GRAVIDARUM
Pengertian
Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih
mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil
dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit
ikteris. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi
turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena
mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan
dalam kencing.
Tingkatan III.
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat;
suhu meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal terjadi
pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati
Wernickc, dengan gejala: nistagmus, diplopia dan perubahan
mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat
makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati. (Ilmu Kandungan, hal. 277)
Diagnosa
Diagnosis hiperemesis gravidarum
biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya
kehamilan muda dan muntah yang terus
menerus, sehingga mempengaruhi keadaan
umum
Pencegahan
Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa
penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa
takut oleh karena kehamilan
Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit,
karbohidrat dan protein dengan glukose 5%
dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter
sehari
Penghentian kehamilan