menangani insiden, permintaan informasi, pemenuhan layanan dan permintaan layanan baru
kedalam satu proses sehingga dapat menimbulkan permasalahan apabila layanan tersebut
memiliki banyak permintaan dari konsumen bersamaan dengan manajemen insiden dan masalah
insiden dan masalah kedalam domain yang berbeda tidak seperti ITIL dan COBIT. Business
Process Framework (eTOM) mewajibkan perusahaan dan organisasi untuk menjadi anggota
dengan pembayaran tiap tahun berdasarkan pendapatan tahunan (Kller et all, 2010).
Proses resolusi pada ISO/IEC 20000:2011 terdiri dari manajemen masalah, manajemen
insiden dan permintaan layanan. Pada kerangka kerja ITIL proses resolusi tersebut terdapat pada
masalah) (ISO, 2015). Pada kerangka kerja COBIT 5 proses resolusi terdapat pada domain
manage problems (mengelola masalah) dan manage service requests and incidents (mengelola
Tinjauan Pustaka
kapabilitas manajemen layanan teknologi informasi berbasis kerangka kerja ITIL dan COBIT
pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan penelitian ini adalah bagian layanan (services)
dengan menggabungkan beberapa kerangka kerja menjadi suatu model yang baru disesuaikan
dengan kebutuhan dan keadaan suatu organisasi. Poin penting pada penelitian ini adalah
peningkatan efisensi dan efektifitas kinerja yang berkaitan dengan information technology
governance (ITG), information technology management (ITM), dan information technology
services (ITS) berdasarkan kerangka kerja standar COBIT 5 dan ITIL V3.
Penelitian oleh Vaitha dan Francis (2016) yang meneliti tentang kerangka kerja yang
dihadapi oleh bank di Tanzania. Beberapa area permasalahan yang umumnya dihadapi adalah
helpdesk, operasi, layanan konsumen dan teknologi baru. Hasil dari penelitian ini adalah
Perlunya kesadaran perbankan dengan keberadaan kerangka kerja yang sudah ada seperti ITIL
dan COBIT untuk meningkatkan efisensi bisnis khususnya pada bidang manajemen layanan
rekomendasi yaitu mengadopsi kerangka kerja dengan menggabungkan kerangka kerja yang
sudah ada seperti Microsoft Office Framework (MOF), ITIL dan COBIT untuk menghadapi
perspektif pengguna terhadap implementasi layanan teknologi informasi Institut Pertanian Bogor
(Fryonanda, 2017) yang menggunakan kerangka kerja COBIT 5 untuk proses evaluasi,
penyusunan saran berdasarkan kerangka kerja ITIL V3, dan pengukuran tingkat kepuasan
pengguna menggunakan model pendekatan SERVQUAL. Hasil dari penelitian ini adalah
berdasarkan 13 proses COBIT 5 yang diteliti yaitu IT related-goal yang relevan dengan tata
kelola infrastruktur teknologi informasi, didapatkan hasil 2 proses yang berada di level 0 yaitu
optimasi sumber daya dan pengelolaan risiko; 8 proses yang berada di level 1 yaitu pengelolaan
keranga kerja, pengelolaan ketersediaan dan kapasitas, pengelolaan perubahan, pengelolaan aset,
konttrol penilaian dan evaluasi kerja; dan 3 proses yang berada di level 2 yaitu penegelolaan
sumber daya, pengelolaan keamanan, dan pengelolaan operasional. Hasil tingkat kepuasan
pengguna didapatkan terdapat 3 poin pada kuadaran A yang merupakan atribut prioritas
perbaikan yaitu kemudahan akses, ruang komputer dan fasilitas koneksi, dan 2 poin pada
kuadran B yang merupakan kriteria yang harus dipertahankan yaitu informasi terupdate dan
keamanan jaringan. Saran dari penelitian ini adalah pengukuran tingkat kematangan tidak hanya
Penelitian kombinasi framework COBIT 5, ITIL dan ISO/IEC 27002 untuk membangun
model tata kelola teknologi informasi di perguruan tinggi oleh Wibowo et al. (2016) yang
meneliti tentang perbedaan dan persamaan model kerangka kerja yang diintegrasikan dan
dirangkai menjadi sebuah usulan kerangka kerja yang komprehensif sehingga dapat digunakan
pada tata kelola teknologi informasi di perguruan tinggi. Kerangka kerja ITIL menjelaskan dan
menangani proses-proeses pada setiap aktivitas dalam penggunaan IT yang bertujuan untuk
efektifitas dan efisensi. COBIT lebih unggul dalam mengalamatkan permasalahan yang
berhubungan dengan IT audit. Penggunaan ISO/IEC 27002 bertujuan untuk mengontrol dan
pengamanan dari tata kelola teknologi informasi. Penggabungan kerangka kerja ITIL, COBIT
dan ISO/IEC 27002 akan memberikan pendekatan yang lebih komperhensif dan lebih mendetail
Penelitian oleh Nurfaizah et al. (2015) yang meneliti tentang perancangan layanan
kondisi yang sebenarnya. Evaluasi menggunakan pemetaan antara ITIL dan COBIT 4.1. Tingkat
maturity level pada STIMIK AMIKOM Purwokerto bernilai 2,58 yang berarti kurang konsisten
dan belum terdokumentasi dengan baik aktivitas manajemen tata kelola teknologi informasi.
Rancangan pada delivery support yang mencakup service level management, financial
Rancangan pada service support terdiri dari incident management, problem management,
configuration management dan change and release management. Pada penelitian ini masih
menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 sehingga beberapa proses baru dan yang telah di
modifikasi pada kerangka kerja COBIT 5 yaitu security service dan manage business process
controls pada domain delivery, service and support tidak dibahas pada penelitian tersebut. Saran
dari penelitian ini adalah pemetaan penggunaan kerangka kerja COBIT dan ITIL dapat dilakukan
landasan teori
ITIL
Kejadian dapat didefiniskan sebagai setiap perubahan keadaan pada konfigurasi yang
manajemen layanan yang membutuhkan kontrol dan yang dapat diotomatisasi yaitu
configuration items (hal-hal pada konfigurasi), kondisi lingkungan seperti deteksi asap atau
api, lisensi perangkat lunak, keamanan dan aktifitas normal seperti pengujian performa
aplikasi ke server (Steinberg dan Cabinet Office, 2011). Steinberg dan Cabinet Office (2011)
Contoh kejadian informasi antara lain email telah sampai ke tujuan, pengguna
diperhatikan lebih lanjut, seperti penggunaan memori server melebihi normal, kecepatan
pengambilan keputusan untuk menangani kejadian yang terjadi. Contoh dari kejadian
pengecualian antara lain hasil pemindaian komputer menunjukan adanya perangkat lunak
yang terinstal tanpa ijin, pengguna mencoba masuk ke aplikasi dengan menggunakan kata
sandi yang salah, atau beberapa layanan pendukung tidak berfungsi atau tidak tersedia