PENDAHULUAN
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana latar belakang lahirnya gerakan muhammadiyah ?
2. Seperti apa profil pendiri muhammadiyah ?
3. Apa cita-cita muhammadiyah
4. Bagaimana islam dalam keyakinan muhammadiyah ?
5. Bagaimana sejarah berdirinya UMM ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1) Tahayul :
Tahayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya
didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam, baik al-
Quran maupun al-hadis.
3
2) Bidah :
Bidah secara istilah adalah mengada-adakan sesuatu dalam agama Islam yang tidak
dijumpai keteranganya dalam al-Quran dan al-Sunnah.
Macam-macam bidah ada dua yaitu :
a) Bidah dalam ibadah saja.
b) Bidah meliputi segala urusan yang sengaja diada-adakan dalam agama, baik yang
berkaitan dengan urusan ibadah, aqidah maupun adat.
3) Khurafat
Kata khurafat berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, dugaan,
kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal, atau akidah yang tidak benar.
4
2.2. Profil Pendiri Muhammadiyah
Ahmad Dahlan (bernama kecil Muhammad Darwisy), adalah pelopor dan bapak
pembaharuan Islam. Kyai Haji kelahiran Yogyakarta, 1 Agustus 1868, inilah
yang mendirikan organisasi Muhammadiyah pada 18 November 1912.
Pahlawan Nasional Indonesia ini wafat pada usia 54 tahun di Yogyakarta, 23
Februari 1923.
Ahmad Dahlan, KH Tambahkan untuk dibandingkan.
KH Pendiri Muhammadiyah 1912
Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Pendiri Muhammadiyah 1912
Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaharuan Islam di
nusantara. Ia ingin mengadakan suatu pembaharuan dalam cara berpikir dan
beramal menurut tuntunan agama Islam. Ia ingin mengajak ummat Islam
Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan al-Qur'an dan al-Hadits. Ia
mendirikan Pendiri Muhammadiyah 1912 Muhammadiyah bukan sebagai
organisasi politik tetapi sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dan
keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan. Pada saat Pendiri
Muhammadiyah 1912 Ahmad Dahlan melontarkan gagasan pendirian Pendiri
Muhammadiyah 1912 Muhammadiyah, ia mendapat tantangan bahkan
fitnahan, tuduhan dan hasutan baik dari keluarga dekat maupun dari
masyarakat sekitarnya. Ia dituduh hendak mendirikan agama baru yang
menyalahi agama Islam. Ada yang menuduhnya kiai palsu, karena sudah
meniru-niru bangsa Belanda yang Kristen dan macam-macam tuduhan lain.
5
Bahkan ada pula orang yang hendak membunuhnya. Namun rintangan-
rintangan tersebut dihadapinya dengan sabar. Keteguhan hatinya untuk
melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaharuan Islam di tanah air bisa
mengatasi semua rintangan tersebut. 1) Atas jasa-jasa KH Pendiri
Muhammadiyah 1912
Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa ini melalui
pembaharuan Islam dan pendidikan.
Diasuh di Lingkungan Pesantren Muhammad Darwisy lahir dari keluarga ulama
dan pelopor penyebaran dan pengembangan islam di tanah air. Ayahnya KH
Abu Bakar adalah seorag ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar
Kasultanan Wakil presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta dan
ibunya , Nyai Abu Bakar adalah puteri dari H.Ibraham yang juga menjabat
penghulu Kasultanan Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978)
Yogyakarta pada masa itu.
6
2.3. Cita-cita Muhammadiyah
1. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar maruf nahi munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Quran dan sunnah, bercita-cita dan
bekerja untuk tewujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah
SWT,untuk melaksanakan fungsi dan misi sebagai hamba dan khalifah Allah di
muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada Rasul-Nya, sejak nabi Adam, Nuh, Musa, Isa, dan seterusnya sampai
kepada Nabi penututp Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah
kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup
materil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan :
a. Al-Quran : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Quran yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai
dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang :
a. Aqidah
Muhammadiyah bekerja unutk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari
gejala-gejala kemusyrikan, bidah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip
toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh
Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muammalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya muamalat duniawiyah
(pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat ) dengan berdasarkan ajaran
7
Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada
Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasar
pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhai Allah SWT :
BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR
(Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo)
8
2.4. Islam Dalam Keyakinan Muhammadiyah
Dalam hal beragama juga demikian. Jika tradisi yang tampaknya seperti Islam itu
difahami sebagai ajaran Islam, misalnya sedekah bumi di desa jelang musim
tanam bagi petani agar hasil panennya dapat berlimpah (ruwatan di kota), dan
sedekah laut (larung) bagi para nelayan pada saat-saat tertentu, dengan tujuan
agar hasil tangkapan ikan dapat berlipat ganda. Maka kedua tradisi ini terus
dilestarikan dan diyakini sebagai salah satu ajaran Islam yang wajib
dipertahankan. Padahal jika dilihat dari keyakinan (aqidah) Islam, kebiasaan ini
sangat dibenci Allah dan termasuk perbuatan syirik (orangnya musyrik), yang
dapat menghapus semua amal kebaikan (simak QS. 6 / Al-Anam 88 dan QS. 36 /
Az-Zumar 65), juga termasuk dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah jika
sampai mati meyakini dan mengamalkannya (QS. 4 / An-Nisa 48).
Sekaligus mengganti acara wayangan dengan membaca Al-Quran surat Yusuf
dan Maryam. Upaya ini dapat dimaklumi sebagai strategi awal dawah Islam,
dalam rangka mengenalkan tokoh Islam dan kitab suci Al-Quran, tapi tidak boleh
difahami dan diyakini sebagai ajaran Islam yang harus diamalkan serta
dipertahankan.
9
Sebab tidak ada satupun ayat Al-Quran maupun Hadits Nabi yang
mencontohkan ajaran seperti itu. Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw.
Memerintahkan untuk kenduri ketika bayi sudah lahir dan berumur 7 hari, yang
dikenal dengan Aqiqah. Pada saat itu diadakan walimah dengan memotong 1
ekor kambing untuk bayi perempuan dan 2 ekor kambing u bayi laki-laki. Si bayi
juga dicukur rambutnya dan diberi nama yang baik. Bukan justru mengadakan
acara tingkepan dan Selapanan (pendak pasaran) yang diadakan secara besar-
besaran, sementara ajaran Islam Aqiqah ditinggalkan.
Muhammadiyah, Agama Islam adalah apa yang diturunkan oleh Allah dalam
al-Quran dan apa yang dihadirkan oleh Nabi Muhammad dalam Sunnah
shahihah, yang terdiri dari perintah-perintah, larangan-larangan dan petunjuk-
petunjuk, untuk kebaikan (hidup) manusia di dunia dan akhirat. (Kitab HPTM
hal. 276). Dari pengertian di atas, maka yang difahami, diyakini, dan diamalkan
serta perjuangkan oleh Muhammadiyah adalah ajaran agama Islam yang
berdasarkan Al-Quran dan al-Hadits (Sunnah Rasulullah saw.). Islam murni yang
bebas dari tahayul dan khurafat (keyakinan syirik yang merusak aqidah tauhid),
serta bidah, (amalan baru dalam kalangan Islam yang tidak ada perintah atau
contoh dari nabi Muhammad saw. yang menyebabkan rusaknya ibadah
seseorang). Agar ummat Islam memperoleh kebaikan dan keselamatan hidup di
dunia dan akhirat.
Sementara Ijtihad, Qiyash dan Ijma Shahabat/Ulama tidak dijadikan dasar atau
pedoman beragama dalam Islam, tetapi hanya sebagai cara untuk memahami
ajaran Islam yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah, sebagaimana
perintah Allah dalam Surat Ali Imran ayat 32 di atas. Muhammadiyah tidak
membawakan ajaran baru, bukan pula ajaran K.H. Achmad Dahlan (Allahu
yarhamhu), tetapi semata-mata hanya meneruskan ajaran Islam yang telah
dibawakan oleh Nabi Muhammad saw. dengan pendekatan tajdid (pembaruan
yang selaras dengan misi Islam), dalam berbagai bidang kehidupan. Jadi salah
besar kalau ada orang atau kelompok yang mengatakan bahwa Muhammadiyah
itu aliran sesat.
10
2.5. Sejarah Berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang
11
Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas
baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan filial dari Fakultas
Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian,
pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat
fakultas. Selain itu Fakultas Pendidikan dan Pengajran Jurusan Pendidikan
Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan
Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama
dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan
Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas
Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan
Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi
berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat
Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.
Fakultas yang kemudian dibuka pada tahun 1978 adalah Fakultas Teknik
dengan nama Akademi Teknik Malang dan pengaktifan kembali Fakultas
Ekonomi dengan program pendidikan Sarjana Muda bernama Akademi
Akuntansi Muhammadiyah (AAM). Pada tahun 1980 dibuka Fakultas Pertanian
dengan Program Studi Budidaya Pertanian, kemudian menyusul Fakultas
Peternakan, 1987. Antara tahun 1983 sampai dengan tahun 2008 dibuka
fakultas dan program studi baru, serta peningkatan statusnya. Fakultas yang
dibuka adalah Fakultas Kedokteran tahun 2001 dan Fakultas Ilmu Kesehatan
tahun 2007 dengan dimulai berdirinya program studi Diploma Keperawatan
tahun 1993.
Adapun program studi yang dibuka adalah Program Studi Pendidikan
Dokter, Program Studi Hubungan Internasional, Program Studi Teknik
Informatika dan Program Studi Farmasi, S1 Ilmu Keperawatan dan Pendidikan
S1 PGSD.
12
Pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program
Pascasarjana Program Studi Magister Managemen dan Magister Sosiologi
Pedesaan, tahun 1996 membuka program pascasarjana Program Studi Magister
Agama Islam, dan pada tahun 2004 menambah 3 (tiga) Program Studi, yaitu
Program Studi Magister Agribisnis, Magister Kebijakan dan Pengembangan
Pendidikan dan Magister Ilmu Hukum, serta tahun 2006 dibuka Magister
Psikologi. Selanjutnya pada tahun 2007 dibuka Program Doktor Ilmu Sosial dan
Politik.
Pada rentang empat puluh lima tahun perjalanan UMM ini (1964-2009)
perkembangan yang paling pesat dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu
dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, baik
dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi,
penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan
peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).
13
BABIII
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. KESIMPULAN
3.2. Saran
Muhammadiyah memiliki maksud dan tujuan Muhammadiyah didirikan
ialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
14
Daftar Pustaka
- http://muhammadiyahsurabaya.blogspot.com/2010/02/faham-agama-
islam-menurut-muhammadiyah.html
- http://h1j4ugr33n.blogspot.com/2013/02/kemuhamadiyaan.html
- http://www.umm.ac.id/id/page/010901/3/sejarah-singkat-dan-
perkembangan-universitas-muhammadiyah-malang.html
15