Oleh :
CI Lahan :
Ns. Ulia Nelma, S.Kep
CI Akademik :
Ns. Siska Mayang Sari, M.Kep
Kelompok sasaran : Klien yang berkunjung Poli RSJ. Tampan Prov. Riau
(Bahasan terlampir)
A. Latar Belakang
dalam isi pikiran yang ditandai dengan gangguan pemahaman. Ada beberapa
penyebab gangguan jiwa meningkat yaitu murni dari tekanan ekonomi, broken home,
masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang
suatu proses dimana individu berusaha untuk menangani dan menguasai situasi stres
yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan
perubahan kognitif maupun prilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya.
Sedangkan menurut Keliat (2011) mekanisme koping adalah menunjuk pada baik
Prevalensi masalah mental emosional yakni depresi dan ansietas sebanyak 11,60%
dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 24.708.000 jiwa. Kemudian prevalensi
gangguan jiwa berat yakni psikologis yaitu sekita 0,46 yaitu kurang lebih 1 juta dari
jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 1.065.000 jiwa (Depkes RI, 2010).
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) tampan merupakan Rumah Sakit Jiwa tempat rehab bagi
orang yang mengalami sakit jiwa dan otak atau gila. RSJ tampan setiap tahunnya
Januari hingga Mei 2015 ada 10.029 pasien gangguan jiwa dan otak yang ditangani di
RSJ Tampan dengan rincian pasien Rawat Inap berjumlah 656 jiwa dan pasien rawat
pendidikan kesehatan jiwa di Poli RSJ Tampan Provinsi Riau mengenai “cara
1. Tujuan umum :
yang efektif.
2. Tujuan khusus :
mampu :
Waktu Penanggung
No. Pokok Bahasan Kegiatan Peserta
(menit) Jawab
1. Pembukaan : 5 a. Menjawab salam Moderator : Nanda
a. Salam b. Mendengarkan Pratiwi, S.Kep
b. Memperkenalkan c. Memperhatikan
diri d. Menerima leaflet
c. Menjelaskan
tujuan
d. Kontrak waktu
e. Pembagian leaflet
2. Isi : 30 a. Mendengarkan Muhammad
a. Gangguan jiwa b. Memperhatikan Muzakir Fahmi
akibat mekanisme
koping inefektif
b. Pengertian
mekanisme koping
c. Penggolongan
mekanisme koping
d. Aspek-aspek
koping
e. Gaya koping postif
dan negative
f. Mengetahui cara
mengatasi koping
inefektif
3. Memberikan 10 a. Memberikan M. Amri
kesempatan untuk komentar Kurniawan,
bertanya b. Bertanya S.Kep., Salman
Akbar, S.Kep. dan
Nuraisyah Winda
Indriani, S.Kep.
4. Penutupan : 10 a. Mendengarkan Muhammad
Memberikan b. Memperhatikan Muzakir Fahmi
kesimpulan
Infokus
Moderator Penyaji
Fasilitator
Peserta Peserta Fasilitator
Fasilitator
Notulen Observer
F. Metode
G. Media
1. Strutural
2. Proses
3. Hasil
I. Sumber pustaka
https://books.google.co.id/books?id=Fxv9Bvsg5ZMC&pg=PA73&dq=keperaw
atan+jiwa+budi+anna+keliat&hl=id&sa=X&ved=0CBkQ6AEwAGoVChMIjp
HrgZ-
DyAIV0xmOCh3kBAjj#v=onepage&q=keperawatan%20jiwa%20budi%20ann
a%20keliat&f=false
http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/8/e-library%20stikes%20nani%20hasanuddin--
supinasyar-365-1-32131419-1.pdf
http://zy-ceritaku.blogspot.co.id/2013/01/mekanisme-koping.html
http://bpi-uinsuskariau3.blogspot.co.id/2011/03/mekanisme-koping.html
http://karyatulisilmiah.com/konsep-dasar-mekanisme-koping/
(Lampiran materi)
1. Prilaku kekerasan
dihadapi oleh seseorang yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik
maupun psikologis.
2. Halusinasi
3. Waham
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/
4. Isolasi sosial
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang
lain disekitarnya.
5. Harga diri rendah
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri.
Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien
Mekanisme koping menurut Stuart dan Sundeen (1995) dibagi menajadi 2 yaitu :
aktivitas konstruktif.
mengindar.
D. Aspek-aspek koping
Koping dapat dikaji melalui bebagai aspek, salah satunya adalah aspek
psikososial :
tuntutan dari situasi stress secara realistis, dapat berupa konstruktif atau
destruktif. Misalnya :
memuaskan kebutuhan.
ataupun psikologis.
berikut :
a. Kompensasi
b. Penyangkalan (denial)
c. Pemindahan (displacement)
d. Disosiasi
f. Intelektualisasi
g. Introjeksi
h. Isolasi
i. Rasionalisasi
dapat diterima.
j. Reaksi formasi
l. Represi
m. Pemisahan (splitting)
n. Sublimasi
o. Supresi
q. Fikasi
selanjutnya terhambat.
r. Simbolisasi
s. Konversi
masalah yang dihadapi, ketika masalah itu belum terselasaikan. Hal ini
sendiri.
c. Looking for silver linning : Kerumitan masalah yang dihadapi akan
yang dihadapi.
sendiri tanpa evaluasi diri yang optimal. Kegagalan orang lain dialihkan
ke diri sendiri sehingga menekan kreatifitas dan ide yang berdampak pada
penarikan diri.
mendalam. Hal ini terjadi karena dalam penentuan standar diri, riset, atau
1. Kesehatan fisik
besar.
4. Keterampilan sosial
laku dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku
dimasyarakat.
5. Dukungan sosial
diri individu yang diberikan oleh orangtua, anggota keluarga lain, saudara,
Dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang atau layanan yang
1. Strutural
2. Proses
3. Hasil
inefektif
4. Kendala
sedang berlangsung
5. Saran
tunggu RSJ Tampan Provinsi Riau karena tempatnya lebih luas dan peserta dapat