Anda di halaman 1dari 55

Pengantar

Dan Dia mengajarkan kepada Adam


nama-nama (benda) seluruhnya
kemudian mengemukakannya
kepada para malaikat

Segalanya butuh nama...

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para


malaikat, 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.'
Mereka berkata, 'Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?'
Tuhan befirman, 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui.'
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para
malaikat, lalu berfirman, 'Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang
benar!' Mereka menjawab, 'Maha Suci Engkau, tidak ada
yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.'
Allah berfirman, 'Hai Adam, beritahukanlah kepada
mereka nama-nama benda ini.' Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda
itu,
Allah berfirman, 'Bukankah sudah Kukatakan kepadamu
bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan
bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa
yang kamu sembunyikan?'
(Al-Baqarah: 30-33)

Pelajaran pertama yang diajarkan Allah kepada manusia


pertama dimuka bumi ini adalah tentang NAMA.
Benda-benda di dalam surga pun memiliki NAMA.

Apa jadinya jika buku ini tanpa judul?


Apa jadinya jika anda tidak memiliki nama?

Tentu saja... Kondisi tersebut akan melahirkan kesulitan-


kesulitan yang besar.

Segalanya butuh nama.


Untuk menentukan nama brand bukanlah pekerjaan
mudah. Semoga buku ini dapat membantu dan
mempermudah anda jika ingin menentukan nama brand.

Dodi Zulkifli | CEO Neyma Identity & Brand


Daftar Isi

Brand Blue Print - 3

Nama Brand Saya Sudah Bagus


Belum Ya? - 10
Bayangkan Jika Brand Anda
Tidak Memiliki Nama - 23

Anatomi Penamaan - 26

9 Step Menentukan Nama Brand - 35

Jenis-Jenis Nama Brand - 42

Brand Nama Yang Ideal - 45


Brand Blueprint
“Begin with the end”

Stephen Covey
Sebelum masuk ke bagaimana menentukan Nama Brand,
Saya ingin menjelaskan beberapa istilah berkaitan
dengan Brand terlebih dahulu. Saya akan mempermudah
penjelasannya dengan menggunakan studi kasus.

Apakah Anda pernah mendengar sebuah brand yang


bernama The Body Shop?

Asosiasi apa yang terlintas dalam pikiran Anda, terhadap


brand tersebut? Seringkali Saya menanyakan hal ini
kepada peserta seminar saat Saya menjadi pembicara.

Rata-rata jawaban para peserta, adalah sebagai berikut :

Kosmetik, harga mahal,


body care, nature / alami,
tidak menggunakan
animal testing,
dan sebagainya.

Apakah Anda juga memilki asosiasi yang mirip dengan


asosiasi-asosiasi diatas ?

2
Di antara asosiasi-asosiasi yang ada di atas, asosiasi
yang paling mewakili The Body Shop adalah
Nature (alami).
Karena The Body Shop adalah perusahaan kosmetik
yang mengangkat ide Nature / alami.

Darimana datangnya asoasi-asosiasi di atas sehingga


bisa ada di dalam pikiran Anda?
Tentunya asosiasi di atas belum ada di dalam pikiran
Anda saat Anda lahir.

Artinya asosiasi tersebut ada setelah Anda menjalani


hidup. The Body Shop melakukan serangkaian tindakan
yang menyebabkan asosiasi kata “nature” berasosiasi
dengan nama The Body Shop dipikiran pelanggannya.

Apa yang dilakukan oleh The Body Shop ?


Proses tersebut saya terjemahkan dalam tahap demi
tahap menggunakan frame work Neyma identity & brand.
Dengan metodologi yang Saya sebut dengan
Neyma Way.

Terdapat 2 tahap dalam Neyma Way

1. MENENTUKAN BRAND BLUEPRINT

Yang pertama adalah Menentukan elemen-elemen yang


terdapat pada Brand Blueprint berdasarkan situasi
bisnis (business understanding)

2. BRAND EXECUTION

Yang Kedua adalah Brand Execution. Merencanakan dan


sinkronisasi antar element dalam melakukan eksekusi
berdasarkan Brand Blueprint.

3
1. Brand Blueprint

Blue Print
Blueprint adalah kerangka kerja
terperinci sebagai landasan dalam
pembuatan kebijakan yang meliputi
penetapan tujuan dan sasaran,
penyusunan strategi, pelaksanaan
program dan fokus kegiatan serta
Realita
langkah-langkah atau implementasi
yang harus dilaksanakan oleh
setiap unit di lingkungan ...

Jika boleh saya sederhanakan, ada 2 konsep dalam


blueprint :

Pertama, gambar yang terdapat dalam blueprint adalah


hasil akhir.

Kedua, tujuan dari blueprint adalah sebagai pedoman


untuk membuat & mengeksekusi rencana kerja secara
detail.

4
Gambar dihalaman sebelumnya pada bagian bawah
adalah foto asli dari White House di Amerika yang
merupakan hasil eksekusi dari blueprint yang sudah
dikerjakan sebelumnya.

Apa itu Brand Blueprint ?


Anda mungkin tidak akan menemukan istilah tersebut
didalam buku brand. Karena istilah tersebut memang
saya sendiri yang berinisiatif membuatnya. Untuk
mempermudah pembelajaran.

Jika Anda sudah dapat membayangkan apa yang disebut


dengan blueprint, definisi brand blueprint tidak jauh-jauh
dari definisi blueprint itu sendiri.

Jika didalam blueprint ada 2 konsep. Begitu pula dengan


istilah Brand Blueprint.

Pertama, brand blueprint adalah dokumen yang


berisi elemen-elemen brand yang harus ada
dipikiran konsumen, diantaranya adalah brand
positioning, DNA, brand personality, dan beberapa
elemen lainnya. Singkatnya disebut dengan The End In Mind.
Hasil akhir / goal akhir yang perlu ada dalam pikiran
pelanggan.

Kedua, sebagai pedoman untuk membuat &


mengeksekusi yang bersifat tangible rencana kerja
sebuah brand. Dalam konteks The Body Shop,
tujuan akhir asosiasi yang perlu ada dalam pikiran pelanggan
adalah “nature”. Sehingga pembuatan rencana & eksekusi
mengikuti tujuan akhir tersebut. Apapun yang dilakukan harus
mengarahkan kepada asosiasi tersebut.

5
2. Brand Execution

Saat The Body Shop menginginkan asosiasi akhir yang


harus ada dalam pikiran pelanggan adalah “nature”...
Hanya dengan membuat dokumen Brand Bluprint, tentu
saja tidak serta merta di dalam pikiran pelanggan terdapat
asosiasi “nature”.

Apa yang perlu dan harus dilakukan oleh


The Body Shop?

Mereka melakukan serangkaian eksekusi yang terencana


dan sistematis, dimana ekskusi tersebut memberikan
dampak asosiasi “nature” dengan nama The Body Shop
melekat kuat dalam pikiran pelanggan.

Beberapa gambar di atas adalah contoh-contoh Brand


Execution, yang dilakukan untuk mengarahkan asosiasi
“nature” dalam pikiran pelanggan. Salah satunya adalah
tidak menggunakan plastik.

6
Gambar di atas adalah distribution channelnya, didesain
sedemikian rupa untuk mengarahkan pikiran pelanggan
pada asosiasi yang sama yaitu “Nature”.

Kesimpulannya, semua rencana yang dibuat dan


tindakan yang dilakukan adalah untuk mengarahkan
pikiran pelanggan kepada satu asosiasi yaitu
“nature”.

7
Apa saja sih elemen-elemen dalam brand execution ?
Dalam metodolgi Neyma way ada 7 elemen yang dapat
digunakan untuk mengarahkan & membentuk asosiasi
dalam pikiran pelanggan.

7 elemen dalam brand execution tersebut adalah

1. Audience
2. Product
Business Element
3. Channel
4. Asset & Competence
5. Brand Behaviour
6. Brand Expression Brand Element
7. Brand Communication

8
Visual identity adalah bagian dari brand expression.

Dan elemen visual identity itu sendiri diantaranya


adalah :
- Logo
- Brand Name
- Tagline
- Graphic Element Typography
- Interior Design
- Dan sebagainya

PENTINGNYA NAMA
Nama adalah bagian paling penting diantara elemen-
elemen lainnya. Sebuah brand, boleh tidak memilki
elemen lainnya. Namun yang mutlak wajib dimiliki sebuah
brand adalah nama.
Coba Anda bayangkan, sebuah brand tanpa nama?
Bagaimana Anda menyebutnya?
Bagaimana Anda mereferensikannya kepada calon
pelanggan lainnya?
Visual identity akan lebih kuat jika elemen-elemen yang
ada dapat saling bersinergi untuk mengkomunikasi brand
blueprint.
Seperti apakah contohnya?Bab berikutnya ya...

9
Nama Brand Saya
Sudah Bagus Belum Ya?
“Doing good business being ethical, being trans-
parent, being caring, implementing values in your
business make a difference, and you make money
at the same time.”

Shari Arison
Salah seorang klien dengan kategori bisnisnya adalah
Real Estate Developer. Datang ke kantor Neyma Identity
& Brand. Mengeluhkan penjualannya kurang maksimal.
Beliau menceritakan, saat membuka stand pada pameran
property. Minimnya jumlah pengunjung yang mendekat ke
stand dan bertanya. Jikalau ada yang mendekat adalah
calon customer yang bukan target marketnya.

Beliau mengambil pasar kelas menengah atas. Lokasi di


Kaliwungu (sekitar satu jam dari Semarang) dan
perumahan tersebut adalah perumahan paling mahal di
kota tersebut.

Dengan nama project atau kawasannya adalah Pakuwan


Asri.

"Foto-foto rumahnya sudah adakah?" tanya saya

Kemudian klien saya memberikan foto-foto rumah yang


sudah tersedia seperti di bawah ini

11
“Berarti personalitynya adalah Minimalis, modern, elegan,
ekslusive ya...." kesimpulan saya yang perlu validasi dari
klien yang lebih mengenal tentang bisnisnya.

"Betul sekali mas Dodi..." Jawaban meyakinkan dari klien.

"Boleh diperlihatkan foto-foto stand pameran Anda? Atau


marketing campaign yang Anda miliki" tanya saya.

Klien menyodorkan beberapa desain marketing tools kit


yang biasa digunakan seperti di bawah ini.

"Jika melihat marketing tools kit yang ada seperti itu...


menurut bapak, visual identity yang ada terasa lebih
modern/ tradisional? ekonomis / mewah? apakah
merepresentasikan personality Minimalis, modern,
elegan, ekslusive" Tanya saya kepada klien

“Lebih terlihat tradisional dan ekonomis... dan personality


Minimalis, modern, elegan, ekslusive tidak terasa sama
sekali..." klien menjawab sambil merenung.

12
"Coba bayangkan jika ada orang yang ingin membeli
rumah dan orang yang memiliki dana sesuai segmen
yang anda bidik. Dan melihat stand pameran anda
dengan tampilan yang ada seperti saat ini. Jika anda
menjadi customer tersebut, coba dibayangkan dan
dirasakan... apakah anda ada keinginan mendekat untuk
bertanya?” tanya saya.

"Hmmm... benar juga... saya tidak akan mendekat.


Sekarang saya jadi tahu kenapa saat saya pameran
sedikit sekali jumlah calon customer yang bertanya.
Solusinya bagaimana mas Dodi?" Jawaban klien
menyadari kesalahan yang selama ini dilakukan. Proses
pembuatan visual identity di Neyma Identity & Brand
didahului dengan diagnosa problemnya. Untuk
menemukan masalah yang sebenarnya.

"Membuat visual identity baru yang lebih


merepresentasikan 'aura' atau suasana Minimalis,
modern, elegan, ekslusive..." Jawab saya

"Tetapi... saya punya permintaan gambar tokoh SEMAR


yang ada dalam desain jangan dihilangkan, karena
filosofinya ......(klien menjelaskan filosofinya, namun tidak
saya tulis)" permintaan khusus klien kepada saya

"Baik pak... saya carikan solusinya. Tetap ada tokoh


Semarnya namun tetap merepresentasikan 'aura' atau
suasana Minimalis, modern, elegan, ekslusive..." Jawab
saya.

13
Berikut ini satu visual identity & beberapa implementasi
dari lima alternatif yang dipilih oleh klien.

"Nah ini lebih merepresentasikan 'aura' atau suasana


Minimalis, modern, elegan, ekslusive..." komentar klien.

Saya berikan satu lagi studi kasus dari kategori


makanan.

"Mas Dodi... Saya mau mendesain ulang visual identity


yang ada" Permintaan klien yang bernama mas Alfa.

“Apa masalah yang dihadapi, Saya bantu petakan..."


jawab Saya

Setelah klien menjelaskan masalah, saya melakukan


pemetaan sederhana, tujuannya adalah agar kami dapat

14
menganalisa masalah dan memberikan solusi yang
dibutuhkan.

Kesimpulannya adalah sebagai berikut : (Kami sampaikan


sebagian demi menjaga privasi)

1. Carica adalah buah yang dijadikan manisan sebagai


oleh-oleh khas Dieng / Wonosobo.

2. Re design dilakukan karena design yang lama


dianggap tidak representative untuk
mengkomunikasikan image yang ingin disampaikan ke
calon pelanggan. Yaitu FRESH. (kemasan lama anda
dapat lihat gambar dibawah)

3. Klien menginginkan warna HIJAU MUDA, dikarenakan


2 hal :
Pertama, Dapat diasosiasikan dengan FRESH.
Kedua, seluruh kompetitor menggunakan warna hijau
muda (hijau muda adalah "default" design dari market
category yag ada)

Sebelum Re Design

15
Proses selanjutnya kami melakukan analisa secara
internal dan memberikan solusi.

Setelah melakukan proses analisa, kami menyimpulkan


permintaan klien untuk warna HIJAU adalah kurang tepat.

Dengan produk utamanya adalah buah, warna HIJAU


berpotensi menimpulkan kesan tidak nyaman / negatif.
Mengapa?
Warna hijau adalah warna buah yang BELUM MATANG.
Walaupun warna HIJAU dapat diasosiasikan sebagai
FRESH.
Sebagai solusinya kami memberikan warna
KUNING MATANG.

16
Selain pada kemasannya, kami juga menggunakan warna
kuning diimplementasikan ke seluruh Brand Touchpoint
yang dibutuhkan (mulai dari kemasan, label dan template
design promo yang dibutuhkan)

Dari studi kasus diatas, Neyma tidak memberikan apa


DIINGINKAN klien namun memberikan yang
DIBUTUHKAN oleh klien.

Point utamanya adalah mengidentifikasi MASALAH


dan memberikan SOLUSI. Estetika keindahan adalah
penting, namun yang lebih penting adalah SOLUTIF.
Kondisi saat ini. Hampir seluruh kompetitor mulai
mengikuti warna kuning dan menjadi follower CARICA
GEMILANG.

LOGO TIDAK DAPAT BERDIRI SENDIRI

Seperti yang sudah disampaikan dalam bab sebelumnya


bahwa visual identity adalah satu kesatuan.

Elemen visual identity itu sendiri diantaranya adalah :

- Logo

- Brand Name

- Tagline

- Graphic Element

- Typography

- Interior Design

- Dan sebagainya

17
Seperti halnya komponen-komponen dalam mobil. Tidak
dapat berjalan sendiri-sendiri.

Dibawah ini adalah komponen-komponen untuk membuat


sebuah mobil.

Mobil dapat
berfungsi dengan
baik jika komponen-
komponennya
'match' atau pas.
Jika mobil Innova,
maka komponen-

18
komponennya pun harus tepat sesuai dengan spesifikasi
mobil tersebut. Mulai Roda, Velg, Shock, body dan
lainnya. Mobil tujuan utamanya adalah memindahkan dari
satu titik ke titik lainnya.

Begitu pula dengan visual identity, salah satu tujuannya


memindahkan “ide” dari brand blueprint (Positioning,
Personality, Asscociation, dan lainnya) menuju ke pikiran
pelanggan. Sama dengan mobil, agar visual identity dapat
berfungsi dengan baik, jika komponen-komponennya
“match” atau pas.Antara satu komponen dengan
komponen lainnya tidak dapat dipisahkan. Unity, satu
kesatuan.

Satu komponen dengan komponen yang lain saling


melengkapi dan saling mengisi. Layaknya orchestra.

Semoga 2 contoh kasus klien Neyma identity & brand


dapat membantu Anda untuk lebih memahami.

19
Mengenal Brand Personaltity

Brand Personality adalah sifat-sifat manusia yang


dilekatkan kepada Brand. Tujuannya adalah supaya
pelanggan dapat merasakan bahwa brand juga hidup.

IMPLEMENTASI BRAND PERSONALITY PADA VISUAL


IDENTITY

Saya berikan contoh studi kasus dalam mengkonversi


BRAND BLUEPRINT (Yang salah satu komponennya
adalah BRAND PERSONALITY) menjadi sebuah VISUAL
IDENTITY untuk menciptakan pengalaman yang unik &
autentik.

20
Nama Brand Saya sudah bagus belum ya?

Jika saya memilki nama SULTAN untuk sebuah produk.


Apakah bagus atau tidak? Kembali ke jebakan yang
sudah saya sebut diatas.Pertanyaan seharusnya adalah
“apakah namanya tepat?” Jawabannya 'tergantung'.

Jika produknya untuk perempuan & modern. Nama Sultan


menjadi kurang relevan.

Kita petakan brand personality dari nama Sultan ya…


Menggunakan brand personality matrix dari Neyma Way.

21
Kurang lebih hasilnya demikian

Sehingga untuk menentukan nama yang tepat silahkan


anda menentukan brand personalitynya terlebih dahulu.

Kesimpulannya :
1. Untuk memindah ide dari brand blueprint ke pikiran
pelanggan salah satu medianya adalah melalui visual
identity yang UNITY. satu kesatuan. Bukan hanya
"LOGO" saja.
Sehingga perhatikan juga implementasi ke berbagai
macam brand touchpoint (desain turunan). Pastikan satu
dengan yang lain saling berkaitan untuk menciptakan
identitas brand secara visual, sesuai dengan brand
blueprintnya (Positioning, Personality, Asscociation, etc).
2. Untuk dapat memberikan solusi yang lebih tepat,
membutuhkan proses Business Understanding,
diagnosa dan analisa.
3. Visual Identity atau logo bukan semata-mata bagus atau
tidak, melainkan TEPAT atau TIDAK.

22
Bayangkan Jika Brand Anda
Tidak Memiliki Nama
“Your brand is what other people say about you
when you’re not in the room.”

Jeff Bezos
Sebuah brand bisa saja dikenal tanpa memiliki logo.
Namun sebuah brand tidak akan bisa dikenal tanpa
memiliki nama.
(empat) 4 hal tentang pentingnya nama untuk sebuah
brand, antara lain :

1. Nama bagaikan short cut

Jika disebutkan nama brand KFC, apa yang terpikirkan?


Jika disebutkan nama brand Nike, apa yang terpikirkan?

Saat mendengar atau melihat sebuah nama, semua


kesan pengalaman dan janji brand akan tampil dalam
pikiran konsumen, baik positif maupun negatif.

Itulah nama… Bagaikan short cut.

2. Nama adalah Elemen yang konstan

Elemen brand paling konstan adalah nama. Andaikata


visual identity sebuah brand diubah kemungkinan besar
konsumen masih dapat mengenalinya sebagai brand
yang sama. Termasuk semua kesan, pengalaman dan
janji brand.

Misalkan, KFC mengganti logonya, konsumen akan


mengenalinya tetap sebagai KFC.

Namun jika NAMA yang berubah, Anda akan


mengenalinya sebagai sebuah brand yang baru.

3. Nama dapat membantu meningkatkan elemen-


elemen brand. Salah satunya adalah brand
positioning.

Sebuah developer membuka kawasan perumahan hunian


didekat sungai. Kemudian diberi nama River Side

24
Regency. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia
adalah samping sungai. Dengan menggunakan nama
bahasa Inggris akan meningkatkan image & positioning
sebuah brand.

4. Nama dapat membantu pelanggan untuk


mereferensikan.

Jika anda memliki pengalaman yang menyenangkan


terhadap sebuah restaurant dan Anda ingin
mereferensikannya kepada saudara anda. Bagaimana
anda mereferensikannya, jika sebuah brand tidak memiliki
nama? Tentu bingung ya....

25
Anatomi Penamaan
“Understanding sustainbility as a central
strategic issue is one of the key aspects of the
transformation to a post-industrial age.”

Rowledge, Barton & Brady,


Mapping the Journey
Anatomi BRAND NAME ada 3 :

Yang pertama disebut dengan Legal Name / nama legal.


Nama yang sesuai dengan yang tertera pada akta notaris.
Biasanya nama legal, kurang menarik karena panjang.
Sesuai persyaratan untuk penamaan harus (tiga) 3 kata.
Biasanya kurang menarik jika akan dikenalkan kepada
pelanggan.

Yang kedua, disebut dengan brand name atau nama


brand. Nama yang dikenalkan kepada publik. Seperti
contoh yang saya cantumkan diatas.

Yang ketiga, disebut juga dengan Nick Name atau nama


panggilan.
Nick name tidak wajib ada pada sebuah brand.
Nick name dibutuhkan pada situasi-situasi khusus.

27
Semisal diatas, nama brand terlalu panjang Kentucky
Fried Chicken. Diperlukan nama singkat yang mudah
diingat oleh pelanggan.

Jika sebuah brand namanya terlalu panjang dan brand


tersebut tidak menyiapkan nama panggilannya, apa yang
terjadi?

Pelanggan akan menyingkat nama tersebut.


Kemungkinan satu pelanggan dengan pelanggan lainnya
akan berbeda-beda penyebutannya. Seharusnya brand
selalu konsisten & kontinyu.

Agar konsisten disebut namanya oleh pelanggan, sebuah


brand perlu menyediakan NICK NAME atau nama
panggilan. Jika NAMA BRAND yang ada memiliki
masalah.

28
Kentucky Fried Chicken dikemudian hari membuat nick
name yang saat ini dikenal KFC.

2 contoh klien yang pernah ditangani oleh Neyma identity


+ Brand dibawah ini semoga dapat memberikan
pemahaman lebih mendalam.

Contoh pertama BPR RUDO.

Brand name yang dikenalkan kepada pelanggan cukup


panjang, BPR RUDO INDOBANK. Sehingga pelanggan
bervariasi dalam menyebut nama brandnya. Terlihat dari
riset yang dilakukan oleh tim Neyma

Penyebut nama yang bervariasi oleh pelanggan selain


disebabkan brand namenya yang cukup panjang juga
disebabkan oleh kurangnya pengawasan internal
terhadap standarisasi visual identity brand tersebut.

29
Terlihat dari brosur (sebagai media komunikasi) yang
dicetak & didistribusikan ke pelanggan.

Nama yang tertulis berbeda-beda.

Wajar saja jika dampaknya pun, pelanggan tidak standar


dalam menyebut nama brandnya.

Neyma Identity & Brand memberikan solusi berupa


standarisasi nama panggilan brandnya (nick name)
menjadi BPR RUDO.

Bukan saja nama saja yang kami standarisasi namun


juga visual identity (nama, logo, tagline dan warna)

Seperti dibawah ini.

30
31
Contoh kedua, SMP Islam Terpadu Harapan Bunda.

Saat tim Neyma Identity + Brand mendapat kepercayaan


untuk mendesain ulang visual identity Sekolah Islam
diatas, tim Neyma mendeteksi adanya asoasi brand yang
kurang mendukung pada nama sekolah tersebut.

Setelah tim Neyma melakukan analisa & riset,


mendapatkan 2 insight yang menjadi bahan pertimbangan
menggunakan Nick Name yang berbeda,

Insight yang pertama, Nama HARAPAN BUNDA lebih


tepat untuk nama klinik atau rumah sakit bersalin ibu
dan anak.
Insight yang kedua, apabila ada sekolah yang bernama
Harapan Bunda lebih tepat untuk sekolah keagamaan
(Katholik, dikarenakan terasosiasi dengan Bunda Maria)
Berdasarkan problem diatas tim Neyma mengusulkan
Nick Name.

32
Spanda singkatan dari SMP IT Harapan Bunda.

33
Saat launching dan dalam penggunaan sehari-hari NICK
NAME baru SPANDA perlu diberikan DESCRIPTOR
(penjelas) dibawah nama, berupa kepanjangan dari
SPANDA.

34
STEP 1, TETAPKAN BRAND BLUEPRINT TERLEBIH
DAHULU.

Dalam metodologi Neyma Way, Anda dapat melihat


bahwa nama adalah bagian dari brand execution, yang
dimana representasi dari brand blueprint. Tanpa
membuat brand blueprint terlebih dahulu pemilihan nama
cenderung tidak terarah.
Jebakannya pada pertanyaan, “brand saya namanya
bagus atau tidak ya…” Seharusnya bukan “bagus atau
tidak”. Jika demikian maka penilaian cenderung subyektif.
Lebih baik pertanyaannya begini, “Nama brand saya
sudah tepat belum ya?”
Untuk menilai tepat atau tidaknya lebih mudah jika
memiliki acuan atau guideline. Apa saja yang perlu
diperhatikan dalam brand blueprint?

Satu, DNA. Keautentikan sebuah brand atau bisnis.


Kedua, Brand architecture. Apakah sebuah brand berdiri
sendiri atau terkait dengan brand lainnya.
Ketiga, Brand Positioning.

36
Salah satu klien Neyma Identity & Brand adalah pada
bidang Property. Developer dengan beberapa project.
Pasar yang diambil adalah Menengah & Menengah Atas.

Yang diinginkan oleh klien dari Neyma Identity & Brand


adalah
- membuat visual identity untuk Developer
- penamaan developer
- guideline untuk standarisasi penamaan (ciri khas
nama) project atau kawasan yang akan dibuat dengan
segmen middle dan segmen middle up. Yang mana dari
nama-nama project / kawasan dapat dikenali dari satu
developer yang sama. Artinya sebuah nama brand
Developer disini terkait dengan brand lainnya yaitu brand
project.

Setelah penggalian dan analisa, ternyata DNA nya adalah


Islami & Green. Apapun yang dibangun tidak pernah
melepaskan dari DNA ini.

Sehingga Neyma Identity & Brand memberikan beberapa


pilihan nama Developer yang menggambarkan DNAnya.
Dan juga nomenklatur project/kawasan, penataan nama
project/kawasan sesuai DNA.
37
Membuat project untuk kelas middle, Neyma Identity &
brand membuatkan panduan memilih namanya. Demikian
pula untuk kelas menengah atas.
Mengapa membutuhkan guideline penamaan?

Dikarenakan project-project develepor terus berkembang.

Tujuannya agar nama satu project dengan project lainnya


terlihat 'inline' Konsumen dapat mengenali berbagai
project dikerjakan oleh satu developer. Sehingga dapat
meningkatkan reputasi dalam pikiran calon konsumen.
Mengatasi keberatan dan pertanyaan dalam pikiran
pelanggan
“Apakah developer ini bisa dipercaya?”
“Uang DP saya dibawa lari enggak ya…”

Mohon maaf saat ini saya belum dapat memperlihatkan


hasilnya karena sedang dalam progress penuntasan.

KEEMPAT, BRAND PERSONALITY.

Jika saya memilki nama SULTAN untuk sebuah produk.


Apakah bagus atau tidak? Kembali ke jebakan yang
sudah saya sebut diatas.Pertanyaan seharusnya adalah
“apakah namanya tepat?” Jawabannya 'tergantung'.

Jika produknya untuk perempuan & modern. Nama Sultan


menjadi kurang relevan.

Kita petakan brand personality dari nama Sultan ya…


Menggunakan brand personality matrix dari Neyma Way.

38
Kurang lebih hasilnya demikian

Sehingga untuk menentukan nama yang tepat silahkan


anda menentukan brand personalitynya terlebih dahulu.

STEP 2, PAHAMI YANG DILAKUKAN KOMPETITOR.

Brand dalam kategori Fried chicken yang dianggap


sebagai pendahulu adalah Kentucky Fried Chicken dan
Texas Fried Chicken. Sehingga menjadi hal yang umum
menggunakan nama 'kota' sebagai brand dalam fried
chicken.

Salah satu brand lokal yang ada di Indonesia juga


mengadopsi apa yang dilakukan oleh KFC. Bolehkah
melakukan yang diluar kebiasaan pada umumnya?
Boleh-boleh saja. Ini bukan hukum Fiqh jika tidak
melakukan menjadi sebuah dosa… Hehehe…

Setiap keputusan yang dilakukan memiliki sisi positif dan


sisi negatifnya.

39
Apakah mendekatkan diri pada kerumunan atau menjauh
dari kerumunan.

STEP 3. NGIDE.

Hasilkan sebanyak mungkin nama & konsep.

Tahap ini juga sering disebut juga NgIDE. Proses mencari


ide. Fokusnya adalah KUANTITAS atau jumlah ide
yang banyak.

Bukan kualitas idenya.

Apapun yang terlintas langsung tuliskan, hindarkan dari


proses berpikir kritis dan mengkoreksi ide yang tercetus.

Ada saatnya tersendiri proses mengkiritisi dan


mengevaluasi ide-ide atau konsep yang didapatkan.

STEP 4. MEMILIH.

Pilihlah atau saring nama yang sesuai dengan


pertimbangan brand blueprint.

STEP 5. BUANG.

Buanglah nama-nama yang :

- Memiliki arti ambigu

- Susah diucapkan

- Terlalu mirip dengan nama lain

- Positioning yang kontradiktif

40
STEP 6. PERLUAS INFORMASI.

Pilih 5 - 10 nama yang menjadi kandidat. Carilah


informasi sebanyak-banyak terkait kandidat-kandidat
nama tersebut. Telitilah secara lokal dan international
apakah nama tersebut sudah ada yang menggunakan.

STEP 7. RISET KONSUMEN.

Lakukanlah riset untuk 2 hal.

Pertama, menentukan memorabilitas. Mudah atau


tidaknya diingat.

Kedua, asosiasi apakah yang ada dipikiran konsumen


tentang nama tersebut.

STEP 8. PILIH.

Pilihlah 1 champion nama dari 5 - 10 nama (step 6) yang


dapat memaksimalkan peran marketing & branding.

STEP 9. DAFTARKAN.

41
Jenis-Jenis Nama Brand
“Brand is the holistic sum of customer’s
experiences, composed of visual, tonal and
behavioral brand components, many of which are
shaped by interaction design.”

Kate Kaplan
Pertama, adalah singkatan.

Anda dapat membuat nama brand dengan singkatan.


Misalnya KFC, IBM, HP, BKA (botol kaca asi)

Kedua, adalah Deskriptif.

Nama brand menjelaskan manfaat atau fitur yang dimiliki


oleh produk.

Misalnya : tiket.com, traveloka, designtalk.

Ketiga, adalah Evokatif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Evokatif


artinya adalah mampu menggugah rasa.

Nama brand dengan jenis evokatif adalah nama brand


yang memiliki makna yang unik.

Misalnya adalah Amazon. Artinya konsumen dapat


menelusuri toko Amazon yang memiliki ragam produk
yang dijual seperti menyusuri sungai Amazon yang tiada
habisnya.

Keempat, adalah brand dengan nama pendiri.

Seperti misalnya Walt Disney, Hewlett Packard, dan lain


sebagainya.

Kelima, adalah berdasarkan geografis.

Memberikan nama brand dengan nama daerah atau


lokasi tertentu yang memiliki kesamaan makna dengan
sebuah brand.

43
Misalkan : Fuji Film.

Keenam, dengan personifikasi.

Artinya memilih nama brand yang memiliki makna


personifikasi dengan nama tokoh yang diambil.

Misalkan : Nike. Nike diartikan 'dewi kemenangan dan


keberhasilan' yang diyakini oleh bangsa Yunani.

Dengan menggunakan nama tersebut, diharapkan


perusahaan yang didirikan oleh Philip Knight ini akan
selalu memberikan keberhasilan dan kemenangan bagi
pelanggan yang menggunakan produknya.

44
Brand Name Yang Ideal
“If you don’t give the market the story to talk
about, they’ll define your brand’s story for you.”

David Brier
Setelah membahas 9 langkah yang perlu dilakukan pada
saat memilih nama untuk sebuah brand.

Berikut ini adalah 7 pedoman memilih nama brand yang


ideal

Pertama, Sesuai dengan atmosfer dari bisnisnya.

Sebuah bimbingan belajar baru memutuskan untuk


memasuki pasar menengah atas. Dan membutuhkan
nama brand yang baru.

Dan nama yang dipilih adalah Crown. Menurut kami


kurang tepat jika nama tersebut digunakan sebagai nama
bimbingan belajar. Secara positioning tepat
menggambarkan pasar menengah atas. Namun secara
atmosfer kurang tepat.

Kedua, berbeda dalam kompetisi.

Idealnya nama brand memudahkan konsumen


membedakannya. Kecuali perusahaan tersebut memang
sengaja tidak membangun brand dan mengambil pilihan
untuk menjadi follower. Dengan Memilih nama yang
dimiripkan dengan market leadernya.

Seperti contoh dibawah ini

46
Ketiga, mudah diingat.

Konsumen setiap hari menerima miliyaran informasi


kedalam pikiran. Dalam situasi demikian mutlak
dibutuhkan nama brand yang mudah diingat.

Dengan nama brand yang mudah diingat, belum tentu


benar-benar diingat. Apalagi nama brand yang sulit
diingat.

Keempat, membangkitkan asosiasi yang mendalam


mengenai citra grafisnya.

Sebagai contoh:

Ketika saya sebutkan tubuh untuk laki-laki dengan nama


Sultan.

Apakah dalam pikiran Anda terlintas asosiasi tentang


desain visual logo, kemasan, warna dan lain sebagainya?
begitulah sebuah asosiasi dapat terbentuk hanya dari
sebuah nama.

Kelima, tidak memiliki asosiasi negatif pada audience.

Yang perlu diperhatikan semenjak awal, ketika akan


melahirkan sebuah brand adalah ruang lingkup geografis
dari brand tersebut.

Jika memiliki visi untuk go Internasional, perlu di lakukan


pengecekan akan ada atau tidaknya asosiasi negatif
tentang nama yang akan digunakan di negara-negara
yang menjadi target brand Anda.

Sebagai contoh, ada sebuah brand dengan produknya


panci made in germany. Dengan nama Silit.

47
Di Indonesia dan khusus di Jawa mungkin ada asosiasi
negatif tentang nama tersebut.

Anda meminimalisir dengan cara melakukan pengecekan


pada kota atau daerah yang menjadi target brand anda.

Keenam, memiliki cerita yang menarik dibalik nama.

“People do not buy goods & services . They buy relations,


stories & magic” – Seth Godin

“Orang tidak membeli barang & jasa. Mereka membeli


relasi, cerita & keajaiban” Seth Godin

Neyma identity & brand memiliki klien yang ingin


membuka resto bakso. Dengan konsep bakso yang diisi
dengan Wagyu.

Klien tersebut belum memiliki nama, dan menginginkan


Neyma yang mencarikan nama (dua) 2 dari (lima belas)
15 alternatif nama yang Neyma berikan kepada klien
antara lain :

- Jeronecow (Jerone; dalam bahasa Jawa artinya


dalamnya. Cow artinya sapi. Memiliki makna dalamnya
sapi)

48
- Ishimewa (Ishi, isinya. Mewa diambil dari kata mewah,
karena daging wagyu termasuk daging dengan harga
yang cukup mahal. Ishimewa memiliki makna isinya
mewah)

Berdasarkan analisa tim Neyma Identity & Brand,tone


& manner (atmosfernya) adalah Jepang
namun tetap bahasa Indonesia dan
dengan brand personality fun
(Bagian-bagian ini ada dalam brand blueprint)

Sehingga output yang Neyma berikan kepada klien


semuanya mengacu kepada Brand Blueprint yang
ditentukan terlebih dahulu sebelum membuat nama.
Seperti yang tertulis di bab sebelumnya.

Ketujuh, nama brand lebih luas daripada kategori


produk.

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah


menentukan nama brand sama dengan nama keyword
untuk kepentingan SEO.

Salah satu contoh adalah hal yang terjadi dengan klien


Neyma.

Pada awalnya hanya berjualan Botol Kaca Asi. Sehingga


membuat website dengan nama botolkacaasi.com.
Hingga berkembang dan membesarlah penjualan.
Singkat cerita, produk tersebut diberi nama botol kaci asi
disingkat BKA.

Nama brand sama dengan nama produk. Hingga meraih


Top Brand Nasional. Menjadi sedikit ada masalah ketika
melebarkan range produknya.

49
Selain menjual botol kaca asi, produk dari brand tersebut
ingin dilebarkan ke produk ice gel, cooler bag, sabun cuci
botol dan lain-lain. Sehingga terasa sedikit aneh dengan
nama Botol Kaca Asi untuk produk-produk lainnya.

Pada akhirnya menggunakan BKA sebagai sebuah brand.

Pilihlah nama brand yang lebih luas dari kategori


produknya.

Kedelapan, Singkat / Pendek.

Apakah kriteria singkat & pendek? Saya terbiasa memiliki


acuan tersendiri untuk hal ini. Yang mungkin dapat
digunakan untuk membantu.

50
Kesembilan,  Bisa didaftarkan Paten.

Terkait dengan nomer 8 semakin pendek semakin baik.


Namun 2 suku kata kemungkinan besar sulit di patenkan.

Cek ketersedian nama di Paten & dan domain internet.


Karena domain / URL saat ini juga salah satu hal yang
sangat penting untuk saat ini.

Kesepuluh, mudah untuk dieja dan diucapkan.

Hindarilah penggunaan kata-kata yang susah dieja atau


diucapkan oleh pelanggan.

- Bagaimana nama brand terdengar dan terlihat secara


fisik?

- Bagaimana dibunyikan dengan lidah?

- Bagaimana kedengarannya jika diucapkan jutaan kali?


- Akankah orang mengingatnya?

51

Anda mungkin juga menyukai