Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Detail Engineering Design (DED)


Drainase Perkotaan Kota Bangil, Kab. Pasuruan

Dinas Bina Marga Kabupaten Pasuruan


2005

1. UMUM
Dalam konteks pengembangan wilayah kota drainase diartikan sebagai suatu
tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan,
rembesan, sehingga fungsi lahan/kawasan tidak akan terganggu. Drainase
menyangkut serangkaian bangunan air yang berfungsi mengurangi dan/atau
membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga kawasan/lahan
tersebut dapat berfungsi dengan optimal.
Kota Bangil memiliki 15 desa dan berpenduduk sebanyak 71.713 jiwa (data
penduduk tahun 2002), dihadapkan pada permasalahan gangguan banjir/genangan air
pada berbagai wilayah pada musim hujan, baik di Ibukota Kota maupun di daerah
pesisir wilayah Kota Bangil.
Sistem drainase di Kota Bangil sudah cukup lengkap. Hampir seluruh kota
memiliki sistem drainase mulai dari saluran di depan rumah, saluran tersier, saluran
sekunder dan saluran primer, hanya sebagian saja dari jaringan jalan yang ada yang
belum memiliki fasilitas drainase. Akan tetapi sebagian dari saluran-saluran tersebut
belum bekerja secara optimal karena adanya kerusakan, penyempitan, dimensi yang
tidak sesuai dengan kebutuhan maupun sedimentasi di saluran-saluran tersebut.
Kondisi sistem drainase di wilayah Kota Bangil pada umumnya belum
sepenuhnya bisa berfungsi dengan baik sebagai sarana pembuangan air hujan,
khususnya pada saat intensitas hujan yang tinggi. Hal ini dikarenakan adanya daerah
genangan di beberapa tempat akibat daya tampung saluran yang tidak memadai.
Menindak lanjuti hasil Studi Master Plan Drainase Perkotaan Kota Bangil
(2003) yang telah dibuat, maka perlu dilakukan suatu pekerjaan Detail Engineering
Design (DED) Drainase Perkotaan Kota Bangil, Kabupaten Pasuruan, sehingga
diharapkan dapat memberikan acuan bagi Pemerintah dan Dinas terkait untuk
mewujudkan usaha mengatasi permasalahan drainase melalui pembangunan fisik.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pada pekerjaan ini adalah menyusun Detail Engineering Design
(DED) rencana drainase Kota Bangil menindaklanjuti hasil Studi Masterplan
Drainase Perkotaan Kota Bangil (2003) , yang bertujuan :
a. Mengurangi sekecil mungkin genangan yang terjadi akibat hujan di Kota
Bangil dengan mempertahankan sistem drainase yang ada agar berfungsi
semaksimal mungkin.
b. Menyediakan saluran drainase yang sesuai dengan kondisi hidrologi (debit
banjir yang terjadi) dan kebutuhan bangunan yang harus disediakan.

3. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan DED Drainase Perkotaan Kota Bangil, Kabupaten
Pasuruan terletak di Kota Bangil Kabupaten Pasuruhan, dengan batasan wilayah
studi lebih jelas akan diuraikan pada bagian 4, yaitu Lingkup Pekerjaan.

4. LINGKUP PEKERJAAN

4.1. Batasan Wilayah Studi


Adapun batasan wilayah studi DED Drainase Perkotaan Kota Bangil,
Kabupaten Pasuruan yang bersifat rencana jangka pendek ini, mengacu kepada
Studi Masterplan Drainase Perkotaan Kota Bangil (2003) meliputi 5 lokasi
perencanaan, sebagai berikut :
A. Pasar Baru Bangil
Berdasarkan studi Masterplan Drainase Perkotaan Kota Bangil (Tahun 2003),
maka alternatif kegiatan perencanan yang dapat dilakukan antara lain :
a. Melebarkan saluran eksisting dengan dimensi yang sesuai.
b. Untuk saluran yang melewati pasar baru Bangil yang ada di belakang Gardu
Induk PLN, maka perlu dilakukan relokasi pasar ke tempat lain, karena lokasi
pasar memang terletak di daerah rendah.
c. Merencanakan dimensi saluran penghubung sehingga aliran air hujan yang
datang dari arah Gardu Induk PLN dapat langsung menuju saluran utama,
tanpa berputar dahulu di dalam pasar.
d. Memperbesar gorong-gorong di kawasan pertokoan disertai dengan
pemasangan street inlet yang cukup sehingga memungkinkan runoff/aliran
permukaan dapat masuk secara lancar ke dalam saluran.
e. Normalisasi saluran dengan pengerukan waled/redimen yang ada beserta
talud saluran.
B. Kampung Kandang Sapi dan Pasar Lama Bangil
Berdasarkan studi Masterplan Drainase Perkotaan Kota Bangil (Tahun 2003),
maka alternatif kegiatan perencanaan yang dapat dilakukan pada lokasi ini,
meliputi :
a. Melebarkan saluran yang ada (eksisting) dengan dimensi ideal
b. Memperlebar bak kontrol saluran sehingga dapat dilakukan pemeliharaan
secara periodik.
c. Normalisasi saluran dengan pengerukan waled/sedimen yang ada, beserta
talud saluran.
C. Kampung Kebon
Berdasarkan studi Masterplan Drainase Perkotaan Kota Bangil (Tahun 2003),
maka alternatif kegiatan perencanaan yang dapat dilakukan pada lokasi ini,
meliputi :
a. Normalisasi saluran dengan pengerukan saluran sepanjang saluran terutama
pada saluran di sekitar rel kereta api.
b. Melebarkan bangunan pembagi pada saluran drainase yang ada, sehingga air
hujan menjadi lancar
c. Memperbesar gorong-gorong yang melintasi jalan Bangil - Pasuruan
sehingga memungkinkan aliran yang dapat secepatnya dibuang.
D. Kampung Singopolo
Berdasarkan studi Masterplan Drainase Perkotaan Kota Bangil (Tahun 2003),
maka alternatif kegiatan perencanaan yang dapat dilakukan pada lokasi ini,
meliputi :
a. Normalisasi saluran dengan pengerukan sepanjang saluran.
b. Melebarkan bangunan pembagi pada saluran drainase yang telah ada
sehingga air hujan menjadi lancar.
c. Memperbesar gorong-gorong yang melintasi jalan.
E. Kampung Diwet
Berdasarkan studi Masterplan Drainase Perkotaan Kota Bangil (Tahun 2003),
maka alternatif kegiatan perencanaan yang dapat dilakukan pada lokasi ini,
meliputi :
a. Normalisasi saluran dengan pengerukan sepanjang saluran.
b. Melebarkan bangunan pembagi pada saluran drainase yang telah ada
sehingga air hujan menjadi lancar.
c. Memperbesar gorong-gorong yang melintasi jalan.

4.2. Lingkup Pekerjaan


Mengacu pada permasalahan yang ada, maka secara garis besar lingkup
pekerjaan meliputi :
a. Terinventarisirnya seluruh hasil studi tentang drainase yang pernah ada.
b. Terinventarisirnya jaringan drainase yang sudah ada dan yang belum ada
sesuai perkembangan pembangunan/pemanfaatan lahan serta kemungkinan
perkembangan permukiman sesuai dengan rencana tata ruang kota.
c. Terekamnya data sekunder yang berhubungan dengan perencanaan drainase,
seperti data curah hujan, lokasi genangan, ketinggian air pasang dan lain-lain.
d. Terbuatnya peta ketinggian dan situasi kawasan.
e. Tersurveinya rute topografi dan potongan interval 250 m untuk saluran
drainase yang diusulkan.
f. Disusunnya rencana teknis (DED) Drainase Kota Bangil Kabupaten
Pasuruan untuk jangka pendek sebagaimana direkomendasikan dalam Studi
Masterplan Drainase Perkotaan Kota Bangil (2003).

5. METODOLOGI
Berdasarkan lingkup pekerjaan sebagaimana tersebut di atas, maka pekerjaan
DED Drainase Perkotaan Kota Bangil, Kabupaten Pasuruan ini dibagi dalam tiga
tahapan sebagai berikut :

5.1. Tahapan Persiapan, Survei, Inventarisasi Permasalahan dan


Sosialisasi Pekerjaan
Tahapan ini diawali pada saat kontrak ditandatangani dan berjalan selama 1
(satu) bulan pertama, meliputi:
a. Inventarisasi data dan laporan.
b. Koleksi data hujan, tata guna lahan, rencana jaringan drainase,
kependudukan.
c. Survey topografi dan pemetaan (peta situasi).
d. Sosialisasi substansi pekerjaan DED, sehingga akan mendapatkan dukungan
masyarakat baik dalam perolehan data/informasi teknis yang bersifat
insidental dan yang berkaitan dengan situasi terkini titik-titik lokasi yang
akan direncanakan penanganan drainasenya, maupun kemudahan
pelaksanaan konstruksi fisiknya pada tahun anggaran selanjutnya..

5.2. Tahapan Pola Penanganan Drainase Kota Bangil


Tahapan ini diawali kurang lebih 2 minggu dari mulai proyek dan
diperhitungkan berjalan selama 2 (dua) bulan, meliputi:
a. Perhitungan hidrologi
b. Perhitungan hidrolika
5.3. Tahapan Perencanaan Teknis/Detail Desain yang juga mencakup ketentuan
mengenai pelaksanaan (RKS), gambar pelaksanaan dan perhitungan biaya
(RAB)
Tahapan ini mencakup pula ketentuan mengenai pelaksanaan pekerjaan
konstruksi fisik (RKS), gambar pelaksanaan dan perhitungan biaya pelaksanaan
konstruksi (RAB). Tahapan ini diawali setelah kurang lebih 4 minggu sejak mulai
proyek dan diperhitungkan berjalan selama 4 (empat) bulan, meliputi :
a. Perencanaan teknis desain (plan, dimensi penampang dan struktur).
b. Pembuatan ketentuan pelaksanaan pekerjaan (RKS)
c. Pembuatan gambar pelaksanaan (design drawing).
d. Perhitungan volume pekerjaan
e. Perhitungan biaya

6. TENAGA AHLI
Sehubungan dengan lingkup pekerjaan seperti tersebut di atas, maka dalam
pelaksanaan pekerjaan DED Drainase Perkotaan Kota Bangil, Kabupaten
Pasuruan konsultan akan menggunakan tenaga-tenaga ahli yang cukup
berpengalaman dibidangnya masing-masing, sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Ketua Tim/Ahli Perencanaan Wilayah Kota (Team Leader)
Sarjana Teknik Planologi/Perencanaan Wilayah Kota, dengan pengalaman
dalam bidang perencanaan wilayah kota, minimal 8 (delapan) tahun, dan
pengalaman menjadi Team Leader dalam pekerjaan sejenis minimal 2 (dua)
kali.
b. Ahli Struktur (Civil Engineer)
Sarjana Teknik Sipil/Pengairan dengan pengalaman dalam bidang analisa
struktur (khususnya bangunan keairan), minimal 5 (lima) tahun.
c. Ahli Hidrolika (Hydraulic Engineer)
Sarjana Teknik Pengairan dengan pengalaman dalam bidang analisa hidrolika,
minimal 5 (lima) tahun.
d. Ahli Hidrologi (Hydrologist)
Sarjana Teknik Pengairan dengan pengalaman dalam analisa hidrologi,
minimal 5 (lima) tahun.
e. Ahli Geodesi (Geodetic Engineer)
Sarjana Teknik Geodesi dengan pengalaman dalam bidang
pengukuran/pemetaan/survey topografi, minimal 5 (lima) tahun.
f. Ahli Lingkungan
Sarjana Teknik Lingkungan dengan pengalaman dalam bidang analisa
penyehatan/lingkungan, minimal 5 (lima) tahun.
g. Ahli Cost Estimate
Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman dalam bidang analisa anggaran biaya
proyek dan manajemen konstruksi, minimal 5 (lima) tahun.
Asisten Tenaga Ahli yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
a. Asisten Tenaga Ahli (Sub Professional Engineer) yang diperlukan
dalam pekerjaan ini meliputi :
 Asisten Ahli Planologi
 Asisten Ahli Struktur
 Asisten Ahli Hidrologi
 Asisten Ahli hidrolika
 Asiten Ahli Lingkungan
Asisten-asisten tenaga ahli tersebut memiliki pengalaman pada bidangnya
masing-masing minimal 3 (tiga) tahun.
b. Tenaga Penunjang yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan.
Tenaga Penunjang (Supporting Staff) yang diperlukan dalam pekerjaan ini
meliputi :
 Tenaga Surveyor Topografi
 Tenaga Enumerator (Pengumpulan data)
 Juru Gambar (Drafter)
 Tenaga Administrasi
 Operator Komputer
 Sopir (Driver)
 Pesuruh (Office Boy)
7. SISTEM PELAPORAN
Sistematika pelaporan pekerjaan DED Drainase Perkotaan Kota Bangil,
Kabupaten Pasuruan ini meliputi buku-buku laporan sebagai berikut:

7.1. Tahapan Pelaporan


Tahapan pelaporan yang harus disiapkan adalah:
a. LAPORAN PENDAHULUAN
b. LAPORAN INTERIM: FAKTA DAN ANALISA
c. LAPORAN AKHIR: DED DRAINASE PERKOTAAN
Dilengkapi dengan Album Gambar DED Drainase Perkotaan Kota Bangil

7.2. Keluaran
Dalam kegiatan penyusunan DED Drainase Perkotaan Kota Bangil,
Kabupaten Pasuruan, keluarannya adalah:
a. Laporan/Dokumen Pendahuluan
b. Laporan/Dokumen Fakta dan Analisa
c. Laporan/Dokumen DED Drainase Perkotaan

7.3. Teknik Penyajian


Penyajian buku laporan/dokumen dan perangkat lunak seperti tersebut di atas
meliputi:
1. Ketentuan Umum
a. Pengetikan 2 spasi dengan kertas HVS polos.
b. Kulit sampul disesuaikan dengan judul/tema.
2. Ketentuan Khusus
a. Laporan/Dokumen Pendahuluan
 ukuran kertas A4
 jumlah buku yang diserahkan untuk Tim Teknis Kabupaten/Kota adalah
10 buah
 jumlah buku yang diserahkan setelah ada revisi dari penelitian tim
tersebut adalah 10 buah.
b. Laporan/Dokumen Fakta dan Analisa
 ukuran kertas A4
 jumlah buku yang diserahkan untuk Tim Teknis Kabupaten/Kota adalah
10 buah
 jumlah buku yang diserahkan setelah ada revisi dari Tim Teknis
Kabupaten/Kota adalah 10 buah.
c. Laporan/Dokumen DED Drainase Perkotaan
 ukuran kertas A4
 jumlah buku yang diserahkan untuk Tim Teknis Kabupaten/Kota adalah
10 buah.
 jumlah buku yang diserahkan setelah ada revisi dari Tim Teknis
Kabupaten/Kota adalah 10 buah.
e. Album Gambar DED Drainase Perkotaan.

8. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 120
(seratus dua puluh hari) kalender, terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) oleh Pemberi Pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai