Anda di halaman 1dari 41

ANC (ANTENATAL CARE)

A. Pengertian
Kehamilan : pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan (Manuaba, Hal. 4)
Antenatal care : pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim. (Manuaba, Hal. 124)

B. Tujuan asuhan antenatal


- Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi.
- Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,
dan sosial ibu dan bayi.
- Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat
penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
- Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
- Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian asi eksklusif.
- Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama


kehamilan.
- Satu kali pada triwulan pertama.
- Satu kali pada triwulan kedua.
- Dua kali pada triwulan ketiga.

Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk "7T":


- (Timbang) berat badan.
- Ukur (Tekanan) darah.
- Ukur (Tinggi) fundus uteri.
- Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
- Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama
kehamilan.
- Tes terhadap Penyakit Menular Seksual.
- Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

C. Diagnosa Kehamilan
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-
kira 280 hari (40 minggu), dan tidak melebihi 300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila
kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan
antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur. Kehamilan yang
terakhir ini akan mempengaruhi vabilitas (kelangsungan hidup) bayi yang
dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda mempunyai prognosis buruk.
(Ilmu Kandungan, Hal. 125).

Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian :


- Triwulan pertama : 0 sampai 12 minggu
- Triwulan Kedua : 13 sampai 28 minggu
- Triwulan ketiga : 29 sampai 42 minggu

Tanda-tanda dugaan hamil.


1. Amenorea (terlambat datang bulan).
- Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel degraf dan ovulasi.
- Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan
rumus Naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan.

2. Mual (nausea) dan muntah (emesis).


- Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
- Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari
yang disebutkan morning sickness.
- Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
- Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.

3. Ngidam.
- Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam.

4. Sinkope atau pingsan.


- Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala
(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan sinkop atau pingsan.
- Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16
minggu.

5. Payudara tegang.
- Pengaruh estrogen-progestron dan
somatomatropin menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada
payudara.
- Payudara membesar dan tegang.
- Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama
pada hamil pertama.
6. Sering miksi.
- Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
- Pada triwulan kedua sudah menghilang.

7. Konstipasi atau obstipasi.


- Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik
usus menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

8. Pigmentasi kulit.
a. Sekitar pipi: Chloasma gravidarum.
- Keluarnya melanophore stimulating harmone
hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
b. Dinding perut.
- Striae lividae
- Striae nigra
- Linea alba makin hitam
c. Sekitar payudara.
- Hiperpigmentasi areola mamae
- Puting susu makin menonjol
- Kelenjar Montgomery menonjol
- Pembuluh darah menifes sekitar payudara.

9. Epulis.
- Hipertropi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil.

10. Varices atau penampakan pembuluh darah vena.


- Karena pengaruh dari estrogen dan progestron terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat.
- Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar
genitalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara.
-
- Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang
setelah persalinan.

Tanda tidak pasti kehamilan.


Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan:
1. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
2. Pada pemeriksaan dalam dijumpai:
- Tanda Hegar
- Tanda Chadwicks
- Tanda Piscaseck
- Kontraksi Braxton Hicks
- Teraba ballotement
3. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.
- Sebagian kemungkinan positif palsu

Tanda pasti kehamilan.


Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan
1. Gerakan janin dalam rahim.
- Terlihat/teraba gerakanjanin.
- Teraba bagian-bagian janin.

2. Denyut jantung janin.


- Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiografi,
alat Doppler.
- Dilihat dengan ultrasonografi.
- Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen
untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi. (Manuaba, hal. 126)

D.
E. Diagnosis Banding Kehamilan
1. Pseudosiesis. Terdapat amenorea, perut membesar, tetapi
tanda-tanda kehamilan la i n dan reaksi kehamilan negatif. Uterus
sebesar biasa. Wanita tersebut mengaku dirinya hamil, tetapi
sebenarnya tidak hamil. Hal ini biasanya terjadi pada wanita y ang
ingin sekali hamil.
2. Kistoma ovarii. Mungkin ada amenorea, perut penderita
makin besar, tetapi uterusnya sebesar biasa.
3. Mioma uteri. Dapat terjadi amenorea, perut penderita makin
besar, uterusnya makin besar, kadang-kadang tidak merata. Akan
tetapi tanda-tanda kehamilan seperti tanda Braxton-Hicks dan
reaksi kehamilan negatif.
4. Vesika urinaria dengan retensio urinae. Uterus sendiri biasa
besarnya, tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.

5. Monopouse terdapat amenorea. Umur wanita kira-kira di atas


43 tahun. Uterus sendiri sebesar biasa, tanda-tanda.
F. Teknik Pemeriksaan Palpasi Kehamilan
Pemeriksaan palpasi yang biasa dipergunakan untuk menetapkan
kedudukan janin dalam rahim dan tuanya kehamilan terdiri dari:
1. Pemeriksaan menurut Leopold I-IV.
2. Pemeriksaan yang sifatnya membantu pemeriksaan Leopold
adalah:
a. Membantu Leopold II.
- Pemeriksaan menurut Budine
- Pemeriksaan menurut Ahlfeld
b. Membantu pemeriksaan Leopold III.
- Pemeriksaan Kneble

Dengan memahami pemeriksaan menurut Leopold dengan baik,


sudah dapat menetapkan kedudukan janin. Tahap-tahap pemeriksaan
menurut Leopold adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan pemeriksaan Leopold.
a. Penderita tidur terlentang dengan kepala lebih tinggi.
b. Kedudukan tangan pada saat pemeriksaan dapat di atas kepala
atau membujur di samping badan.
c. Kaki ditekukkan sedikit sehingga dinding perut lemes.
d. Bagian perut penderita dibuka seperlunya.
e. Pemeriksa menghadap ke muka penderita saat melakukan
pemeriksaan Leopold I sampai III, sedangkan saat melakukan
pemeriksaan Leopold IV pemeriksa menghadap ke kaki.

2. Tahap pemeriksaan Leopold.


a. Leopold I.
- Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus uteri, sehingga perkiraan umur
kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid terakhir.
- Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak
membujur sungsang, kepala bulat keras dan melenting pada
goyangan; pada letak kepala akan teraba bokong pada fundus:
tidak keras tak melenting, dan tidak bulat; pada letak lintang,
fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagian janin.

b. Leopold II.
Kemudian kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk
menetapkan bagian apa yang terletak di bagian samping.
- Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang
teraba rata dengan tulang iga seperti papan cuci.
- Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana kepala janin.

c. Leopold III.
Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simfisis pubis.
Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak
keras dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan kosong.

d. Leopold IV.
Pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa menghadap ke arah kaki
penderita untuk menetapkan bagian terendah janin yang masuk ke
pintu atas panggul.

Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran


terbesarnya, maka tangan yang melakukan pemeriksa divergen,
sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka
tangan pemeriksa konvergen.
Pemeriksaan pembantu Leopold adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Budine.
Dipergunakan pada letak membujur, untuk lebih menetapkan
dimana punggung janin berada.
Teknik: fundus uteri didorong ke bawah, badan janin akan
melengkung sehingga punggung mudah ditetapkan.

b. Pemeriksaan menurut Ahfeld.


Janin dengan letak membujur didorong ke salah satu sisi sehingga
janin mengisi ruangan yang lebih terbatas. Dengan mendorong janin
ke satu arah, maka pemeriksaan punggung janin lebih mudah
dilakukan.

c. Pemeriksaan menurut Kneble.


Pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan menurut Leopold III.
(Manuaba, hal. 136).

Gambar Manuever palpasi menurut Leopold.

Leopold I:
- pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
- menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam
fundus
- konsistensi fundus

Variasi menurut Knebel:


- menentukan letak kepala atau bokong dengan satu
tangan di fun dus dan tangan lain di atas simfisis.
Leopold II:
- menentukan batas samping rahim kanan-kiri
- menentukan letak punggung janin
- pada letak lintang, tentukan di mana kepala janin

Variasi menurut Budin:


- menentukan letak punggung dengan satu tangan
menekan di fundus

Leopold III:
- menentukan bagian terbawah janin
- apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau
masih goyang
- Variasi menurut Ahlteld:
- menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri
diletakkan togak di tengah perut.
Leopold IV:
- pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
- bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan
berapa jauh janin sudah masuk pintu atas panggul

Pemeriksaan tuanya kehamilan dari tingginya fundus uteri.

Gambar Tinggi fundus uteri menurut tuanya kehamilan dalam minggu.


Sebelum bulan ke-III Fundus uteri belum dapat diraba dari luar,
Akhir bulan III (12 mg.) f.ut. 1— 2 j. atas symphysis.
Akhir bulan IV (16 mg.) pertengahan antara sy-pst
Akhir bulan V (20 mg.) 3 jari bawah pusat.
Akhir bulan VI (24 mg.) setinggi pusat
Akhir bulan VII (28 mg.) 3 jari atas pusat.
Akhir bulan VIII (32 mg.) pertengahan proc. Xyphoideus pusat.
Akhir bulan IX (36 mg.) sampai arcus costarum atau 3 jari
di bawah proc. xyphoideus.
Akhir bulan X mg.) pertengahan antara proc. Xyphoideus
pusat
Jadi fundus uteri paling tinggi pada akhir bulan ke-lX. Setelah bulan
ke-IX fundus uteri pada primigravida turun lagi karena kepala mulai
turun ke dalam rongga panggul.
Pada seorang multigravida yang berbaring fundus uteri tetap setinggi
arcus costarum dan malahan menonjol ke depan.

Jadi Leopold I untuk menentukan tuanya


kehamilan dan bagian apa terdapat dalam fundus.

Untuk mengikuti pertumbuhan anak dengan cara mengikuti


pertumbuhan rahim, maka sekarang sering ukuran rahim ditentukan
dalam cm. Yang diukur ialah tingginya fundus uteri dan perimeter
umbilical (lingkaran perut setinggi pusat).

Hubungan antara tinggi fundus uteri dan tuanya kehamilan kira-


kira sbb. :

= tuanya kehamilan dalam bulan


tinggi fundus uteri dalam cm
3,5 cm
Tinggi fundus uteri Umur kehamilan
Dalam Cm dalam bulan
20 5
23 6
26 7
30 8
33 9

Gambar Mengukur jarak symphysis-fundus dengan cara


Mc-DONALD.

Setelah punggung janin dapat ditetapkan, diikuti dengan pemeriksaan


denyut jantung janin sebagai berikut:
a. Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih dekat
dengan dinding perut ibu.
b. Punctum maksimum denyut jantung janin ditetapkan di sekitar
skapula.
c.
d. Denyut jantung janin dihitung dengan cara menghitung 5 detik
pertama, interval 5 detik dilanjutkan menghitung untuk 5 detik kedua,
interval 5 detik dilanjutkan menghitung untuk 5 detik ketiga. Jumlah
perhitungan selama tiga kali setiap 5 detik dikalikan empat, sehingga
denyut jantung janin selama satu menit dapat ditetapkan.

- Jumlah denyut jantung janin normal antara 120 sampai 140


denyut per menit.

Memberikan nasehat dan petunjuk tentang:


a. Pantang diet hamil.
Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna.
Karena kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi,
dianjurkan tambahan sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat ditentukan
dengan bertambahnya berat badan sekitar 6,5 sampai 15 kilogram
selama hamil. Berat badan yang ber-tambah terlalu besar atau kurang
perlu mendapat perhatian khusus karena ke-mungkinan terjadi penyulit
kehamilan. Kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari ½ kg/minggu
b. Pekerjaan rumah tangga.
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan
kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan.
c. Wanita pekerja di luar rumah.
Partisipasi wanita dalam pembangunan makin besar, sehingga banyak
wanita karier. Kehamilan bukanlah merupakan halangan untuk
berkarya asalkan dikerjakan dengan pengertian sedang hamil. Wanita
karier yang hamil mendapat hak cuti hamil selama tiga bulan, yang
dapat diambil sebulan menjelang kelahiran dan dua bulan setelah
persalinan. Selama hamil perhatikan hal-hal yang dapat membahayakan
kelangsungan hamil, dan segera memeriksakan diri.
d. Hubungan seksual.
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual.
Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila:
- Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa
nyeri atau panas
- Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
- Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
- Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering
mengalami gugur kandung, persalinan sebelum waktunya,
mengalami kematian dalam kandungan, sekitar dua minggu
menjelang persalinan.

e. Olah raga saat hamil.


Pelaksanaan olah raga saat hamil, merupakan masalah kontroversi
dengan pengertian perlu pertimbangan. Olah raga mutlak dikurangi
bila dijumpai:
- Sering mengalami keguguran
- Persalinan belum cukup bulan
- Pada mereka yang mempunyai sejarah persalinan sulit
- Pada kasus infertilitas
- Umur saat hamil relatif tua (primi tua)
- Hamil dengan perdarahan dan mengeluarkan cairan.

Yang banyak dianjurkan adalah jalan-jalan waktu pagi hari untuk


ketenangan dan mendapatkan udara segar.

f. Pakaian hamil.
Pakaian hamil yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan
terbuat dari katun sehingga mempunyai kemampuan menyerap,
terutama pakaian dalam. Pakaian dalam atas (BH) dianjurkan yang
longgar dan mempunyai kemampuan untuk menyangga payudara
yang makin berkembang. Pakaian dalam sering diganti untuk menjaga
kebersihan dan menghalangi suasana Iembab di sekitar pelipatan.

g. Pemeliharaan payudara.
Payudara yang dipersiapkan untuk dapat memberikan Iaktasi, perlu
perhatian yang seksama. Dengan pakaian dalam (BH) yang longgar,
maka perkembangan payudara tidak terhalang. Puting susu penting
diperhatikan agar tetap bersih. Puting susu perlu ditarik-tank sehingga
menonjol dan memudahkan untuk memberikan ASI. Puting susu yang
terlalu masuk dikeluarkan dengan jalan operasi atau dengan pompa
susu.

h. Pengawasan gigi,
Saat hamil sering terjadi karies yang berkaitan dengan emesis-
hiperemisis gravidarum, hipersalivasi dapat menimbulkan timbunan
kalsium di sekitar gigi. Memeriksakan gigi saat hamil diperlukan untuk
mencari kerusakan gigi yang dapat menjadi sumber infeksi.

i. Jadwal istirahat dan tidur.


Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena
istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan
jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan
pertumbuhan janin.

j. Pemberian obat-obatan.
Pengobatan penyakit saat hamil harus selalu memperhatikan apakah
obat tersebut tidak berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin.
Pengaruh obat terhadap janin dapat digolongkan sebagai berikut:
- Obat yang tergolong tidak boleh diberikan saat hamil.
- Obat yang dapat diberikan saat hamil dengan keamanan
terbatas umpamanya aman bila diberikan setelah hamil trimester
kedua.
- Obat yang aman diberikan, tetapi tidak ada keterangan tertulis
yang lengkap pada perpustakaan.
- Obat atau bahan kimia yang pemberiannya saat hamil
memerlukan pertimbangan yang seksama.
- Obat atau bahan kimia yang aman bila diberikan pada kehamilan,
yaitu vitamin khusus untuk ibu hamil.

k. Merokok, minum alkohol dan kecanduan narkotik.


Ketiga kebiasaan ini secara langsung dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin dan menimbulkan kelahiran
dengan berat badan rendah bahkan dapat menimbulkan cacat bawaan
atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental.

l. Keadaan darurat pada kehamilan.


Keadaan darurat saat hamil yang mengharuskan ibu hamil untuk
memeriksakan diri adalah:
1. Berkaitan dengan janin.
- Badan panas disertai tanda infeksi lainnya.
- Gerak janin terasa berkurang atau menghilang.
- Perut terasa semakin kecil.

2. Berkaitan dengan keadaan ibu.


- Mual muntah berlebihan.
- Terjadi pengeluaran abnormal: cairan mendadak, lendir
apalagi bercampur darah, perdarahan.
- Tanda subjektif gestosis: sakit kepala; pemandangan
kabur; nyeri pada epigastrium/ulu hati; pembengkakan tangan,
muka, kelopak mata dan kaki; air seni berkurang.
- Sakit perut mendadak.
- Terjadi tanda-tanda inpartu: perut sakit disertai
pengeluaran.

m. Imunisasi.
Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat rnenurunkan
angka kematian bayi karena infeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus
dilakukan dua kali selama hamil.

Persiapan persalinan dan laktasi.


Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan
kesehatan optima] menjelang persalinan dan segera dapat memberikan
laktasi. Untuk dapat mencapai keadaan optimal menjelang persalinan perlu
dilakukan dua langkah penting yaitu melakukan senam hamil dan
mempersiapkan keadaan payudara untuk laktasi.

Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot
sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam
persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan
atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit
jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan,
hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan
disertai anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24
sampai 28 minggu.
Langkah-langkah senam hamil dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Jalan-jalan saat hamil.
Jalan-jalan saat hamil terutama pagi hari mempunyai arti penting untuk
dapat menghirup udara pagi yang bersih dan segar, menguatkan otot
dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala bayi ke dalam
posisi optimal atau normal, dan mempersiapkan mental menghadapi
persalinan.

2. Senam pernapasan.
Senam pernapasan bertujuan untuk meningkatkan pertukaran CO2 dan
melatih otot dinding perut dan diafragma sehingga lebih berfungsi saat
persalinan.

Teknik dan posisi senam pernapasan


Senam pernapasan dapat dilakukan dengan cara seperti di bawah ini.
1. Berdiri atau sambil berjalan-jalan.
- Mulut tertutup.
- Tarikan napas sedalam mungkin dan mengeluarkannya secara
perlahan.
- Otot pernapasan yang dilatih adalah otot diafragma dengan
mengendorkan dan mengencangkan dinding abdomen dan
melakukan kontraksi dan relaksasi otot tulang iga.
- Lakukan senam pernapasan ini beberapa kali, sehingga dapat
tercapai kesegaran jasmani yang optimal.

2. Senam Kaki
Wanita hamil sering mengalami kramp kaki karena terdapat
kekurangan beberapa vitamin dan kurang lancar. Yaitu kekurangan
vitamin E dan B kompleks, dan kekurangan kalsium. Di samping
dapat diberikan vitamin dan elektrolit, senam kaki dapat melancarkan
darah dengan teknik sebagai berikut:
- Duduklah di kursi dengan kaki bebas bergantung atau berbaring
dengan kaki ditekukkan pada lutut. Regangkan dan kendorkan
pergelangan kaki. Bengkokkan dan regangkan jari kaki.
- Putarlah pergelangan kaki ke luar dan ke dalam. Tegangkan
dan ken dorkan ke depan, ke belakang, dan ke samping, sehingga
otot betis dapat berkontraksi dan relaksasi. Lakukan pergerakan
beberapa kali, sehingga peredaran darah kaki berjalan lancar
dengan tujuan agar sisa metabolisme
dapat dialirkan menuju tempat pembuangan.

3. Bentuk senam relaksasi yang lainnya adalah :


a. Tidur terlentang dengan
- Satu bantal di kepala
- Satu bantal di bokong
- Dua bantal di lutut
- Lengan dan tangan di samping badan
- Lakukan gerakan silih berganti ekstrimitas kiri dan kanan,
relaksasi dan ditegangkan, sehingga peredaran darah
berlangsung dengan lancar
b. Duduk di kursi dengan bantal di kepala. Kedua lengan dan
tangan di sandaran kursi, posisi badan tegak dan kaki lergantune.
c. Lakukan kombinasi relaksasi dan kontraksi otot silih berganti.
Jongkok dan bangun

4. Jongkok dan bangun di tepi tempat tidur


Jongkok adalah posisi bersalin yang dilakukan secara tradisional.
Situasi jongkok menyebabkan pelebaran jalan lahir tulang maupun
lunak. Posisi jongkok tetap dilakukan hanya saja di tidur dengan jalan
merangkul kedua kaki, dengan tangan ke arah badan, melengkungkan
badan sehingga resultasi semua kekuatan menuju jalan lahir, sambil
memanfaatkan semaksimal mungkin otot dinding perut dan diafragma.

Jongkok dan bangun di tepi tempat tidur yang dilakukan beberapa


kali ber-tujuan untuk melatih otot dinding perut dan diafragma agar
berfungsi optimal saat persalinan dan mempercepat proses penurunan
kepala-janin masuk pintu atas panggul.

5. Ngepel lantai.
Ngepel lantai dengan tangan tujuannya, bukanlah hasilnya tetapi
langkah ini penting artinya untuk melatih otot dasar panggul dan
diafragma. Di samping itu mengepel dengan tangan menyebabkan
dinding perut dan diafragma menekan fundus uteri sehingga bagian
terendah ke pintu atas panggul berarti menghilangkan perkiraan
kesempitan panggul.

6. Merangkak di lantai.
Merangkak di lantai dengan posisi tulang belakang yang lurus
dimaksudkan untuk membebaskan tekanan yang terjadi pada
pembuluh darah oleh rahim sehingga peredaran darah menuju rahim
berjalan lancar

Pemberian vitamin Zat Besi


Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin
setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeS04 320 mg (zat
besi 60 mg) dan Asam Folat 500 jig, minimal masing-masing 90 tablet.
Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karena
akan mengganggu penyerapan.
Immunisasi TT
Interval (selang waktu % per-
Antigen Lama perlindungan
minimal) lindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal - -
pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur 99
hidup
Keterangan: * artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka
bayi yang di lahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum).

Umur kehamilan
Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan
persalinan. Umur hamil dapat ditemukan dengan
1. Mempergunakan rumus Naegle.
Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung
selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan
menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga
perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus Naegle dapat
dihitung hari haid pertama ditambah tujuh dan bulannya
ditambah sembilan.
Contohnya, haid hari pertama tanggal 15 Januari 1993, maka
penghitungan perkiraan kelahiran adalah 15 + 7 = 22; 1 + 9 = 10
sehingga dugaan persalinan adalah 22 Oktober 1993.

2. Gerakan pertama fetus.


Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada
umur hamil 16 minggu. maka perkiraan umur hamil dapat
ditetapkan. Perkiraan ini tidak tepat.
3.
4. Perkiraan tingginya fundus uteri.
Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur
hamil terutama tepat pada hamil pertama. Pada kehamilan kedua
dan seterusnya perkiraan ini ku-rang tepat.

5. Penentuan umur hamil dengan ultrasonografi,


Tinggi fundus uteri Umur kehamilan
1/3 di atas simfisis 12 minggu
½ simfisis-pusat 16 minggu
2/3 di atas simfisis 20 minggu
Setinggi pusat 22 minggu
1/3 di atas pusat 28 minggu
½ pusat-prosesus xifoideus 34 minggu
Setinggi prosesus xifoideus 36 minggu
Dua jan (4cm) di bawah prosesus 40 minggu
xifoideus

Tabel Perbedaan Primigravida dan Multigravida


Primigravida Multigracida
Payudara tegang Payudara lembek dan menggantung
Puting susu runcing Puting susu tumpul
Perut tegang, menonjol Perut lembek dan bergantung
Striae livide Setrae livide dan albikan
Perineum utuh Perineum terdapat bekas robekan
Vulva tertutup Vulva terbuka
Himen pertoratus Karunkule mirtiformis
Vagina sempit dengan rugae Vagina longgar, tanpa rugae
Portio runcing tertutup Portio tumpul dan terbagi dalam bibir
depan-belakang
Hamil pertama kali Pernah hamil dan melahirkan bayi
genap bulan

Tabel Perbedaan Usia Kehamilan 8 bulan dengan 10 bulan


8 Bulan hamil 10 bulan hamil
Perut lebih kecil Perut besar
Epigastrium tegang Epigastrium lembek, karena kepala
janin masuk PAP
Pusat datar Pusat menonjol
Kepala teraba kecil Kepala besar.
Kepala belum masuk PAP Kepala telah masuk PAP

Sebagian besar janin dalam rahim akan menuju pada letak kepala karena:
- Berat kepala lebih besar dari bokong
- Kepala yang bulat lebih sesuai dengan pintu atas panggul
- Kepala menyesuaikan diri, dengan ruangan yang lebih kecil pada
pintu atas panggul
- Bokong menyesuaikan diri dengan ruangan yang luas pada
fundus uteri
- Kontraksi rahim dan ketegangan ligamentum mendorong kepala
masuk pintu alas panggul.

Dengan demikian sebagian besar kehamilan mencapai kedudukan/letak


kepala pada akhir kehamilan.

Beberapa istilah yang perlu diketahui:


Situs (letak)
Hubungan sumbu panjang ibu dengan sumbu panjang janin
sehingga dijumpai kedudukan membujur atau lintang.
Habitus (sikap)
Letak bagian janin satu terhadap lainnya.
Posisi
Letak salah saiu bagian janin terhadap jalan lahir.
Presentasi
Apa yang menjadi bagian terendah janin dalam rahim.
Situs
Hubungan sumbu panjang janin dan sumbu panjang rahim dikenal
dua bentuk:
a. Membujur.
- Letak kepala
- Letak sungsang

b. Letak lintang

Hibitus (sikap)
Hubungan antara kepala, bokong, tangan, dan kaki satu dengan
lainnya. Letak janin fisiologis adalah:
- Badan melengkung, menyesuaikan dengan rahim
- Kepala fleksi, di mana dagu menempel pada dada
- Lengan bersilang di depan dada
- Kaki melipat pada paha, dan lutut rapat pada badan
- Kepala janin berada di atas panggul.

Kelainan dalam sikap dijumpai bentuk diantaranya:


1. Letak defleksi kepala.
- Letak puncak kepala
- Letak dahi
- Letak muka
2. Kedudukan kombinasi.
- Kepala tangan, atau lengan
- Kepala dan kaki
- Kepala dan tali pusat

Pada letak bokong (sungsang) dijumpai habitus:


- Presentasi bokong mumi (frank breech), bila kedua kaki lurus ke
atas di badan janin.
- Presentasi bokong kaki (complete breech), bila kedua kaki dan
lutut melipat pada badan janin.
- Presentasi lutut atau kaki (incomplete breech), bila lutut atau
kaki kedudukannya lebih rendah dari bokong.

Posisi (kedudukan)
Yang dimaksud dengan kedudukan bagian janin adalah kedudukan
terhadap jalan lahir, dimana bagian tersebut akan menentukan posisi
bagian terendah janin.

PENILAIAN KLINIK
Penilaian klinik merupakan proses berkelanjutan yang dimulai pada
kontak pertama antara petugas kesehatan dengan ibu hamil dan secara
optimal berakhir pada pemeri saat 6 minggu setelah persalinan. Pada
setiap kunjungan antenatal, petugas mengumpulkan dan menganalisis
data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeri saat fisik,
untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterin, serta ada tindakan
masalah atau komplikasi.
Anamnesis
Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat"
kehamilan ini obstetri lalu Penyakit sosial ekonomi
- Usia ibu hamil - Jumlah - Jantung - Status
- Hari pertama haid terakhir, kehamilan - Tekanan darah perkawina
siklus haid - Jumlah tinggi - Respon ibu
- Perdarahan per vaginam persalinan - Diabetes dan keluarga
- Keputihan - Jumlah Mellitus terhadap
- Mual dan muntah persalinan - TBC kehamilan
- Masalah/kelainan pada cukup bulan - Pernah - Jumlah
kehamilan sekarang - Jumlah operasi keluarga di
persalinan - Alergi obat/ rumah yang
prematur makanan membantu
- Jumlah anak - Ginjal
hidup - Asma
- Jumlah
keguguran

Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat


kehamilan ini obstetri lain Penyakit sosial ekonomi
- Pemakaian obat- - Jumlah aborsi - Epilepsi - Siapa pembuat
obat (termasuk - Perdarahan pada - Penyakit hati keputusan dalam
jamu-jamuan) kehamilan, persalinan, - Pernah keluarga
nifas terdahulu kecelakaan - Kebiasaan makan
- Adanya hipertensi dan minum
dalam kehamilan pada - Kebiasaan merokok,
kehamilan terdahulu menggunakan obat-
- Berat bayi < 2,5 kg obat dan alkohol
atau berat bayi > 4 kg - Kehidupan seksual
- Adanya masalah- - Pekerjaan dan
masalah selama aktivitas sehari-hari
kehamilan, persalinan, - Pilihan tempat untuk
nifas terdahulu melahirkan
- Pendidikan
- Penghasilan
Pemeriksaan
Fisik umum Pemeriksaan Pemeriksaan Laboratorium
Luar dalam
Kunjungan Pada setiap Pada kunjungan Kunjungan
pertama: kunjungan: pertama: pertama:
- Tekanan darah - Mengukur - Pemeriksdan - Darah:
- Suhu badan tinggi fundus Vulva/Perineum - Hemoglobin
- Nadi uteri untuk: - Glukosa
- Pernafasan - Palpasi untuk - Varises - VDRL
- Berat badan menentukan - Kondiloma - Urin:
- Tinggi badan letak janin - Edema - Warna, bau,
- Muka: Edema. pucat (atau iebih 28 - Hemoroid kejernihan
- Mulut & Gigi: minggu) - Kelainan lain - Protein
kebersihan, karies, - Auskultasi - Pemeriksaan - Glukosa
tonsil, paru detak jantung dengan Spekulum - Nitrit/LEA
- Tiroid/gondok janin untuk menilai:
- Tulang belakang/ - Serviks
punggung skoliosis - Tanda-tanda
- Payudara: putting infeksi
susu, tumor - Cairan dari ostium
- Abdomen: bekas uteri
- operasi .

KEHAMILAN NORMAL
Pemeriksaan Pemeriksaan
Fisikumum Laboratorium
luar dalam
- Ekstremitas: edema, vanses, - Pemeriksaan untuk
refleks patella menilai:
- Costovertebral Angle - Serviks*
Tenderness (CVAT) - Uterus*
- Kulit: kebersihan/ penyakit - Adneksa*
kulit - Bartholin
- Skene
Kunjungan berikut: - Uretra
- Tekanan darah - bila usia kehamilan
- Berat badan < 12 minggu
- Edema
- Masalah dari kunjungan
pertama
Memantau tumbuh kembang janin (nilai normal)
Tinggi Fundus
Usia
Menggunakan penunjuk-penunjuk
kehamilan Dalam CM
badan
12 minggu — Teraba di atas simfisis pubis
16 minggu — Di tengah, antara simfisis pubis di umbilikus
20 minggu 20 cm (± 2 cm) Pada umbilikus
22-27 minggu Usia kehamilan dalam —
minggu = cm (± 2 cm) Di tengah, antara umbilikus dan pi sesus
28 minggu 28 cm (± 2 cm) sifoideus
29-35 minggu Usia kehamilan dalam —
minggu = cm (± 2 cm)
36 minggu 36 cm (± 2 cm) Pada prosesus sifoideus

Diagnosis
Diagnosis dibuat untuk menentukan hal-hal sebagai berikut:

Kategori Gambaran
Kehamilan normal Ibu sehat
Tidak ada riwayat obstetri buruk
Ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan
Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal

Kehamilan dengan masalah khusus Seperti masalah keluarga atau psiko-sosial,


kekerasan dalam rumah tangga, kebutuhan finansial,
dll.

Kehamilan dengan masalah kesehatan yang Seperti hipertensi, anemia berat, preklampsia,
membutuhkan rujukan untuk konsultasi dan pertumbuhan janin terhambat, infeksi saluran kemih,
atau kerjasama penanganannya penyakit kelamin dan kondisi lain-lain yang dapat
memburuk selama kehamilan.
Kehamilan dengan kondisi kegawat daruratan
yang membutuhkan rujukan segera Seperti perdarahan, eklampsia, ketuban pecan dini,
atau kondisi-kondisi kegawatdaruratan lain pada ibu
dan bayi.
Rekam medik
Seluruh hasil anamnesis dan pemeriksaan dicatat dalam Kartu Bumil
(Kartu Ibu Hamil).

PENANGANAN

Kategori Gambaran
Kehamilan Normal 1. Anamnesis dan pemeriksaan lengkap pada
kunjungan antenatal awal.
- Lihat bagian penilaian
2. Memantau kemajuan kehamilan pada kunjungan
berikutnya
- Tekanan darah - di bawah 140/90
- Bertambahnya berat badan minimal 8 kg
selama kehamilan.
- Tinggi fundus - cm atau menggunakan jari-jari
tangan dapat disamakan dengan usia
kehamilan
- Detak jantung janin 120 sampai 160 detak per
menit
- Gerakan janin + setelah 18-20 minggu hingga
melahirkan
3. Memberikan zat besi (lihat jadual)
4. Memberikan imunisasi TT (lihat jadual)
5. Memberikan konseling
- Gizi: peningkatan konsumsi makanan hingga
300 kalori per hari, mengkonsumsi makanan
yang mengandung protein, zat besi, minum
cukup cairan (menu seimbang).
- Latihan: normal tidak berlebihan, istirahat jika
lelah

Kategori Gambaran
- Perubahan fisiologi: tambah berat badan,
perubahan pada payudara, tingkat tenaga yang
bisa menurun, mual selama triwulan pertama,
rasa panas, dan/atau varises, hubungan
suami-isteri boleh dilanjutkan selama
kehamilan (dianjurkan memakai kondom).
- Memberitahukan kepada ibu kapan kembali
untuk pemantauan lanjutan kehamilan.
- Menasehati ibu untuk mencari pertolongan
segera jika ia mendapati tanda-tanda bahaya
berikut:
• perdarahan per vaginam,
• sakit kepala lebih dari biasa,
• gangguan penglihatan,
• pembengkakan pada wajahAangan,
• nyeri abdomen (epigastrik),
• janin tidak bergerak sebanyak biasanya.
- Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran
yang bersih dan aman di rumah (untuk tingkat
desa):
• Sabun dan air
• Handuk dan selimut bersih untuk bayi
• Makanan dan minuman untuk ibu selama
persalinan
• Mendiskusikan praktek-praktek tradisional,
posisi melahirkan, dan harapan-harapan
• Mengidentifikasi siapa yang dapat membantu
bidan selama per salinan di rumah
Kategori Gambaran
- Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit
(ketiak, bawah buah dada, daerah genitalia)
dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan.
- Petunjuk dini: untuk mencegah keterlambatan
dalam pengambilan keputusan dan upaya
rujukan saat terjadinya komplikasi, nasehat ibu
hamil, suaminya, ibunya atau anggota keluarga
yang lain untuk:
• Mengidentifikasi sumber transportasi dan
menyisihkan cukup dana untuk menutup
biaya-biaya perawatan kegawatdaruratan.
• Menjelaskan cara merawat payudara
terutama pada ibu yang mempunyai puting
susu rata atau masuk ke dalam. Ibu
diajarkan cara mengeluarkan puting susu
yaitu: tekan puting susu dengan
menggunakan kedua ibu jari, dilakukan 2
kali sehari selama 5 menit

Kategori Gambaran
Kehamilan normal 1. Memberikan seluruh layanan/asuhan antenatal
dengan kebutuhan seperti di atas.
khusus 2. Memberikan konseling khusus untuk kebutuhan
ibu dan masalah-masalahnya.
Ibu hamil dengan 1. Merujuk ke dokter untuk konsultasi,
masalah - Menolong ibu menentukan pilihan yang tepat
kesehatan/ untuk konsultasi (dokter puskesmas, dokter
komplikasi yang obgin dsb.)
membutuhkan 2. Melampirkan kartu kesehatan ibu hamil berikut
rujukan untuk surat rujukan.
konsultasi atau 3. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi
kerja-sama dan membawa surat dengan hasil dari rujukan.
penanganan 4. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi
selama kehamilan.
5. Memberikan layanan/asuhan antenatal
6. Perencanaan dini jika tidak aman bagi ibu
melahirkan di rumah:
- Menyepakati di antara pengambil keputusan
dalam keluarga tentang rencana kelahiran
(terutama suami dan ibu atau ibu mertua).
- Persiapan/pengaturan transportasi untuk ke
tempat persalinan dengan aman, terutama pada
malam hari atau selama musim hujan.

Kategori Gambaran
- Rencana pendanaan untuk transpor dan
perawatan di tempat persalinan yang aman.
Apakah ibu hamil dapat menabung cukup uang,
atau dapatkah ia meminta dana masyarakat?
- Persiapan asuhan anak jika dibutuhkan selama
persalinan.
Kegawat-daruratan 1. Rujuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat di
mana tersedia pelayanan kegawatdaruratan
obstetrik yang sesuai.
2. Sambil menunggu transportasi,
- Berikan pertolongan awal kegawatdaruratan,
jika perlu berikan pengobatan
- Mulai memberikan cairan infus (IV)
3. Menemani ibu hamil dan anggota keluarganya
4. Membawa obat dan kebutuhan-kebutuhan lain
5. Membawa catatan medik atau kartu kesehatan
ibu hamil dan surat rujukan.
Ringkasan penilaian klinik dan penanganan kehamilan

Kunjungan Kunjungan Kunjungan Kunjungan


Penilaian antenatal
1 II III IV
Riwayat kehamilan
Riwayat kebidanan
Riwayat kesehatan
Riwayat sosial
Pemeriksaan keseluruhan (umum) Jika ada Jika ada Jika ada indikasi
indikasi indikasi
Pemeriksaan kebidanan (luar)
Pemeriksaan kebidanan (dalam) Jika ada Jika ada Jika ada indikasi
indikasi indikasi

Pemeriksaan laboratorium Jika ada Jika ada Cek kembali Hb; dan
indikasi indikasi pemeriksaan
laboratorium lain jika
ada indikasi
Penanganan

Pemberian Tetanus Toksoid Pemberian TT1 (0,5 cc) TT2(0,5cc)


tablet tambah darah Konseling umum 90 hari memperkua memperkuat memperkuat
Konseling khusus t
Jika ada Jika ada Jika ada indikasi
Perencanaan persalinan Perencanaan indikasi Jika ada indikasi
penanganan komplikasi indikasi

Jadual kunjungan ulang:


- Kunjungan I 16 minggu dilakukan untuk:
• Penapisan dan pengobatan anemia,
• Perencanaan persalinan,
• Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.

- Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu),


dilakukan untuk:
• Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
• Penapisan preeklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan.
• Mengulang perencanaan persalinan.

- Kunjungan IV 36 minggu sampai lahir


• Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III,
• Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi,
• Memantapkan rencana persalinan,
• Mengenali tanda-tanda persalinan.

Kebiasaan yang lazim dilakukan namun tidak menguntungkan


Kebiasaan Kelerangan
Mengurangi garam untuk Hipertensi bukan karena retensi
mencegah preeklampsia garam.

Membatasi hubungan seksual


untuk mencegah abortus dan Dianjurkan untuk memakai kondom
kelahiran prematur agar semen (mengandung
prostaglandin) tidak merangsang
Pemberian kalsium untuk kontraksi uterus.
mencegah kram pada kaki Kram pada kaki bukan semata-mata
disebabkan karena kekurangan
Membatasi makan dan minum kalsium.
untuk mencegah bayi besar
Bayi besar disebabkan karena
gangguan metabolisme pada ibu
seperti diabetes mellitus.

Anda mungkin juga menyukai