Anda di halaman 1dari 23

POLITIK DAN STRATEGI

Nama : Anita Hariati

Nim : 201410410311139

Kelas : Farmasi C

FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNUVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG


2014/2015
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Politik dan Strategi Nasional.
Terima kasih penulis sampaikan kepada bapak Yusuf selaku dosen kewarganegaraan
yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengerjakan tugas ini sehingga penulis
menjadi mengerti dan memahami tentang penertian politik dan teman-teman yang telah banyak
membantu penulis sehinnga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada kita semua
khususnya tentang pengertian politik, makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga penulis
mohon untuk saran dan kritik yang sifatnya membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih
baik. Terima Kasih.

Malang, 11 Desember 2014

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
BAB I........................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN........................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................... 4
B. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 5
BAB II.......................................................................................................................... 6
PENGERTIAN POLITIK.................................................................................................. 6
A. Definisi Politik...................................................................................................... 6
B. Pengertian Politik Menurut Para Ahli....................................................................9
C. Pengantar Ilmu Politik...................................................................................... 11
1) Definisi Ilmu Politik......................................................................................... 11
3) Sasaran Ilmu Politik....................................................................................... 14
4) Konsep Dasar Ilmu Politik............................................................................. 14
5) Bidang Kajian Ilmu Politik.............................................................................. 15
6) Tujuan Ilmu Politik......................................................................................... 15
7) Hubungan Ilmu Politik Dengan Ilmu Lain......................................................15
8) Sejarah Ilmu Politik....................................................................................... 17
9) Berbagai pendekatan dalam Ilmu politik.......................................................18
BAB III....................................................................................................................... 20
PENUTUP.................................................................................................................. 20
A. Kesimpulan........................................................................................................ 20
B. Saran................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Saat ini banyak pemuda atau warga Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik di
Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah mengartikan makna politik bebas aktif.
Oleh karena itu, kiranya kami perlu untuk membahas tentang pengertian politik. Partisipasi
politik masyarakat merupakan salah satu bentuk fakta dari proses demokratisasi. Ini menjadi
sangat penting bagi masyarakat dalam proses pembangunan politik bagi negara-negara
berkembang, karena di dalamnya ada hak dan kewajiban masyarakat yang dapat dilakukan salah
satunya adalah berlangsung dimana proses pemilihan kepala negara sampai dengan pemilihan
walikota dan bupati dilakukan secara langsung.

Sistem ini membawa masyarkat untuk terlibat langsung dalam proses tersebut. Di Indonesia
pemilihan kepala daerah langsung merupakan sejarah terhadap proses demokratisasi yang
berlangsung setelah adanya reformasi. Pemilihan kepala daerah secara langsung merupakan titik
awal yang bagus bagi terciptanya proses demokratisasi di negara kita, karena sistem ini sangat
menghargai partisipasi politik masyarakat.Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik
Indonesia belum sepenuhnya baik.

Kondisi indonesia masih berantakan dan tidak stabil. Namun, setelah beberapa tahun berlalu
kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan membaik.Selangkah demi selangkah
Indonesia mulai membenahi dan mengatur sistem pemerintahannya sendiri. Penulis akan coba
untuk membahas hal tersebut dalam makalah yang kami beri judul Pengertian Politik.
B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah kewiraan, juga
sebagai media untuk mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari dan dengan tujuan sebagai
berikut :

1. Untuk mengetahui definisi politik

2. Untuk mengetahui pengertian politik menurut para ahli

3. Untuk mengetahui pengantar politik

4. Untuk meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan konfrehensif kepada


masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang demokratis.

5. Untuk mengetahui betapa pentingnya pendidikan politik untuk di tanamkan pada semua
warga negara Indonesia agar memiliki kesadaran politik bangsa.

6. Melalui pendidikan politik diharapkan akan lahir warga negara yang demokratis, patuh
pada hukum sadar akan kebersamaan dan menghargai nilai kemanusiaa secara beradab.

7. Membuat rakyat menjadi tahu atau sadar politik, lebih kreatif dalam partisipasi sosial
politik di era pembangunan saat ini.

8. Memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang politik


baik sebagai suatu ilmu, sistem maupun proses kegiatan, membahas tentang definisi
politik.
BAB II

PENGERTIAN POLITIK
A. Definisi Politik
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara
lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan
upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang
dikenal dalam ilmu politik. Secara etimologis politik dari bahasa Yunani Polis yang artinya
sama dengan kota (City) atau negara kota (City State) dari polis timbul istilah lain polite artinya
warga negara, politicos artinya kewarganegaraan, politike techen artinya kemahiran berpolitik,
dan selanjutnya orang-orang romawi mengambil istilah tersebut serta menamakan pengetahuan
tentang negara itu sebagai kemahiran tentang masalah-masalah kenegaraan.

Politik dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-masing
bersumber dari bahasa Yunani (politika yang berhubungan dengan negara) dengan
akar katanya (polites warga negara) dan (polis negara kota). Dalam bahasa
inggris, politics adalah suatu rangkaian atas (prinsip), keadaan, cara dan alat yang digunakan
untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih
kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.

Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:

Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan
bersama (teori klasik Aristoteles)

Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara

Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan


mempertahankan kekuasaan di masyarakat

Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
publik.

Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan
politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga
tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik. Aristoteles (384-322
SM) dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan kata politik melalui
pengamatannya tentang manusia yang ia sebut zoon politikon. Dengan istilah itu ia ingin
menjelaskan bahwa hakikat kehidupan sosial adalah politik dan interaksi antara dua orang atau
lebih sudah pasti akan melibatkan hubungan politik.
Aristoteles melihat politik sebagai kecenderungan alami dan tidak dapat dihindari manusia,
misalnya ketika ia mencoba untuk menentukan posisinya dalam masyarakat, ketika ia berusaha
meraih kesejahteraan pribadi, dan ketika ia berupaya memengaruhi orang lain agar menerima
pandangannya. Aristoteles berkesimpulan bahwa usaha memaksimalkan kemampuan individu
dan mencapai bentuk kehidupan sosial yang tinggi adalah melalui interaksi politik dengan orang
lain. Interaksi itu terjadi di dalam suatu kelembagaan yang dirancang untuk memecahkan konflik
sosial dan membentuk tujuan negara.

Dengan demikian kata politik menunjukkan suatu aspek kehidupan, yaitu kehidupan politik
yang lazim dimaknai sebagai kehidupan yang menyangkut segi-segi kekuasaan dengan unsur-
unsur: negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan
(policy, beleid), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation). Pada umumnya dapat
dikatakan bahwa politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik
(atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu.

Untuk bisa berperan aktif melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu dimiliki kekuasaan
(power) dan kewenangan (authority) yang akan digunakan baik untuk membina kerjasama
maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses itu. Cara-cara yang
digunakan dapat bersifat meyakinkan (persuasive) dan jika perlu bersifat paksaan
(coercion).Tanpa unsur paksaan, kebijakan itu hanya perumusan keinginan (statement of intent)
belaka.

Hal-hal yang berkaitan dengan politik:

1. Negara

Suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati
oleh rakyatnya.Dapat dikatakan negara merupakan bentuk masyarakat dan organisasi
politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.

2. Kekuasaan

Kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau
kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Yang perlu diperhatikan dalam kekuasaan
adalah bagaimana cara memperoleh kekuasaan, bagaimana cara mempertahankan
kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu dijalankan.
3. Pengambilan keputusan

Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum, keputusan yang diambil
menyangkut sektor publik dari suatu negara.Yang perlu diperhatikan dalam pengambilan
keputusan politik adalah siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu
dibuat.

4. Kebijakan umum

Suatu kumpulan keputusan yang diambill oleh seseorang atau kelompok politik
dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.

5. Distribusi

Pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Nilai adalah


sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus dibagi secara adil.Politik membicarakan
bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.
B. Pengertian Politik Menurut Para Ahli

1) Miriam Budairdjo (2009:13)


Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Usaha yang dimaksud dalam
pengertian politik ini dapat dicapai dengan berbagai cara, yang terkadang bertentangan
satu dengan lainnya. Akan tetapi tujuan itu hanya dapat dicapai jika memiliki suatu
kekuasaan wilayah tertentu (negara atau system politik). Kekuasaan itu perlu dijabarkan
dalam keputusan mengenai kebijakan yang akan menentukan pembagian atau alokasi dari
sumber daya yang ada.
Oleh karena itu, kesimpulan bahwa politik dalam suatu Negara berkaitan dengan
masalah kekuasaan pengambilan keputusan, kebijakan public, dan alokasi atau distribusi.
Namun pada umumnya, dapat dikatakan bahwa politik adalah usaha untuk menentukan
peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa
masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis.
2) Menurut Ramlan Surbakti (1999 : 1)
Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses
pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama
masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa politik merupakan salah satu sarana interaksi atau komunikasi antara
pemerintah dengan masyarakat sehingga apapun program yang akan dilaksanakan oleh
pemerintah sesuai dengan keinginan-keinginan masyarakat dimana tujuan yang dicita-
citakan dapat dicapai dengan baik.
Pengertian komunikasi penulis sederhanakan secara umum sebagai hubungan atau
kegiatan upaya interaksi manusia dengan lembaga dan dapat bersifat langsung atau tidak
langsung (melalui perantara/media masa), bisa bersifat vertical dan horizontal. Hal itu
didukung pula oleh pendapat Kosasih Djahiri (2003 : 31) bahwa komunikasi adalah :
Suatu proses (proses, reaksi atau interaksi) dan merupakan produk dari pada
kemampuan manusia/lembaga pelaku yang bersangkutan.
3) Menurut F. Isjwara, (1995 : 42)
Politik ialah salah satu perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atau sebagai
tekhnik menjalankan kekuasaan-kekuasaan. Dari pendapat tersebut saya simpulkan
bahwa politik merupakan sebuah sarana memperjuangankan kekuasaan serta
mempertahankan kekuasaan itu demi tujuan yang ingin dicapai.
4) Menurut Kartini Kartono (1996 : 64)
Politik dapat diartikan sebagai aktivitas perilaku atau proses yang menggunakan
kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yang sah
berlaku di tengah masyarakat.

Dengan demikian aturan-aturan dan keputusan yang tadi ditetapkan serta


dilaksanakan oleh pemerintah ditengah keadaan sosial yag dipengaruhi oleh
kemajemukan / kebhinekaan, perbedaan kontroversi, ketegangan dan konflik oleh karena
itu perlunya di tegakkan tata tertib sehingga dapat diharapkan dengan penegakan tata
tertib tersebut tidak akan terhadi perpecahan antar masyarakat. Sebagai perbandingan
bersama ini disajikan pengertian politik dari segi lain yang dikutip dari oleh Pamudji.
5) Idrus Affandi
Ilmu politik ialah ilmu yang mempelajari kumpulan manusia yang hidup teratur dan
memiliki tujuan yang sama dalam ikatan negara. Masih banyak pengertian tentang politik
dan atau ilmu politik yang disampaikan para ahli.Sedangkan secara praktis, politik
mempelajari negara sebagai suatu lembaga yang bergerak dengan fungsi-fungsi dan
tujuan-tujuan tertentu (negara sebagai lembaga yang dinamis).
6) Menurut beberapa ahli Politik Barat
Rod Hague
Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok
mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha
untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya
Andrew Heywood
Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,
mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang
mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala komflik dan
kerjasama
Carl Schmidt
Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat
keputusan keputusan daripada lembaga-lembaga abstrak.
Litre
Politik didefinisikan sebagai ilmu memerintah dan mengatur Negara
Robert
Definisi politik adalah seni memerintah dan mengatur masyarakat manusia
Ibnu Aqil
Politik adalah hal-hal praktis yang lebih mendekati kemaslahatan bagi manusia
dan lebih jauh dari kerusakan meskipun tidak digariskan oleh Rosulullah S.A.W

C. Pengantar Ilmu Politik

1) Definisi Ilmu Politik


Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan.
Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik.Di Indonesia kita teringat pepatah
gemah ripah loh jinawi. Orang Yunani Kuno terutama Plato dan Aristoteles menamakannya
sebagai en dam onia atau the good life. Mengapa politik dalam arti ini begitu penting?
Karena sejak dahulu kala masyarakat mengatur kehidupan kolektif dengan baik mengingat
masyarakat sering menghadapi terbatasnya sumber daya alam, atau perlu dicari satu cara
distribusi sumber daya agar semua warga merasa bahagia dan puas.
Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan
masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan.Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang
mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga Negara
dan Negara, maupun hubungan sesama Negara. Yang menjadi pusat kajiannya adalah
upaya untuk memperoleh kekuasaan,usaha mempertahankan kekuasaan, pengunaan
kekuasaan tersebut dan juga bagaiman menghambat pengunan kekuasaan.

Ilmu politik mempelajari beberapa aspek, seperti :

a. Ilmu politik dilihat dari aspek kenegaran adalah ilmu yang memperlajari Negara,
tujuan Negara, dan lembaga-lembaga Negara serta hubungan Negara dengan warga
nwgaranya dan hubungan antar Negara.
b. Ilmu politik dilihat dari aspek kekuasaan adalah ilmu yang mempelajari ilmu
kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat, hakikat, dasar, proses, ruang lingkup, dan
hsil dari kekuasaan itu.
c. Ilmu politik dilihat dari aspek kelakuan politik yaitu ilmu yang mempelajari kelakuan
politik dalam system politik yang meliputi budaya politik, kekuasaan, kepentingan dan
kebijakan. Bagaimana caranya mencapai tujuan dengan berbagai cara, yang kadang-
kadang bertentangan dengan satu sama lainnya. Akan tetapi semua pengamat setuju
bahwa tujuan itu hanya dapat dicapai jika memiliki kekuasaan suatu wilayah tertentu
(negara atau sistem politik).
Kekuasaan itu perlu dijabarkan dalam keputusan mengenai kebijakan yang akan
menentukan pembagian atau alokasi dari sumber daya yang ada. Secara umum ilmu
politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga
Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara.Yang
menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan, usaha
mempertahankan kekuasaan, penggunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaimana
menghambat penggunaan kekuasaan.

Berikut ini definisi ilmu politik menurut para tokoh, diantaranya :

1. Prof. Moh. Yamin


Ilmu Politik sebagai suatu ilmu pengetahuan kemasyarakatan, mempelajari masalah
kekuasaan dalam masyarakat : sifat hakikatnya, dasar-dasarnya, proses-proses
kelangsungannya, luas lingkungannya, dan hasil akibatnya. (dalam karangan Ilmu Politik
di Indonesia yang dimuat dalam Research di Indonesia 1945-1965 jilid VI, 1965, hal.
314).
2. Prof. Mr. Dr. J. Barents
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari penghidupan negara dan Ilmu politik diserahi
tugas untuk menyelidiki negara-negara itu sebagaimana negara-negara itu melakukan
tugasnya. (dalam Pengantar Ilmu Politik, 1978. hal. 17)
3. H.D. Lasswell dan A.Kaplan
Political science is concerned with power in general, with all the forms in which it
occurs. (dalam Power and Society A Framework for Political 1950, hal. 85)
4. Seely dan Stephen Leacock

Ilmu politik merupakan ilmu yang serasi dalam menangani pemerintahan.

1. Rod Hague et al.


Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok
mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk
mendamaikan perbedaan-perbedaan di antara anggota-anggotanya.
2. M. Hutauruk SH.
Ilmu politik itu menyelidiki dan mempelajari proses-proses dalam pemerintahan dan
masyarakat yang berintikan aktivitas, kompetisi, dan kerjasama dalam memupuk dan
menggunakan kekuasaan.g. Dari Wikipedia Indonesia Ilmu politik adalah cabang ilmu
sosial yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisa sistem politik
dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset.
3. Drs. Sukarna
Ilmu politik ialah yang mempelajari tentang rakyat yang berdaulat yang mendiami
suatu wilayah tertentu secara geopolitik serta mampu mengurus negaranya itu, karena
mempunyai pemerintahan yang didukung oleh rakyatnya sehingga mampu melaksanakan
hubungan internal dan eksternal serta mempunyai fungsi dan pengaruh di dalam dunia
internasional. (dalam Pengantar Ilmu Politik, , 1994. CV.Mandar Maju, Bandung)
4. David Easton
Ilmu politik adalah studi mengenai terbentuknya kebijaksanaan umum.i. Ossip K.
Flechtheim dalam Fundamentals of Political Science. Ilmu politik adalah ilmu sosial yang
khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara sejauh negara merupakan organisasi
kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi, yang
dapat mempengaruhi negara.
5. Miriam Budiardjo dalam buku Dasar-dasar Ilmu Politik
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang perpolitikan.Politik diartikan
sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang baik. Orang Yunani seperti Plato dan
Aristoteles menyebutnya sebagai en dam onia atau the good life(kehidupan yang baik).
6. Goodin dalam buku A New Handbook of Political Science,
Politik dapat diartikan sebagai penggunaan kekuasaan social secara paksa. Jadi, ilmu
politik dapat diartikan sebagai sifat dan sumber paksaan itu serta cara menggunakan
kekuasaan social dengan paksaan tersebut.
2) Teori Politik

Konsep politik lahir dalam pikiran manusia dan bersifat abstrak.Konsep digunakan dalam
menyusun generalisasi abstrak mengenai beberapa phenomena, yang disebut sebagai
teori.Berdasarkan pengertiannya, teori politik bisa dikatakan sebagai bahasan dan generalisasi
dari phenomena yang bersifat politik.

Menurut Thomas P. Jenkin dalam The Study of Political Theory, teori politik dibedakan menjadi
dua, yaitu :

a. Norms for political behavior, yaitu teori-teori yang mempunyai dasar moril dan norma-
norma politik. Teori ini dinamakan valuational (mengandung nilai).Yang termasuk
golongan antara lain filsafat politk, teori politik sistematis, ideologi, dan sebagainya.
b. Teori-teori politik yang menggambarkan dan membahas phenomena dan fakta-fakta
politk dengan tidak mempersoalkan norma-norma atau nilai (non valuational), atau biasa
dipakai istilah value free (bebas nilai). Biasanya bersifat deskriptif dan berusaha
membahas fakta-fakta politk sedemikian rupa sehingga dapat disistematisir dan
disimpulkan dalam generalisasi-generalisasi.

Teori-teori kelompok Norms for political behavior dibagi menjadi tiga golongan :

1) Filsafat politik (political philosophy), yaitu mencari penjelasan berdasarkan ratio. Pokok
pikiran dari filsafat politik ialah persoalan-persoalan yang menyangkut alam semesta
harus dipecahkan dulu sebelum persoalan-persoalan politik yang kita alami sehari-hari
dapat ditanggulangi.
2) Teori politik sistematis (systematic political theory), yaitu mendasarkan diri atas
pandangan-pandangan yang sudah lazim diterima pada masanya. Dengan kata lain teori
ini hanya mencoba merealisasikan norma-norma dalam suatu program politik.
3) Ideologi politik (political ideology), yaitu himpunan nilai-nilai, ide, norma, kepercayaan
dan keyakinan, yang dimiliki seorang atau sekelompok orang, atas dasar mana dia
menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politk yang dihadapinya dan yang
menentukan tingkah lakunya.

3) Sasaran Ilmu Politik


Dalam dunia keilmuan telah diterima bahwa sesuatu ilmu selalu membahas suatu
sasaran tertentu.Sasaran itu bisa berupa benda mati dalam alam semesta ini seperti
misalnya batu atau berupa sesuatu gejala dalam masyarakat.

4) Konsep Dasar Ilmu Politik


Perbedaan-perbedaan dalam definisi yang kita jumpai disebabkan karena setiap sarjana
meneropong hanya satu aspek atau unsur dari politik. Unsur ini diperlukannya sebagai
konsep pokok yang akan dipakainya untuk meneropong unsur-unsur lain. Dari uraian di
atas dapat disimpulkan konsep-konsep itu adalah:
1. Negara (state)
Suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati
oleh rakyatnya.Dapat dikatakan negara merupakan bentuk masyarakat dan organisasi
politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.
2. Kekuasaan (power)
Kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang
atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Yang perlu diperhatikan dalam
kekuasaan adalah bagaimana cara memperoleh kekuasaan, bagaimana cara
mempertahankan kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu dijalankan.
3. Pengambilan keputusan (decision making)
Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum, keputusan yang
diambil menyangkut sektor publik dari suatu negara.Yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan keputusan politik adalah siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa
keputusan itu dibuat.
4. Kebijakan (policy, beleid)
Suatu kumpulan keputusan yang diambill oleh seseorang atau kelompok politik
dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
5. Pembagian (distribution)
Pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Nilai adalah
sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus dibagi secara adil.Politik
membicarakan bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.

5) Bidang Kajian Ilmu Politik

Dalam contemporary Political Science, terbitan Unesco 1950, ilmu politik dibagi menjadi
empat bidang.

1. Teori Politik Pemerintah Undang-undang dasar


2. Lembaga-lembaga politik Fungsi ekonomi dan social dari Pemerintah daerah dan
lokal nasional pemerintah
3. Partai-partai, golongan-golongan (groups), dan pendapat umum Golongan-golongan
dan asosiasi-asosiasi Partai-partai politik PendapatPartisipasi warga Negara dalam
pemerintah dan administrasi umum Politik internasional
4. Hubungan internasional Hukum Organisasi-organisasi dan administrasi
internasional internasional Teori politik yang merupakan bidang pertama dari ilmu
politik adalah bahasan sistematis dan generalisasi-generalisasi dari fenomena politik.

6) Tujuan Ilmu Politik

Ilmu politik bertujuan untuk :


1) Memberikan pemahaman secara integral terhadap politik dan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya.
2) Memahami ilmu politik agar dapat mencapai kecerdasan politik.
Yaitu Kecerdasan Politik, PQ = A + B + C Political Quetiont = A : Political Thinking
(kemampuan berfikir politis dengan mengikuti peristiwa, kemampuan menganalisis) B :
Political Attitude (kemampuan bersikap, politik kecerdasan [inter-intra] dalam
mewujudkan pemikiran politik) C : Political Skills (kemampuan bertindak politik) Ilmu
politik bertujuan untuk mensejahterakan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
memelihara perdamaian dunia.

7) Hubungan Ilmu Politik Dengan Ilmu Lain

1. Sejarah
Sejak dahulu kala ilmu politik erat hubugannya dengan sejarah dan filsafat.Sejarah
merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik, oleh karena menyumbang bahan,
yaitu data dan fakta dari masa lampau, untuk diolah lebih lanjut.Dan berguna untuk
mengembangkan politik selanjutnya. Sarjana politik memakai sejarah untuk menemukan
pola-pola ulangan (recurrent patterns) yang dapat membantunya untuk menentukan suatu
proyeksi untuk masa depan.

2. Filsafat
Ilmu pengetahuan lain yang erat sekali hubungannya dengan ilmu politik ialah
filsafat. Filsafat ialah usaha untuk secara rasional dan sistematis mencari pemecahan atau
jawaban atas persoalan-persoalan yang menyangkut alam semesta (universe) dan
kehidupan manusia.Ilmu politik terutama sangat erat hubungannya dengan filsafat politik,
yaitu bagian dari filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama mengenai sifat
hakiki, asal mula dan nilai (values) dari Negara.Dan membahas persoalan-persoalan
politik dengan berpedoman pada suatu sistem nilai (value system) dan norma-norma
tertentu.
3. Sosiologi
Di antara ilmu-ilmu sosial, sosiologi-lah yang paling pokok dan umum
sifatnya.Sosiologi membantu sarjana ilmu politik dalam usahanya memahami latar
belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok
dalam masyarakat. Dengan menggunakan pengertian-pengertian dan teori-teori
sosiologi , sarjana ilmu politik dapat mengetahui sampai di mana susunan dan stratifikasi
sosial mempengaruhi atau pun dipengaruhi oleh misalnya keputusan kebijaksanaan
(policy decisions), corak dan sifat keabsahan politik (political legitimacy), sumber-
sumber kewenangan politik (sources of political authority), pengendalian sosial (social
control), dan perubahan sosial (social change).
4. Antropologi
Apabila jasa sosiologi terhadap perkembangan ilmu politik adalah terutama dalam
memberikan analisis terhadap kehidupan sosial secara umum dan menyeluruh, maka
antrophologi menyumbang pengertian dan teori tentang kedudukan serta peran berbagai
satuan sosial-budaya yang lebih kecil dan sederhana.Antropologi telah berpengaruh
dalam bidang metodologi penelitian ilmu politik.
Teori politik memiliki dua makna: makna pertama menunjuk teori sebagai pemikiran
spekulatif tentang bentuk dan tata cara pengaturan masyarakat yang ideal, makna kedua
menunjuk pada kajian sistematis tentang segala kegiatan dalam masyarakat untuk hidup
dalam kebersamaan. Contoh teori politik yang merupakan pemikiran spekulatif adalah
teori politik Marxis-Leninis atau komunisme, contoh lain adalah teori politik yang
berdasar pada pemikiran Adam Smith kapitalisme. Pemikiran Tan Malaka dalam
tulisannya Madilog , merupakan contoh teori politik Indonesia. Nasakom yang diajukan
Soekarno merupakan contoh lain.
Sedangkan teori politik sebagai hasil kajian empirik bisa dicontohkan dengan teori
struktural fungsional yang diajukan oleh Talcot Parson (seorang sosiolog), antara lain
diturunkan kedalam teori politik menjadi Civic Culture. Konsep sistem politik sendiri
merupakan ciptaan para akademisi yang mengkaji kehidupan politik (sesungguhnya
diturunkan dari konsep sistem sosial).

5. Ilmu Ekonomi
Pada masa silam ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan bidang ilmu tersendiri
yang dikenal sebagai ekonomi politik (political economy), yaitu pemikiran dan analisis
kebijakan yang hendak digunakan untuk memajukan kekuatan dan kesejahteraan negara
Inggris dalam menghadapi saingannya seperti Portugis, Spanyol, Prancis, dan Jerman,
pada abad ke-18 dan ke-19.
6. Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbal
balik antara manusia dan masyarakat, khususnya faktor-faktor yang mendorong manusia
untuk berperan dalam ikatan kelompok sosial, bidang psikologi umumnya memusatkan
perhatian pada kehidupan perorangan.
7. Geografi
Faktor-faktor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategis, desakan
penduduk, daerah pengaruh mempengaruhi politik.
8. Ilmu Hukum
Terutama negara-negara Benua Eropa, ilmu hukum sejak dulu kala erat hubungannya
dengan ilmu politik, karena mengatur dan melaksanakan undang-undang merupakan
salah satu kewajiban negara yang penting.Cabang-cabang ilmu hukum yang khususnya
meneropong negara ialah hukum tata-negara (dan ilmu negara).

7) Sejarah Ilmu Politik

Mengkaji tentang sejarah ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan yaitu pembahasan
secara luas atau secara sempit.Secara luas berarti ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu
berupa pembahasan dalam buku-buku tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan
secara sempit berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai ilmu dan
pengakuannya dari aspek akademis.

Sejarah secara luas Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, dilihat dari karya-karya
berikut;
Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan Aristoteles.
India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra.
Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu
Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam as-Sulthaniyyah
Indonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi.

Sejarah secara sempit :


Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul pembahasan tentang
politik namun masih kental dipengaruhi hukum dan negara.
Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah
Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies
Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and Political
Science.
Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu
politik di columbia College.
Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA)
Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku Contemporary Political
Science
Dalam Buku Contemporary Political Science ini terdapat 4 bidang ilmu politik, yaitu:
1. Teori Politik
2. Lembaga Politik (Undang-Undang, pemerintah)
3. Partai
4. Hubungan Internasional (politik internasional, organisasi, hukum)

9) Berbagai pendekatan dalam Ilmu politik

1. Pendekatan Institusional
Pendekatan filsafat politik menekankan pada ide-ide dasar seputar dari mana
kekuasaan berasal, bagaimana kekuasaan dijalankan, serta untuk apa kekuasaan
diselenggarakan. Pendekatan institusional menekankan pada penciptaan lembaga-
lembaga untuk mengaplikasikan ide-ide ke alam kenyataan. Kekuasaan (asal-usul,
pemegang, dan cara penyelenggaraannya) dimuat dalam konstitusi. Obyek konstitusi
adalah menyediakan UUD bagi setiap rezim pemerintahan.Konstitusi menetapkan
kerangka filosofis dan organisasi, membagi tanggung jawab para penyelenggara negara,
bagaimana membuat dan melaksanakan kebijaksanaan umum.
Lembaga asal-muasal pemerintahan adalah partai politik.Partai politik
menghubungkan antara kepentingan masyarakat umum dengan pemerintah via pemilihan
umum.Di samping partai, terdapat kelompok kepentingan, yaitu kelompok yang mampu
mempengaruhi keputusan politik tanpa ikut ambil bagian dalam sistem
pemerintahan.Terdapat juga kelompok penekan, yaitu suatu kelompok yang secara
khusus dibentuk untuk mempengaruhi pembuatan kebijaksanaan umum di tingkat
parlemen.Dalam menjalankan fungsinya, eksekutif ditopang oleh (administrasi negara).Ia
terdiri atas birokrasi-birokrasi sipil yang fungsinya elakukan pelayanan publik.

2. Pendekatan Perilaku
Esensi kekuasaan adalah untuk kebijakan umum.tidak ada gunanya membahas
lembaga-lembaga formal karena bahasan itu tidak banyak memberi informasi mengenai
proses politik yang sebenarnya. Lebih bermanfaat bagi peneliti dan pemerhati politik
untuk mempelajari manusia itu sendiri serta perilaku politiknya, sebagai gejala-gejala
yang benar-benar dapat diamati. Perilaku politik menampilkan regularities (keteraturan)
3. Neo-Marxis
Menekankan pada aspek komunisme tanpa kekerasan dan juga tidak mendukung
kapitalisme. Neo Marxis membuat beberapa Negara sadar akan pentingnya persamaan
tanpa kekerasan, akan tetapi komunisme sulit dijalankan di beberapa Negara karena
komunisme identik dengan kekerasan dan kekejaman walaupun pada intinya adalah
untuk menyamakan persamaan warga negaranya di suatu Negara sehingga tidak ada yang
ditindas dan menindas terlebih lagi dalam bidang ekonomi.
Neo-Marxis juga menginginkan tidak adanya kapitalisme yang sering dilakukan
Negara Barat dalam hal ini Negara maju, karena kapitalisme hanya mementingkan
keuntungan yang sebesar-besarnya sehingga sering kali menyengsarakan rakyat
pribumi karena orang-orang pribumi sering kali hanya menjadi penonton atau pun
menjadi korban dari kapitalisme ini. Walaupun kapitalisme berhubungan dengan bidang
ekonomi tetapi kapitalisme juga berpengaruh dalam hal kebijakan politik yang dibuat
oleh Negara-negara maju terhadap Negara-negara berkembang yang sering dijadikan
sasaran kapitalisme besar-besaran seperti Indonesia.
4. Ketergantungan
Memposisikan hubungan antar negara besar dan kecil. Pendekatan ini
mengedepankan ketergantungan antara Negara besar dan Negara kecil yang saling
keterkaitan sehingga satu sama lain saling bergantung, jadi Negara besar bergantung pada
Negara kecil baik dalam hal politik, ekonomi dan dalam hubungan internasional dan
sebaliknya sehingga satu sama lain mempunyai posisi yang sama.
5. Pendekatan Pilihan Nasional
Pilihan-pilihan yang rasional dalam pembuatan keputusan politik. Pendekatan
pilihan nasional ini menekan kan bahwa pengambil kebijakan atau pembuatan keputusan
dilihat dari rasionalitas yang ada di Negara tersebut agar bisa dijalankan oleh Negara dan
tentu identitas social-politik sangat diperlukan. Terdapatnya identitas sosial-politik
disebabkan adanya prilaku politik identitas guna mengembangkan kelompok-
kelompok.Prilaku ini seiring bertumbuh-kembangnya eksplorasi kebudayaan di setiap
kelompok guna menemukan kembali dan atau melestarikan solidaritas identitas yang
dimiliki.Eksplorasi tersebut sangat bermanfaat bagi eksistensi kelompok identitas yang
memiliki jumlah besar (mayoritas).Disini, pendekatan politik terlihat dari banyaknya
dukungan para elit politik guna menggerakkan pertumbuhan budaya dan kemudian
sebagai konsekuensi logis untuk mendapatkan dukungan dari kelompok identitas
(simbiosis mutualisme).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologis politik dari bahasa Yunani Polis yang artinya sama dengan kota dari
polis timbul istilah lain polite artinya warga negara. Politik dari bahasa Belanda politiek dan
bahasa Inggris politics, yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani
(politika yang berhubungan dengan negara) dengan akar katanya (polites warga
negara) dan (polis negara kota).
Menurut Ramlan Surbakti Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat
dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan
bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Menurut F. Isjwara Politik
ialah salah satu perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atau sebagai tekhnik menjalankan
kekuasaan-kekuasaan. Banyak pendapat menurut beberapa ahli politik barat seperti Rod
Hague, Andrew Heywood, Carl Schmidt, Litre, Robert, Ibnu Aqil.
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan.Politik
adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Definisi ilmu politik menurut Prof.
Moh.Yamin. Ilmu Politik sebagai suatu ilmu pengetahuan kemasyarakatan, mempelajari
masalah kekuasaan dalam masyarakat.
Para tokoh yang mendefinisikan ilmu politik, diantaranya : Prof. Moh. Yamin, Prof. Mr.
Dr. J. Barents, H.D. Lasswell dan A.Kaplan, Seely dan Stephen Leacock, Rod Hague et al.,
M. Hutauruk SH, Drs. Sukarna, David Easton, Miriam Budiardjo dalam buku Dasar-dasar
Ilmu Politik, Goodin dalam buku A New Handbook of Political Science.
Konsep-konsep dasar yang dipelajari dalam ilmu politik antara lain
Negara,Kekuasaan,Pengambilan keputusan,Kebijakan umum dan Pembagian
Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, dilihat dari karya-karya berikut;
Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan Aristoteles.
India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra.
Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu
Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam as-Sulthaniyyah
Indonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi.
Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul pembahasan tentang politik
namun masih kental dipengaruhi hukum dan negara.
Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah
Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies
Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and Political
Science
Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik di
columbia College.
Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA)

Berbagai pendekatan dalam Ilmu politik antara lain Pendekatan


Institusional,pendekatan Perilaku, Neo-Marxis, Ketergantungan, Pendekatan Pilihan Nasional.
Beberapa Pendekatan Lain dalam kajian Ilmu Politik adalah Pendekatan Behavioral,
Pendekatan Plural, Pendekatan Struktural, Pendekatan Developmental.
Ilmu politik ditinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu sebagai pembahasan secara
rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat dikatakan
jauh lebih tua umurnya. Bahkan ia sering dinamakan ilmu sosial yang tertua di dunia. Pada
taraf perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar pada sejarah dan filsafat.
B. Saran

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya
pendidikan politik bagi kita dan bagi kehidupan kita untuk di tanamkan pada semua warga
negara Indonesia agar memiliki kesadaran politik bangsa .Perlu meningkatkan pendidikan politik
secara intensif dan konfrehensif kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang
demokratis dan mengetahui betapa pentingnya pendidikan politik untuk di tanamkan pada semua
warga negara Indonesia agar memiliki kesadaran politik bangsa.

Perlu adanya pembelajaran lebih dalam tentang materi-materi politik pada mata kuliah
kewiraan pada kampus-kampus di Indonesia untuk memberikan wawasan, pengetahuan dan
pemahaman kepada mahasiswa tentang politik baik sebagai suatu ilmu, sistem maupun proses
kegiatan, membahas tentang definisi politik. Perlu adanya penelitian atau study banding
kedepannya agar memperlengkap pengetahuan tentang politik di Indonesia.

Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena penulis masih
dalam proses pembelajaran.Dan yang kami harapkan dengan adanya makalah ini,dapat menjadi
wacana yang membuka pola pikir pembaca.Mohon memberikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk memperlengkap materi dari makalah ini. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam. 1991. Dasar Dasar Ilmu Politik ,Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
http://id.Wikipedia.org/wiki/Pengertian-Ilmu-Politik-menurut-Pakar-Politik
http://id.Wikipedia.org/wiki/dasar-dasar-ilmu-politik
http://pancasilazone.blogspot.com/2012/05/politik-dan-strategi-nasional.html
http://pikiran-rakyat/cakrawala/sekitarkita.htm

Anda mungkin juga menyukai