2
3.Proposisi : Pernyataan ttg cirri-ciri dari pada
Gejala-gejala
4.Teori : Hubungan-hubunganyg sistematis
dan spesifik dari pd proposisi-propo
sisi.
CONTOH : ASUMSI KEPADATAN PENDUDUK DI PULAU JAWA
1) Akan mempertajam konflik sosial ( Sosiologi)
2) Akan mempertajam tingkah laku politik partai
Opsisi terehadap pemerintah ( Politik)
3) Akan mempercepat interaksi kebudayaan-
kebudayaan local ( antropologi)
Intinya: Keyakinan dasar yang digunakan utk mencari ke
benaran realitas utk kemudahan menjadi ilmu
atau disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Cara pandang orang terhadap penemuan ilmu pengeta
huan ?
3
1.Dimensi ontologism: apa hakekat dari sesuatu yg dapat
diketahui ( apa hakekat suatu realitas?)
2.Dimensi epistemologis : Bagaimana hakikat hubungan
antara pencari ilmu (inquirer) dan obyek yg ditemukan
3.Dimensi aksiologis : Bagaimana suatu tatanan nilai ber
peranan di dalam kegiatan peneliti
an.
4.Dimensi retoris bagaimana konstruksi bahasa yang di
gunakan dalam penelitian.
4
5.Dimensi metodologis bagaimana sutau metode yang di
gunakan utk menemukan kebenaran suatu ilmu penge
tahuan.
Jawaban atas 5 pertanyaan tersebut akan menentukan
posisi paradigmatik seseorang yang akan dipakai. Namun
minimal ada 3 hal yaitu ( ontologi ,epistemologi,metodologi)
5
No Variable Variable kualitatif
sosial
1 Emosi Tidak berdimensi
2 warna Macam-macam warna
3 Kemiskinan Rp / makan ajeg/rumah bagus
4 kesejahteraan Rp/ perasaan cukup/optimis
5 waktu Umur, lama event , tua muda
6 produksi Berat hasil, jumlah, hasilnya
6
JENIS-JENIS PARADIGMA ILMU-ILMU SOSIAL
Sejak abad pencerahan hingga era globalisasi 4 para
digamma ( cara pandang ygberbeda-beda):
1)Positivisme - paradikma muncul paling awal dalam
dunia iilmu pengetahuan. Keyakinan dasar aliran ini
berakarpd paham ontology realism____>”rfealitas berada
pd kenyataan dan berjalan sesuai hukum alam “.
Aliran ini muncul abad ke 19 1. Auguste Comte (sosiolog)
2.John stuart Mill (Inggris,1843)
3.Emile Dhurkheim (1895)
Sosiologi = fakta sosial.
7
Periset harus menanyakan langsung kpd obyek yg diteliti,
Dan sang obyek dapat memberikan jawaban langsung kpd
Periset yg bersangkutan.- apa”adanya dan untuk
menjaga obyektivitas temuan”.-------agar obyektif.
2) Post-Positivisme
+++ intinya paradigma ini keinginan utk memperbaiki ke
Lemahan-kelemahan positivism yg memang hanya me
8
Ngandalkan kemampuan pengamatan langsung atas
obyek yg diteliti. Jadi secara ontologism cara pandang ini
bersifat Critical realism. Aliran ini juga melihat realitas
sebagai hal yg memang ada dalam kenyataan sesuai dgn
hukum alam , namun menurut aliran ini mustahil bagi
manusia(Peneliti) utk melihat realitas secara benar.Oleh
karena itu secara metodologis pendekatan eksperimental
melalui observasi dipandang tidak mencukupi, tetapi harus
dilengkapi dgn metode Trianggulasi yaitu penggunaan
beragam metode,sumber data,periset dan teori.
9
Aliran ini juga memandang bahwa hubungan antara
periset dengan obyek yg diteliti tidak bisa
dipisahkan.Namun aliran ini mengkritik suatu kebenaran
tidak mungkin bisa ditangkap apa bila periset (peneliti)
hanya berada di belakang layar,tanpa terlibat dgn
obyeknya secara langsung. Dengan demikian aliran ini
menegaskan bahwa arti penting dari hubungan interaktif
antara periset dan obyek yg diteliti,sepanjang hubungan
tersebut bersifat netral.
10
3.Teori kritis
Aliran ini sebenarnya tidak disebut sbg paradigma
akan tetapi lebih tepat disebut ideologically oriented
inquiry yaitu suatu wacana /realitas dgn muatan orientasi
ideology tertentu yang meliputi neo-marxisme, materialism,
feminism dan participatory inquiry dan paham-paham
lainnya yg setara.
Aliran ini berkeyakinan mirip post positivism khusus
dalam menilai obyek (realitas sosial) tidak dapat dilihat
secara benar oleh manusia.Oleh karena itu aliran ini
mengusulkan perlunya metode dialog sbg sarana
transformasi bagi ditemukannya kebenaran realitas yg
hakiki. Sebab hubungan antara peneliti dan obyek sbg hal
yg tidak terpisahkan. Sebab nilai-nilai yg dianut oleh
periset ikut serta dlm menentukan kebenaran sesuatu hal,
maka aliran ini sangat menekankan konsep subyektivitas
dlm menemukan suatu ilmu pengetahuan.
11
4) Konstruktivisme
Paradigma anti thesis thd paham yg menempatkan
pentingnya pengamatan dan obyektivitas dlm
menemukabn realitas atas ilmu pengetahuan
Sosial.
****”Bahwa positivism dan post positivism keliru dalam
mengungkap realitas dunia dan harus ditinggalkan dan
diganti oleh paham yg bersifat konstruktif. Aliran ini
beranggapan bahwa realitas itu ada dalam beragam
bentuk konstruksi mental yg didasarkan pd pengalaman
sosial, bersifat local dan spesifik serta tergantung kepada
pihak-pihak yg melakukannya. Karena itu,realitas yg
diamati oleh seseorang tidak bias digeneralisasikan kepada
semua orang sebagaimana yg dilakukan pada aliran
positivis maupun post positivis. Oleh karena itu aliran ini
menegaskan bahwa hubungan antara pengamat dan obyek
merupakan satu kesatuan,subyek merupakan hasil
perpaduan interaksi diantara keduanya.
12
13
TIGA PARADIGMA ILMU SOSIAL
Positivisme dan Konstruksionisme Critical Theory
Postpositivisme (Interpretatif)
Menempat ilmu Memandang ilmu social Mentakrifkan ilmu
social seperti ilmu- sebagai analisis sistematis social sebagai suatu
ilmu lama, yaitu terhadap “socially meaningful proses yang secara
sebagai suatu metode action” melalui pengamatan kritis berusaha
yang terorganisir langsung dan terperinci mengungkap “the real
untuk terhadap pelaku social dalam structure” di balik
mengkombinasikan setting kehidupan sehari-hari ilusi,false needs, yang
“deductive-logic” yang wajar atau alamiah, ditampakkan dunia
dengan pengamatan agar mampu memahami materi, dengan tujuan
empiris, guna secara menafsirkan bagaimana para membantu
probabilistic pelaku social yang membentuk
menemukan –atau bersangkutan menciptakan kesadaran social agar
memperoleh dan memelihara/mengelola memperbaiki dan
konfirmaasi tentang dunia social mereka megubah kondisi
hukum sebab akibat kehidupan mereka.
yang bias digunakan
untuk memprediksi
pola-pola umum
gejala social tertentu
Contoh Teori Contoh Teori Contoh Teori
- 1) Liberal - 1) Cultural/Constructivism- 1)Structuralism
political-economy political-economy (Golding political-economy
mainstreams) dan Murdock) (Schudson)
- 2) Teori - 2) Phenomenology, - 2)Instrumentalisme
Modernisasi, teori Ethnomethodology political-economy
pembangunan di - 3) Symbolic Ineteraction (Chomcy, Gramsci
negara berkembang - Constructionism (Social dan Adorno)
Construction of reality -Peter- 3)Theory of
Berger) Comunicative action
(Habermas)
14
PERBANDINGAN PARADIGMA ILMU SOSIAL
15
ASPEK- PARADIGMA PARADIGM PARADIG PARADIGMA
ASPEK POSITIVISM A MA KONSTRUKSIO
E POSTPOSITI CRITICA NISME/
VISME L INTERPERETI
F
EPISTEMO- - Modified - - Subyektivis
LOGI Dualisme/ objectivist, Subye - Pemahaman
What is the obyektivis Interaktif dan ktivis tentang suatu
nature of- Ada netral - realitas atau
the realitas - Hubun temuan atau
relationship obyektif Obyektiv gan antara temuan suatu
between the sebagai suatu itas hanya peneliti penelitian
inquirer realitas yang dapat dan yang merupakan
and eksternal di diperkirakan diteliti dije produk interaksi
knowable? luar peneliti. dan mbatani antara peneliti
- Peneliti bergantung oleh nilai- denganyang
harus sejauh pada kritik nilai diteliti.
mungkin tertentu
membuat -
jarak dengan Pemah
obyek peneliti aman
annya tentang
suatu
realitas
value
mediated
findings
16
ASPEK- PARADIGMA PARADIG PARADIG PARADIGMA
ASPEK POSITIVISME MA MA KONSTRUKS/INT
POSTPOSI
CRITICA ERPERETIF
TIVISME
L
METODO- - Modified- -
LOGIS Experiment Experimen Parti Reflective/Dialectic
How /Manipulative, t/ cipative al
Should the intervensionost Manipulati- - Menekan empati
inquirer dan Faliication ve Men dan interaksi
go about melalui - gutamaka dialektik antara
finding pengujisn Peng n analisis peneliti dan
out hipotesis dalam amatan komprehe responden untuk
knowable? struktur logika secara nsive, merekonstruksi
Hypothetical natural, kontekstua realitas yang
deductive metho metode l dan diteliti melalui
d kualitatif multilevel metode-metode
- Kegiatan dan analysis kualitatif seperti
melalui tergantung yang bisa participant
laboratorium pada teori dilakukan observation
eksperimen atau yang melalui - Kriteria kualitas
survai diperguna penempata penelitian:
eksperimen kan n Authencity dan
dengan analisis - diri sebaga reflectivity,
kuantitatif. Krite i sejauhmana
- Kriteria ria aktivis/par temuan merupakan
kualitas kualitas tisipan refleksi otentik dari
penelitian: penelitian: dalam realitas dihayati
objectivity, Masih proses oleh para pelaku
Reliability dan mengguna transform social
validity (internal kan asi social
dan external objectivity,-
validity) Reliability Krite
dan ria
validity kualitas
(internal penelitian:
dan Historical
external situatednes
validity) s,
sejauhman
a
17
penelitian
memperha
tikan
konteks
histories,
social,
budaya,
ekonomi
dan
politik.
18
penelitian:
Kritik
social,
transforma
si,
emansipasi
dan social
empowerm
ent
19
STOP
20