Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah


Nikel merupakan salah satu barang tambang yang sangat berharga dan
memiliki nilai jual tinggi di pasaran dunia. Hal ini disebabkan manfaatnya yang
begitu besar bagi kehidupan sehari-hari. Beberapa manfaat dari nikel adalah dapat
digunakan dalam pembuatan logam anti karat, campuran dalam pembuatan
stainless steel, baterai nickel-metal hybride dan berbagai jenis barang lainnya.
Bijih nikel diperoleh dari endapan nikel laterit yang terbentuk akibat
pelapukan batuan ultramafik yang mengandung nikel 0,2 0,4 %. Nikel laterit
umumnya ditemukan pada daerah tropis, dikarenakan iklim yang mendukung
terjadinya pelapukan, selain topografi, drainase, tenaga tektonik, batuan induk,
dan struktur geologi. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa daerah penghasil bijih
nikel antara lain Pomalaa (Sulawesi Tenggara), Sorowako (Sulawesi Selatan),
Gebe (Halmahera), Tanjung Buli (Halmahera), dan Tapunopaka (Sulawesi
Tenggara).
Pada kenyataannya keberadaan nikel laterit memiliki penyebaran yang
tidak merata dan suatu saat akan habis tergali. Oleh sebab itu, diperlukan
eksplorasi sebelum melakukan penambangan nikel. Ekplorasi adalah proses
penyelidikan untuk mengumpulkan data secara terperinci dan teliti tentang
keberadaan sumberdaya alam pada suatu tempat. Sehingga dengan adanya tahap
ini akan mengurangi jumlah modal, mengurangi resiko kegagalan, kerugian
materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan. Salah satu contoh tahap
eksplorasi untuk menentukan endapan nikel laterit yaitu dengan metode
geostatistika.
Dalam hal ini, ilmu geostatistika dapat digunakan untuk menganalisis
kandungan zat pada lokasi tertentu. Geostatistika adalah ilmu yang digunakan
untuk mengolah data geologi atau data yang mengandung informasi spasial di
dalamnya. Sementara, informasi spasial adalah informasi yang mengidentifikasi
lokasi geografis dan karakteristik keadaan alam atau buatan manusia dan batas-
2

batas di muka bumi. Terdapat beberapa metode yang dikenal dalam ilmu
geostatistika, di antaranya metode Inverse Distance Weighted dan metode kriging.
Inverse Distance Weighted (IDW) adalah metode deterministik yang
sederhana dengan mempertimbangkan titik disekitarnya (NCGIA, 1997). Asumsi
dari metode ini adalah nilai interpolasi akan lebih mirip pada sampel yang dekat
daripada yang jauh. Tidak seperti IDW, kriging memberikan ukuran error atau
galatnya. Metode ini menggunakan semivariogram yang merepresentasikan
perbedaan spasial dan nilai diantara semua pasangan data. Semivariogram juga
menunjukkan bobot yang digunakan dalam interpolasi spasial.
Kriging merupakan salah satu metode intepolasi spasial yang
memanfaatkan nilai spasial pada lokasi tersampel untuk memprediksi nilai pada
lokasi lain yang tidak tersampel dengan mempertimbangkan korelasi spasial yang
ada dalam data tersebut. Pada beberapa penelitian, para ahli telah banyak
membuktikan bahwa dalam dunia geostatistika, metode kriging layak digunakan
untuk memperoleh estimasi yang lebih baik dibandingkan metode estimasi
lainnya. Salah satu penyebabnya adalah karena dalam prosesnya, metode kriging
bertujuan untuk meminimalkan variansi dari galatnya.
Dalam perkembangannya, banyak metode kriging yang digunakan untuk
menyelesaikan berbagai kasus yang ada dalam data geostatistik antara lain
ordinary kriging, block kriging, universal kriging, dan banyak lagi metode
lainnya. Penggunaan metode tersebut disesuaikan dengan maksud peneliti dan
data yang ada.
Sementara metode estimasi yang digunakan dalam skripsi ini adalah
metode block kriging. Metode ini adalah metode perhitungan estimasi nilai data di
titik-titik dalam suatu blok berdasarkan set data di titik-titik yang berada di
sekitar blok. Block kriging cocok digunakan untuk menganalisis data yang tidak
memiliki kecenderungan (trend) tertentu. Metode ini juga sesuai digunakan untuk
data dengan rata-rata populasi tidak diketahui. Selain itu, keuntungan dari
menggunakan metode block kriging adalah didapatkan estimasi rata-rata nilai blok
dengan hanya menggunakan satu sistem kriging saja. Jika dalam satu blok
terdapat 100 titik dan setiap titik diestimasi menggunakan metode ordinary
3

kriging, maka akan ada banyak sistem kriging yang harus dipecahkan untuk
mengetahui nilai blok tersebut. Sedangkan dengan menggunakan metode block
kriging, hanya diperlukan satu sistem kriging untuk mengestimasi nilai setiap
blok.
Dalam skripsi ini, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pendugaan
nilai kandungan nikel laterit suatu titik pada data spasial daerah Bukit TLC4
Pomalaa menggunakan metode block kriging. Data spasial berasal dari penelitian
yang dilaksanakan di wilayah konsesi penambangan PT Aneka Tambang Tbk,
yaitu Tambang Tengah (TLC4). PT Aneka Tambang Tbk secara administratif
berada pada wilayah Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

1. 2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu :
1. Mengenal aplikasi ilmu statistik pada bidang lain khususnya dalam bidang
ilmu geostatistik.
2. Mempelajari metode kriging sebagai salah satu analisis yang digunakan
pada analisis data geostatistika.
3. Menerapkan metode block kriging untuk mengestimasi cadangan nikel
laterit di Bukit TLC4 Pomalaa Wilayah Penambangan PT. Aneka
Tambang, Tbk.

1. 3 Pembatasan Masalah
Pembatasan ini diperlukan agar tidak ada penyimpangan yang terjadi
dalam pembahasan. Selain itu, pembatasan masalah juga diperlukan untuk
mencegah pembahasan dengan topik yang melebar. Oleh karena itu, skripsi ini
difokuskan pada pembahasan mengenai penggunaan metode block kriging untuk
mengestimasi kandungan nikel laterit pada lokasi titik yang tidak tersampel.
Penghitungan estimasi tidak melibatkan faktor arah sehingga akan digunakan
model semivariogram isotropi.
4

1. 4 Tinjauan Pustaka
Pembahasan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai literatur yang
digunakan sebagai dasar penulisan. Literatur yang digunakan untuk menulis
skripsi ini antara lain Applied Geostatistics oleh Isaaks dan Srivastava (1990)
yang membahas tentang geostatistika dan penerapannya dalam pertambangan.
Termasuk pula di dalamnya pembahasan tentang ordinary kriging dan block
kriging pada data geostatistika.
Referensi lain yang membahas block kriging adalah jurnal dari Faisal
(2013), yang menjelaskan tentang penaksiran ketebalan batubara dengan metode
block kriging dan semivariogram isotropi. Ada pula literatur dari Bohling (2005)
yang memperkenalkan teori geostatistik serta analisis variogram. Cressie (1993)
membahas tentang analisis data spasial, yang di dalamnya terdapat analisis
geostatistika. Deutch dan Journel (1998) yang menjelaskan tentang berbagai
metode kriging dan bentuk variogram. Webster dan Oliver (2007) yang membahas
tentang peran geostatistika untuk ilmu pengetahuan alam, dimana di dalamnya
terdapat banyak penjelasan tentang kriging dan variogram. Skripsi dari
Sukmawati (2012) yang berjudul Semivariogram Anisotropy dalam Analisis
Ordinary Indiicator Kriging. Dimana skripsi tersebut menjelaskan metode
ordinary indicator kriging dengan semivariogram anisotropy. Perbedaan dengan
skripsi ini adalah pada jenis kriging dan komponen semivariogram yang
digunakan. Skripsi ini menggunakan metode block kriging dengan semivariogram
isotropi.
Selain itu, literatur diambil dari artikel-artikel dari internet yang
membahas mengenai analisis geostatistika. Adapun literatur yang lainnya
tercantum dalam daftar pustaka.

1. 5 Metode Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini metode yang dipakai lebih kepada studi
literature yang didapatkan dari buku-buku, jurnal, dan artikel yang berhubungan
dengan tema yang ditulis. Sumber literatur didapat dari perpustakaan maupun
situs-situs yang tersedia di internet. Dalam pengolahan dan analisis tema yang
5

dibicarakan, digunakan software R 3.1.2 dengan package yang digunakan yaitu


gstat dan software GS+. Adapun software pendukung lainnya yaitu Microsoft
Excel dan SPSS 19.

1. 6 Sistematika Penulisan

Adapun penulisan skripsi ini mengikuti sistematika penulisan sebagai berikut :


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, tujuan penulisan, tinjauan pustaka,
pembatasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan
yang menjadi acuan penulisan skripsi.

BAB II DASAR TEORI


Bab ini membahas mengenai dasar-dasar teori yang digunakan dalam
pembahasan materi. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai
penunjang dalam estimasi block kriging.

BAB III ANALISIS BLOCK KRIGING UNTUK DATA GEOSTATISTIKA


Bab ini berisi pembahasan analisis block kriging untuk data
geostatistika. Di dalamnya meliputi pembahasan tentang kriging, block
kriging, dan langkah-langkah estimasi menggunakan block kriging.

BAB IV STUDI KASUS


Bab ini membahas mengenai aplikasi block kriging dengan untuk
mengestimasi data kandungan nikel laterit tidak tersampel di Bukit
TLC4 Pomalaa wilayah penambangan PT Aneka Tambang, Tbk. Data
berupa data koordinat (x,y) dan kandungan nikel laterit tiap lokasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan
sebelumnya, serta saran yang diberikan untuk kemajuan penulisan
selanjutnya sebagai akibat dari kelebihan dan kekurangan penelitian
yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai