ABSTRAK : Pemerintah Yang besar dari kawasan tangerang yang terdiri dari kabupaten tangerang , kota
tangerang , dan kota tangerang selatan . Pertumbuhan gedung dan industri konstruksi bangunan yang sangat
tinggi dan meningkat dari waktu ke waktu .Ada beberapa kendala juga ditemukan di sepanjang bangunan
proces yang dihasilkan akibat keterlambatan penyelesaian proyek pembangunan yang sesuai dengan jadwal
dalam dokumen kontrak. Beberapa masalah telah diidentifikasi sebagai penyebab itu yakni masalah
keuangan, tenaga kerja keterampilan, bahan bangunan perangkat pasir lingkungan, dan manajemen
isu.Penelitian ini bertujuan menelaah beberapa faktor yang menunda incompletion causethe dari proyek
tersebut, mencari peringkat urutan setiap faktor dan mencari faktor utama mempengaruhi penundaan
selesainya pengerjaan di wilayah studi. Studi ini menggunakan metode anon-probability purposive sampling ,
dan satu set pertanyaan nairedistributed kepada 10 perusahaan kontraktor .Analisis deskriptif yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel. Sebagai temuan utama, ada faktor terbesar berdasarkan
nilai dari data berarti.Fisrtly, pengiriman penundaan dari bahan bangunan, 2 terbatas ketersediaan bahan
bangunan di pasar, 3 isthe kekurangan pasokan oflabor, 4 adalah tingginya intensityof hujan, 6 adalah
kurangnya tenaga kerja kehadiran, 6 dan faktor ke-7 adalah kurangnya buruh membunuh dan disiplin, 8
adalah faktor komunikasi antara perusahaan kontraktor dan pemilik 9 adalah miss komunikasi antara
pekerja badan penasihat, andit dan las faktor adalah uncomplet desain dengan arsitek atau penata. Asosiasi
antara kisaran penundaan 10 dan faktor yang menunjukkan keterampilan tenaga kerja dan tingginya
intensitas curah hujan sebagai faktor penting yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek .
Kata Kunci : delayfactors of completion the project, building cosntion industry, the association between
variables,
ABSTRACT : The Great of Tangerang area consist of Tangerang County, City of Tangerang, and City of South
Tangerang. The gowth of building and construction industries was very high and increase from time to time.
There are some constrains also found along building proces which are resulting the delays in the completion of
the building project based on schedule in contract document. Some of the problems were identified as a cause
of it such as financial problems, labor skills, building material sand equipment, environment, and management
issues. This study aims to analyze some factors that causethe delay incompletion of the project, looking for a
rank order of each factor and look for the main factors affecting the delay completion of the project in the
study areas. This study used anon-probability purposive sampling method, and a set of question
nairedistributed to10 contractors compnanies. The descriptive analysis used to explain the association of
variables. As the main findings, there are greatest factors based on the value of the data mean. Fisrtly, the
delivery delay of building materials, 2nd is limited availability of building materials in the market, 3rd isthe
lack oflabor supply, 4th is the high intensityof rain, 6th is lack of labor attendance, 6th and 7th factor are the lack
15 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 6 Nomer 1 | Desember 2014
of labors kills and discipline, 8th factor is communication between contractor company and the owner, 9th is the
poor communication between workers agency andit counselors, and the las factor is uncomplet design by the
architect or planners. The association between the levels of delay and the 10 factors show that the labor skills
and the high intensity of rain as significant factors caused the delay of the completion of the project.
Keywords: delayfactors of completion the project, building cosntion industry, the association between
variables,
16 | K o n s t r u k s i a
STUDY FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI (Matri – Rahman - Andi)
17 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 6 Nomer 1 | Desember 2014
g. Lokasi proyek yang jauh dari pusat b. Nilai tukar mata uang
kota/pusat distribusi peralatan dan
material MetodePenelitian
4. Manajerial
a. Pengawasan proyek Studi keterlambatan proyek konstruksi
b. Kualitas pengontrolan pekerjaan inidilakukan metode penelitian untuk
c. Pengalaman manajer lapangan mengarahkan pembahasan studi secara
d. Perhitungan kebutuhan terstruktur mulai dari penelitian
e. Komunikasi antara konsultan dan pendahuluan, penemuan masalah,
kontraktor pengamatan, pengumpulan data baik dari
f. Komunikasi antara kontraktor dan referensi tertulis maupun observasi
pemilik langsung dilapangan, melakukan pengolahan
g. Kesalahan manejemen material dan dan interpretasi data sampai penarikan
peralatan kesimpulan atas permasalahan yang diteliti.
5. Peralatan
a. Ketersediaan peralatan 1. Metode Pengumpulan Data
b. Kerusakanperalatan Pengumpulan Data Primer
c. Kualitas peralatan yang buruk Pengumpulan data primer merupakan data
d. Produktifitas peralatan yang diperoleh langsung berhubungan
6. Keuangan dengan responden. Kuesioner digunakan
a. Pembayaran dari sebagai alat pengumpulan data.
b. Harga bahan/material yang mahal Pengumpulan Data Sekunder
c. Alokasi dana yang tidak cukup Pengumpulan data sekunder berupa data
d. Telatnya pembayaran kepada pekerja yang diperoleh dari referensi tertentu atau
7. Fisik Bangunan literature – literature yang berkaitan dengan
a. Luas wilayah keterlambatan. Pengumpulan data sekunder
b. Jumlah unit bertujuan.
c. Jumlah lantai
8. Design 2. Teknik Pengumpulan Data
a. Perubahan design oleh pemilik Populasi dalam penelitian ini adalah proyek
b. Kesalahan design oleh perencana bangunan gedung yang terdaftar oleh Badan
c. Ketidak lengkapan gambar design Pelayanan Perizinan Terpadu di daerah
d. Keterlambatan pemberian detail tangerang, meliputi Kota Tangerang,
gambar KabupatenTangerang, dan Tangerang
e. Kerumitan design Selatan pada tahun 2012.
9. cuaca penelitian ini pengambilan sampel
a. Intensitas (curah) hujan) menggunakan sistem non probability
b. Cuaca panas purposive sampling, pemilihan metode ini
c. Cuaca yang berubah-ubah dikarenakan data jumlah populasi yang
10. Kejadian yang tidak terduga diperoleh dari BPPT tidak sesuai dengan
a. Kerusuhan jumlah populasi yang ada dilapangan, biaya
b. Bencana alam sedikit, dan populasi menempati daerah
c. Pemogokan buruh yang sangat luas.
d. Kecelakaan Sampel dalam penelitian ini adalah proyek
11. Kebijakan pemerintah pembangunan gedung swasta maupun
a. Kenaikan BBM pemerintah, meliputi bangunan gedung
rendah, bangunan gedung sedang, dan
18 | K o n s t r u k s i a
STUDY FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI (Matri – Rahman - Andi)
bangunan gedung tinggi yang selesai atau berdasarkan urutan rangking dalam setiap
pernah dibangun pada tahun 2012 yang penilaian dari masing-masing responden.
memiliki manajemen yang jelas di lokasi
proyek. 1. Analisis Rangking
responden dalam penelitian ini adalah Metode analisis ini berguna untuk
kontraktor swasta maupun pemerintah yang menentukan rangking para responden dan
terkait dengan proyek yang sedang memberikan prioritas terhadap variabel
berlangsung, dan dalam satu proyek studi. Maka data yang diperoleh dianalisis
bangunan gedung yang kontraktornya dengan mean rank atau nilai rata-rata yang
menjadi responden akan diberikan satu akan digunakan untuk menentukan faktor-
kuesioner yang diisi oleh project manager, faktor yang berpengaruh dalam
site manager, engineer, atau pihak yang keterlambatan proyek konstruksi bangunan
mengetahui seluk beluk proyek dan gedung.
dipercaya untuk mengisi kuesioner. Mean rank atau nilai rata-rata didapat
Daftar pertanyaan atau kuesioner dibagikan dengan menjumlahkan data seluruh individu
kepada responden untuk diisi dengan dalam kelompok, kemudian dibagi jumlah
mendatangi langsung responden serta individu yang ada pada kelompok tersebut.
memberikan penjelasan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan penelitian, dan pengisian ……………………….(1)
kuesioner didampingi langsung oleh peneliti. Dimana:
Me = nilai rata-rata (mean)
3. Pengolahan Data Penelitian
N = jumlah responden
Setelah seluruh data yang diperoleh melalui
Xi = frekuensi (i) yang diberikan
kuesioner terkumpul, data yang terkumpul
responden
masih bersifat kualitatif maka perlu
i = kategori index responden (i=1,2,3,…)
dikuantitatifkan dengan memberikan nilai /
X1 = frekuensi jawaban “tidak
skor pada masing-masing variabel, adapun
berpengaruh”
nilai / skor sebagai berikut:
X2 = freuensi jawaban “agak berpengaruh”
1. Untuk jawaban tidak berpengaruh diberi X3 = frekuensi jawaban “berpengaruh”
skore 1 X4 = frekuensi jawaban “sangat
2. Untuk jawaban agak berpengaruh berpengaruh”
diberikan skor 2
3. Untuk jawaban berpengaruh diberikan …………………..(2)
skor 3
4. Untuk jawaban sangat berpengaruh Dimana :
diberikan skor 4 = standar deviasi
= nilai rata-rata
Setelah data dikuantitatifkan, selanjutnya
data dianalisa menggunakan metode xi = titik tengah interval i
kuantitatif, menggunakan SPSS for windows, Xi = frekuensi (i) yang diberikan
untuk mencari seberapa besar pengaruh responden
faktor-faktor yang diberikan terhadap i = kategori index responden (i=1,2,3,…)
keterlambatan proyek konstruksi bangunan X1 = frekuensi jawaban “tidak
gedung, serta faktor-faktor yang berpengaruh”
mempengaruhi dan paling menentukan X2 = freuensi jawaban “agak berpengaruh”
X3 = frekuensi jawaban “berpengaruh”
19 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 6 Nomer 1 | Desember 2014
Mulai
2. Korelasi Jenjang Spearman
Fitri et.al (2012) Motode analisis korelasi
jenjang spearman berguna untuk
StudiPustaka
mengetahui hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat yang mengandung
unsur pemeringkatan atau terkait dengan
urutan data.
Pengumpulan Data
Formula yang diterapkan untuk menentukan Primer Dan Sekunder
nilai korelasinya adalah:
……….……………..(3)
Dimana: Pengolahan Data
= nilai koefiensi korelasi spearman DenganMotode SPSS
D = perbedaan atau selisih peringkat
antara variabel bebas dan variabel
terikat
n = jumlah sampel AnalisisHasilPengujian Data
1 dan 6 = konstanta
20 | K o n s t r u k s i a
STUDY FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI (Matri – Rahman - Andi)
21 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 6 Nomer 1 | Desember 2014
c. Nilai Proyek
Gambar 6 menunjukan persentasi
10% 10% Nilai Proyek Rp 20.504.494.824 keterlambatan yang terjadi pada proyek
10% Rp 27.000.000.000
10% Rp 54.950.000.000 konstruksi bangunan gedung yang sedang
10% Rp 58.000.000.000 dilaksanakan oleh responden adalah 20% (2
10% Rp 92.000.000.000
Rp 149.000.000.000 responden) untuk persentasi keterlambatan
10% 10% Rp 100.000.000.000 sebesar 1% , 10% (1 responden) untuk
10% 10% Rp 131.000.000.000
persentasi keterlambatan sebesar 1.67%, ,
Gambar 4. Nilai Proyek 10% (1 responden) untuk persentasi
keterlambatan sebesar 1.9%, 10% (1
Sumber : Hasil Analisis, 2013 responden) untuk persentasi keterlambatan
d. Jenis Kontrak sebesar 5%, , 10% (1 responden) untuk
persentasi keterlambatan sebesar 9%, , 10%
Jenis Kontrak (1 responde) untuk persentasi
10% keterlambatan sebesar 12%, 20% (2
responden) untuk persentasi keterlambatan
90% Lumpsum sebesar 15%, , dan 10% (1 responden) untuk
SAP persentasi keterlambatan sebesar 17.7535%.
e. Persentasi keterlambatan
22 | K o n s t r u k s i a
STUDY FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI (Matri – Rahman - Andi)
3. Hasil Penelitian
Hasil pengisian kuesioner oleh responden,
maka didapat data mengenai keterlambatan
proyek konstruksi pembangunan gedung,
untuk memperoleh rangking dari faktor-
faktor keterlambatan akan diolah
menggunakan SPSS for windows
menggunakan analisis descriptive untuk
mencari nilai tingkat rata-rata masing-
masing faktor penyebab keterlambatan, hasil
yang diperoleh dari analisis ini
menggunakan SPSS for windows.
Gambar 9. Pengalaman Kerja Responden
23 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 6 Nomer 1 | Desember 2014
24 | K o n s t r u k s i a
STUDY FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI (Matri – Rahman - Andi)
terbatas karena telah banyak bekerja di Faktor kurangnya keahlian tenaga kerja
proyek lain. menjadi faktor ketujuh yang menyebabkan
Faktor curah (intensitas) hujan menjadi keterlambatan proyek konstruksi
faktor keempat ketiga yang menyebabkan pembangunan gedung di Daerah Tangerang.
keterlambatan proyek konstruksi Kurangnya tenaga kerja yang memiliki
pembangunan gedung di Daerah Tangerang. keahlian / keterampilan yang kurang dalam
Curah (intensitas) hujan yang terjadi saat bidang pekerjaan konstruksi seperti
proyek sedang berlangsung dapat berakibat pemasangan bekisting yang kurang rapih
tertundanya sebagian pekerjaan. yang dapat mengakibatkan buruknya hasil
Faktor kurangnya kehadiran tenaga kerja pengecoran beton, pabrikasi baja yang
menjadi faktor kelima yang menyebabkan kurang benar pemasangannya, atau tenaga
keterlambatan proyek konstruksi kerja yang tidak yang ada tidak sesuai
pembangunan gedung di Daerah Tangerang. dengan keriteria yang ditentukan.
Kurangnya kehadiran tenaga kerja Faktor komunikasi antara kontraktor dan
maksudnya adalah para pekerja baik para owner menjadi faktor kedelapan yang
pekerja kantor ataupun tukang yang sering menyebabkan keterlambatan proyek
membolos atau sering tidak ada ditempat konstruksi pembangunan gedung di Daerah
saat jam kerja, hal ini dapat menyebabkan Tangerang. Komunikasi antara kontraktor
tidak maksimalnya kinerja para pekerja dan owner bisa menjadi masalah apabila
yang menyebabkan adanya pekerjaan yang komunikasi antara keduanya kurang, hal ini
tertunda.ha ini dapat disebabkan oleh tidak menyebabkan sering terjadi kesalahan
adanya control kepada para pekerja dan pahaman keinginan owner dengan hasil
sangsi yang tegas tentang kehadiran. pekerjaan yang dikerjaakan kontraktor.
Faktor kurangnya kedisiplinan tenaga kerja Faktor buruknya komunikasi antara pekerja
menjadi faktor keenam yang menyebabkan dengan badan pembimbing menjadi faktor
keterlambatan proyek konstruksi kesembilan yang menyebabkan
pembangunan gedung di Daerah Tangerang. keterlambatan proyek konstruksi
Kurangnya kedisiplinan dimaksudkan pembangunan gedung di Daerah Tangerang.
adalah kurangnya ketaatan tenaga kerja Komunikasi yang buruk antarapekerja dan
dalam mematuhi peraturan-peraturan yang badan pembimbing dapat terjadi karena
telah ditetapkan oleh pihak kontraktor badan pembimbing menyepelekan para
khususnya pihak K3L. seperti merokok, pekerja membiarkan pekerja bekerja tanpa
makan, dan minum saat bekerja, membuang ada arahan yang jelas dan akan
sampah atau puntung rokok sembarangan menyebabkan kesalahan pahaman dalam
saat bekerja, tidak menggunakan peralatan pekerjaan antara keinginan kontraktor
safety dengan lengkap dan benar, hal ini dengan hasil pekerjaan para pekerja.
dapat menyebabkan keterlambatan karena Faktor kesalahan design oleh perencana
menambah pekerjaan untuk pembersihan menjadi faktor kesepuluh yang
sampah-sampah dan sisa-sisa puntung menyebabkan keterlambatan proyek
rokok sebelum mengerjakan pengecoran, konstruksi pembangunan gedung di Daerah
dan tidak menggunakan peralatan safety Tangerang. Kesalahan design oleh
dengan lengkap dan benar dapat perencana bisa terjadi akibat perencana
mengakibatkan tingginya angka kecelakaan. yang tidak professional dalam bekerja, atau
Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya akibat seringnya penggantian design oleh
penyuluhan, peringatan dan pengawasan owner. Hal ini dapat menyebabkan
dari pihak kontraktor. kesalahan fatal dalam pembangunan proyek
yang sedang dilaksanakan.
25 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 6 Nomer 1 | Desember 2014
Tabel 5. Hasil Analisis Korelasi Jenjang Spearman Antara Sepuluh Faktor Terbesar Dengan
Persentae Keterlambatan.
PK FB1 FB2 FTK5 FC1 FTK4 FTK2 FTK1 FM6 FTK7 FD2 Total
Correlation 1.000
PK Coefficient
Correlation 0.084 1.000
FB1 Coefficient
Correlation 0.035 0.349 1.000
FB2 Coefficient
Correlation -0.065 0.041 - 1.000
FTK5 Coefficient 0.324
Correlation -0.003 - - .747* 1.000
FC1 Coefficient 0.012 0.061
Spearman's rho
26 | K o n s t r u k s i a
STUDY FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI (Matri – Rahman - Andi)
27 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 6 Nomer 1 | Desember 2014
28 | K o n s t r u k s i a
STUDY FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI (Matri – Rahman - Andi)
Kampey Fangky, (2009), Analisis Faktor- Trihendradi.C, (2012), Step By Step SPSS 20
Faktor Keterlambatan Pada Proyek Analisis Data Statistik, Penerbit Andi,
bangunan Keairan, Universitas Tadulako, Yogyakarta.
Palu.
Widhiawati. I. A. Rai, (2009), AnalisisFaktor-
Leonda Gesti, (2008), Studi Keterlambatan Faktor Penyebab Keterlambatan
Penyelesaian Proyek Konstruksi Pada Tahun Pelaksanaan Proyek Konstrusi, Universitas
2007 Di Daerah Belitung, Universitas Islam Udayana, Bali.
Indonesia, Yogyakarta.
Wiguna. I. P. A Dan Scott, (2005), Nature Of
Lukiastuti. Fitri. Et al, (2012), Statistik Non The Critical Risk Factors Affecting Project
Parametris Aplikasi Dalam Bidang Ekonomi Performance In Indonesian Building
Dan Bisnis, Caps, Yogyakarta. Contracts, Universitas Newcastle Upon Tyne,
UK.
Makulsawatudom Dan Emsley, (2001),
Factor Affecting The Production Industry in
Thailand: The Craftmen’s Perception,
Universitas Manchester. U.K.
29 | K o n s t r u k s i a