DISUSUN OLEH :
Anita Hariati
201410410311139
Farmasi kelas C
2014
Kata Pengantar
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya
untuk memenuhi tugas pengenalan dan pengarahan mahasiswa baru yang membahas tentang
Sejarah Kemuhammadiyahan yang ada di Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak khususnya kepada
bapak dosen kewarganegaraan dan teman-teman semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
BAB I : Pendahuluan
1.3. Tujuan
Agar mahasiswa/i bisa mengetahui pengertian bangsa dan negara serta,
mengetahui tujuannya agar bisa menjadi pedoman untuk membangun bangsa dan
negara yang lebih baik. Memahami bagaimana hak dan kewajiban setiap warga
negara dalam membangun bangsa dan negara yang lebih baik.
1.4. Manfaat
Bisa lebih memahami tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
dalam membangun bangsa dan negara yang lebih baik.
BAB II : Pembahasan
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa,
dan sejarah, serta berpemerintahan sendiri. Bangsa merupakan kumpulan manusia
yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu dimuka bumi
(Depdikbud, 1991: 89). Dalam istilah bahasa indonesia, nation atau bangsa,
digunakan untuk terjemahan dari ras (race) dan folk. Nation adalah bangsa sejumlah
orang yang dipersatukan oleh beberapa unsur dan persamaan cita-cita serta kerinduan
untuk hidup bernegara. Adapun ras adalah bangsa dalam arti antropologi, yaitu
berketurunan sama (Yahudi, Arab, Asia, Melayu, dan sebagainya). Folk adalah
kelompok orang yang secara sosiokultural sama.
Unsur-unsur pembentuk bangsa, yaitu :
1. Kondisi objektif, seperti bahasa, agama, sejarah, atau letak geografis tempat
tinggal yang sama.
2. Unsur subjektif, yakni kehendak atau tujuan bersama untuk membentuk suatu
negara.
Dari definisi tersebut, tampak bahwa bangsa adalah sekelompok manusia yang :
1) Memiliki cita-cita bersama yang mengikat warga negara menjadi satu kesatuan
yang meliputi kesatuan politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, agama, komunikasi,
dan solidaritas.
2) Memiliki sejarah hidup bersama sehingga tercipta rasa senasib dan
sepenanggungan.
3) Memiliki adat dan kebudayaan serta kebiasaan yang sama sebagai akibat
pengalaman hidup bersama.
4) Menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan satu kesatuan wilayah.
2.2. Asas Kewarganegaraan
Setiap warga negara mempunyai kebebsasan dan kewenangan untuk
menentukan asas kewarganegaraan. Dalam asas kewarganegaraan dikenal tiga
pedoman, yaitu sebagai berikut :
1. Asas Kelahiran ( Ius soli )
Asas kelahiran adalah penentu statusa kewarganegaraanberdasarkan tempat
atau daerah kelahiran seseorang. Pada awalnya asas kewarganegaraan hanyalah
ius soli saja. Hal tersebut sebagai suatu anggapan bahwa jika seseorang lahir di
suatu wilayah negara, otomatis dan logis ia menjadi warga negara tersebut. Akan
tetapi, dengan tingginya mobilitas manusia, diperlukan asas lain yang tidak hanya
berpatokan pada kelahiran.
2. Asas Keturunan ( Ius Sanguinis )
Asas keturunan adalah pedoman kewarganegaraan berdasarkan pertalian darah
atau keturunan. Jika suatu negara menganut asas ius sanguinis, seseorang yang
lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan suatu negara seperti
Indonesia, berhak mendapat status kewarganegaraan orang tuanya, yaitu warga
negara Indonesia.
3. Asas Perkawinan
Status kewarganegaraan dapat dilihat dari sisi perkawinan yang memiliki asas
kesatuan hukum, yaitu paradigma suami istri atau ikatan keluarga yang merupakan
inti masyarakat yang mendambakan suasana sejahtera, sehat, dan bersatu. Asas ini
menghindari penyelundupan hukum, misalnya seorang yang berkewarganegaraan
asing ingin memperoleh status kewarganegaraan suatu negara dengan cara
berpura-pura melakukan pernikahan dengan perempuan di negara tersebut.
4. Unsur pewarganegaraan (naturalisasi)
Dalam naturalisasi ada yang bersifat aktif, yaitu seseorang yang dapat
menggunakan hak opsi, yaitu hak untuk memilih atau mengajukan kehendak
untuk menjadi warga negara suatu negara. Sementara itu, naturalisasi pasif berarti
seseorang yang tidak mau di warganegarakan oleh suatu negara atau tidak mau
diberi status warga negara suatu negara. Maka yang bersangkutan menggunakan
hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan.
Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada aspek
perkawinan yang mencakupa asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat :
a. Asas persamaan hukum
Didasarkan pandangan bahwa suami istri adalah suatu ikatan yang tidak terpecahkan
sebagai inti dari masyarakat. Dalam menyelenggarakan kehidupan bersama, suami
istri perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat termasuk dalam masalah
kewarganegaraan. Berdasarkan asas ini diusahakan status kewarganegaraan suami
dan istri adalah sama dan satu.
b. Asas persamaan derajat
Berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status
kewarganegaaraan suami atau istri. Keduanya memiliki hak yang sama untuk
menentukan sendiri kewarganegaraan. Jadi mereka dapat berbeda kewarganegaraan
seperti halnya ketika belum berkeluarga.
Negara memiliki wewenang untuk menentukan warga negara sesuai dengan asas
yang dianut negara tersebut. Dengan adanya kedaulatan ini, pada dasarnya suatu
negara tidak terikat oleh negara lain dalam menentukan kewarganegaraan. Negara
lain juga tidak boleh menentukan siapa saja yang menjadi warga negara dari suatu
negara.
2.3. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan. Hak
pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas
kewajiban.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu
keharusan/kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara
guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat. Kewajiban pada umumnya
mengarah pada suatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran
sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai
dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.
Kewajiban warga negara berdasarkan UUD 1945 :
Ø Membayar pajak.
Ø Membela pertahanan dan keamanan.
Ø Menghormati hak asasi.
Ø Menjunjung hukum dan pemerintahan.
Ø Ikut serta membela negara.
Ø Tunduk pada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.
Ø Wajib mengikuti pendidikan dasar.
Berikut adalah isi dari pasal yang menyatakan HAK dan KEWAJIBAN warga Negara
dalam UUD 1945 :
- Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga Negara pada ayat 2, syarat –syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan
dgn undang-undang.
- Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukan nya didalam
hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya. Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
2.4. Hak dan Kewajiban Warga Negara serta Tugas dan Tanggung Jawab
Negara.
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan
dengan undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada
ayat (2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-
undang.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB NEGARA
Dalam rangka terpeliharanya hak dan kewajiban warga negara, negara memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya.
b) Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan, khususnya pendidikan dasar.
c) Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional.
d) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran
belanja negara dan belanja daerah.
e) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknolohi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia.
f) Negara memajukan kebudayaan manusia ditengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dengan memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
g) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan kebudayaan
nasional.
h) Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi negara dan menguasai
hidup orang banyak.
i) Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.
j) Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.
k) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
l) Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
BAB III : PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa,
dan sejarah, serta berpemerintahan sendiri. Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan
mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih
berada dalam kandungan. Setiap warga negara mempunyai kebebsasan dan
kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan. Dalam asas kewarganegaraan
dikenal tiga pedoman, yaitu asas kelahiran (ius soli), asas keturunan (ius sanguinis),
dan asas perkawinan. Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui
pertanggungjawaban atas kewajiban. Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap
sebagai suatu keharusan/kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota
warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat. Hak dan Kewajiban
telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, dalam rangka
terpeliharanya hak dan kewajiban warga negara, negara memiliki tugas dan tanggung
jawab salah satunya adalah Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknolohi
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
3.2. SARAN
Sebagai warga negara yang baik harus mengetahui hak dan kewajiban kita dan
kita juga harus menghagai hak dan kewajiban orang lain. Agar di dalam suatu negara
kita bisa menjadi masyarakat yang saling menghormati, taat pada peraturan dan
bekerja sama membangun negara yang maju kita harus menaati apa yang seharusnya
kewajiban kita sebagai warga negara.
DAFTAR PUSTAKA
- Hamdayama, Jumanta dan Heri Herdiawan. 2010. Cerdas, Kritis, dan Aktif
Berkewarganegaraan. jakarta: erlangga.
- http://aiiu474.blogspot.com/2013/10/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-
negara_22.html
- http://hakkitani.blogspot.com/2013/01/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-
negara.html
- http://jakarta45.wordpress.com/2013/10/11/kewargaan-hak-dan-kewajiban-
warganegara-indonesia/
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................i
Bab I. Pendahuluan
2.4. Hak dan Kewajiban Warga Negara serta Tugas dan Tanggung Jawab Negara .. ..7