secara obyektif terkesan hipotim intensitas


berat; secara subyektif tidak diketahui

14
Afek : terbatas, masih bisa diraba-rasakan

Pikiran, persepsi,tilikan, daya nilai: sulit dinilai

RTA : belum bisa dinilai

Aktivitas sehari-hari saat ini : tidak ada, tidak lagi dikerjakan

Kegiatan social : ditinggalkan, tidak lagi diikuti

Kemampuan mengurus diri : menurun, kebersihan diri cukup baik,


pemenuhan nutrisi terbengkalai

3.7.1. Bagaimana interpretasi dari hasil psikopatologi?


3.7.2. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil psikopatologi?

15
IV. KETERBATASAN ILMU PENGETAHUAN
NO LEARNING WHAT I WHAT I WHAT WHERE I
ISSUE KNOW DONT I NEED LEARN
KNOW TO
LEARN
1 Depresi
2 Gangguan
Kepribadian
3 Ego Defense
Mechanism
4 Pemeriksaan
psikopatologi

16
V. SINTESIS
5.1. Depresi
5.1.1. Definisi
5.1.2. Epidemiologi
5.1.3. Etiologi
5.1.4. Faktor Resiko
5.1.5. Klasifikasi
5.1.6. Manifestasi Klinis
5.1.7. Komplikasi
5.1.8. Algoritma Penegakan Diagnosis
5.1.9. Diagnosis Kerja
5.1.10. Prognosis
5.1.11. Diagnosis Banding
5.1.12. Tata laksana
5.1.13. SKDI

5.2. Gangguan Kepribadian


5.2.1. Definisi
5.2.2. Epidemiologi
5.2.3. Etiologi
5.2.4. Faktor Resiko
5.2.5. Klasifikasi
5.2.6. Manifestasi Klinis
5.2.7. Komplikasi
5.2.8. Algoritma Penegakan Diagnosis
5.2.9. Diagnosis Kerja
5.2.10. Prognosis
5.2.11. Diagnosis Banding
5.2.12. Tata laksana
5.2.13. SKDI

17
VI. KERANGKA KONSEP

18
BAB III

PENUTUP

VII. KESIMPULAN
Tn. AG usia 35 tahun ,datang ke RSUP Dr.Moh Hoesin palembang dirujuk dari
puskesmas dengan keluhan bercak merah kehitaman di punggung yang terasa
panas,nyeri dan gatal disebabkan karena fixed drug eruption suspect paasetamol

19
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Arnold H, Odom R, James W. Contact Dermatitis in Drug Eruption. In: Diseases


of The Skin. 8th edition. W.B Saunders Company.1990.

Butler D. Fixed Drug Eruptions.


http://emedicine.medscape.com/article/1336702- overview.2014

DermNet Editorial Board. Fixed Drug Eruption. Available from URL:


www.dermnetnz.org/reaction/fixed-drug-eruption.html. Last updated
: September 30, 2004.

Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi ketiga.
Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1999:139-
142

Freedberg Irwin, Eisen Arthur, Wolff Klaus et al. Dermatology in General


Medicine, 5th edition Vol. 1. McGrow Hill Companies, Inc. United
States of America,1999:1633-41.

Lever Walter, Schaumberg G. Eruptions Due to Drugs, In: Histopathology of


The Skin. J.B Lippincott Company.1983:259-61.

Revuz Jean. Serious Drug Reactions. In : Abstracts IX International Congress of


Dermatology. May 19-22, 2004. BeijingChina:5.

20
Seobaryo R, Suherman S. Erupsi Obat Alergik. Dalam: Sularsito Sri,dkk. Erupsi
Obat Alergik. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI.1995:3-
7,63-4.

Wolff K, Johnson RA, Suuemons D. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of


Clinical Dermatology. 5th ed. New York: McGraw – Hill; 2007.

21

Anda mungkin juga menyukai