Anda di halaman 1dari 8

Rancangan Komunikasi Pemasaran

Dalam perencanaan komunikasi pemasaran dibutuhkan strategy marketing yang lazim


digunakan yang disebut dengan SOSTAC. Salah satu model perencanaan program komunikasi
yang sering digunakan yaitu berdasarkan analisis SOSTAC + 3Ms planning system (P.R. Smith,
1998:31-50), yaitu: Situation (Situasi), Objective (Tujuan), Strategy (Strategi), Tactics (Taktik),
Action (Aksi/Implementasi), Control (Kontrol), ditambah dengan Men (Sumber Daya Manusia),
Money (Dana), dan Minutes (Batasan Waktu).
Berikut penjabaran SOSTAC secara bertahap dan perananannya untuk menciptakan posisi yang
strategis sehingga dapat menghasilkan marketing plan yang efektif pada suatu perusahaan atau
pemasaran suatu produk; Elemen-elemen tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut :

1. Situation Analysis
Merupakan tahap pertama pada metode SOSTAC bertujuan untuk menganalisa situasi
dari proses pemasaran yang sedang berjalan pada perusahaan. Pada tahap pertama ini perusahaan
berperan mengumpulkan berbagai informasi dan data data yang dibutuhkan mengenai keadaan
internal dan eksternal perusahaan sehingga mereka tahu konsisi perusahaan mereka pada kondisi
pasar sesungguhnya (market place). Salah satunya melakuakan analisis kondisi atau tingkat
keefektifan dari aktivitas marketing yang sudah berjalan, sehingga dihasilkan analisis yang dapat
digunakan sebagai bahan menyusun strategi marketing yang baru nantinya.
Pada tahap Situation Analysis dapat dibantu dengan menggunakan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threats) pada customer dan lingkungan dan yang terpenting sudah
bagaimana brand perception akan produk perusahaan tersebut yang mempengaruhi kinerja
perencanaan pemasaran, sehingga pada tahap pertama ini akan ditemukan kira kira seperti
gambaran marketing plan dan indikator indikator baik dari dalam maupun luar perusahaan.
Hasil kajian terhadap situasi di sekitar usaha komunikasi pemasaran (situation analysis),
termasuk di dalamnya:
a) Masalah yang dihadapi;
b) Kapasitas organisasi;
c) Usaha komunikasi pemasaran sebelumnya;
d) Kajian khalayak;
e) Kajian kompetisi;
f) Hal-hal lain yang bisa mempengaruhi usaha komunikasi pemasaran
Dilengkapi juga dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). SWOT
merupakan analisis dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oportunity (peluang) dan
Threat (ancaman).

2. Objectives (Tujuan)
Setelah selesai tahap pertama selanjutnya yaitu objectives, setelah mengetahui posisi
perusahaan saat ini selanjutnya perusahaan menentukan point point tujuan yang ingin dicapai
perusahaan. Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat vital karena merupakan tahapan
sebagai pedoman perusahaan nantinya untuk mengambil strategi strategi yang sesuai dengan
harapan targetmarketing yang diingnkan perusahaan, dengan kata lain perusahaan menjadi fokus
dengan tahapan tahapan menuju goal / tujuan perusahaan tersebut, tidak ada waktu atau energi
yang terbuang untuk mengurusi hal lain yang berada di luar outline tujuan perusahaan. Dan
tentunya pada akhir pelaksanaan program program marketing nantinya akan mempermudah
dalam tahap evaluasi karena sudah dibuat batasan batasan tujuannya (objectives). Perumusan
tujuan-tujuan program komunikasi secara spesifik dan terukur (secara kuantitatif) dalam suatu
kerangka waktui tertentu. Di dalamnya terdapat secara terpisah Tujuan Pemasaran dan Tujuan
Komunikasi.

3. Strategy
Selanjutnya merupakan tahap strategy, yang mana juga merupakan salah satu bagian
terpenting pada metode SOSTAC, pada tahap ketiga ini dirumuskan strategi- strategi digital
marketing atau e-marketing yang akan digunakan dan diselaraskan dengan tujuan tujuan pada
tahap sebelumnya. Dapat dibuat beberapa rencana strategi kemudian dipilih strategi mana yang
terbaik untuk digunakan dan rencana strategi lainnya dapat sebagai cadangan strategi jika
mungkin terjadi suatu worse scenario pada pelaksanaan nantinya. Point point penting sebagai
bahan perhatian seperti product, price, promotion, positioning, place, business model,
segmentation market, targeting dan brand proposition. Sebagai inti strategi strategi tersebutlah
yang merupakan pedoman yang dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mencapai goals dan targets berdasarkan keadaan
sekarang (situasi). Strategi merupakan payung atau ringkasan dari taktik-taktik yang akan
digunakan.

4. Tactics
Merupakan tahapan dimana berisikan langkah langkah berdasarkan strategi yang telah
disusun perusahaan. Dan pada tahap ini perusahaan dituntut untuk mampu memikirkan dan
mengimplementasikan sebuah taktik yang paling pas pada eksekusi di lapangan nantinya. Taktik
merupakan penjabaran detail dari langkah-langkah atau tahap-tahap yang akan dilakukan untuk
pelaksanaan sebuah strategi yang akan digunakan guna mencapai tujuan tujuan marketing secara
khusus maupun tujuan perusahaan secara umum. Karena istilahnya dalam dunia perang strategi
tanpa taktik yang tidak jelas akan sia sia dan hanya siap sebagai korban keganasan perang,
demikian halnya dalam digital marketing sangat berkaitan erat antara keduanya. Rincian
pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. Pada implementasi taktik
akan berbagai kombinasi alat komunikasi yang mengadopsi dari terminology marketing sebagai
Integrated Marketing Communications. Taktik juga tujuan, khalayak sasaran, serta sumberdaya,
dan waktu yang dibutuhkan (misalnya : iklan TV, seminar, promosi, penjualan, dan sebagainya).

5. Actions (Tindakan)
Setelah taktik selesai dirumuskan maka saatnya untuk menjalankan taktik tersebut di
lapangan market place yang sebenarnya. Dapat dibuat berupa rangkaian proses kerja yang
terstruktur dan terjadual dapat berupa flow chart, gantt chart, table table activity based time dan
tak kalah penting mempersiapkan manajemen resiko yang mungkin terjadi saat eksekusi taktik di
lapangan dan juga mempersiapkan siapa, kapan dan bagaimana yang bertanggung jawab pada
tiap tiapbusiness process, perencanaan budget, alokasi sumber daya secara detail, sehingga dapat
menimalisir hal hal yang dapat menghambat mencapai tujuan perusahaan. Pelaksanaan
rancangan strategi dan taktik sebenarnya merupakan perincian lebih jauh daripada penjabaran
taktik. Suatu rancang tindak (action plan), berupa rumusan program kerja yang tertata
menyangkut jenis program, waktu pelaksanaan dan penanggung jawab program sampai
berisi hal-hal kecil seperti apa saja yang harus dilakukan.

6. Control (Pengendalian)
Dan pada tahap terakhir yaitu proses control, merupakan tahapan untuk memeriksa atau
mengevaluasi secara berkala apakah action sesuai tujuan perusahaan sudah berhasil atau berjalan
belum dengan maksimal, dan jika masih belum maksimal hal hal apa yang menjadi penghambat
di lapangan sehingga dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan strategi selanjutnya. Hampir
sama dengan prinsip orang teknik yaitu tidak ada metode yang sempurna tapi pasti ada metode
yang lebih baik. Merupakan penjabaran dari bagaimana hasil akhir dan proses program
komunikasi tersebut dipantau dan dievaluasi. Mengacu pada tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan
dengan menjabarkan kapan pemantauan. George E. Belch dan Michael A. Belch (2007)
mengemukakan bahwa tahap akhir dalam perencanaan IMC adalah pemantauan, evaluasi dan
control program komunikasi pemasaran hingga jenjang operasional. Sisi yang menarik adalah
evaluasi ketepatan strategi dan mengukur tiga lapis efektivitas program dibandingkan target
yang dicanangkan: output yang mengukur sebatas pemunculan atau pemuatan pesan
melalui media (message transmission); outgrowth yang mengukur sejauh mana pesan
bias dipahami public (message reception) sementara outcome mengukur pengaruh pesan
terhadap perubahan opini, persepsi, sikap dan perilaku khalayak (message effect).
Pada resume ini akan dipaparkan pengertian dan peranan SOSTAC pada digital marketing dari
berbagai sumber baik e-book maupun ulasan ulasan dari internet, secara umum SOSTAC
pada digital marketing merupakan suatu metode dalam perencanaan pemasaran (marketing plan)
agar lebih efektif dalam pengimplementasian digital marketing pada suatu perusahaan atau
pemasaran produk tertentu.
Bisa dikatakan sebagai kerangka perancanaan yang realtif sederhana untuk
mengidentifikasi masalah masalah marketing pada suatu pemasaran produk atau perusahaan
kemudian dibahas satu persatu mulai dari Situation Analysis, Objectives, Strategy, Tactics,
Action dan yang terakhir Control disingkat menjadi (SOSTAC). Sejarah SOSTAC awal
mulanya dikembangkan oleh Paul R. Smith pada tahun 1990-an. Berikut lampiran gambar
SOSTAC secara gambaran umum yang saya kutip dari kumpulan gambar ulasan SOSTAC di
internet dengan, source http://www.searchmuse.com/blog/2012/12/11/digital-planning-real-
world-sostac.html

Rencana pemasaran harus menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatannya. Sebagai catatan sederhana yang dapat gunakan sebagai checklist saat menulis atau
mengkaji ulang rencana pemasaran disingkat dengan 3M. Setiap rencana harus memiliki unsur
3M ini. Jika sebuah rencana tidak memiliki unsur 3M ini, maka rencana tersebut tidak akan
tersusun secara profesional dan tidak lengkap. Itulah pentingnya 3 sumber daya utama tersebut,
yang harus digunakan seluruhnya untuk menyusun rencana yang baik.
1. Men (manusia) berarti pria dan wanita – disebut sumber daya manusia.
2. Money berarti anggaran – berapa besar biaya yang digunakan
3. Minutes berarti waktu – merupakan sumber daya yang paling terbatas.

1. Men (manusia)
Berarti pria dan wanita. Apakah tim dari dalam organisasi yang akan melakukannya atau
agen dari luar yang harus menanganinya? Apakah dibutuhkan sebuah tim penjualan jarak jauh
(telesales)? Sudah cukupkah jumlah sumber daya manusianya? Siapakah yang akan menangani
pelaksanaan pemasaran, konferensi penjualan, atau peluncuran sebuah produk? Siapa yang akan
melakukan riset pemasaran? Apakah diperlukan mengangkat beberapa orang sarjana sebagai
asisten pemasaran? Apakah tim pemasaran memiliki keahlian yang cukup? Rincian dari
organisasi yang menjalankan program komunikasi ini, termasuk pihak-pihak yang di
dalam organisa si maupun pihak-pihak yang mengerjakan kontrak-kontrak dari organisasi.

2. Money (Keuangan/Bagdet).
Pemasaran membutuhkan biaya. Berapa besar uang yang harus dikeluarkan? Apakah
uang itu dikeluarkan untuk keperluan yang tepat? Dapatkah diukur efektivitas dan produktivitas
dari berbagai macam aktivitas pemasaran? Dapatkah diukur tingkat pengembalian atau
keuntungan yang dihasilkan dari aktivitas pemasaran? Apa yang dapat mempengaruhi suatu
cashflow bisnis? Apakah tersedia uang kas? Apakah direktur menyetujui permintaan anggaran?
Banyak sekali cara yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran pemasaran. Dengan
pengalaman, menyusun anggaran menjadi lebih mudah. Namun, selalu ingat untuk menempatkan
uang dalam anggaran tak terduga untuk kejadian yang tidak diharapkan. Rencana
pemasaran harus meliputi masalah uang. Gambaran keuangan harus meliputi pengeluaran seperti
halnya penjualan, biaya, kontribusi, dan keuntungan bersih. Tingkat pengembalian
investasi (return on investment) dapat dihitung berdasarkan beberapa aktivitas pemasaran,
seperti direct mail dan pameran. Angka-angka tidak dapat dihindari dalam sebuah rencana
pemasaran. Perkiraan penjualan biasanya menjadi bagian inti dari rencana pemasaran. Perkiraan
penjualan menyediakan informasi yang sangat penting untuk perencanaan cash flow,
perencanaan produksi, dan tentu saja, perencanaan pemasaran. Ada banyak teknik peramalan
yang tersedia, beberapa di antaranya lebih rumit dibandingkan lainnya. Pendekatan bottom-up
yang sederhana untuk meramalkan penjualan seringkali digunakan bersama-sama dengan
pendekatan dari atas ke bawah yang lebih rumit dengan menggunakan model peramalan
berdasarkan komputer. Dari bawah ke atas, dalam hal ini, setiap perwakilan penjualan (sales
representatives) menghitung apa yang mereka pikir dapat mereka jual. Manajer penjualan
kemudian menambahkannya untuk mendapatkan sebuah pendekatan guna memperkirakan
penjualan. Rencana harus menggambarkan apa yang dapat. Perincian dana yang dikeluarkan
untuk menjalankan semua program komunikasi ini.
3. Minutes (Waktu)
Menit berarti waktu. Waktu seringkali menjadi sumber daya yang sangat terbatas
dibandingkan sumber daya lainnya. Terkadang waktu 24 jam sehari tidaklah cukup, bahkan 7
hari seminggu pun belum tentu cukup, Bukan suatu hal yang mengejutkan jika kursus
manajemen waktu sangat populer pada saat ini. Waktu adalah sumber daya yang sangat langka.
Dibutuhkan waktu paling tidak 3 bulan untuk menyiapkan kampanye sebuah iklan baru di
televisi, atau untuk mengembangkan sebuah potret surat yang baru. Mungkin butuh waktu 12
bulan untuk menciptakan sebuah kemasan baru. Sementara untuk menciptakan sebuah produk
baru membutuhkan waktu yang lebih lama lagi. Waktu adalah sumber daya yang terbatas yang
digunakan dengan cara yang berbeda.
Jadi, rencana pemasaran harus memiliki skala waktu, batas waktu, dan juga jadwal. Rencana
pemasaran juga harus memiliki anggaran dan pembicaraan mengenai jumlahnya. Tentu saja,
rencana tersebut juga harus menetapkan siapa melakukan apa dan kapan. Manusia, uang, dan
waktu. Setiap rencana harus memiliki ketiganya.
Rincian jangka waktu penjadwalan kerja dari masing-masing taktik. Terdapat banyak sekali
pendekatan yang berbeda dalam membangun sebuah perencanaan komunikasi pemasaran dan
ada beberapa elemen-elemen esensial yang harus dimiliki dalam rencana pemasaran. Salah satu
yang dapat mengcover semuanya adalah model analisis SOSTAC di atas. Kelebihan dari model
perencanaan ini adalah sederhana namun memberikan panduan dalam menganalisis secara detail
sarana komunikasi pemasaran dan menuntun pada tindakan yang lebih strategis. Ada pula
model perencanaan komunikasi pemasaran yang dikemukakan oleh George E. Belch dan
Michael A. Belch yang terdiri dari delapan tahap, yaitu: 1) review rencana pemasaran; 2)
analisis situasi program promosi; 3) analisis proses komunikasi; 4) penetapan anggaran tentatif
program; 5) sasaran dan strategi komunikasi pemasaran; 6) strategi pesan dan media: 7)
integrasi implementasi strategi komunikasi pemasaran; dan 8) pemantauan, evaluasi dan
pengendalian program. Bila dibandingkan dengan model SOSTAC, pada model perencanaan
komunikasi pemasaran yang digambarkan oleh Belch & Belch menurut penulis memiliki
kelebihan, yaitu ada tahap tersendiri untuk menganalisis proses komunikasin melalui
analisis faktor SMCR (sender, message, channel dan receiver), selain juga menetapkan tujuan
dan sasaran komunikasi pada ta hap itu. Kemudian rencana strategi komunikasi pemasaran
maupun strategi pesan dan media juga tidak dimasukkan dalam satu komponen yang sama
melainkan dipisahkan. Ini membuat perencanaan komunikasi pemasaran dapat lebih detail
menetapkan kedua strategi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai