Anda di halaman 1dari 3

Merencanakan Digital Marketing dengan 

SOSTAC

Sejatinya dalam perencanaan marketing apa pun, termasuk digital marketing, sebuah
sistem yang yang mampu mendeskripsikan perencanaan komprehensif sekaligus mudah
dalam implementasi dan pembelajaran oleh semua lini perusahaan adalah hal krusial.
Hal-hal mendasar, yaitu analisis situasi, peletakan tujuan, perumusan strategi,
pendeskripsian taktik, penulisan aksi, hingga cara mengontrol dan mengevaluasi wajib ada
dalam perencanaan digital marketing yang komprehensif. Salah satu model perencanaan
digital marketing yang kini dikenal para praktisi digital marketing dan sudah masuk dalam
buku teks digital marketing di dunia kampus adalah SOSTAC® (Situation analysis,
Objectives, Strategy, Tactics, Action, Control)
Sistem perencanaan SOSTAC® adalah karya PR Smith dan telah dipilih sebagai salah
satu dari Top 3 Model Marketing di dunia oleh para pemberi suara dalam poling the
Chartered Institute Of Marketing. Melalui SOSTAC®, kita akan melakukan tinjauan
terhadap situasi yang ada di sekitar bisnis, menentukan tujuan-tujuan berbasis analisis situasi,
merencanakan strategi-strategi yang diperlukan demi mencapai tujuan tersebut, membuat
taktik sebagai turunan detail dari masing-masing strategi, menetapkan penanggungjawab
serta waktu pelaksanaan strategi serta taktik tersebut, serta terakhir melakukan kontrol atau
evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Menerapkan SOSTAC® untuk Digital Marketing


Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, SOSTAC® terdiri dari enam tahap, yaitu
analisis situasi, tujuan, strategi, taktik, aksi, dan kontrol.

1. Tahap satu, analisis situasi (Situation Analysis).


Tahap pertama mengaplikasikan kerangka kerja rencana digital marketing adalah
menganalisis situasi. Situasi yang kita kaji harus merefleksikan gambaran faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap organisasi, baik internal dan eksternal. Dalam kajian situasi,
kita melakukan pengecekan mengenai siapa diri kita, apa yang kita lakukan, dan
bagaimana kita berinteraksi serta melakukan transaksi secara daring.
Tahapan ini mampu memberikan gambaran mengenai organisasi kita dan untuk
mencapai hal ini, gunakan metode-metode berikut ini untuk mendapatkan hasil maksimal:
a. Siapa konsumen digital kita saat ini, bagaimana mereka melakukan interaksi dengan
merek, platform apa yang digunakan, dan bagaimana demografinya.
b. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats). Apa saja
kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dihadapi oleh organisasi.
c. Analisis kompetitor. Siapa saja kompetitor kita? Bagaimana cara mereka berkompetisi?
Apakah melalui harga, produk, nilai tambah, layanan pelanggan, reputasi? Apa saja
diferensiasi kunci yang mereka miliki?
d. Lanskap kanal digital. Buat daftar semua kanal-kanal digital yang organisasi kita
gunakan dan tingkat performa masing-masing kanal.

2. Tahap dua, tujuan (Objectives).


Tahap kedua mengaplikasikan kerangka kerja rencana digital marketing adalah
fokus terhadap tujuan-tujuan yang ingin dicapai melalui strategi yang akan kita rumuskan.
Setelah tahap pertama kita menganalisis situasi yang memberikan gambaran mengenai
keadaan organisasi, kita mulai menentukan tujuan terukur dan realistis yang akan diraih
melalui strategi digital marketing.
Dalam menentukan strategi, ingat 5 S dan pastikan mencapai setiap tujuan secara
SMART. 5 S adalah singkatan dari Sell, Serve, Speak, Save, and Sizzle. Kemudian
rumuskan masing-masing variabel tersebut secara SMART (Specific, Measurable,
Actionable, Relevant, dan Time-related). Contoh dari penerapan tahap dua adalah sebagai
berikut:
 Tujuan satu. Awareness: Minimal 50 persen calon konsumen mengetahui produk dan
solusi yang ditawarkan perusahaan per Juli 2016.
 Tujuan dua. Engagement: Meningkatkan page view dan visit pada situs perusahaan
selama periode Februari 2016 s.d. Juli 2016 sebanyak 50 persen.

3. Tahap tiga, strategi (Strategy).


Strategi adalah cara perusahaan mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan dan
diketahui bersama. Dalam menyusun strategi, segmen konsumen yang dituju dan
dilayani harus tertera di dalam rencana.
Sebagai contoh: Sebuah Perusahaan X memiliki tujuan mencapai awareness merek
perusahaan di benak para calon pelanggan sebesar 50 persen pada akhir bulan ketujuh,
yaitu 31 Juli 2016. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perusahaan X akan menjalankan
strategi yang berfokus pada kekuatan-kekuatan yang dimiliki, yaitu kualitas produk,
variasi produk, struktur perusahaan, dan jaringan global (hal-hal yang sudah tertera di
SWOT), sedangkan di saat yang sama tetap bersikap realistis dengan keadaan finansial
perusahaan yang terbatas jika dibandingkan dengan para kompetitor.
Maka berdasar hal-hal tersebut, Perusahaan X melakukan strategi akuisisi. Selama
Januari 2016 s.d. Juli 2016, perusahaan akan meningkatkan visibilitas merek di ranah
digital melalui kanal-kanal tempat para calon pelanggan berada. Untuk mencapai hal ini,
Perusahaan X memikirkan cara paling efektif untuk menjangkau pasar, apakah segmen
konsumen kunci benar-benar berada pada kanal yang dipilih, di mana merek perusahaan
dapat meningkatkan sorotan, dan apakah para kompetitor memahami dan memiliki
kelebihan dalam mendayagunakan kanal-kanal digital yang juga digunakan Perusahaan
X.

4. Tahap empat, taktik (Tactics).


Taktik adalah turunan mendetail dari strategi. Taktik mencakup alat-alat spesifik
yang digunakan untuk mencapai tujuan digital marketing. Untuk mencapai tujuan tersebut,
gunakan 7P Marketing Mix yang berfokus pada atribut-atribut kunci yang perlu
diperhatikan Perusahaan X untuk meraih tujuan. 7P Marketing Mix tersebut
adalah Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Partnerships.
Kemudian, tentukan taktik-taktik yang merupakan turunan strategi Perusahaan X,
yaitu strategi akuisisi. Contoh turunan strategi akuisisi tersebut antara lain taktik Search
Engine Optimization (SEO) agar semua kata-kata kunci yang berhubungan dengan
perusahaan muncul di halaman pertama situs penelusur. Contoh taktik kedua adalah
kampanye Pay-Per Click (PPC) dengan meletakkan anggaran khusus untuk beriklan
berbasis kata kunci yang diketikkan para calon pelanggan.

5. Tahap lima, aksi (Action).


Tahap kelima mengaplikasikan kerangka kerja rencana digital marketing adalah
membawa rencana menjadi kenyataan dalam bentuk aksi yang terukur. Dalam tahap aksi,
SOSTAC® mencakup hal apa saja yang diperlukan untuk melaksanakan taktik.
Sebagai contoh, untuk melaksanakan taktik SEO, perlu dipikirkan hal-hal berikut:
Analisis kata kunci (apa saja kata kunci yang ingin ditarget?), On page
optimization (optimalkan laman situs demi menjamin kemunculan di halaman terdepan
situs penelusur), konten (identifikasi blogger-blogger terkait dan berpengaruh, forum dan
situs untuk menciptakan konten pelanggan), dan membangun tautan (meletakkan tautan
baik secara inbound maupun outbound dengan sekumpulan situs berotoritas tinggi). Ingat
untuk menentukan jadwal dari semua tindakan tersebut.

6. Tahap enam, kontrol (Control).


Tahap final mengaplikasikan kerangka kerja rencana digital marketing adalah
memonitor dan mengukur performa berbasis tujuan yang ditetapkan pada tahap dua.
Perhatikan taktik-taktik yang sudah ditetapkan dan lakukan kontrol saat melaksanakan
semua taktik tersebut. Hal ini juga dapat disebut Key Performance Indicator (KPI).
Untuk menjamin pelaksanaan KPI sesuai dengan rel sekaligus tetap menuju tujuan,
lakukan evaluasi mingguan atau bulanan. Ingat pula untuk selalu berkomunikasi dengan
tim-tim terkait sehubungan dengan pelaksanaan SOSTAC.

Anda mungkin juga menyukai