Anda di halaman 1dari 15

KAJIAN TERHADAP RESIKO HUBUNGAN

ANTARA KONTRAKTOR DAN


SUBKONTRAKTOR SEBAGAI FAKTOR
KETERLAMBATAN PROYEK
KONSTRUKSI

Muhammad Iqbal Prasojo1), Caroline Maretha Sujana2)


1)
Civil Engineering, Fakultas Teknik, BINUS University, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan,
Palmerah, Jakarta Barat 11480, 082122261811, muhammad.prasojo@binus.ac.id
2)
Civil Engineering, Fakultas Teknik, BINUS University, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan,
Palmerah, Jakarta Barat 11480, caroline.sujana@binus.edu

ABSTRAK
Selama beberapa tahun terakhir terdapat usaha yang besar dalam meningkatkan kemampuan untuk
menangani kualitas hubungan yang buruk antara kontraktor dan subkontraktor, dan terutama dengan
dampak negatifnya pada berbagai tingkat target konstruksi proyek, dalam hal ini keterlambatan
proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang terus menerus muncul
dan menyebabkan dampak keterlambatan beserta prosedurnya guna meminimalisir resiko yang timbul
akibat adanya masalah dalam hubungan antara kontraktor dan subkontraktor yang berdampak pada
tidak tercapainya tujuan. target proyek. Pengumpulan data dilakukan dengan metode Desk Study dan
dilanjutkan dengan wawancara kepada para ahli untuk memvalidasi data yang dibutuhkan. Penelitian
ini menghasilkan 22 variabel yang terbagi menjadi dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor yang paling dominan ditemukan adalah komunikasi, keuangan dan pengadaan yang
mempengaruhi konstruksi proyek dan menyebabkan keterlambatan hampir sepanjang waktu.
Tindakan preventif terhadap faktor-faktor penyebab keterlambatan yang dapat dilakukan adalah
berupa menciptakan jalur komunikasi yang sesuai bagi kedua belah pihak, menciptakan sistem
pembayaran yang sempurna, memperkuat strategi penawaran yang ada dan memasukkan nilai risiko
pada estimasi biaya.
Kata kunci: Kontraktor, Subkontraktor, Faktor Keterlambatan Proyek, Desk Study, Upaya
pencegahan

INTRODUCTION
Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, kontraktor utama pada dasarnya mempunyai
tanggung jawab untuk menyiapkan rencana tahap konstruksi (Ashworth, 2012). Konstruksi proyek
mengandung banyak pekerjaan khusus yang membutuhkan keterampilan khusus juga. Mengenai
penyebabnya, kontraktor menyewa subkontraktor untuk melaksanakan sedikit atau sebagian besar
pekerjaan. Oleh karena itu, hubungan antara kontraktor umum dan subkontraktor menjadi salah satu
kunci keberhasilan suatu proyek konstruksi. Meskipun penting, hanya sedikit informasi yang tersedia
tentang hubungan kerja aktual yang ada antara kontraktor umum dan subkontraktor.
Menurut Supriyadi (2014) dijelaskan bahwa hubungan yang harmonis merupakan sesuatu
yang diimpikan oleh semua pihak yang membangun karena memiliki andil yang besar dalam
stabilitas, perdamaian, keseimbangan, dan keberlanjutan para pihak tersebut. Namun nyatanya,
hubungan antara seluruh organisasi dengan setiap orang tidak selalu berada pada jalur yang sama
karena terdapat beberapa keadaan yang menunjukkan banyak tujuan dan kepentingan yang berbeda.

1
Menurut Enshassi et al., (2012), ketidakharmonisan tim pelaksana konstruksi akibat perselisihan
antara kontraktor dan subkontraktor.
Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor masalah &
faktor dominan yang paling banyak ditemukan & sering terjadi yang menyebabkan keterlambatan
pembangunan proyek. Penelitian ini juga membandingkan konstruksi proyek dari dalam dan luar
negeri yang akan memberikan hasil dari faktor-faktor mana yang paling banyak ditemukan antar
negara. Dengan mengkaji data, penelitian ini menghasilkan langkah-langkah pencegahan dari masing-
masing faktor dominan yang telah ditentukan.

RESEARCH METHODS

Gambar 1 Diagram Alir

Penelitian ini diawali dengan studi literatur atau literature review yang terdapat pada Bab 2
yaitu Literature Review. Studi pustaka meliputi beberapa topik sesuai dengan judul dalam penelitian
ini. Antara lain terdapat teori hubungan antara kontraktor dan subkontraktor, pelaksana konstruksi
yang menjelaskan teori dasar kontraktor dan subkontraktor, permasalahan umum yang biasa dihadapi
dan dampaknya, pengendalian umum atas permasalahan tersebut dan penelitian sebelumnya yang
menjadi acuan. untuk penelitian yang sedang dilakukan. Selanjutnya yaitu Desk Study atau faktor
penentu faktor yang mempengaruhi dalam penelitian. Dalam meneliti permasalahan hubungan antara
kontraktor dan subkontraktor sebagai penyebab keterlambatan proyek konstruksi digunakan data
primer dan data sekunder. Data pertama berasal dari studi pustaka dengan menganalisis penelitian
sebelumnya baik untuk proyek konstruksi nasional maupun internasional. Data kedua berasal dari

2
validasi dari kontraktor ahli dan subkontraktor. Selanjutnya menentukan variabel-variabel dalam
faktor pengaruh menggunakan metode scoring yang diambil dari 50 jurnal dan disajikan dalam bentuk
matriks. Data diolah dengan menggunakan grafik yang akan menghasilkan hasil perbandingan antara
proyek konstruksi nasional dan internasional. Selanjutnya pengumpulan data primer berupa
wawancara ahli untuk mendapatkan saran dan validasi dari hasil penelitian yang dilakukan, apabila
menurut ahli hasil yang diperoleh kurang sesuai maka perlu dilakukan Desk Study lain dalam
menentukan dominan. faktor. Kemudian dari data tersebut dapat dihasilkan kesimpulan dan saran
yang dapat menjawab tujuan penelitian.

RESULTS AND DISCUSSION


Desk Study:
1. Pengumpulan Data
Penelitian ini mengembangkan metodologi dari bab sebelumnya dan memulai tahapan
dimulai dari desk study dengan mengidentifikasi data yang akan digunakan sesuai dengan topik
Kajian Risiko Hubungan Kontraktor dengan Subkontraktor sebagai Faktor Keterlambatan Konstruksi.
Proyek. Penelitian ini menggunakan metode skoring sebagai alat untuk menentukan variabel faktor
penentu yang akan dianalisis.
Semua data yang dibutuhkan dikumpulkan oleh Desk Study yang dimulai dengan
mengumpulkan 50 jurnal yang masing-masing berisi 25 jurnal nasional & internasional. Semua
dilengkapi dengan gambaran umum yang memuat judul penelitian, peneliti, tahun penelitian, asal
usul, jenis penelitian & metode. Contoh berikut disajikan:

Table 1 Desk Study

Judul Peneliti Tahun Negara Tipe Penelitian Metode


Penelitian

Analisis Faktor Listanto & 2018 Indonesia Thesis Deskriptif


Penyebab Hardjomuljadi Kuantitatif
Keterlambatan
Pembayaran Kontraktor
Kepada Subkontraktor
pada Proyek Gedung
Bertingkat

Permasalahan Ajik Susoko 2019 Indonesia Administrative Analisis


Subkontrak pada Law Deskriptif
Pekerjaan Konstruksi di
Pemerintah

Improving the Mudzvokorwa, 2019 Zambia Construction Kualitatif

3
Contractor- Mwiya & Engineering
Subcontractor Mwanaumo Journal
Relationship Through
Partnering on
Construction Project in
Zambia

Karena 50 jurnal yang dibutuhkan telah terkumpul, maka proses penelitian ini beralih ke
Desk Study Data Description yang melengkapi tabel sebelumnya dengan menambahkan detail dari
masing-masing jurnal seperti tujuan penelitian, data penelitian, variabel penelitian, hasil & faktor
penelitian. Contoh berikut disajikan:

Table 2 Desk Study Data Description

Data Description

Peneliti Adnan Enshassi, Faisal Arain & Bassam Tayeh

Judul Major Causes of Problems Between Contractor & Subcontractors


in the Gaza Strip

Tipe Penelitian Kualitatif

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan


Tujuan Penelitian menganalisis permasalahan utama yang ada antara kontraktor dan
subkontraktor pada industri konstruksi di Jalur Gaza.

Tipe Penelitian Studi Literatur & Kuisioner

Hasil tinjauan pustaka menghasilkan 53 faktor masalah yang dibagi


Metode Penelitian menjadi 5 kelompok. 150 kuesioner untuk kontraktor dan
subkontraktor dengan pengalaman kerja rata-rata 20 tahun. Angket
divalidasi dengan uji reliabilitas terkait dengan kriteria yang

4
ditetapkan kemudian dilakukan uji validitas struktur. (Tes
Spearman)

Keuangan dan ketidakpatuhan dengan jadwal konstruksi.


Variabel Penelitian

Hasil survei menunjukkan bahwa, menugaskan sebagian pekerjaan


Hasil kepada subkontraktor baru tanpa memberi tahu subkontraktor asli,
masalah keuangan kontraktor, keterlambatan pembayaran kontrak,
ketidakpatuhan terhadap ketentuan kontrak, ketidakpatuhan
subkontraktor terhadap waktu dan kurangnya pekerjaan konstruksi
yang berkualitas adalah yang terpenting. penyebab masalah
hubungan kerja.

Faktor internal yang menyebabkan hubungan dalam organisasi


Faktor proyek.

2. Normalisasi Data
Pengelompokan data tersebut disesuaikan dengan penelitian sebelumnya dan diperoleh 23 variabel
yang dibagi menjadi dua kelompok Faktor Masalah dalam Hubungan Kontrak dan Subkontraktor,
yaitu sebagai berikut:
● Faktor Internal
Yaitu Komunikasi, Keuangan, Koordinasi, Pengadaan, Sengketa Yang
Berkepanjangan,Ketidaksesuaian dengan Jadwal Konstruksi, Revisi, Perubahan Desain,
Subkontrak Multilayer, Manajemen dan Pengawasan, Perencanaan, Kualitas Pekerjaan,
Kurang Kepercayaan, Kurang Pengalaman, Alih Pekerjaan, Penjadwalan , Praktik
Kecurangan, Jumlah Pekerja, Profesionalisme Pekerja, Masalah Kontrak Kerja
● Faktor Eksternal
Yaitu Perubahan Harga Tak Terduga untuk Peralatan dan Bahan, Lingkungan dan Perubahan
Aturan dan Regulasi
Pengelompokan disajikan dalam tabel matriks dan metode penilaian diterapkan untuk
menentukan berapa banyak faktor yang ditemukan pada setiap jurnal. Contoh berikut disajikan:

Tabel 3 Faktor Permasalahan Kontraktor dan Subkontraktor

Analisa Data:

5
Setelah menganalisis 50 tinjauan pustaka yang diakui, proses penentuan faktor dominan
dalam masalah hubungan antara kontraktor dan subkontraktor dilakukan. Pada tahap ini penulis
memberikan grafik faktor internal dan eksternal yang telah dikelompokkan agar dapat memberikan
visualisasi yang ringkas dan jelas sehingga mudah dipahami.
1. Grafik Kemunculan Variabel Gabungan
Grafik keseluruhan faktor internal akan disajikan pada gambar pertama Grafik Gabungan
Penampilan Variabel dalam Faktor Internal dan gambar kedua Grafik Gabungan Penampilan Variabel
dalam Faktor Eksternal yang akan dijelaskan satu persatu.

Gambar 2 Grafik Kemunculan Variabel Gabungan

Figure 3 Combined Graph of Variable Appearance - External Factor

Berdasarkan Grafik Gabungan Penampilan Variabel Faktor Internal ditemukan variabel


Komunikasi 19 kali, diikuti oleh variabel keuangan ditemukan 14 kali kemudian variabel pengadaan
ditemukan 11 kali dalam 50 jurnal referensi sehingga terjadi keterlambatan. Dengan demikian, urutan
variabel yang ditemukan pada faktor internal adalah sebagai berikut:
● Komunikasi
● Finansial
● Procurement

6
Sesuai Grafik Gabungan Penampilan Variabel Faktor Eksternal, dari hasil penelitian terhadap
50 jurnal referensi ditemukan bahwa variabel Perubahan Harga Alat, Bahan dan Tenaga Kerja
ditemukan sebanyak 3 kali, diikuti oleh variabel Lingkungan yang ditemukan 2 kali maka variabel
Perubahan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Perundang-undangan ditemukan sebanyak 1 kali.
Dengan demikian, faktor dominan untuk kelompok faktor eksternal adalah Perubahan Harga Alat dan
Bahan yang Tidak Terduga.
2. Perbandingan Faktor Masalah Hubungan Kontraktor dan Subkontraktor dalam
Pembangunan Proyek Dalam Negeri dan Luar Negeri

Gambar 4 Grafik Kemunculan Faktor Internal di Indonesia

Proyek konstruksi di Indonesia menghasilkan variabel Pengadaan sebagai faktor masalah


tertinggi dengan 10 temuan disusul masalah keuangan dan komunikasi dengan masing-masing 8 dan 6
temuan.
Berikut urutan faktor-faktor masalah yang ditemukan paling sering terjadi pada faktor
internal di Indonesia:
● Procurement
● Finansial
● Komunikasi

Gambar 5 Grafik Kemunculan Variabel Faktor Internal di Luar Negeri

7
Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan hasil yang sedikit berbeda dengan Indonesia.
Proyek konstruksi di Luar Negeri menghasilkan variabel Komunikasi sebagai faktor masalah tertinggi
dengan 13 temuan disusul Procurement dan Lack of Trust masing-masing dengan 6 dan 5 temuan.
Berikut urutan faktor permasalahan yang ditemukan paling sering terjadi pada faktor internal
di luar negeri:
● Komunikasi
● Finansial
● Lack of Trust

Gambar 6 Grafik Kemunculan Variabel Faktor Eksternal di Indonesia

Gambar 6 menunjukkan bahwa variabel Perubahan Peraturan Pemerintah dan Peraturan


Perundang-undangan merupakan faktor masalah eksternal yang dominan ditemukan dari tinjauan
pustaka di Indonesia. Perubahan peraturan perundang-undangan pemerintah dilakukan dengan tujuan
untuk menciptakan keseimbangan dan kelancaran proyek konstruksi.

8
Gambar 7 Grafik Kemunculan Variabel Faktor Eksternal di Luar Negeri

Gambar 7 menunjukkan hasil yang sangat berbeda dengan faktor eksternal di Indonesia.
Berdasarkan grafik terlampir, ditemukan variabel Perubahan Tak Terduga Harga Alat dan Bahan
sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan variabel Lingkungan sebanyak 2 kali. Hal ini
menyimpulkan bahwa Perubahan Harga Peralatan dan Bahan yang Tidak Terduga merupakan faktor
masalah yang paling dominan.

Hasil Perbandingan Faktor Masalah Hubungan Antara Kontraktor Dalam Negeri dan Luar
Negeri dan Subkontraktor

Tabel 3 Hasil Perbandingan

Faktor Permasalahan

Kelompok

Internal Eksternal

Perubahan Harga Alat


Komunikasi, Finansial,
Gabungan dan Material yang Tak
Procurement
Terduga

Perubahan Peraturan dan


Dalam Procurement,
Perundang-undangan
Negeri Finansial, Komunikasi
Pemerintah

Perubahan Harga Alat


Komunikasi, Finansial,
Luar Negeri dan Material yang Tak
Lack of Trust
Terduga

9
Sesuai Tabel 3 di atas, maka dihasilkan 3 kelompok jurnal yaitu jurnal gabungan, jurnal
domestik & jurnal luar negeri. Setiap kelompok memiliki faktor internal & eksternal yang
menunjukkan faktor-faktor yang dominan & paling banyak terjadi.

Upaya Pencegahan

Tabel 4 Upaya Pencegahan

Faktor Upaya Penyelesaian

Menyelenggarakan pertemuan rutin dengan


komunikasi dua arah.

Tindakan komunikasi dalam


suatu proyek konstruksi wajib Hanya staf yang didelegasikan yang
Komunikasi
memenuhi kebutuhan kedua bertanggung jawab untuk berkomunikasi.
belah pihak

Semua pihak yang terlibat wajib menerima


berita acara rapat (MoM).

Menyesesuaikan sistem pembayaran yang


sesuai.
Menerapkan sistem & jadwal
Finansial pembayaran yang sesuai dengan
keseluruhan proyek
Pihak pembayar wajib membuat jadwal
pembayaran yang sudah tertulis di kontrak.

Memperkuat departemen operasi dan


logistik.

Membuat strategi pengadaan


Membuat prakiraan keuangan & risiko untuk
Procurement yang mengakomodasi kebutuhan
diterapkan dalam konstruksi proyek.
proyek konstruksi secara rinci

Memasukkan nilai risiko ke setiap nilai harga


satuan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, upaya pencegahan dan penyelesaian masalah dalam
hubungan antara kontraktor dan subkontraktor memerlukan upaya yang dapat diterapkan secara
sederhana namun dapat berdampak besar pada keseluruhan proyek.

10
Validasi Data

Setelah daftar pertanyaan wawancara tersusun, maka dilakukan proses wawancara kepada
narasumber terpilih yang sesuai dengan kualifikasi ahli. Narasumber pertama adalah Bapak Aulia
Rachman yang menjabat sebagai Project Manager di PT. Marga Maju Mapan. Dari pertanyaan pokok
yang diberikan, Bapak Aulia Rachman menjelaskan bahwa faktor masalah yang sering ia dan tim
temui adalah komunikasi yang diikuti dengan masalah keuangan dari subkontraktor. Dia menyatakan
bahwa masalah keuangan jarang ditemukan, tetapi ketika masalah tersebut muncul, mereka memiliki
pengaruh yang besar terhadap proyek yang sedang berjalan. Upaya yang ia dan timnya lakukan untuk
mengatasi masalah komunikasi adalah dengan mengundang seluruh penanggung jawab untuk
menghadiri pertemuan yang telah ditentukan. Kendala yang dihadapi adalah kesulitan kontraktor
dalam menghubungi subkontraktor karena penanggung jawab subkontraktor tidak dapat dihubungi.
Upaya yang ia lakukan untuk mengatasi masalah keuangan adalah dengan menyuntikkan dana yang
dibutuhkan, namun upaya tersebut berdampak besar pula, seperti mengubah total rencana arus kas
yang telah dibuat. Kecenderungan faktor eksternal yang sering ia temukan di lapangan adalah
perubahan harga alat dan bahan yang tidak terduga.

Narasumber kedua yang diwawancarai adalah Sugiarto sebagai Deputy General


Superintendent. Jawaban yang dia berikan untuk pertanyaan pokok adalah komunikasi, koordinasi dan
pengadaan. Namun yang juga sering dia temukan di lapangan adalah buruknya kualitas pekerjaan
yang dihasilkan oleh pelaksana seperti pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambaran. Ia juga
menyebutkan bahwa komunikasi, koordinasi, dan pengadaan menjadi faktor yang juga sering ia temui
di lapangan. Namun faktor yang paling dominan berdasarkan pernyataan dari dia adalah rendahnya
kualitas pekerjaan pelaksana, seperti pekerjaan yang tidak sesuai gambar. Upaya yang dia lakukan
untuk masalah ini adalah dengan meminta penanggung jawab gambar desain untuk merevisi gambar
tersebut. Bapak Sugiarto juga menyatakan bahwa ia juga menemukan masalah dengan faktor eksternal
yaitu perubahan harga alat dan bahan yang tidak terduga. Ia mengatakan, setiap tim menemukan
kenaikan harga, manajemen juga menyesuaikan harga dan perkiraan biaya dengan harga tersebut.

CONCLUSIONS AND SUGGESTIONS


Berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang menjawab
identifikasi masalah yang telah dibangun di awal. Faktor-faktor permasalahan hubungan antara
kontraktor dan subkontraktor yang menyebabkan keterlambatan proyek konstruksi ditemukan terbagi
menjadi dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Variabel yang terdapat pada
faktor internal antara lain Komunikasi, Keuangan, Koordinasi, Pengadaan, Sengketa Yang
Berkepanjangan, Ketidaksesuaian dengan Jadwal Konstruksi, Revisi, Perubahan Desain, Subkontrak
Multilayer, Manajemen dan Pengawasan, Perencanaan, Kualitas Pekerjaan, Kurangnya Kepercayaan,
Kurang Pengalaman, Transfer Pekerjaan, Penjadwalan, Praktik Kecurangan, Jumlah Pekerja,
Profesionalisme Pekerja, Masalah Kontrak Kerja. Faktor kedua adalah faktor eksternal dengan tiga
variabel yang ditemukan yaitu, Perubahan Harga Peralatan dan Bahan yang Tidak Terduga,
Lingkungan dan Perubahan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Perundang-undangan. Faktor yang
paling dominan mempengaruhi hubungan antara kontraktor dan subkontraktor dalam dan luar negeri
adalah faktor internal dengan variabel komunikasi, keuangan dan pengadaan serta perubahan harga
peralatan dan material yang tidak terduga untuk faktor eksternal.
Perbandingan masalah hubungan antara kontraktor dan subkontraktor yang ditemukan di
dalam dan luar negeri merupakan temuan dari variabel dominan yang memiliki kesamaan. Pada faktor
internal, Komunikasi dan Keuangan merupakan variabel faktor masalah yang paling banyak
ditemukan di dalam dan luar negeri. Di Indonesia variabel komunikasi berada pada urutan dominasi
ketiga, sedangkan di luar negeri variabel komunikasi berada pada urutan dominasi nomor satu. Dari
hasil tinjauan pustaka dari dalam dan luar negeri, faktor keuangan selalu menempati urutan kedua
dominan dan hal ini memberikan jawaban bahwa faktor keuangan merupakan faktor masalah yang
selalu ditemukan menjadi penyebab terjadinya permasalahan antara kontraktor dan subkontraktor. .
Untuk perbandingan faktor eksternal terdapat perbedaan yang sangat jelas antara domestik dan luar
negeri karena masing-masing daerah memiliki faktor dominan yang berbeda. Untuk domestik, faktor

11
dominan yang ditemukan adalah Perubahan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Perundang-
undangan. Untuk faktor eksternal yang dominan di luar negeri, ditemukan 3 kali lipat temuan
perubahan harga alat dan bahan yang tidak terduga.
Upaya pencegahan masalah relasi antara kontraktor dan subkontraktor berdasarkan penelitian
di atas adalah:
 Perlunya mengadakan pertemuan rutin pada frekuensi yang tepat dengan menggunakan
jalur komunikasi dua arah.
 Semua komunikasi antara kedua belah pihak perlu dicatat dan dibuatkan Risalah Rapat
yang akan dikirim ke semua peserta yang menghadiri rapat,
 Hanya staf penanggung jawab yang didelegasikan oleh kontraktor yang boleh
berkomunikasi dengan subkontraktor untuk mencegah subkontraktor menerima
instruksi yang bertentangan.
 Pembayar perlu membuat jadwal dan sistem pembayaran yang rapi.
 Kontraktor perlu menerapkan strategi pengadaan yang baik.
 Masukkan nilai risiko ke dalam nilai harga satuan untuk setiap item pekerjaan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka terdapat beberapa saran yaitu sebagai berikut:
● Untuk Lembaga:
 Memperkuat sistem organisasi proyek dan menciptakan prinsip sukses bagi pekerja.
 Menerapkan jalur komunikasi yang tepat antara pelaksana konstruksi.
 Menerapkan sistem dan waktu pembayaran yang sesuai kepada pihak pelaksana di
setiap proyek konstruksi
 Memperkuat sektor supply chain sebagai jantung dari proyek konstruksi untuk
mengatur pengadaan alat dan material.
 Membuat program yang tepat untuk menetapkan ekspektasi yang jelas bagi
konstruktor untuk menghindari kurangnya kepercayaan.
 Meningkatkan manajemen dan pengawasan di lapangan oleh manajemen.
● Untuk Penelitian Selanjutnya
 Untuk memperluas dan memperbanyak tinjauan pustaka yang diperlukan untuk
variasi variabel yang dibutuhkan.
 Untuk lebih memperdalam penelitian lebih lanjut dengan membuat prosedur
sederhana yang dapat digunakan oleh pelaksana proyek untuk menghindari faktor
masalah yang menyebabkan keterlambatan proyek.

DAFTAR PUSTAKA
Tanuwijaya, E., & Tamtana, J. S. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kontraktor
Utama Dalam Pemilihan Subkontraktor Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi. Jmts: Jurnal
Mitra Teknik Sipil, 1(2), 111-121.A
Hassan, H., Mangare, J. B., & Pratasis, P. A. (2016). Faktor–Faktor Penyebab Keterlambatan Pada
Proyek Konstruksi dan Alternatif Penyelesaiannya (Studi Kasus: Di Manado Town Square
III). Jurnal Sipil Statik, 4(11).
Oetomo, W. (2015). Kajian Terhadap Resiko Kualitas Hubungan Kontraktual Antara Kontraktor dan
Subkontraktor Berkaitan Dengan Pekerjaan Spesialis Pada Proyek Konstruksi. Extrapolasi:
Jurnal Teknik Sipil, 8(01).
Saputra, A. A. I., Yanti, R. M. K., Wiguna, I. P. A., & Nurcahyo, C. B. (2017). Pengaruh Komunikasi
Terhadap Keberhasilan Proyek Pada Hubungan Kerja Antara Kontraktor dan Subkontraktor.
JST (Jurnal Sains Terapan), 3(2).
Lendra, L. (2006). Tingkat Kepercayaan dalam Hubungan Kemitraan antara Kontraktor dan
Subkontraktor di Surabaya. Civil Engineering Dimension, 8(2), 55-62.

12
Januardi, R., & Pribadi, K. S. (2020). Kajian Aturan Pembayaran Subkontraktor Oleh Kontraktor
Utama di Indonesia. Dinamika Rekayasa, 16(1), 21-31.
Listanto, N., & Hardjomuljadi, S. (2019). Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pembayaran
Kontraktor kepada Subkontraktor pada Proyek Gedung Bertingkat. Konstruksia, 10(1), 59-
72.
Sujoko, A. (2019). Permasalahan Subkontrak Pada Pekerjaan Konstruksi di Pemerintah. Administrasi
Law & Governance, 2(3).
Mudzvokorwa, T., Mwiya, B., & Mwanaumo, E. M. (2020). Improving the Contractor-subcontractor
Relationship Through Partnering on Construction Projects in Zambia. Journal of
Construction Engineering and Project Management, 10(1), 1-15.
Susila, H. (2012). Faktor-Faktor Penyebab Konflik Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi. Jurnal
Teknik Sipil dan Arsitektur, 11(15).
Enshassi, A., Arain, F., & Tayeh, B. (2012). Major causes of problems between contractors and
subcontractors in the Gaza Strip. Journal of Financial Management of Property and
Construction.
Jin, X., Zhang, G., Xia, B., & Feng, Y. (2013). Relationship between head contractors and
subcontractors in the construction industry: a critical review. In Proceedings of the Seventh
International Conference on Construction in the 21st Century: challenges in innovation,
integration and collaboration in construction and engineering. East Carolina University.
Kale, S., & Arditi, D. (2001). General contractors’ relationships with subcontractors: a strategic
asset. Construction management and Economics, 19(5), 541-549.
Enshassi, A., & Medoukh, Z. (2008, February). The contractor–subcontractor relationship: the
general contractor’s view. In Proceedings of the International Conference in Building
Education and Research (BEAR 2008), Sri Lanka (pp. 1520-7).
Rahman, S. H. A., Endut, I. R., & Faisol, N. (2013, April). Current challenges towards successful
relationship between main contractor and subcontractor. In 2013 IEEE Business
Engineering and Industrial Applications Colloquium (BEIAC) (pp. 489-493). IEEE.
Manu, E., Ankrah, N., Chinyio, E., & Proverbs, D. (2015). Trust influencing factors in main
contractor and subcontractor relationships during projects. International Journal of Project
Management, 33(7), 1495-1508.
Rahman, S. H. A., Endut, I. R., Faisol, N., & Paydar, S. (2014). The importance of collaboration in
construction industry from contractors’ perspectives. Procedia-Social and Behavioral
Sciences, 129, 414-421.
Adeyekun, A. J. (2019). An Assessment of Poor Communication between the Contractor and
Subcontractor. In International Conference on Architecture and Civil Engineering (Vol. 1).
Al-Hammad, A. M. (2000). Common interface problems among various construction parties. Journal
of performance of constructed facilities, 14(2), 71-74.
McCord, P. J., & Gunderson, D. E. (2014). Factors that most affect relationships with general
contractors on commercial construction projects: Pacific Northwest subcontractor
perspectives. International Journal of Construction Education and Research, 10(2), 126-139.
Alaghbari, W. E., Kadir, M. R. A., & Salim, A. (2007). The significant factors causing delay of
building construction projects in Malaysia. Engineering, Construction and Architectural
Management.
Tan, Y., Xue, B., & Cheung, Y. T. (2017). Relationships between main contractors and
subcontractors and their impacts on main contractor competitiveness: An empirical study in
Hong Kong. Journal of Construction Engineering and Management, 143(7), 05017007.
Istiana, F. (2020). Pengaruh Kinerja Pelaksanaan Proyek Dengan Sistem Pembayaran Berdasarkan
Termin Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung di Provinsi DIY (Doctoral dissertation,
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta).
Sulistyowati, Y. H. (2002). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Pembayaran Dalam
Proyek Perumahan di Surabaya (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember).
Anggraini, E. A. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Biaya dan Waktu Pada Proyek
Konstruksi. Jurnal Teknika, 3(1), 11-22.

13
Al‐Hammad, A. (1993). Factors affecting the relationship between contractors and their sub‐
contractors in Saudi Arabia. Building Research and Information, 21(5), 269-273.
Wood, G. D., & Ellis, R. C. (2005). Main contractor experiences of partnering relationships on UK
construction projects. Construction management and economics, 23(3), 317-325.
Safapour, E., Kermanshachi, S., Kamalirad, S., & Tran, D. (2019). Identifying effective project-based
communication indicators within primary and secondary stakeholders in construction
projects. Journal of Legal Affairs and Dispute Resolution in Engineering and Construction,
11(4), 04519028.
Dulaimi, M., Akintoye, A., & Main, J. (2007). Collaborative relationships in construction: the UK
contractors' perception. Engineering, construction and architectural management.
Maulani, F., Suraji, A., & Istijono, B. (2014). Analisis Struktur Rantai Pasok Kontruksi Pada
Pekerjaan Jembatan. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 10(2), 1-8.
Memon, A. H., Rahman, I. A., Abdullah, M. R., & Azis, A. A. A. (2010). Factors affecting
construction cost in Mara large construction project: perspective of project management
consultant. International Journal of Sustainable Construction Engineering and Technology,
1(2), 41-54.
Lee, H. S., Seo, J. O., Park, M., Ryu, H. G., & Kwon, S. S. (2009). Transaction-cost-based selection
of appropriate general contractor-subcontractor relationship type. Journal of Construction
Engineering and Management, 135(11), 1232-1240.
Sambasivan, M., & Soon, Y. W. (2007). Causes and effects of delays in Malaysian construction
industry. International Journal of project management, 25(5), 517-526.
Proboyo, B. (1999). Keterlambatan waktu pelaksanaan proyek klasifikasi dan peringkat dari
penyebab-penyebabnya. Civil Engineering Dimension, 1(1), 46-58.
Ismael, I. (2013). Keterlambatan Proyek Konstruksi Gedung Faktor Penyebab dan Tindakan
Pencegahannya. Jurnal Momentum, 14(1).
Ramang, R., Frans, J. H., & Djahamouw, P. D. (2017). Faktor-Faktor Keterlambatan Proyek Jalan
Raya Di Kota Kupang Berdasarkan Persepsi Stakeholder. Jurnal Teknik Sipil, 6(1), 103-116.
Wisudanto, A. W. (2013). Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pada Proyek Konstruksi Gedung Di
Kediri. (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
Huang, R. Y., Huang, C. T., Lin, H., & Ku, W. H. (2008). Factor analysis of interface problems
among construction parties a case study of MRT. Journal of Marine Science and
Technology, 16(1), 52-63.
Ojo, S. O. (2015). The Effect of Contractor-Subcontractor Relationship on Construction Duration in
Nigeria. International Journal of Civil Engineering and Construction Science, 2(3), 16-23.
White, H., & Marasini, R. (2014). Evaluation of interface between main contractor and subcontractors
during procurement and construction stages for successful project implementation. J. Eng.
Proj. Prod. Manage, 4(1), 36-50.
Shivanthi, B. K. C., Devapriya, K. A. K., & Pandithawatta, T. P. W. S. I. (2019). Disputes between
main contractor and subcontractor: Causes and preventions.
Idawati, L., & Simanjuntak, M. R. A. (2016). Identifikasi Faktor-Faktor Utama Penyebab
Keterlambatan Pelaksanaan Konstruksi Proyek Budget Hotel di Jakarta.
Aji, I. P. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Biaya Proyek Subkontraktor
Pada PT X (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
Rinaldy, R., Aulia, T. B., & Rauzana, A. (2017). Analisis Faktor-Faktor Pengaruh Konflik (Dispute)
Terhadap Keberhasilan Proyek Konstruksi di Provinsi Aceh. Jurnal Teknik Sipil, 6(2), 149-
158.
Aibinu, A. A., & Odeyinka, H. A. (2006). Construction delays and their causative factors in Nigeria.
Journal of construction engineering and management, 132(7), 667-677.
Andrean, S. (2018). Analisis Pengaruh Faktor Penyebab Non-Excusabe Delay Pada Proyek
Konstruksi Gedung di Manado (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember).
Hidayati, N. A. Pengalihan Pekerjaan Jasa Konstruksi Overhaul dari Kontraktor kepada Sub
Kontraktor Menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Kontruksi.
Dewi, A. D. P., Nadiasa, M., & Savitri, P. E. E. Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Penyelesaian
Proyek Gedung Di Kabupaten Karangasem. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 79-87.

14
Bakhtiyar, A., Soehardjono, A., & Hasyim, M. H. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keterlambatan proyek konstruksi pembangunan gedung di kota Lamongan. Rekayasa Sipil,
6(1), 55-66.
Andi, A., Winata, S., & Handarlim, Y. (2005). Faktor-faktor penyebab rework pada pekerjaan
konstruksi. Civil Engineering Dimension, 7(1), 22-29.

SEJARAH PENULIS
Muhammad Iqbal Prasojo lahir di kota Jakarta, pada tanggal 25 Juni 1995. Penulis menyelesaikan
pendidikan sarjananya di Universitas Bina Nusantara bidang Teknik Sipil pada tahun 2021.

15

Anda mungkin juga menyukai