Anda di halaman 1dari 62

Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

BAB II
PEMAHAMAN UMUM DAN KHUSUS TERHADAP
COWORKING SPACE DI KABUPATEN BADUNG
Pada Bab II yang merupakan Pemahaman terhadap Coworking Space di
Kabupaten Badung di dalamnya menjabarkan mengenai pemahaman terhadap
proyek yang dirancang, spesifikasi umum, potensi lokasi, permasalahan lokasi dan
pemecahannya, dan spesifikasi khusus dari proyek yang dirancang yaitu
Coworking Space di Kabupaten Badung.

2.1 Pemahaman Terhadap Coworking Space

Pada bab pemahaman terhadap Coworking Space membahas tentang sejarah


dan pengertian Coworking Space. tipologi Coworking Space, Supportive Design
Coworking Space, tinjauan obyek sejenis.

2.1.1 Sejarah dan Pengertian Coworking Space

Coworking Space telah ada di Jerman pada tahun 1995 oleh sebuah
organisasi yang bernama C-Base. C-Base merupakan sebuah organisasi
nirlaba yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menggunakan

5
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

komputer bagi anggotanya dan masyarakat umum. kantor C-Base yang


bernama C-Base Station yang kemudian menjadi semacam Coworking
Space dengan konsep hackerspace. C-Base Station dapat digunakan baik
secara bersama maupun perorangan ataupun kelompok tertentu dengan
tujuan yang sama. Setelah C-Base Station, kemudian pada tahun 1999
barulah Bernard "Brian" DeKoven mencetuskan istilah Coworking.
Coworking menurut Bernard adalah cara bekerja yang kolaboratif dan
terkoordinasi lewat teknologi. Dalam konsep ini, semua pekerja yang hadir
adalah setara, berbeda dengan kantor "tradisional" yang memiliki hirarki
yang jelas.

Kemudian pada Januari 2002 sebuah Coworking Space di Wina,


Austria berdiri dengan nama Schraubenfabrik ( Screw Factory ) yang
merupakan pusat bagi para komunitas entrepreneur. Tempat tersebut
didirikan oleh dua orang yaitu Stefan Leitner-Sidl dan Michael Pöll.
Kemudian mereka juga membuat tempat serupa yaitu Hutfabrik - the Hat
Factory - dan Rochuspark, pada 2004 dan 2007. Kemudian baru pada
tanggal 5 Agustus muncullah sebuah tempat yang benar-benar diberi nama
Coworking Space. Tempat ini didirikan oleh oleh Brad Neuberg di Spiral
Muse, San Fransisco. Namun, Neuberg hanya menyediakan space berupa 8
buah meja dan dibuka selama dua hari dalam satu minggu. Selain tempat
untuk bekerja, Coworking Space milik Neuberg juga menyediakan makan
siang bersama, waktu meditasi hingga jalan-jalan bersama dengan sepeda.
Meskipun masih terbatas namun Coworking Space milik Neuberg ini
dianggap sebagai yang pertama dan tanggal 5 Agustus dianggap sebagai hari
lahirnya Coworking Space di dunia. Setahun setelah hadirnya Coworking
Space milik Neuberg, berdirilah sebuah Coworking Space full time di San
Francisco dengan nama The Hat Factory. Tempat ini bahkan cukup
bersejarah bagi para start-up digital dan pekerja lepas di kawasan tersebut.

Di Indonesia sendiri pertumbuhan Coworking Space cukup pesat


dengan hadirnya beberapa Coworking Space di beberapa Kota Besar seperti
Jakarta dan Bali. Gaya hidup digital, pertumbuhan start up digital serta gaya
bekerja freelance yang tak terikat oleh tempat dan waktu membuat

6
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Coworking Space semakin berkembang di Indonesia. Coworking Space ini


sendiri diperkirakan akan terus tumbuh di Indonesia. Beberapa faktor yang
akan mempengaruhinya antara lain penetrasi internet yang akan terus
meningkat serta gaya hidup digital yang akan semakin luas menjangkau
masyarakat. Salah satu Coworking Space di Indonesia yang dapat dikatakan
berhasil yaitu ada di Bali, yakni Hubud (Hub in Ubud). Hubud didirikan
oleh tiga orang ekspatriat, yakni Peter Wall, John Alderson dan Steve
Munroe. Hubud pun menjadi rujukan bagi para pegiat Coworking Space di
Indonesia. Seiring berjalannya waktu, mulai banyak berdiri Coworking
Space di Indonesia.

Menurut sebuah buku yang berjudul Coloring Outside the Lines:


Confessions of a Digital Native karya Darren Herman ( 2008 : 19 ),
Coworking merupakan suatu gerakan untuk menciptakan suatu komunitas
atau group sebagai ruang bekerja sama seperti sebuah kafe untuk
pengembang, penulis, dan orang bebas. Coworking menyediakan sebuah
kantor untuk perusahaan pengembang bekerja, tetapi dengan suasana dan
tempat yang lebih menarik ( Brad Neuberg, August 2005 ). Coworking
Space adalah suatu tempat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan : spesifik,
pengetahuan atau melayani pekerjaan berasal dari tempat lain dengan
beberapa kegiatan lainnya ( Clay Spinuzzi 2015 : 86 ). Coworking space
adalah sebuah tempat atau ruang untuk bekerja (kantor) yang digunakan
secara bersama-sama dengan berbagai akomodasi yang ada untuk memenuhi
kebutuhan para penggunanya. Coworking Space ini lebih bersifat terbuka.
Dengan sifatnya yang terbuka ini maka pengguna yang sedang mengerjakan
pekerjaannya bisa saja duduk bersebelahan dengan orang dari perusahaan
yang berbeda dengan project yang berbeda pula. Dan menariknya, diantara
para pengguna yang berbeda ini dapat melakukan interaksi untuk membuka
jaringan diantara mereka ( Mathias Schuermenn, 2014 ). Dari pernyataan
diatas, dapat disimpulkan bahwa Coworking Space adalah suatu tempat
yang dapat mewadahi seseorang atau sekelompok orang dalam
berkegiatan selain bekerja secara bersama – sama tanpa ada batasan
untuk saling berinteraksi dengan suasana yang lebih menarik.

7
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Coworking Space adalah sebuah solusi dalam memecahkan


permasalahan diantara mengerjakan pekerjaan di rumah diri sendiri atau
mengerjakan di perusahaan dengan kelompok. Jika bekerja di sebuah
perusahaan reguler, seseorang dapat bekerja secara berkomunitas /
kelompok dan terstruktur, tetapi akan berpengaruh pada kurangnya
kebebasan dan kemampuan untuk mengatur kehidupan diri sendiri.
Sedangkan jika kita bekerja sendiri di rumah, kita dapat kebebasan tetapi
merasa kesepian dan lingkungan yang kurang karena tidak dikelilingi oleh
komunitas kerja. Dengan adanya Coworking Space, memberikan kebebasan
untuk seorang bekerja bersama – sama secara perorangan ataupun
berkelompok dalam beberapa minggu. Selain itu, biaya sewa dar Coworking
Space lebih murah daripada harus menyewa sebuah kantor sewa yang
memiliki harga sewa relatif mahal. Keuntungan ( non – materi ) yang di
dapatkan jika bekerja di sebuah Coworking Space antara lain :

1. Lingkungan kerja yang kondusif

2. Berbagi wawasan dengan penghuni lain

3. Membangun komunitas dan membuka peluang bisnis lain

4. Masuk kedalam radar media

5. Mengembangkan jaringan dengan cepat

6. Fasilitas lengkap dan memadai

7. Fleksibilitas

Menurut Kwiatkowski & Biczynski ( 2011 ), menjelaskan mengenai 5 nilai


dasar yang harus ada dalam Coworking Space yaitu antara lain :

1. Kolaborasi atau Kerja Sama

2. Komunitas atau Kelompok

3. Berkelanjutan

4. Terbuka ( Openness )

8
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

5. Aksesbilitas

2.1.2 Tipologi Co – Working Space

Dengan perkembangan Coworking Space yang tergolong pesat,


terciptalah beberapa tipologi dari Coworking Space. Adapun 5 tipologi atau
jenis dari Coworking Space yang ada di dunia yaitu sebagai berikut :

1. Midsize and Big Community Coworking Spaces

Pada Midsize and Big Community Coworking Spaces akan ditemukan


classical Coworking Space yang pada umumnya memberikan layanan dan
tempat untuk ± 40 co-workers. Kategori ini didefinisikan berdasarkan
jumlah atau kapasitas ruangan kerjanya bukan dari sebuah perusahaan atau
industri khusus, sehingga memungkinkan untuk memperluas tempat,
memperbanyak kapasitas, dan mengubah konsep desainnya.

Gambar 2.1 Betahaus di Berlin

Sumber : itybreaths.com/post/29692578211/the-creative-underclass-in-the-city ( diakses pada


tangal 2 – 10 – 2017 )

2. Small Community Coworking Spaces


Small Community Coworking Spaces dapat diartikan sebagai
collaborative workspace kecil yang berkapasitas tidak lebih dari 10 tempat
bekerja. Small Community Coworking Spaces di desain dengan konsep atau
gaya homey yang menciptakan keakraban bagi orang yang bekerja di
dalamnya.

9 Soleilles Cowork, Paris


Gambar 2.2 Parisian

Sumber : https://www.bureauxapartager.com/

( diakses pada tangal 2 – 10 – 2017 )


Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

3. Corporate Powered Coworking Spaces

Pada tipe Corporate Powered Coworking Spaces ini, memiliki akses


terbatas, seperti hanya bisa digunakan oleh para pekerja yang bekerja
dibawah perusahaan tersebut. Akan tetapi, agar konsep Coworking Space ini
lebih bisa tercapai, tidak tertutup kemungkinan Coworking Space tipe ini
akan membuka layanannya untuk para pekerja dan para freelancer yang
bekerja sama dengan perusahaan tersebut

Gambar 2.3 Hannover Coworking Space Modul 57 yang di sponsori oleh TUI Germany

Sumber : ttps://www.stylepark.com/en/news /coworking-with-wilkhahn-in-modul-57

( diakses pada tangal 2 – 10 – 2017 )

4. University Related Coworking Spaces

University Related Coworking Spaces merupakan suatu tempat yang


ideal dalam mengaplikasikan atau mencoba ilmu dan pengetahuan yang bar
diperoleh. Coworking Space ini dapat menjadi jembatan diantara teori dan
praktek yang didapatkan pelajar untuk lebih mendalami dan mengerti
sebuah project yang sedang dikerjakan. Biasanya University Related
Coworking Spaces ini terletak di kampus atau sekolah yang dapat
dimanfaatkan pelajar untuk bekerja lebih nyata.

Gambar 2.4 Reynolds School10


of Journalism ( sekolah tambahan )

di University of Nevada yang bekerja sama dengan Coworking Space Reno Collective

Sumber : rejonesrsj - WordPress.com ( diakses pada tangal 2 – 10 – 2017 )


Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

5. Pop-Up Coworking Spaces

Pop-Up Coworking Spaces merupakan suatu tempat yang


dimanfaatkan oleh komunitas yang aktif untuk bekerja atau berkegiatan
sementara. Coworking Space ini biasanya dibuat sebagai tempat untuk uji
coba Coworking Space yang lebih permanen di masa berikutnya atau
dibangun oleh sebuah perusahaan untuk menyelesaikan suatu proyek
tertentu yang melibatkan banyak kelompok perusahaan dan partner kerja
sama dari luar perusahaan. Bentuk lain dari Coworking Space ini adalah
sebuah bangunan yang dimanfaatkan secara sementara dan memiliki biaya
sewa yang murah dari jenis Coworking Space lainnya.

Gambar 2.5 pop-up Coworking space in Austin

Sumber : https://id.pinterest.com/pin/64668944623235724/

( diakses pada tangal 2 – 10 – 2017 )


2.1.3 Supportive Design

Menurut Brad Reed ( 2007 ) terdapat 4 nilai yang dimiliki oleh


para pengguna di Coworking Space yaitu : kolaborasi, keterbukaan,
komunitas, dan keberlanjutan. Desain dari sebuah Coworking Space
yang dapat meningkatkan produktivitas dan kolaborasi antara lain :

1. Ruang untuk mengekspresikan ide

Ruang dengan karakteristik nyaman, mempunyai koneksi internet


dengan kecepatan tinggi dengan layanan minuman atau makanan

11
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

seperti café dan dengan area yang cukup luas dapat memicu
meningkatnya ide – ide kreatif dari co-worker.

2. Optimalisasi alat – alat, utilitas dan fasilitas bagi Civitas

Kolaborasi dan diskusi dapat ditunjang dengan penambahan fasilitas


ruang seperti papan tulis, LCD, Proyektor, fasilitas dapur / pantry
yang fleksibel. Perencanaan alat – alat seperti furniture perlu juga
diperhatikan. Civitasan furniture yang moveable dapat diterapkan
sehingga memudakan dalam penataan dan pembagi antara ruang satu
dengan ruang lainnya. Peletakkan area duduk perlu diperhatikan.
Penataan kursi dapat diletakkan dengan terpisah. Untuk Civitas yang
ingin membaca dengan nyaman, dapat disediakan area duduk dengan
kursi individu, sofa, atau loveseats dapat terlihat lebih atraktif.
Material dari kursi lounge tersusun atas kain dan menggunakan bahan
kursi yang memiliki perawatan yang mudah. Selain itu, pemilihan
kursi yang tepat akan memberikan kenyamanan tambahan.
Kebanyakan orang yang bekerja cenderung sering memindahkan
kursi. Sehingga, perencanaan kursi lounge dapat dirancang lebih berat
sehingga susah untuk dipindahkan. Civitasan material dinding yang
moveamble dapat memudahkan untuk pemisah antara 1 ruang dengan
ruang lainnya dan kedap suara yang dapat menciptakan ruang privat
ataupun ruang terbuka.

3. Menciptakan Coworking yang produktif akan kreativitas

Kebutuhan setiap Civitas berbeda – beda sesuai dengan kepentingan


dan bidang pekerjaannya. Ruang-ruang dengan skala kecil dan privat
akan berada di sekeliling ruang utama dan di tengah akan digunakan
sebagai meeting point. Bentuk meja, warna, dan kombinasi jumlah
kursi akan dibedakan menjadi beberapa kategori pilihan menurut
kebutuhan. Desain dari sebuah coworking akan merefleksikan Civitas
itu sendiri, dengan suasana terbuka maka ruang akan membentuk
komunikasi secara natural.

12
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

4. Penghawaan dan Pencahayaan

Menurut Newstrom (1996:469-478), bekerja pada suhu yang panas


atau dingin dapat menimbulkan penurunan kinerja. Secara umum,
kondisi yang panas dan lembab cenderung meningkatkan Civitasan
tenaga fisik yang lebih berat, sehingga pekerja akan merasa sangat
letih dan kinerjanya akan menurun. Sehingga dibutuhkan sebuah
sistem ventilasi dan pengkondisian udara yang baik. Menurut SNI
03-6572-2001, ventilasi merupakan proses untuk mencatu udara segar
ke dalam bangunan gedung dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.
Ventilasi ruangan terbagi atas ventilasi alami ventiliasi mekanis atau
sistem pengkondisian udara. Ventilasi alami terdiri dari bukaan
permanen, jendela, pintu atau sarana lain yang dapat dibuka, dengan
syarat jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas
lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi. Sumber cahaya dapat
dibedakan menjadi dua sumber cahaya yaitu cahaya alami dan cahaya
buatan. Sumber cahaya ini sangat bermanfaat untuk para Civitas yang
bekerja karena dapat bekerja menjadi cermat dan teliti sehingga hasil
yang dikerjakan menjadi lebih maksimal. Cahaya yang kurang jelas
( redup ) mengakibatkan penglihatan menjadi kurang jelas, sehingga
pekerjaan menjadi lambat, banyak mengalami kesalahan, dan pada
akhirnya menyebabkan kurang optimal. Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia tentang persyaratan kesehatan
lingkungan kerja perkantoran dan industri, syarat untuk intensitas
cahaya di sebuah ruang kerja minimal 100 lux, dengan tata cara yaitu
sebagai berikut :

 Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak


menimbulkan kesilauan dan memilki intensitas sesuai dengan
peruntukannya.
 Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang
optimum dan bola lampu sering dibersihkan.
 Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti

13
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

 Kontras sesusai kebutuhan, hindarkan terjadinya kesilauan atau


bayangan
 Untuk ruang kerja yang menggunakan peralatan berputar
dianjurkan untuk tidak menggunakan lampu neon
4. Noise

Menurut newstrom (1996 : 469-478) bising dapat didefinisikan


sebagai bunyi yang tidak disukai, suara yang mengganggu atau bunyi
yang menjengkelkan suara bising adalah suatu hal yang dihindari oleh
siapapun, lebih-lebih dalam melaksanakan suatu pekerjaan, karena
konsentrasi perusahaan akan dapat terganggu. Dengan terganggunya
konsentrasi ini maka pekerjaan yang dilakukkan akan banyak timbul
kesalahan ataupun kerusakan sehingga akan menimbulkan kerugian.
Sehingga, pemilihan material sangat diperhatikan dalam perancangan.
Gunakan material yang kedap suara sehingga dapat menanggulangi
masalah kebisingan ( Noise ) yang terjadi. Adapun cara yang dapat
dilakukan untuk menanggulangi kebisingan seperti pengaturan tata
letak ruang harus sedemikian rupa agar terhindar dari kebisingan dan
sumber bising dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lain :
meredam, menyekat, pemindahan, pemeliharaan, penanam pohon,
peninggian tembok, membuat bukit buatan, dan lain –lain.

5. Infrastruktur yang dapat di ubah dan ditata ulang

Panel – Panel, kursi, mej, dan area yang mudah dipindah, suasana dan
perubahan yang baru dapat dihadirkan secara berkala untuk
menambah kenyamanan dan menjadi area atraktif serta menjadi
inspiratif untuk Civitas. Desain yang masih dapat dikembangkan,
dirubah dan disesuaikan kebutuhannya akan menambah kualitas dari
coworking dan dapat menarik investor untuk memberi kontribusi
secara fasilitas ataupun material kepada coworking tersebut.

6. Entrance

14
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Entrance dan area depan mempunyai peranan penting pada sebuah


bangunan, yaitu menjadi sisi yang atraktif dan dapat membuat
pengunjung terkesima, kesan terbuka ditunjukkan dengan bukaan
yang besar, desain ruang yang menarik akan memperlihatkan
karakteristik dari coworking itu sendiri. Hal yang perlu diperhatikan
dari perancangan entrance dan lobby adalah sirkulasi yang nyaman
dan ruang yang sesuai dengan fungsi.

7. Aksesbilitas dan Letak

- Aksesbilitas yang mudah dari dalam kota maupun luar kota, letak
lokasi yang mudah diakses dengan angkutan umum ataupun
kendaraan pribadi akan memberikan kemudahan civitas untuk
mengakses. Akses yang mudah akan meminimalisir waktu tempuh
dan mengoptimalkan waktu kerja seseorang

- Letak site yang berada pada titik – titik institusi seperti pendidikan,
kantor, perbankan, dan operasional bisnis komersial, faktor utama
dari berlangsungnya kegiatan dalam sebuah coworking adalah
interaksi dan produktivitas seseorang atau sekelompok orang yang
mempunyai latar belakang berbeda tetapi memiliki visi dan
keingintahuan yang sama. Site yang mudah untuk dijangkau akan
berpengaruh kepada meningkatnya kunjungan pengunjung
coworking.

2.1.4 Pelaku Kegiatan pada Coworking Space

Dilihat dari fungsi Coworking Space adalah sebagai wadah atau


tempat untuk mengerjakan tugas atau bekerja baik secara mandiri atau
berkelompok dengan flesibilitas dan praktis, maka pelaku yang berkegiatan
di dalamnya antara lain :

Pemakai utama

15
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Pemakai utama merupakan seseorang yang memanfaatkan atau


memfungsikan suatu tempat ( Coworking Space ) untuk mengerjakan tugas
atau bekerja. Yang termasuk kedalam civitas Pemakai utama yaitu :

 Startup

Dikutip dari sebuah buku yang berjudul “ Inovasi Teknologi untuk


Kemajuan Bangsa “ yang ditulis oleh fakultas teknologi informasi
Universitas Kristen Duta Wacana, Startup merupakan perusahaan rintisan
berusia muda dan masih membutuhkan banyak proses research and
development untuk mencari pasar dan target konsumen yang sesuai ( Arjanti
& Mosal 2012 ).

 Freelancer

Freelance adalah bekerja secara lepas tanpa ikatan kontrak dengan


perusahaan tertentu. Orang yang bekerja sebagai freelance dinamakan
freelancer atau disebut juga pekerja lepas. Para Freelancer bekerja secara
mandiri tanpa ada ikatan perjanjian jangka panjang dengan perusahaan atau
pada pember pekerjaan tertentu. Para freelancer bekerja di suatu tempat
yang memiliki jaringan internet yang baik.

 Profesional Independent

Merupakan seseorang yang bergerak di bidang bisnis yang bekerja tanpa


terikat adanya peraturan ( bebas ) dalam melakukan pekerjaannya seperti
pekerja kantoran pada umumnya, sehingga membutuhkan tempat yang dapat
mewadahi para Profesional Independent untuk bekerja.

 Mahasiswa

Mahasiswa merupakan seseorang yang masih berstatus pelajar dan


menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas
sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah universitas

2.1.5 Standar Ruang pada Coworking Space

16
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Coworking Space merupakan ruang yang difungsikan untuk industri


kecil dan mandiri, dengan adanya Coworking Space mendorng adanya
perubahan gaya bekerja tradisional menjadi modern. Coworking Space juga
merupakan tempat sekelompok individu yang bekerja di lingkungan
bersama yang memiliki perbedaan latar belakang namun masih bisa
terhubung atau usaha kecil untuk membangun ekonomi yang kreatif dan
invoatif dalam suatu komunitas.

selain sebagai ruang kantor bersama, sebuah Coworking Space


menyediakan ruang – ruang privat yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan pemakai utama ( member ) yang ingin bekerja dalam keadaan
tenang sehingga dapat berkonsentrasi dengan baik. Terdapat Sembilan jenis
generic ruangan kerja yang berfungsi untuk mendukung aktivitas – aktivitas
yang berbeda – beda.

Gambar 2.6 Jenis Ruang Kerja

Sumber : wiki / kantor 2015

Selain ruang kerja, terdapat ruang pertemuan dalam sebuah kantor


yang sering digunakan untuk berkomunikasi. Terdapat enam jenis generic
ruangan pertemuan, masing – masing mendukung aktivitas – aktivitas yang
berbeda.

17 Generik Ruang Pertemuan


Gambar 2.7 Enam

Sumber : wiki / kantor 2015


Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Coworking Space memiliki beberapa fasilitas penunjang layaknya


kumpulan dari beberapa workstation pada umumnya. Beberapa fasilitas
yang sering ada di sebuah Coworking Space adalah Meeting Room. Berikut
merupakan standar dari dimensi dari ruang konferensi dan ruang rapat.

Gambar 2.8 Bentuk – Bentuk Meja Konferensi dan Meja Rapat

Sumber : Elsevier, 1970

Dalam sebuah Meeting Room, banyak pertimbangan – pertimbangan


yang harus diperhatikan seperti pertimbangan antropometrik ( ukuran tubuh
manusia ), mengakomodasi pencapaian, dan juga sirkulasi manusia. Zona
kerja meja rapat tersebut meneyediakan zona sirkulasi internal untuk 2
orang dengan rentang tubuh maksimal sebagai faktor penentu jarak
bersihnya 137,2 cm hingga 152,4 cm. jarak antar kursi bukan hanya penting
dalam penentuan zona kerja pada meja tersebut, tetapi juga penting dalam
penentuan garis pandang optimal pada ruang yang juga harus
menggabungkan sebuah dinding audiovisual. Jarak bersih minimal antar

18
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

kursi menciptakan daerah pandangan yang bebas gangguan yang cukup


besar, tetapi sebenarnya tidak diperlukan. Garis pandang dan sudut pandang
juga merupakan fungsi dari jarak tepian meja hingga dinding audiovisual.
Jarak minimal adalah 182,8 cm. ( sumber : dimensi manusia & ruang interior karya
Julius Panero, AIA, ASID & Martin Zelnik, AIA, ASID ( 2003 : 194 ))

Gambar 2.9 Bentuk – Bentuk Meja Konferensi


dan Meja Rapat

Sumber : Elsevier, 1970

2.2 Pemahaman Terhadap Coworking Space

Coworking Space adalah suatu tempat yang dapat mewadahi seseorang atau
sekelompok orang dalam berkegiatan selain bekerja secara bersama – sama tanpa
ada batasan sehingga pengguna didalamnya dapat saling berinteraksi. Selain itu,
suasana dan kesan yang tercipta didalam Coworking Space yaitu nyaman serta
bebas ( fleksibel ). Terdapat fasilitas penunjang dari Coworking Space yaitu Café
yang difungsikan sebagai area untuk berkegiatan lainnya seperti bersantai,
beristirahat, dan mengobrol.

Jadi, adanya fungsi yang bertolak belakang ini, mengharuskan adanya


pembatas ( boundaries ) antara Coworking Space dan Café. Menurut thesis yang
ditulis Anda – Loana Moise yang berjudul Boundary – Space in the architectural
anthropology ( 2014 : 05 ) menjelaskan pada tingkatan fisik, menyatakan bahwa

19
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

terdapat beberapa karakteristik utama untuk menjawab kebetuhan tertentu yaitu


sebagai berikut :

1. Strong Boundaries

Strong Boundaries merupakan batasan fisik yang ditandai dengan keinginan


dan kebutuhan yang menginginkan batasan yang jelas antara bagian ruang dalam (
interior ) dan bagian ruang luar ( exterior ), sehingga bagian ruang dalam atau
interior menjadi ruang yang aman, hubungan dengan area luar bisa di minimalisir,
serta membatasi seseorang yang ada di ruang luar dan dalam untuk saling
berhubungan. Berikut merupakan contoh strong boundaries :

Gambar 2.10 salah satu contoh dari strong boundaries

Sumber : https://id.pinterest.com/pin/ ( diakses pada tangal 7 – 10 – 2017 )

2. Diffuse Boundaries

Diffuse Boundaries memiliki sifat yang lemah, kabur ( blur ), menjelaskan


bahwa memudahkan adanya komunikasi melalui pembatas, berkelanjutan dan
adanya tumpang tindih antara bagian ruang dalam dan ruang luar. Artinya
seseorang masih bisa berkomunikasi antara ruang luar dan ruang dalam
diakrenakan pembatas yang lemah tidak sekuat atau seprivate strong boundaries.

Gambar 2.11 salah satu contoh dari diffuse boundaries

Sumber : https://id.pinterest.com/pin/ ( diakses pada tangal 7 – 10 – 2017 )

20
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

3. Spatialized Boundaries

Spatialized Boundaries merupakan pembatas transisi, penghubung atau


perantara yang membuatnya menjadi spesifik, fungsi yang mengatasi antara
tempat yang berbeda – beda yang di kombinasikan ( terkadang fungsi yang saling
berlawanan ). Karakteristik ruang yang berdekatan, berkembang, tetapi
mempunyai ciri khas tersendiri.

Gambar 2.12 salah satu contoh dari Spatialized Boundaries

Sumber : https://id.pinterest.com/pin/ ( diakses pada tangal 7 – 10 – 2017 )

Ketiga tipe pembatas ini dapat di identifikasi dalam berbagai tingkatan


dalam perkembangan sosial, terikat kepada hubungan dan kebutuhan tertentu.
Konsep pembatas ( Boundary ) terus – menerus di terjemahkan ulang dan
disesuaikan dengan cara yang dapat di pahami seluruh orang. Dalam hal ini
seseorang dapat melihat pentingnya pertumbuhan diantara suatu ruang di dalam
masyarakat modern dan mengetahui kembali makna lama sehingga mempertegas
bentuk dan karakteristik pembatas ruang spasial dengan arti yang lebih banyak
diketahui. Selain itu, menjadi kesadaran akan peran arsitektur ( baik kepada obyek
arsitektur itu sendiri ataupun ruang imajiner yang dibentuk ) yang menyebabkan
adanya implementasi dan perkembangan dari beberapa kerangka keputusan
arsitektur dan lebih menguatkan suatu ruang dengan pembatas diantara ruang luar
dan ruang dalam, ruang publik dan ruang privat, diantara obyek dan
pemanfaatannya. Adapun unsur – unsur yang diidentifikasi yaitu sebagai berikut :

 Menciptakan bagian bangunan dari lingkungan sehari – hari yang mengarah


kepada pemanfaatannya, tidak hanya tergantung kepada konteks

 Perubahan pada bangunan dengan alasan untuk pemanfaatan ruang luar


( eksterior )

21
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

 Multifungsi

 Meningkatkan hubungan dengan ruang yang mengarah kepada suatu tanggapan


akan ruang dalam ( interior ) sebagai lanjutan dari ruang luar ( eksterior ) dan
juga sebaliknya

 Menghilangkan ruang bebas untuk area publik publik, suatu ruang yang
difungsikan sebagai ruang formal dan non-formal dengan pembatas diantara
pengalaman sehari – hari dan eksperimen tentang kebudayaan, pendidikan, dan
aktivitas lainnya

 Merancang objek arsitektural yang berskala besar

 Menggunakan fasad sebagai media pengantar pesan yang ditujukan pesan pada
publik sosial, kebudayaan, tipe pesan lainnya

 Cara masuk yang mengundang pasar ( civitas ) dan membangun keterbukaan


bangunan terhadap jenis pengunjung

2.3 Tinjauan Obyek Sejenis


2.3.1 The Night Market & Coworking Space

The Night Market Cafe and Coworking Space merupakan


penggabungan antara fungsi café dan Coworking Space di Denpasar.
Konsep yang diterapkan pada bangunan ini yaitu tamasya ( piknik ) yang
terlihat dari material dan penataan ruang – ruangnya.

a. Lokasi

Gambar 2.13 Peta Lokasi The Night Market & Co-Working Space

Sumber : https://maps.google.com ( diakses pada tangal 15 – 10 – 2017 )

22
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

The Night Market Cafe and Coworking Space berlokasi di Jalan Pura
Demak Gang Marlboro V No. 11, Pemecutan Klod, Denpasar Barat, Kota
Denpasar, Bali. Letak dari The Night Market Cafe and Coworking Space ini
berada di tengah – tengah permukiman warga sehingga wilayah dari The
Night Market Cafe and Coworking Space merupakan jalur yang padat
penduduk berlalu lalang.

b. Tinjauan Non – Arsitektural

The Night Market Cafe and Coworking Space merupakan sebuah


bangunan yang memiliki dua fungsi yang berbeda yaitu café dan Coworking
Space. Adanya 2 fungsi yang berbeda mengakibatkan jam operasional yang
berbeda – beda. Fungsi café di The Night Market Cafe and Coworking
Space dibuka sejak pukul 11.00 Wita – 23.00 Wita, sedangkan fungsi dari
Coworking Space di The Night Market Cafe and Coworking Space
mempunyai jam operasional dari jam 08.00 Wita hingga 23.00 Wita.

The Night Market Cafe & Coworking Space merupakan salah satu
tempat yang yang banyak di gemari oleh anak muda di Denpasar. Sehingga
The Night Market Cafe & Coworking Space banyak dikunjungi oleh siswa
SMA, mahasiswa, dan juga remaja ( umur antara 16 tahun sampai 22 tahun )
dan terkadang terdapat keluarga yang datang baik untuk bersantai di café
maupun mengerjakan tugas di Coworking Space. Selain itu, banyak juga
pebisnis ( bisnis berbasis online ) dan freelancer yang memanfaatkan ruang
Coworking Space untuk bekerja. Menu yang terdapat di The Night Market
Cafe & Coworking Space antara lain minuman ( coffee, milkshake, juice, tea
) dan makanan ( main course, finger food, sandwich, burger, steak, pasta,
soup, salad, dan sebagaiannya ).

Gambar 2.14 Area Outdoor The Night


Market & Co-Working Space Gambar 2.15 Area semi Outdoor The
Night Market & Co-Working Space
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017
23
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

c. Tinjauan Arsitektural

Pada The Night Market Cafe & Coworking Space terdapat satu buah
entrance ( main entrance & side entrance ) yang terdapat pada bagian utara
bangunan. Hal itu dikarenakan adanya perbedaan waktu diantara 2 fungsi
yang ada pada The Night Market Cafe & Coworking Space sehingga dirasa
tidak perlu adanya perbedaan entrance atau area penerimaan tamu. Luas
dari The Night Market Cafe & Coworking Space ini yaitu 800 meter persegi.
Kapasitas dari café yang ada di The Night Market & Coworking Space ini
mencapai 70 orang dengan pembagian area pengunjung 40 seat pada area
outdoor dan 30 seat pada area semi outdoor. Sistem penyewaan yang
disediakan pada Coworking Space adalah penyewaan per hari, minggu, dan
per bulan. Konsep yang diterapkan pada The Night Market Cafe &
Coworking Space yaitu menerapkan suasana layaknya piknik dengan
menampilkan suasana tempat yang alami karena banyak di tumbuhi
pepohonan, selain itu, pada bagian semi outdoor juga menerapkan konsep
alami yang seakan menyatu dengan area outdoor sehingga orientasi semua
mengarah ke area outdoor bangunan.

Pada lantai 1 bangunan The Night Market Cafe & Coworking Space
difungsikan sebagai area café yang menerapkan konsep semi terbuka
termasuk pada dapur. dapur di rancang terbuka untuk mengoptimalisasi
sirkulasi udara. Area pengunjung pada lantai 1 terbagi atas area outdoor dan
area semi outdoor. Area Outdoor mengusung konsep open space yang
terlihat dari suasana yang terbuka dan tenang. Area ini juga merupakan
focal point yang ada pada The Night Market Cafe & Coworking Space
karena seluruh orientasi ruang mengarah ke area outdoor. Furniture yang
digunakan pada area outdoor ini adalah bantal duduk sebagai alas duduk
yang berwarna cerah sehingga memberikan kesan colorfull pada area dan
meja berbahan kayu peti kemas. Banyak dari pengunjung yang
memanfaatkan area outdoor ini untuk mengobrol, bersantai, dan
mengadakan seminar maupun workshop. Area semi outdoor menggunakan
furnitur yang berbahan kayu baik meja maupun kursi dengan penataan yang
horizontal atau sejajar. Selain itu antara satu meja dengan meja lainnya

24
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

memiliki jarak yang lebar sehingga terkesan lenggang. Area semi outdoor
biasanya dimanfaatkan sebagai tempat rapat semi formal maupun berdiskusi
bagi pengunjung karena suasana yang lebih tenang. Selain area outdoor dan
area semi outdoor, terdapat juga ruang pegawai, toilet, dan area bermain
anak.

Gambar 2.17 Area Bermain di The Night


Market & Co-Working Space

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017

Gambar 2.16 Area outdoor & semi Outdoor


The Night Market & Co-Working Space

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017

Gambar 2.18 Dapur di The Night Market & Co-


Working Space Gambar 2.19 toilet di The Night Market
& Co-Working Space
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017

Pada lantai 2 di The Night Market Cafe & Coworking Space


difungsikan sebagai area Coworking Space. Pemilihan lantai 2 sebagai area
untuk Coworking Space dikarenakan seseorang yang bekerja di dalam
Coworking Space membutuhkan suasana yang nyaman dan tenang sehingga
dapat berkonsentrasi dengan baik. Coworking Space tersusun atas material
yang didominasi warna putih untuk memberikan kesan tenang dan bersih
pada ruangan, tersusun menggunakan material yang berbahan peti kemas

25
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

( container ) berwarna putih. Fasilitas yang ada di The Night Market Cafe &
Coworking Space adalah fasilitas WiFi, LCD proyektor, sofa, telepon,
printer, dan loker bagi Civitas Coworking Space.

Gambar 2.21 Area Co-Working di The


Night Market & Co-Working Space
Gambar 2.20 fasilitas loker di The Night Market &
Co-Working Space Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017


Zoning antar lantai 1 dengan lantai 2 pada The Night Market Cafe &
Coworking Space ini dihubungkan dengan tangga yang berada di sebelah
tenggara. Berikut merupakan zoning dari The Night Market Cafe &
Coworking Space :

Gambar 2.23 zoning di The Night Market & Co-Working Space

Gambar 2.22 tangga di The Night Sumber : Analisis Pribadi 2017


Market & Co-Working Space

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017

26
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

2.3.2 Rumah Sanur Creative Hub dan Kumpul Coworking Space

Rumah Sanur merupakan suatu tempat atau wadah bagi komunitas –


komunitas di Denpasar dan disekitarnya untuk berkreatifitas. Selain itu, Rumah
Sanur juga dikatakan sebagai sebuah creative hub dikarenakan wadah bagi orang
atau sekelompok orang untuk berkreatifitas.

a. Lokasi

Gambar 2.24 Peta Lokasi Rumah Sanur

Sumber : https://maps.google.com ( diakses pada tangal 15 – 10 – 2017 )


Lokasi dari rumah sanur ini adalah di Jalan Danau Poso No.51 A,
Sanur, Semawang Kota Denpasar, Bali. Lokasi tempat yang strategis dan
banyak yang mengenal sebagai kawasan pariwisata di Denpasar. Di sekitar
rumah sanur, banyak tumbuh kafe dan toko – toko yang memiliki konsep
dan barang dagangan yang bervariasi. Lokasi yang mudah dijangkau
membuat Rumah Sanur dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk datang.

b. Tinjauan Non – Arsitektural

Rumah sanur merupakan sebuah tempat yag difungsikan sebagai


tempat untuk berkreatifitas bagi orang maupun komunitas – komunitas.
Rumah Sanur dibuka untuk melayani pengunjung yaitu pada pukul 09.00
Wita – 19.00 Wita. Di Rumah Sanur terdapat beberapa tempat yang
memiliki fungsi yang berbeda seperti terdapat To-Ko Concept Store, Kedai
Kopi Cultur Coffee Shop, Kumpul Coworking Space, Teras Gandum Beer
Garden yang memiliki sistem pelayanannya sendiri dan sistem
operasionalnya masing – masing. 4 fasilitas yang ada di Rumah Sanur
memiliki peminatnya ( pengunjung ) masing – masing. To-Ko Concept

27
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Store merupakan sebuah toko yang melayani konsumen dengan produk –


produk yang disediakan dan sesuai dengan gaya tersediri. Sehingga To-Ko
Concept Store memiliki jumlah dan sasaran pengunjung yang terbatas.
Kedai Kopi Cultur Coffee Shop merupakan sebuah kedai yang menjual kopi
dari setiap daerah yang ada di Indonesia. Pengunjung yang datang ke Kedai
Kopi Cultur Coffee Shop adalah seluruh elemen masyarakat dikarenakan di
jaman ini kopi merupakan minuman yang banyak digemari oleh masyarakat
Indonesia sehingga tidak ada batasan untuk pengunjung yang datang.
Kumpul Coworking Space merupakan wadah bagi seseorang atau
sekelompok orang untuk bekerja secara mandiri dan indepeden, sehingga
pengunjung yang datang berasal dari pengusaha, freelancer, komunitas,
startup, dan wisatawan asing maupun domestik. Teras Gandum Beer Garden
merupakan suatu tempat sering didatangi oleh wisatawan asing untuk
mengobrol dan bersantai dikarenakan menu yang ditawarkan di Teras
Gandum Beer Garden sangat menarik. Sehingga dapat disimpulkan bahawa
Pengunjung yang datang ke Rumah Sanur adalah wisatawan mancanegara,
domestik, dan mahasiswa secara umum dengan profesi yang berbeda –
beda. Beberapa Fasilitas yang ada di Rumah Sanur diantaranya Virtual
Office yang terdiri dari meeting rooms dengan kapasitas 20 orang, hot –
desking at Kumpul Coworking Space, personal office suite, premium tele –
conference service, Open stage, Private Office, indoor stage, cinema wide
screen, internet, parkir yang nyaman.

c. Tinjauan Arsitektural

Luas dari Rumah Sanur adalah ± 15 are. Rumah Sanur mengusung


beberapa konsep diantara lain konsep open space pada area outdoor, pada
area semi outdoor menggunakan konsep industrial, dan konsep minimalist
pada area lantai 2. Terdapat 2 entrance di rumah sanur yaitu pada bagian
utara dan timur bangunan. main entrance berada di bagian timur bangunan
sedangkan pada bagian utara merupakan side entrance. Pada lantai 1 terbagi
atas bagian outdoor dan area semi outdoor. Area Outdoor merupakan area
yang tersusun atas material didominasi oleh kayu dengan di kelilingi area
hijau yang berasal dari tumbuh – tumbuhan sehingga memberikan suasana

28
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

tenang, hangat, dan nyaman. Penataan meja dan kursi menerapkan konsep
penataan diagonal sehingga space diantara satu meja dengan meja lainnya
menjadi lebih lenggang.

Pada area outdoor ini terdapat beberapa fasilitas seperti open stage
yang difungsikan sebagai wadah berkreasi dan dapat difungsikan untuk
seminar ataupun workshop sesuai dengan paket yang telah dipilih, Teras
Gandum Beer Garden yang menjual aneka jenis minuman berakohol yang
sudah memiliki ijin jual, dan To – Ko concept store. Pada area semi outdoor,
difungsikan sebagai tempat untuk mengadakan rapat atau pertemuan,
mengobrol, diskusi, ataupun mengadakan sebuah workshop yang
mewajibkan menggunakan LCD proyektor. Pada area semi outdoor terdapat
beberapa fasilitas Keda Kopi Cultur coffee shop, ruang staff, dan ruang
meeting. Konsep yang diterapkan pada area semi outdoor ini adalah
industrial yang terlihat pada langit – langit yang menggunakan material pipa
dan besi berwarna hitam doff yang di ekspose untuk memberikan kesan kuat
dan hangat. Penataan meja dan kursi yang menerapkan konsep penataan
yang sejajar atau horizontal sehingga menciptakan jarak yang lenggang
antara meja satu dengan meja lainnya.

Gambar 2.25 Area Outdoor ( kiri ) dan Area Indoor ( kanan )

Sumber : dokumentasi pribadi 2017

29
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Gambar 2.26 Teras Gandum Beer Garden & To-Ko Concept Gambar 2.27 Konsep Industrial
Store pada Langit – Langit
Sumber : Rumah Sanur Creative Hub ( diakses pada tangal 16 Sumber : Dokumentasi Pribadi
– 10 – 2017 ) 2017

Pada lantai 2 di Rumah Sanur, dimanfaatkan sebagai tempat Coworking


Space yang dinamakan Kumpul Coworking Space. Fungsi Kumpul
Coworking Space tidak jauh berbeda dengan fungsi Coworking Space pada
umumnya yaitu sebagai tempat atau wadah bagi seseorang atau sekelompok
orang yang bekerja secara independen dan memberikan kemudahan.
Fasilitas yang ada di Kumpul Coworking Space yaitu Wifi dengan
kecepatan dan kualitas yang baik, ruang rapat, video call booth, loker
pribadi, teman dengan suasana terbuka, printer, scanner, peralatan video
conference, LCD TV, pantry lengkap dengan kulkas, microwave, serta stok
minuman dan makanan riang, hammock dan playstation. Semua fasilitas
dapat digunakan sesuai dengan paket yang diambil di Kumpul Coworking
Space. Konsep yang diterapkan pada Kumpul Coworking Space yaitu
ruangan yang minimalis. Terlihat dari material penyusun yang menerapkan
warna – warna yang simple yaitu putih yang memberikan kesan bersih dan
menyatu dengan area disekitar. Material meja dan kursi kayu.

Gambar 2.28 Interior Kumpul Co-working Gambar 2.29 Ruang Rapat di Kumpul Co-working
Space Space
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017 Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017

30
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Zoning yang ada pada Rumah Sanur terbagi atas beberapa zoning yaitu
zoning outdoor, zoning semi outdoor, zoning lantai 2 ( Coworking Space ).
Berikut merupakan zoning dari Rumah Sanur sebagai berikut :

Gambar 2.30 Zoning pada Rumah Sanur

Sumber : Analisi Pribadi 2017

2.3.3 Conclave Coworking Space

Conclave merupakan sebuah Coworking Space yang berdiri sejak tahun


2015. Conclave merupakan sebuah bangunan yang memiliki 3 lantai dan 1
basement. Lantai basement difungsikan sebagai area servis seperti parkir,
musholla, Mi Ko Ro, Dark Room, toilet, lantai 1 difungsikan sebagai Conclave
HQ, Fornt Desk, Library, Photo Studio, Toilet, Lantai 2 terdapat Auditorium,
Coworking Space Gallery, Computer Station, Conference Room, Game Room, dan
Lantai 3 terdapat Office.

a. Lokasi

Gambar 2.31 Peta


Lokasi Conclave

Sumber :
https://www.google.co.id
/maps/

31
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Lokasi dari Conclave ini yaitu di Jalan Wijaya 1 No.5C, Petogogan,


Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jakarta 12170. Lokasi dari Conclave dapat
dikatakan terletak pada kawasan strategis sehingga mudah di capai oleh
masyarakat.

b. Tinjauan Non – Arsitektural

Conclave merupakan suatu tempat yang berada di Jakarta yang difungsikan


sebagai area bekerja dengan suasana yang nyaman dan santai. Conclave memikili
jam operasional yaitu pada pukul 08.00 – 22.00 WIB. Namun untuk Civitas /
member dapat menggunakan area bekerja selama 24 jam. Sistem paket yang
digunakan pada Conclave ini adalah paket harian, bulanan, dan tahunan untuk
Coworking Space. Sedangkan untuk meeting room yaitu paket per-jam, 8 jam, dan
12 jam. Pengunjung yang datang ke Conclave adalah start up, komunitas, pelajar,
mahasiswa, freelancer. Fasilitas yang ditawarkan di Conclave adalah area kerja,
printing, scanning, shower room, Wi-Fi dengan kecepatan yang tinggi, ruang
auditorium, ruang privat, meeting room, Workshop Room, Game Room,
perpustakaan.

c. Tinjauan Arsitektural

Conclave memiliki luas bangunan ± 17 are dengan dua parkir yaitu di area
luar bangunan dan di basement. Pada area parkir luar Conclave dapat menampung
sebanyak 8 mobil, sedangkan untuk bagian basement dapat menampung lebih
banyak daripada parkir di area luar. Conclave memiliki jalur masuk ( entrance )
yaitu sebanyak 1 buah pada area depan bangunan. konsep yang diusung pada
Conclave ini adalah open space yang dimana Civitas bebas untuk memilih tempat
duduk dan tidak batasan antara satu orang dengan orang lain ataupun satu
kelompok dengan kelompok lain sehingga dapat terjadi interaksi yang positif dan
berdampak kepada suatu hubungan kerja sama atau kolaborasi. fasilitas yang
terdapat di Conclave seperti :

 Area Kerja ( Coworking Space ) yang difungsikan sebagai area untuk bekerja
dengan kapasitas ± 60 orang. Konsep yang diusung pada area ini adalah
konsep industrial. Konsep industrial dipilih dikarenakan konsep ini dapat

32
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

mengekspresikan suasana yang nyaman dan santai dari ruang kerja dan jauh
dari kesan formal sehingga Civitas tidak merasa bosan. Pada ruang area ini
terdapat juga area bermain yaitu meja tenis meja yang dapat difungsikan oleh
Civitas untuk bermain ketika lelah dalam bekerja

 Ruang Auditorium yang difungsikan sebagai ruang untuk mengadakan


seminar, workshop, maupun talkshow. Kapasitas dari Ruang Auditorium yaitu
125 orang. Material yang digunakan pada ruang auditorium adalah
didominasi oleh kayu sehingga memberikan suasan nyaman dan kesan yang
diciptakan adalah hangat dan ramah untuk Civitas

 Perpustakan difungsikan sebagai tempat bagi Civitas untuk membaca buku


ataupun beristirahat. Kapasitas dari ruang perpustakaan yaitu dapat menapung
± 12 orang. Ruang perpustakaan di desain tidak terlalu luas, namun adanya
jendela kaca, pemilihan warna, pemakaian furniture yang sederhana ( minim
ornament ) sehingga membuat ruang perpustakaan ini menjadi lebih terlihat
luas. Pemilihan lampu sebagai sumber penerangan di area ini dapat dikatakan
sesuai warna yang kekuningan dan tidak terlalu terang ataupun redup
membuat Civitas tidak silau saat membaca buku.

 Game Room difungsikan sebagai area hiburan bagi Civitas yang ingin
beristirahat dari bekerja. konsep yang ditampilkan pada area ini adalah
konsep industrial sehingga memberikan suasana nyaman dan santai. Selain itu
pemilihan furniture yang nyaman menambah kesan nyaman pada area ini.

 Workshop Room merupakan area multifungsi yang terdapat pada Conclave.


Workshop Room ini biasanya difungsikan sebagai gallery photo maupun
mengadakan kelas seperti kelas art dan craft membuat suatu produk
( keramik ) dan lainnya. Pemilihan furniture yang mudah dipindahkan
membuat ruangan ini dapat digunakan sebagai ruang serbaguna. Kapsitas
ruangan ini dapat menampung ± 20 – 30 orang. Warna cat yang didominasi
warna putih memberikan suasana yang nyaman bagi Civitas yang
menggunakan Workshop Room ini.

33
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

 Ruang Privat yang difungsikan sebagai area bekerja untuk Civitas yang ingin
bekerja dengan suasana lebih privat dengan segala fasilitas yang telah
disediakan. Kapasitas dari ruang privat ini yaitu 10 – 20 orang.

 Meeting Room yang dfungsikan sebagai ruang rapat bagi Civitas yang ingin
mengadakan rapat dengan suasana rapat yang berbeda dari ruang rapat pada
umumnya. kapasitas dari Meeting Room ini yaitu 12 orang.

Gambar 2.32 Conclave

Sumber : Dokumentasi pribadi 2017

Gambar 2.33 Area Kerja Gambar 2.34 Ruang Auditorium Gambar 2.35 Pepustakaan

Sumber : Dokumentasi pribadi Sumber : Cnclv.co Sumber : Dokumentasi Pribadi 2017


2017

Gambar 2.36 Meeting Room


Gambar 2.38 Ruang Privat
Gambar 2.37 Game Room
Sumber : Dokumentasi pribadi
2017 Sumber : Dokumentasi
Sumber : Dokumentasi
pribadi 2017
pribadi 2017

Gambar 2.40 Zoning


Conclave Lt. 2 dan Lt. 3
Gambar 2.39 Zoning Conclave Lt. Basement dan Lt. 1
34
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

2.3.4 Kesimpulan Studi Banding Fasilitas Sejenis

Dari hasil studi banding yang telah dilakukan, maka ditarik


kesimpulan yang nantinya akan membantu dalam penyusunan spesifikasi
pada proyek rancangan Coworking Space yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.1 Hasil Studi Banding Obyek Sejenis

OBYEK
Rumah Sanur
The Night
ASPEK Creatice Hub Conclave
Market &
dan Kumpul Coworking Kesimpulan
Coworking
Coworking Space
Space
Space
Jalan Pura Jalan Danau Poso Jalan Wijaya 1 Berlokasi di
Demak Gang No.51 A, Sanur, No.5C, tempat yang
Marlboro V Semawang Kota Petogogan, strategis dan
No. 11, Denpasar, Bali. Kebayoran mudah diakses
Pemecutan Baru, Jakarta oleh civitas
Lokasi
Klod, Selatan,
Denpasar Jakarta 12170
Barat, Kota
Denpasar,
Bali.

± 6 are ± 15 are ± 17 are ± 6 are – 17


Luasan
are

Fasilitas  Café  cafe  Area Kerja  Café


( Working
 Coworkin  open stage  Area Kerja
Space )
g Space ( Working
 indoor stage  Ruang Space )
 Coworking Auditorium
 Ruang

35
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Space  Ruang Auditorium


Privat
 To-Ko Concept  Ruang
Store  Perpustaka Privat
an
 Teras Gandum  Perpustaka
Beer Garden  Meeting an
Room
 Kedai Kopi  Meeting
Cultur Coffee  Game Room
Shop Room
 Game
 Workshop Room
Room
 Workshop
Room

 Café = 70  Café ( 30 – 50  Area Kerja  Café = 50


orang orang semi ( Working - 70 orang)
outdoor & 30 – Space ) :
 Coworkin  Co –
40 orang 60 orang
g Space = working
outdoor )
30 orang  Ruang space = 30
 open stage = 40 Auditorium – 60 orang
– 50 orang : 125 orang
 Ruang
 indoor stage =  Ruang Auditoriu
40 – 70 orang Privat : 10 m : 125
– 20 orang orang
 Coworking
Space = 40 - 50  Perpustaka  Ruang
orang an : 12 Privat : 10
Kapasitas orang – 20 orang
 Meeting room
= 15 – 30  Meeting  Perpustak
orang Room: : 12 aan : 12
orang orang

 Game  Meeting
Room Room: : 12
orang
 Workshop
Room : 20  Game
– 30 oranh Room

 Workshop
Room : 20
– 30 oranh

Coffee Coffee Lounge Coffee Coffee


Jenis Café
Lounge Lounge Lounge

36
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Midsize and Midsize and Big Pop-Up Midsize and


Big Community Coworking Big
Jenis Community Coworking Spaces Community
Coworking Coworking Spaces Coworking
Space Spaces Spaces

Mahasiswa Mahasiswa, startup, Mahasiswa,


Pekerja, Wisatawan, komunitas, startup,
masyarakat startup, freelance,
mahasiswa, komunitas,
komunitas, ,
Pengunjung freelance, freelancer mahasiswa,
pekerja
pekerja independen freelancer,
independen, pekerja
independen

Hari Senin – Hari Senin –Sabtu Hari Minggu - Hari Senin –


Jam
Minggu 09.00 Wita – Jumat 09.00 Sabtu 09.00 –
Operasional
11.00 Wita – 18.00 Wita Wib – 21.00 21.00 Wita
Servis
23.00 Wita Wib

 Table Table service  Table  Table


Sistem service service service
Pelayanan
Makanan  Take away
service

Jenis Menu A la carte A la carte A la carte A la carte

 Makanan  Makanan Kopi dan  Makanan


berupa berupa daging olahan berupa
daging dan sayuran sederhana daging dan
dan yang diolah sayuran
sayuran sederhana yang diolah
yang sederhana,
 kue
diolah
Jenis  kue
sederhana  Minuman
Makanan &
dasar kopi,  Minuman
Minuman  kue
buah, susu, dasar kopi,
 Minuman atau alkohol buah, susu,
dasar bir dengan
kopi, tingkat
buah, alcohol
atau susu yang
dibatasi

Sistem Sewa Per – jam, Per – jam, Per – Per – hari, per Per – hari, per
Coworking Per – hari, hari, per – – bulan, per - – bulan, per -

37
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

per – minggu, per - tahun tahun


Space minggu, per - bulan
bulan

Terdapat Terdapat Terdapat Terdapat


pembagian pembagian antara pembagian pembagian
antara café café dan antara antara café dan
dan coworking space. coworking Coworking
coworking Café terletak pada space. dan Space
space. Café lantai 1 dan café yaitu pada
Zoning terletak pada coworking space lantai
lantai 1 dan pada lantai 2 Baesement,
coworking lt.1adalah cafe,
space pada lt.2, dan lt. 3
lantai 2 untuk
coworking
space

Café dibuat Café dibuat Coworking Café dibuat


outdoor dan outdoor dan Space dan outdoor dan
semi semi outdoor Café semi outdoor
Pemanfaatan outdoor sedangkan dirancang sedangkan
Area sedangkan Coworking untuk area co-working
Coworking Space di indoor indoor dirancang
Space di dengan area
indoor indoor,
1 entrance 1 entrance site, 1 entrance 1 entrance
2 entrance site, 2
bangunan ( entrance
main entrance bangunan (
Entrance
dan side main
entrance ) entrance dan
side entrance
)
private private office, Open Space Open Space
office, work Open office pada dan Private dan Private
Jenis lounge pada area Coworking Office untuk Office untuk
Workstation area co – Space Coworking Coworking
working space space
space
small Medium meeting Medium small meeting
Jenis Ruang
meeting room, meeting room room, Medium
Rapat
room meeting room,

38
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Printer, Printer, Locker, Printer, WiFi, printer


locker, WiFi, fotocopy, WiFi, Locker, + scanner,
Telepon scanner, peralatan fotocopy, locker,
video conference, WiFi, scanner, peralatan
LCD TV, pantry peralatan video
lengkap dengan video conference,
kulkas, conference, LCD
Fasilitas
microwave, serta LCD TV, proyektor, TV,
Tambahan
stok minuman dan video call papan tulis,
Lainnya
makanan ringan, booth, skype booth
hammock, video playstation dan
call booth, playstation,
playstation fotocopy,
pantry, event
space, area
hiburan

2.4 Spesifikasi Umum


Berdasarkan penjelasan studi banding obyek sejenis pada sub bab
sebelumnya, maka dapat ditarik spesifikasi umum untuk rancangan dari
Coworking Space sebagai berikut :

2.4.1 Pemahaman

Coworking Space merupakan suatu tempat yang diperuntukkan untuk


seseorang ataupun sekelompok orang untuk bekerja dengan suasana yang
privat namun tetap nyaman dan bebas ( fleksibel ). Untuk kebutuhan dari
Civitas lainnya seperti bersantai, mengobrol, makan, minum dan berisirahat,
maka dibutuhkan suatu fasilitas penunjang yang dapat merespon kebutuhan
dari Civitas. Sehingga disediakan sebuah fasilitas Café yang dimana akan
memberikan suasana yang nyaman, santai, dan bersifat informal. Maka,
dalam Pemilihan dan peletakkan furniture perlu diperhatikan agar sesuai
dengan kebutuhan, performansi, ataupun kapasitas dan dapat mendukung
dari kegiatan yang ada di dalamnya.

2.4.2 Tujuan

Tujuan dari perancangan Coworking Space yaitu untuk merespon kebutuhan


civitas yang berkegiatan didalamnya antara lain bekerja dengan suasan yang

39
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

yang nyaman dan bebas ( fleksibel ). Tujuan lain dari perancangan


Coworking Space adalah untuk memberikan peluang bagi civitas untuk
saling berinteraksi antara satu dengan lain sehingga dapat tercipta hubungan
yang baik dan menambah relasi dalam hubungannya dengan pekerjaan
ataupun diluar pekerjaan.

2.4.3 Fungsi

 Fungsi Utama

Fungsi utama dari perancangan Coworking Space ini yaitu sebagai


tempat bagi pengunjung untuk bekerja secara kondusif namun tetap
dengan suasana yang nyaman, santai, dan bebas ( fleksibel )

 Fungsi Penunjang

Fungsi penunjang dari perancangan Coworking Space ini yaitu


sebagai penunjang dari kegiatan – kegiatan operasional yang ada pada
Coworking Space.

 Fungsi Pelengkap

Fungsi pelengkap dari perancangan Coworking Space ini yaitu sebagai


tempat untuk menyelenggarakan event yang berskala kecil sampai
menengah seperti rapat, seminar, talkshow, workshop.

2.4.4 Lokasi

Lokasi yang tepat untuk perancangan Coworking Space ini adalah


kawasan strategis yaitu berada di Pusat Kota atau berdekatan dengan Pusat
Kota serta mudah diakses oleh kendaraan umum seperti bus maupun
kendaraan pribadi. Letak site mudah dijangkau dan berada di daerah
institusi seperti pendidikan, kantor, perbankan, dan operasional bisnis
komersial. Selain itu, berada berdekatan dengan fasilitas komersial seperti
bandara, hotel, restoran, dan fasilitas komersial lainnya.

2.4.5 Civitas

Sasaran Civitas yang datang ke Coworking Space adalah

40
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

 Mahasiswa,

 startup,

 freelancer,

 Pekerja Independen.

2.4.6 Jam Operasional Coworking Space

Ruang lingkup mengenai jam operasional dari Coworking Space yaitu


mulai dari pukul 08.00 Wita – 23.00 Wita ( pelayanan servis ). Jam
operasional di Coworking Space mengikuti jam pelayanan servis dan
operasional obyek sejenis yang ada di tinjauan obyek sejenis. Hari buka
operasional untuk Coworking Space adalah senin – Sabtu

2.4.7 Jenis Café dan Sistem Pelayanan

Jenis café yang dirancang cenderung mengarah ke coffee lounge,


Sistem menu yang digunakan yaitu a la carte ( price per dish ). Menu yang
ditawarkan di café adalah olahan daging, buah – buahan, dan sayur –
sayuran menjadi olahan yang sederhana, kue sebagai dessert, minumana
dasar kopi, buah, susu, bir dengan tingkat alkohol yang dibatasi. Sistem
pelayanan makanan di café yaitu table service.

2.4.8 Jenis Coworking Space dan Sistem Pelayanan

Jenis Coworking Space yang diterapkan yaitu Midsize and Big


Community Coworking Spaces dan Pop-Up Coworking Space dengan
beberapa bentuk workstation sesuai dengan luasan dan kebutuhan Civitas.
Untuk sistem pelayanan menggunakan sistem member yaitu paket reguler
( basic ), part time, dan full time untuk Coworking Space sedangkan untuk
fasilitas seperti meeting room ditawarkan dengan paket per-jam. Hal itu
lebih efisien dibandingkan menggunakan paket harian, mingguan, ataupun
bulanan.

2.4.9 Fasilitas Tambahan Lainnya

41
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Pada Coworking Space dan Café nantinya mempunyai fasilitas


tambahan sebagai pelengkap dari fungsi Coworking Space dan Cafe ini.
Fasilitas tambahan tersebut antara lain : WiFi, printer + scanner, locker,
peralatan video conference, LCD proyektor, TV, papan tulis, skype booth, event
space dan, fotocopy, pantry, area hiburan

2.5 Dasar Pertimbangan Kabupaten Badung sebagai Wilayah Perencanaan


Menurut Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomr 16 tahun 2009 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali tahun 2009 - 2029, Kabupaten Badung
merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang termasuk ke Dalam Kawasan
Strategis Nasional ( KSN ) dan Pusat Kegiatan Nasional dan Perkotaan. Sehingga
Kabupaten Badung menjadi lokasi yang tepat untuk perancangan Coworking
Space. Selain itu, untuk sebuah fasilitas seperti Coworking Space, dibutuhkan
daerah yang memiliki akses yang baik dan memiliki letak yang strategis diantara
daerah lainnya. Selain itu, Kabupaten Badung merupakan Kabupaten yang
memiliki daya tarik wisatawan yang tinggi sehingga tepat untuk dibangun sebuah
fasilitas Coworking Space dan Cafe.

2.5.1 Kondisi Kabupaten Badung Sebagai Wilayah Perencanaan

Gambar 2.41 Peta Kondisi Kabupaten Badung


42
Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung


Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

2.5.2 Kondisi Fisik Kabupaten Badung

A. Astronomis dan Letak Geografis

Kabupaten Badung memiliki luas wilayah 418,52 km2 atau 7,43


% dari luas Pulau Bali. Letak astromis dari Kabupaten Badung

43
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

terletak pada 08°14'17"-08°50'52" Lintang Selatan dan 115°05'03"-


115°26'51" Bujur Timur. Batas – batas wilayah Kabupaten Badung
meliputi :

 Batas Utara : Kabupaten Buleleng


 Batas Timur : Kabupaten Bangli, Kabupaten
Gianyar, Kota Denpasar
 Batas Selatan : Samudra Indonesia
 Batas Barat : Kabupaten Tabanan
B. Administratif

Tabel 2.2 Luas Wilayah Kabupaten Badung Per - Kecamatan

Luas Wilayah Prosentase Luas


No Kecamatan
Km2 Wilayah (%)
1 Kuta Selatan 101,13 24,16
2. Kuta 17,52 4,19
3. Kuta Utara 33,86 8,09
4. Mengwi 82,00 19,59
5. Abiansemal 69,01 16,49
6. Petang 115 27,48
BADUNG 418,52 100
Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun 2015

Kabupaten Badung terdiri dari 6 wilayah kecamatan yang terbentang dari


bagian utara ke selatan. Dari tabel 2.2 Kecamatan Petang merupakan
kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar yaitu 115 km2 atau setara
dengan 27,48%, sedangkan Kecamatan Kuta memiliki luas wilyah terkecil
yaitu sebesar 17,52 m2 atau setara dengan 4,19% dari total luas wilayah
Kabupaten Badung.

C. Jarak Antar Kabupaten / Kota

Tabel 2.3 Jarak Antar Kabupaten / Kota di Kabupaten Badung

44
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Jarak antar Kabupaten / Kota di Kabupaten Badung menjelaskan mengenai


jarak antara satu Kabupaten dengan Kabupaten lainnya atau Kota. Jarak
antar Kabupaten ini akan berpengaruh terhadap akses dari civitas dan
jumlah pengunjung yang datang ke Proyek rancangan. Dari data diatas,
diketahui bahwa jarak antar Kabupaten Badung dengan Kota Denpasar
memiliki jarak yang dekat diantara jarak antar Kabupaten / Kota di
Kabupaten Badung lainnya.

D. Keadaan Iklim

Kabupaten Badung merupakan daerah beriklim tropis yang memiliki dua


musim yaitu musim kemarau ( April – Oktober ) dan musim penghujan
( November – Maret ). Curah hujan di bawah normal terjadi pada bulan
Februari, Maret, April, September, dan Oktober, sedangkan curah hujan
diatas normal terjadi pada bulan Januari, Mei, Juni, Juli, Agustus,
November, dan Deseber dengan rata – rata pertahun yaitu 893,4 – 2.702,6
mm. Suhu minimum terjadi pada bulan Agustus mencapai 23,4 derajat
celcius dan maksimum pada bulan Oktober mencapai 31,5 derajat celcius,
sedangkan suhu rata – rata diantara 26,1 derajat celcius – 27,9 derajat
celcius. Kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Agustus, September,
dan Oktober mencapai 77 %, sedangkan tertinggi pada bulan Januari

45
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

mencapai 84%. Ditinjau dari penyinaran matahari terendah pada bulan


Desemberi mencapai 53 % sedangkan tertinggi terjadi pada bulan Oktober
mencapai 95 %.

E. Topografi

Tabel 2.4 Data Ketinggian dari Permukaan Laut per Kecamatan

No. Kecamatan Ketinggian dari Permukaan Laut ( m )


1 Kuta Selatan 28
2 Kuta 27
3 Kuta Utara 65
4 Mengwi 0 – 350
5 Abiansemal 75 – 350
6 Petang 275 – 2.075
BADUNG 0 – 2.075
Sumber : Badung Dalam Angka 2016

Dari topografi wilayah, Kabupaten Badung memiliki ketinggian wilayah


sebesar 0 – 2.075 meter diatas permukaan laut. Kecamatan Petang
merupakan Kecamatan yang memiliki topografi paling tinggi antara 275 –
2.075 meter diatas permukaan laut, sedangkan terendah berada di wilayah
Kecamatan Kuta dengan ketinggian 27 meter diatas permukaan laut.
Berdasarkan kondisi topografi tersebut, wilayah Kabupaten Badung
memiliki kemiringan lereng antara 0 – >40 % dengan rincian sebagai
berikut :

1. Kemiringan lereng 0 – 5%, merupakan daerah landai, umumnya


merupakan daerah dataran aluvial sungai, rawa dan pantai.
Penyebarannya meliputi Kelurahan Tanjung Benoa, sebagian
Kelurahan Benoa dan Jimbaran, serta Kelurahan Kuta, Tuban dan
Kedonganan, sebagian Kelurahan Kelurahan Legian, Kelurahan
Seminyak dan Kelurahan Kerobokan Kelod, dengan luas daerah 
4.733 Ha atau 11,3% dari luas daerah

46
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

2. Kemiringan lereng 5 – 15%, merupakan daerah bergelombang


umumnya merupakan daerah perbukitan bergelombang,
penyebarannya meliputi daerah : sebaian Kecamatan Kuta Utara,
sebagian Kecamatan Mengwi, dan sebagian Kecamatan Abiansemal
dengan luas daerah ± 20.540 Ha atau 49,1 % dari luas daerah;

3. Kemiringan lereng 15 – 40%, merupakan daerah miring.


Penyebarannya meliputi Sebagian Kelurahan Jimbaran dan
Kelurahan Benoa, Desa Ungasan, Desa Pecatu, dan Desa Kutuh
serta sebagian Desa Pelaga, Desa Sulangai dan Desa Belok Sidan
dengan luas daerah ± 15.813 Ha atau 37,8% dari luas daerah;

4. Kemiringan lereng > 40%, merupakan daerah yang sampai curam.


Penyebarannya meliputi sebagian Kelurahan Benoa, Desa Ungasan,
Desa Pecatu, dan Desa Kutuh serta daerah puncak G. Catur Desa
Pelaga, dengan luas daerah ± 766 Ha atau 1,8% dari luas daerah.

2.5.3 Kondisi Non-Fisik Kabupaten Badung

A. Kependudukan

Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten di Bali


yang memiliki jumlah penduduk pada tahun 2016 yaitu sekitar 630
ribu jiwa dan kemungkinan akan terus bertambah tiap tahunnya.
Berikut merupakan tabel mengenai jumlah penduduk laki – laki,
perempuan, dan gabungan jumlah keduanya :

Tabel 2.5 Data Jumlah Penduduk Per-Kecamatan di Kabupaten Badung

47
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung tahun 2016
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Badung pada tahun


2011 sampai dengan 2020, maka proyeksi jumlah penduduk di
Kabupaten Badung pada tahun 2020 mencapai sekitar 683.200 jiwa.
Jika dilihat dari proyeksi jumlah penduduk di Kabupaten Badung,
didapat bahwa jenis kelamin didominasi oleh jenis kelamin laki – laki
yaitu sebanyak 348.400 ribu jiwa.

B. Kepadatan Penduduk

Kabupaten Badung merupakan Kabupaten yang menjadi tujuan


pariwisata yang memiliki lapangan usaha . hal ini membawa dampak
terhadap tingginya kepadatan penduduk di Kabupaten Badung yaitu
sebesar 1.440 ribu jiwa. Kecamatan Kuta merupakan Kecamatan yang
meiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi dengan jumlah 5.576
ribu jiwa, disusul dengan Kuta Utara dengan jumlah kepadatan
penduduk sebesar 3.538 ribu jiwa. Sedangkan Kecamatan yang
memiliki tingkat kepadatan penduduk terendah di Kabupaten Badung
yaitu di Kecamatan Petang dengan jumlah 227 ribu jiwa. Berikut
merupakan tabel kepadatan penduduk di Kabupaten Badung tahun
2010 sampai 2014 sebagai berikut

Tabel 2.6 Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten BadungTahun 2010 – 2014
KEPADATAN PENDUDUK (JIWA/KM2)
NO KECAMATAN
2010 2011 2012 2013 2014

1 Kuta Selatan 709 729 826 1,330 1,389


2 Kuta 2,272 2,287 2,301 5,428 5,576
3 Kuta Utara 1,829 1,890 2,021 3,429 3,538
4 Mengwi 1,328 1,349 1,377 1,550 1,562
5 Abiansemal 1,191 1,211 1,254 1,306 1,313
6 Petang 248
48 248 247 228 227
BADUNG
Sumber : Badan 939 Badung
Pusat Statistik Kabupaten 957 1,004
tahun 2016 1,408 1,440
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

C. Umur Penduduk di Kabupaten Badung

Tabel 2.7 Data Umur Penduduk di Kabupaten Badung

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung tahun 2017

Dari tabel diatas terlihat bahwa usia masyarakat yang paling


besar di Kabupaten Badung pada tahun 2020 yaitu pada umur 20 – 24
tahun sampai umur diantara 30 - 34 tahun, dengan kata lain, profesi
dan tingkat pendidikan yang termasuk ke dalam umur tersebut yaitu
masyarakat pekerja seperti pengusaha, wirausaha, dan sebagainya.

D. Ketenagakerjaan

Berikut merupakan tabel mengenai indicator ketenagakerjaan


tahun 2014 jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Badung
mencapai sekitar 454.358 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak
sekitar 324.471 orang di antaranya bekerja dan sebanyak 1558
menganggur. Berdasarkan kondisi tersebut maka Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) pada Tahun 2014 mencapai 71,41% dan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 0,48 sebagai mana
dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut.

Tabel 2.8 Indikator Ketenagakerjaan di Kabupaten Badung

49
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

NO URAIAN LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Penduduk Usia Kerja (Orang) 230,952 223,406 454,358

2 Angkatan Kerja (Orang) 184,059 140,412 324,471

3 Bekerja (Orang) 182,993 139,920 322,913

4 Pengangguran Terbuka (Orang) 1,066 492 1,558

5 Bukan Angkatan Kerja (Orang) 46,893 82,994 129,887

6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 79.70 62.85 71.41

7 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 0.58 0.35 0.48

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung tahun 2015

E. Distribusi Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha

Distribusi penduduk Kabupaten Badung berdasarkan lapangan


usaha Tahun 2014, menggambarkan bahwa penduduk Kabupaten
Badung sebagian besar bergerak pada lapangan usaha perdagangan,
rumah makan dan hotel yaitu mencapai 35,83%, disusul jasa
kemasyarakatan, sosial dan perseorangan mencapai 19,02%,
sedangkan yang paling rendah pada lapangan usaha listrik dan air
yaitu 0,12%.berikut merupakan tabel distribusi penduduk berdasarkan
lapangan usaha pada tahun 2014 sebagai berikut :

Tabel 2.9 Distribusi Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2014

NO LAPANGAN USAHA JUMLAH PERSEN

1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan & Perikanan 26,129 8.09


2 Pertambangan dan Penggalian 1,244 0.39
3 Industri Pengolahan 49,733 15.40
4 Listrik dan Air 396 0.12
5 Bangunan 36,839 11.41
6 Perdagangan, Rumah Makan & Hotel 115,686 35.83
7 Angkutan, Pergudangan & Komunikasi 14,453 4.48
8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan & Bangunan 17,007 5.27
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial & Perseorangan 61,426 19.02

50
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Total 322,913 100.00


Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung tahun 2015

F. Perkembangan Wisatawan ke Kabupaten Badung

Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten di Bali


yang memiliki potensi di bidang kepariwisataan. Potensi yang dimiliki
oleh Kabupaten Badung tidak kalah dengan potensi yang ada dimiliki
oleh Kabupaten lainnya yang dapat menarik perhatian wisatawan
datang. Dikutip dari Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, jumlah
kunjungan wisatawan ke Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 2.10 Jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Badung

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Tahun 2016

Berdasarkan tabel 2.8 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah


wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Badung mengalami
peningkatan di setiap tahunnya. hal ini dikarenakan potensi pariwisata

51
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

yang dimiliki oleh Kabupaten Badung sangat menarik sehingga


banyak wisatawan yang datang dan berkunjung ke Kabupaten
Badung.

G. Pendidikian

Berkaitan dengan civitas yang menggunakan fasilitas


Coworking Sapce dan Café yaitu mahasiswa. Di Kabupaten Badung
terdapat satu Universitas Negeri yaitu Universitas Udayana. Sehingga
data Jumlah Mahasiswa yang ada di Universitas Udayana sebagai
tolak ukur untuk mengetahui jumlah Civitas dari segi mahasiswa yang
akan beraktivitas pada fasilitas Coworking Sapce dan Café. Pada tabel
2.9 akan dipaparkan mengenai jumlah mahasiswa yang ada di
Universitas Udayana ( D3, S1, S2, S3, sampai SP1 ) dari tahun 2012
sampai 2015

Tabel 2.11 Data Jumlah Mahasiswa Universitas Udayana Tahun 2012 - 2015

TAHUN JUMLAH ( ORANG )


2012 20.295
2013 21.368
2014 24.405
2015 25.985

2.6.3 Studi PERDA Kabupaten Badung

A. Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Badung

Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26


Tahun 2013 mengenai rencan tata ruang Wilayah Kabupaten Badung

52
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

tahun 2013 – 2033, tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola
ruang. Struktur ruang adalah susunan susunan pusat-pusat
permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi
sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi Masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional. Sedangkan pola ruang adalah
distribusi peruntukan ruang dalam suatu Wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
fungsi budidaya. Perencanaan tata ruang merupakan suatu proses
untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi
penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. Rencana strukur ruang
Wilayah Kabupaten sesuai dengan pasal 6 salah satunya pada ayat 1
yaitu sistem pusat pelayanan. Salah satu Sistem pusat pelayanan
sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat ( 1 ) yaitu sistem perkotaan.
Sistem perkotaan ini meliputi penetapan pusat – pusat perkotaan dan
wilayah pelayanan dan rencana fungsi pusat pelayanan. Fungsi pusat
pelayanan yaitu PKN Kawasan Perkotaan Kuta dengan Fungsi Utama
sebagai pusat kegiatan kepariwisataan internasional, pusat pelayanan
perdagangan dan jasa skala internasional, nasional dan regional, serta
pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional.
Kawasan Budidaya yang termasuk ke dalam rencana pola ruang
Wilayah Kabupaten Badung pada ayat ( 1 ) merupakan kawasan yang
memiliki luas kurang lebih 38.969,43 Ha atau 93,11 % dari luas
Wilayah Kabupaten. Salah satu Kawasan yang termasuk ke dalam
kawasan budidaya yaitu kawasan peruntukan untuk perdagangan dan
jasa. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa yang dimaksud
sebagaimana pasal 23 ayat 3 dengan luas kurang lebih 1.771,32 ha
atau 4,23 % dari luas wilayah kabupaten meliputi :
 Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala Wilayah
diarahkan sepanjang koridor utama menuju Kawasan Pariwisata
Nusa Dua, Kuta dan Tuban, Kawasan Perkotaan Kuta, Kawasan
Perkotaan Jimbaran dan Kawasan Perkotaan Mangupura;

53
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

 Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala Kawasan


diarahkan pada koridor utama menuju pusat pelayanan kecamatan;
dan
 Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala lingkungan
diarahkan pada koridor utama menuju pusat permukiman perdesaan
dan perkotaan.
( gambar terdapat pada LAMPIRAN 1 )
B. Tata Bangunan Kabupaten Badung

Mengenai Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26


Tahun 2013 mengenai rencana tata ruang Wilayah Kabupaten Badung
Tahun 2013 – 2033, dimana pada pasal 61 ayat ( 1 ) mengenai
ketentuan umum peraturan zonasi sebagaimana yang dimaksud pada
pasal 60 ayat ( 2 ), salah satunya yaitu mengenai ketentuan umum
peraturan zonasi kawasan budidaya. Pada pasal 79 yang berisi
ketentuan umum peraturan zonasi pada Kawasan Budidaya, salah
satunya berisi mengenai ketentuan umum Peraturan Zonas Kawasan
peruntukan perdagangan dan jasa. Peraturan Zonasi Kawasan
peruntukan perdagangan dan jasa menurut pasal 87 ditentukan sesuai
dengan skala area atau zona yang berisi :
a) Perdagangan dan jasa skala kawasan berupa pasar umum
tradisional, pasar seni, ruko, pertokoan, jasa perkantoran, rumah
makan, rumah sakit umum / klinik kesehatan, gedung olahraga,
gedung kesenian dan kebudayaan, jasa laundry dan bengkel
reparasi
b) Arahan pengelolaan Kawasan Perdagangan dan Jasa skala
Kawasan, meliputi :
 Menyediakan lahan parker sekurang – kurangnya 30 % dari luas
lahan yan dikembangkan, KDB setinggi – tingginya 60 % dan
memenuhi GSB sekurang – kurangnya 1,5 kali lebar jalan
dihitung dari as jalan

54
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

 Saling mendukung antara pengembangan zona perdagangan dan


jasa skala Kawasan dengan zona perdagangan dan jasa terpadu
skala wilayah
 Meningkatkan kualitas tata lingkungan, tata bangunan, dan
standar kebersihan pasar – pasar umum tradisional menuju pasar
higienis
 Sinergi dan saling mendukung antara pengembangan fasilitas
perdagangan modern dengan fasilitas perdangangan tradisional,
dan
 Pusat – pusat perdagangan dan jasa dilintasi trayek angkutan
penumpang dan barang
( gambar terdapat pada LAMPIRAN 1 )
( Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 mengenai
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung )
2.6.4 Potensi Lokasi

Potensi merupakan suatu kemampuan, kesanggupan, kekuatan


ataupun daya yang mempunyai kemungkinan untuk bisa dikembangkan lagi
menjadi bentuk yang lebih besar. ( Maijadi : 2007 ). Sehingga jika
dihubungkan dengan kata lokasi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
atau kekuatan suatu wilayah atau lokasi untuk dikembangkan menjadi yang
lebih baik atau optimal. Berikut merupakan potensi yang dimiliki oleh
Kabupaten Badung sebagai lokasi perencanaan yaitu :

a. Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang


termasuk ke dalam Kawasan Strategis Nasional dan Pusat Kegiatan
Nasional dan Perkotaan.

b. Kabupaten Badung memiliki jarak yang dekat dengan Pusat Kota


yaitu Kota Denpasar. Sehingga civitas yang berasal dari Kota Denpasar
dapat menuju ke Kabupaten Badung yang dimana menjadi lokasi dari
proyek rancangan Coworking Space.

c. Masyarakat / Kependudukan

55
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

Dilihat dari tabel 2.5 mengenai jumlah penduduk Per-Kecamatan di


Kabupaten Badung hingga 2020, Kecamatan Kuta Selatan dan Kuta Utara
memiliki jumlah penduduk masing – masing sebanyak 176,95 ribu jiwa
dan 142,03 ribu jiwa. Kedua kecamatan ini dapat menjadi potensi dalam
menentukan lokasi proyek rancangan yaitu Coworking Space

d. Usia Penduduk

Selain dari jumlah penduduk, yang perlu diperhatikan adalah usia


Penduduk yang ada di tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Badung. Hal
ini dimaksudkan untuk menentukan profesi dan tingkat pendidikan civitas
yang akan berkunjung ke Coworking Space. Berikut merupakan hasil dari
jumlah usia masyarakat ( sample dari usia 10 hingga 59 merupakan usia
produktif ( sumber : Badan Pusat Statistik Nasional RI )) di setiap kecamatan yang
ada di Kabupaten Badung. Sesuai dengan tabel diatas, kecamatan yang
memiliki jumlah usia Penduduk tertinggi yaitu dari umur 20 – 44 tahun..
sehingga Civitas yang akan menggunakan Coworking Space adalah
pelajar, dan pekerja yang termasuk ke dalam usia produktif.

e. Ketenagakerjaan

Dilihat dari tabel 2.8 dan 2.9 mengenai jumlah pekerja di Kabupaten
Badung menurut lapangan pekerjaannya, sektor perdagangan, rumah
makan, dan hotel memiliki jumlah pekerja tertinggi yaitu 141.975 ribu
jiwa dibanding lapangan kerja lainnya. Dari jumlah tersebut, sektor
perdagangan, rumah makan, dan hotel merupakan sektor yang banyak
diminati masyarakat sebagai tempat untuk bekerja dimana Coworking
Space termasuk ke dalam sektor perdagangan, rumah makan, dan hotel.

f.Wisatawan

Peningkatan wisatawan yang datang ke Kabupaten Badung mengalami


peningkatan tiap tahunnya yang menjadikan Kabupaten Badung menjadi
salah satu Kabupaten yang menjadi daya tarik wisata di Pulau Bali.

g. Fasilitas komersil seperti bandara, hotel, villa, restoran banyak


ditemukan di Kabupaten Badung sehingga pengunjung mudah untuk

56
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

mencari tempat untuk menginap ataupun untuk makan. Selain itu


berdekatan juga dengan fasilitas Bandara I Gusti Ngurah Rai.

2.6.5 Permasalahan Lokasi dan Pemecahannya

Setiap wilayah atau lokasi di Bali memiliki permasalahan yang dihadapi


terlebih lagi difungsikan untuk sebuah pembangunan industri baik menengah
maupun besar. Berikut merupakan permasalahan yang ada di Kabupaten
Badung dan bagaimana pemecahannya
Tabel 2.12 Permasalahan dan Rekomendasi Pemecahan
Permasalahan Rekomendasi Pemecahan
a) Kepadatan Penduduk Pemilihan lokasi yang tepat namun
strategis. Selain itu penempatan
Dari data Bada Pusat Statistik
zoning bangunan yang tepat dapat
Provinsi Bali, Kabupaten Badung
mengatasi permasalahan kebisingan.
merupakan kabupaten ke 2 setelah
kota Denpasar yang memiliki
tingkat kepadatan tertinggi pada
tahun 2015 yang mengakibatkan
sulitnya mencari lokasi yang
membutuhkan ketenangan dengan
tingkat kebisingan yang rendah.
b) Fasilitas Sejenis menerapkan konsep dan tema yang
kreatif dan inovatif sehingga dapat
Kabupaten Badung merupakan
menjadi ciri khas dari rancangan
salah satu Kabupaten yang
bangunan yang berdampak kepada
menjadi daya tarik wisata sehingga
daya saing dengan fasilitas sejenis
banyak wisatawan yang ingin
yang ada di Kabupaten Badung
datang ke Kabupaten Badung. Hal
tersebut berdampak banyaknya
bermunculan fasilitas – fasilitas
penunjang pariwisata seperti café,
bar, restaurant, co-working, dan
sebagainya yang saling berlomba
untuk menampilkan ciri khasnya

57
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

agar dapat menarik wisatawan


untuk datang. Hal itu berdampak
kepada rancangan desain nantinya
yang merupakan fasilitas sejenis
yang banyak tumbuh di Kabupaten
Badung.

c) Kemacetan pemilihan lokasi yang tepat yaitu


jauh dari titik – titik kemacetan yang
Kabupaten Badung merupakan
ada di Kabupaten Badung sehingga
Kabupaten kedua di Bali yang
aksesbilitas menuju lokasi tapak
memiliki tingkat kepadatan
nantinya menjadi lancar.
kendaraan tertinggi yaitu
berjumlah 381.122 unit setelah
Kota Denpasar ( sumber : Badan
Pusat Statistik 2014 ). Dengan
jumlah kepadatan kendaraan dan
ditambah jumlah wisatawan yang
datang, dapat disimpulkan bahwa
Kabupaten Badung termasuk ke
dalam Kabupaten yang
mempunyai tingkat kemacetan
yang tinggi.

d) Iklim Pemilihan material yang baik serta


Civitasan overstek yang tepat dapat
Pada bulan juni – September
mengurangi tingkat curah hujan yang
Kabupaten Badung memiliki tingkat
tinggi. Selain itu, drainase yang baik
curah hujan yang tinggi yang
juga dapat menanggulangi bencana
berpotensi menimbulkan banjir dan
banjir.
genangan air disekitar lingkungan
bangunan dan berpengaruh terhadap

58
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

minat pengunjung untuk datang

2.7 Spesifikasi Khusus Coworking Space di Kabupaten Badung

Spesifikasi khusus didalamnya berisi mengenai rancangan desain


Coworking Space di Kabupaten Badung seperti pemahaman, fungsi, tujuan, lokasi
dan sasaran pengunjung, jam operasional, sistem pengelolaan dan struktur
organisasi, jenis café dan sistem pelayanan, jenis Coworking Space dan sistem
penyewaan, dan fasilitas tambahan lainnya.

7.1 Pemahaman

Coworking Space di Kabupaten Badung merupakan suatu tempat yang


diperuntukkan untuk seseorang ataupun sekelompok orang untuk bekerja
dengan suasana yang privat namun tetap nyaman dan bebas ( fleksibel ).
Pada perencanaannya, Coworking Space merupakan tempat untuk merespon
kebutuhan pengguna didalamnya. Untuk area penunjang, Coworking Space
ditunjang oleh sebuah Café yang difungsikan sebagai area untuk makan,
minum, beristirahat, bersantai, dan mengobrol. Perencanaan lain yang perlu
diperhatikan adalah kebutuhan Civitas yang berkegiatan didalamnya. aspek
penting yang perlu diperhatikan antara lain aspek fungsional, performansi,
program arsitektural, dan program tapak sehingga kenyamanan untuk
pengunjung dapat tercipta.

7.2 Tujuan

Tujuan dari perancangan Coworking Space yaitu untuk mewadahi para


pekerja yang bekerja secara mandiri maupun berkelompok secara bebas
( Fleksibel ) dan bersama – sama dengan konsep open space artinya tanpa
ada pembatas antara civitas ataupun kelompok dengan suasana yang
nyaman dan dapat memberikan kemudahan bagi civitas di dalamnya.

7.2.1 Fungsi

Adapun fungsi dari Coworking Space di Kabupaten Badung terbagi atas 3


jenis fungsi yaitu Fungsi Utama, Fungsi Penunjang, dan Fungsi Pelengkap
yaitu sebagai berikut :

59
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

a. Fungsi Utama

Fungsi utama dari Coworking Space di Kabupaten Badung yakni


sebagai yaitu sebagai tempat bagi pengguna untuk bekerja secara
kondusif namun tetap dengan suasana yang nyaman dan bebas
( fleksibel )

b. Fungsi Penunjang

Pada Coworking Space, terdapat beberapa fungsi penunjang yang


berfusngsi sebagai penunjang kegiatan utama yang ada di Coworking
Space. Fungsi penunjang tersebut seperti bersantai, makan, minum,
mengobrol, beristirahat, membaca buku, bermain, dan sebagai
penunjang operasional pada Coworking Space.

c. Fungsi Pelengkap

Selain sebagai area kerja dan penunjang dari kegiatan utama, pada
Coworking Space juga berfungsi sebagai tempat untuk
menyelanggarakan event yang berskala kecil hingga menengah.
Contoh Event yang dapat dilakukan di Coworking Space adalah
talkshow, seminar, rapat,

7.2.2 Fasilitas

Pada Coworking Space nantinya terbagi atas 3 Fasilitas antara lain :

a. Fasilitas Utama

Fasilitas Utama yang ada pada Coworking Space :

- Working Lounge
- Outdoor Working Area
- Ruang Privat Kerja
b. Fasilitas Penunjang

60
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

- Café

- Ruang Loker Member


- Ruang Mencetak dan Menggandakan Dokumen

- Ruang Pegawai

- Meeting Room

- Event Space

c. Fasilitas Pelengkap

- Perpustakaan Mini

- Game Room

- Skype Booth

- Area Biliar

- Parkir

- Toilet

- Gudang

- Loading Dock

- Ruang Utilitas

7.2.3 Persyaratan Lokasi

Persyaratan lokasi yang tepat untuk perancangan sebuah Coworking Space


yaitu sebagai berikut :

1. Kesesuaian dengan RTRW yang berlaku di Kabupaten Badung


khususnya mengenai sektor perdagangan dan jasa
2. Memiliki tingkat arus lalu lintas penduduk yang padat
3. Aksesbilitas yang mudah dari dalam kota maupun luar kota
4. Letak lokasi yang mudah diakses dengan angkutan umum dan
kendaraan pribadi

61
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

5. Dekat dengan fasilitas umum seperti perkantoran, pendidikan,


perbankan, dan operasional bisnis komersial serta fasilitas komersil
seperti Bandara, Penginapan, dan Restoran
6. Mudah di capai dari area pariwisata
7. Tersedia jaringan utilitas yang baik dan lengkap
7.2.4 Civitas

Sasaran Civitas yang datang ke Coworking Space adalah

a. Mahasiswa baik mahasiswa mancanegara yang berkuliah di Bali ataupun


mahasiswa lokal

b. Startup Lokal yang ada di Bali dengan jumlah 9 Startup

c. Freelancer

d. Pekerja Independen.

7.2.5 Jam Operasional Coworking Space dan Cafe

Ruang lingkup mengenai jam operasional dari Coworking Space dan Cafe
yaitu mulai dari pukul 09.00 Wita – 22.00 Wita ( pelayanan servis ) namun
pengunjung dapat bekerja selama 24 jam ( hanya untuk co – working space
). Jam operasional di Coworking Space dan Cafe mengikuti jam pelayanan
menu dan operasional obyek sejenis yang ada di Bali. Hari buka operasional
untuk Coworking Space dan Cafe adalah senin – minggu untuk Coworking
Space dan Café.

7.2.6 Sistem Pengelolaan dan Struktur Organisasi

Coworking Space di Kabupaten Badung dikelola oleh pihak swasta baik dari
biaya permodalan, pembangunan fisik, operasionalnya, dan maintenance.
Berikut merupakan struktur organisasi pada Coworking Space di Kabupaten
Badung :

62
Gambar 2.42 struktur organisasi Coworking Space dan
Cafe di Kabupaten Badung
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

7.2.7 Jenis Co – working Space dan Sistem Penyewaan

Jenis co – working space yang diterapkan pada rancangan yaitu


Midsize and Big Community Coworking Spaces dengan beberapa
transformasi seperti di memperbanyak kapasitas dari Midsize and Big
Community Coworking Spaces. Sistem penyewaan member yaitu antara lain
:

- , Paket per-4 jam dan Paket Harian :

- Akses masuk dalam 1 hari

- Workstation

- Wifi dengan Kecepatan tinggi

- Gratis minum

- Akses gratis menggunakan Skype Booth

- Paket Bulanan :

- Akses masuk 15 kali dalam 1 bulan

- Workstation

- Wifi dengan Kecepatan tinggi

- Gratis minum

- Akses gratis menggunakan Skype Booth

- Gratis Loker Pengguna

63
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

- Game Room

- Member mendapatkan diskon minum dan makan di Café

- Akses masuk bebas

- Workstation

- Wifi dengan Kecepatan tinggi

- Gratis minum dan kue

- Akses gratis menggunakan Skype Booth

- Gratis Loker Pengguna

- Game Room

- Member mendapatkan diskon minum dan makan di Café

- Member mendapatkan diskon event space / meeting room

Untuk fasilitas seperti meeting room dan event space ditawarkan dengan
paket antara lain :

- Paket Per jam dan 6 jam :

- Kapasitas orang yaitu 10 – 15 orang

- Wifi dengan Kecepatan tinggi

- Gratis air putih, kopi dan teh

- TV LCD Proyektor

- Gratis Whiteboar dan Spidol

- Audio System

- Paket Per Bulan:

- Kapasitas orang yaitu 15 – 30 orang

- Wifi dengan Kecepatan tinggi

- air putih, kopi dan teh

64
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

- TV LCD Proyektor

- Gratis Whiteboar dan Spidol

- Audio System

- Member mendapatkan diskon meeting room

- Pemakaian ruangan pada jam tertentu

- Paket Event Space selama 6 jam :

- Peserta maksimal 52 orang

- LCD Proyektor

- White Board dan Spidol

- Wifi dengan Kecepatan tinggi

- Audio System

- Kursi dengan jumlah minimal 26 buah

- Paket Event Space Full Day :

- Peserta maksimal 104 orang

- LCD Proyektor

- White Board dan Spidol

- air putih, kopi dan teh

- Wifi dengan Kecepatan tinggi

- Audio System

- Kursi dengan jumlah minimal 52 buah

Sistem penyewaan pada Coworking Space disesuaikan dengan tinjauan


obyek sejenis dan beberapa referensi yang berasal dari brosur serta sumber
internet. Sistem penyewaan yang digunakan yaitu booking yang dilakukan
di registration table ( resepsionis ).

65
Coworking Space di Kabupaten Badung

Putu Tiasmara Pratama / 1404205050

7.2.8 Jenis Café dan Sistem Pelayanan

Jenis café yang dirancang cenderung mengarah ke coffee lounge,


Sistem menu yang digunakan yaitu a la carte ( price per dish ) , namun
tidak menutup kemungkinan menerapkan sistem menu table d’hote jika ada
yang reserve, jika hari reguler menggunakan sistem a la carte. Menu yang
ditawarkan di café adalah minuman dan makanan olahan yang sederhana.
Sistem pelayanan makanan di café yaitu table service.

7.2.9 Fasilitas Tambahan Lainnya

Pada Coworking Space dan Café nantinya mempunyai fasilitas


tambahan sebagai pelengkap dari fungsi Coworking Space dan Cafe ini.
Fasilitas tambahan tersebut antara lain : WiFi dengan kecapatan yang baik,
printer + scanner, peralatan video conference, LCD proyektor, TV, papan tulis,
fotocopy, dan pantry.

66

Anda mungkin juga menyukai