R.A.C.E STRATEGY
Christian Ganadhi
36412005
Sylviana Kristian
36412008
Andy
36412013
Augustinus Ivan
36412031
Albert Nathanael
36412062
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Petra
2015
RACE STRATEGY
Strategi RACE pada umumnya adalah sama dengan strategi marketing lainnya, hanya
saja pada strategi RACE, media yang digunakan secara dominan adalah media digital dan
fokus pada cara mengoptimakan media digital tersebut. Strategi ini diciptakan oleh Dave
Chaffey dan terdiri dari beberapa tahap, yaitu Plan, Reach, Act, Convert, dan Engage.
Secara sederhana RACE menggunakan 3 poin untuk tiap dimensi yang ada, yaitu:
1. Opportunity
Merupakan tahap dimana pembuat strategi menganalisa fenomena dan permasalahan
yang ada di pasar.
2. Strategy
Tempat dimana pembuat strategi akan mengalokasikan sumber daya dan investasi
untuk mencapai tujuan yang disasar.
3. Action
Perbuatan atau kegiatan yang akan dilakukan untuk melakukan strategy yang sudah
dibuat
1. PLAN
Sekalipun tahap ini bukanlah tahap yang termasuk dalam kata utama RACE. Tahap
ini merupakan salah satu tahap terpenting yang ada. Alasannya, dalam menjalankan suatu
strategi harus ada tujuan akhir atau visi yang terarah dan memandu strategi itu sendiri
sejak awal. Hal ini wajib dibuat baik untuk bisnis baru maupun bisnis yang sudah lama.
Tahapan ini sebenarnya mengarah kepada pendekatan strategi dasar bisnis dan pemasaran
dimana analisa dasar pasar, kompetitor, PESTEL, SWOT/TOWS, dan berbagai overview
yang bisa menjadi peluang pasar kedepan untuk dipertimbangkan. Pada tahap ini,
perusahaan harus melihat, meriset, atau menciptakan jati diri yang ingin dicapai.
Selanjutnya, hal itu menjadi dasar analisa dan mencari kecocokan untuk menciptakan
strategi dasar wajib pemasaran yaitu Segmentasi, targeting, dan positioning yang
kemudian di implementasikan menjadi 4P atau 7P. Setelah dasar tersebut diciptakan,
maka perusahaan bisa menciptakan pendekatan digital marketing melalui metode RACE.
Opportunity
Review current performance
Customer insight
Competitor benchmarking
PESTL factor
Marketing goals
Strategy
Select Segmenting and targeting
Define brand positioning and integration with traditional channels
Review marketing mix
Action
Create Reach customer acquisition plan
Create Act brand interaction, content and campaign plans
Create Convert sales optimisation plan
Create Engagement customer loyalty plan
Tahapan ini sebenarnya mengarah kepada pendekatan strategi dasar bisnis dan
pemasaran dimana analisa dasar pasar, kompetitor, PESTEL, SWOT/TOWS, dan
berbagai overview yang bisa menjadi peluang pasar kedepan untuk dipertimbangkan.
Pada tahap ini, perusahaan harus melihat, meriset, atau menciptakan jati diri yang
ingin dicapai. Selanjutnya, hal itu menjadi dasar analisa dan mencari kecocokan untuk
menciptakan strategi dasar wajib pemasaran yaitu Segmentasi, targeting, dan
positioning yang kemudian di implementasikan menjadi 4P atau 7P. Setelah dasar
analytics
Review current use of digital media
Set VQVC (volume, quality, value, cost) objectives using conversion
budget models
Strategy
Define key brand messages for audience(tagline)
Select relevant targeting approaches(sesuaikan dengan stp)
Develop content marketing approach(gunakan content marketing yg
sesuai)
Define channel integration
Create media plan and justify media mix investment(buat semenarik
mungkin dan seunik mgkn)
Action
Optimize SEO(memaksimalkan search engine dengan inbound link)
Optimise or review relevance of Google AdWords (paid search)
Review opportunities from Display Advertising(pay per click)
Measurement Key
Visitor
Jumlah pengunjung yang mendatangi media digital yang disediakan oleh
perusahaan
Follower
Konsumen yang tertarik dan mengikuti media digital kita untuk bisa
mengakses informasi yang diberikan oleh perusahaan
Inbound
Link
Link yang berada di website lain atau media lain yang mengarah ke media
digital perusahaan. Fungsi inbound link sendiri sebetulnya adalah search
engine optimization. Dengan memiliki inbound link yang tinggi, maka media
digital kita akan memiliki ranking yang tinggi dalam search engine juga. Hal
ini sangat dibutuhkan agar orang yang mencari produk perusahaan dapat
menemukan produk tersebut dengan mudah.
3. ACT
Tahap dimana perusahaan berusaha menarik minat visitor untuk berinteraksi
dengan content dan context yang disajikan melalui media digital. Pada tahap ini
perusahaan membuat visitor untuk berinteraksi dengan segala sesuatu yang disediakan
perusahaan didalam media digital. Tahap ini juga akan menjadi sebuah titik evaluasi
tentang apa yang dominan dilakukan oleh visitor dalam media digital yang disediakan
perusahaan. Perusahaan melihat apa saja yang diakses dan berapa lama waktu yang
dihabiskan oleh visitor dalam mengunjungi media digital tersebut. Pada tahap ini,
perusahaan juga harus menciptakan tampilan yang sesuai dan isi yang menarik.
Opportunity
Review customer journeys for desktop and mobile sites(lihat apa yang
interactions
Strategy
platforms
Action
Create campaign plan, editorial calendar and outreach plan
Create content assets including video marketing
Create landing pages
Measurement Key
Time On Site
Waktu yang dihabiskan didalam website
Share/ Comment/ Like
Feedback yang diberikan customer terhadap content yang disajikan dalam
media digital
Lead
Bentuk ketertarikan konsumen terhadap content yang umumnya ada di
website. Bentuk dari lead sendiri umumnya meminta calon konsumen untuk
mengisi keterangan nama, email, dll. Setelah data ini diisi umumnya
perusahaan akan mengirimkan feedback berupa pesan ke email dari calon
konsumen yang mengisi lead tersebut.
4. CONVERT
Tahap dimana perusahaan merubah visitor-visitor tersebut menjadi pembeli baik
secara online maupun offline. Tahap ini bergantung pada tahap-tahap sebelumnya
yang berfungsi untuk meyakinkan prospect atau potential customer anda untuk
melakukan pembelian. Pada tahap ini yang diperhitungkan oleh perusahaan adalah
tahap jual beli yang terjadi. Hal yang harus dipertimbangkan pada tahap ini adalah
perbandingan antara persentase view to sales untuk dijadikan acuan sebagai
evaluasi kedepan.
Opportunity
Create and review site conversion funnels and paths to purchase
Review multichannel (omnichannel) interactions
Review customer feedback
Strategy
Define online conversion rate optimisation (CRO) approach
Define how key online communications (search, email, social, mobile)
Action
drive sales
Define offline integration paths to purchase
Measurement Keys
Order
Jumlah pemesanan/pembelian yang terjadi.
Revenue
Jumlah total pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan.
Average Order Value
Rata-rata yang pemesanan/pembelian yang didapatkan oleh tiap media.
5. ENGAGE
Tahap dimana perusahaan berusaha mempertahankan konsumen untuk jangka
panjang. Tujuan utamanya disini adalah untuk menciptakan kepuasan konsumen
terhadap strategi digital kita dan menciptakan loyalitas berkepanjangan. Salah satu
tujuan yang diharapkan oleh perusahaan disini juga untuk membuat konsumen
mereferensikan konten digital perusahaan. Secara singkat hal yang dituju oleh
perusahaan disini adalah menciptakan Viral marketing dan Repeat purchase atau
Engagement.
Opportunity
Review customer loyalty using RFM(Recency, Frequency, Monetary)
analysis
Review customer satisfaction drivers
Review effectiveness of customer communications
Strategy
Create customer engagement plan
Create online personalisation and merchandising plan
Create customer contact plan (email marketing and social media
marketing)
Action
Implement or refine personalisation rules on desktop and mobile sites
Implement or refine event-triggered personalised emails and e
newsletters
Manage social media and email campaigns for customer engagement
and advocacy
Measurement Keys
Repeat Purchase
Pembelian ulang yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk yang dijual
perusahaan.
Refferal
Sebuah tindakan lanjutan yang dilakukan oleh konsumen, dimana konsumen
melakukan review dan mereferensikan produk perusahaan.
Kelebihan
1. Strategi RACE memberikan gambaran yang jelas untuk dari segi content
marketing dan planning awal
Metode ini mengajarkan pola pikir yang terstruktur dalam menciptakan suatu
strategi, strategi RACE yang dikembangkan oleh Dave Chaffey disini mengajarkan
bahwa bahwa adanya planning adalah langkah mutlak yang harus dilakukan oleh
perusahaan dalam menciptakan suatu strategi. Guna mempermudah pola pikir dan
bagaimana merancang sebuah planning, metode ini juga memberikan gambaran
planning yang sederhana tapi tersrtuktur yaitu SOSTAC Planning. Dari segi content
marketing, metode ini juga mengajarkan pendekatan-pendekatan melalui matriks dan
konten seperti apakah yang cocok dibuat untuk menarik prospect sesuai dengan apa
yang ingin ditanamkan perusahaan. Baik perusahaan ingin menanamkan sisi
entertainment, edukasi, maupun persuasive.
seperti
SEO(Search
engine
optimization),
CRO(Conversion
rate
Contohnya ada pada key measurement follower dan lead. Oleh sebab itu strategi ini
tidak bisa diterapkan langsung disetiap tempat dan harus difilter sesuai dengan
keadaan strategi ini akan digunakan. Contohnya adalah lead, diluar negeri orang
sangat kuat dan menjadikan email sebagai salah satu media untuk membaca informasi
mereka. berbeda dengan di Indonesia, dimana tidak semua orang peka dan fokus pada
email walaupun memilikinya. Hal ini terjadi karena orang-orang di Indonesia
cenderung memiliki email dan menggunakannya hanya sebagai alat sign up di sosial
media. Akibatnya, di Indonesia tentu saja key measurement lead tidak bisa dijadikan
tolak ukur akurat karena email tidak diprioritaskan sebagaimana adanya di Amerika
tempat strategi RACE berasal.