SAP Pencegahan Infeksi
SAP Pencegahan Infeksi
V. Setting Tempat :
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan perawat
VI. Kriteria Evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
Kesiapan materi
Kesiapan Rencana promosi kesehatan
Kesiapan media
Peserta hadir ditempat pelaksanaan promosi
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Peserta antusias terhadap materi yang akan diberikan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
Suasana penyuluhan tertib
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga Post-op mengetahuai pengertian infeksi
Pasien dan keluarga Post-op mengetahui factor-faktor yang menyebabkan infeksi
Pasien dan keluarga Post-op mengetahui tanda-tanda infeksi
Pasien dan keluarga Post-op mengetahui cara mencegah infeksi
VII. Referensi
1. Brunner&Suddarth.2002.Keperawatan medical bedahVol 1.Jakarta:EGC
2. Beyer, Dudes (1997). The Clinical Practice Of Medical Surgical Nursing 2 nd : Brown Co
Biston.
4. http://indonesiannursing.com/2008/05/25/mobilisasi-dini/
Lampiran Materi
a. Pengertian
Infeksi merupakan masuknya mikro organisme patogen atau kuman kedalam tubuh dan
jaringan yang terjadi pada individu. Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau
cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul
selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama
seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial.
Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang
kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien
masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada
dirumah sakit baru disebut infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam
tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang
semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan
self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh
mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya.
b. Factor-faktor yang menyebabkan infeksi
Faktor terpenting yang mempengaruhi tingkat toleransi dan respon tubuh pasien dalam
hal ini adalah:
Umur
Status imunitas penderita
Penyakit yang diderita
Obesitas dan malnutrisi
Usia muda dan usia tua berhubungan dengan penurunan resistensi tubuh terhadap infeksi
kondisi ini lebih diperberat bila penderita menderita penyakit kronis seperti tumor, anemia,
leukemia, diabetes mellitus, gagal ginjal, SLE dan AIDS. Keadaan-keadaan ini akan
meningkatkan toleransi tubuh terhadap infeksi dari kuman yang semula bersifat opportunistik.
Infeksi yang terjadi karena kontak secara langsung atau tidak langsung dengan penyebab
infeksi. Penularan infeksi ini dapat melalui tangan, kulit dan baju, seperti golongan
staphylococcus aureus. Dapat juga melalui cairan yang diberikan intravena dan jarum suntik,
hepatitis dan HIV. Peralatan dan instrumen kedokteran. Makanan yang tidak steril, tidak dimasak
dan diambil menggunakan tangan yang menyebabkan terjadinya cross infection.
c. Tanda-tanda infeksi
1. Kalor : merasa panas pada daerah yang terkena infeksi
2. Dolor : merasa sakit (nyeri) pada daerah luka yang terinfeksi
3. Ruber : ada kemerahan pada kulit daerah luka yang terinfeksi
4. Tumor : terjadinya bengkak pada area luka
5. Fungsio laesa : gangguan fungsi gerak pada daerah yang terinfeksi
Satuan acara penyuluhan ini disetujui dan disahkan oleh Pembimbing dari Institusi
Poltekkes Kemenkes Malang dan oleh Pembimbing Klinik Rumah Sakit Lavalette Kota Malang
pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui :
NIP. NIP.
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
November 2013
OLEH
KELOMPOK 6
ARIF BUDIMAN 1101100055
NENI NUR SHOLIKHAH 1101100011
DINA EKA KUSUMAWATI 1101100036
OKTALIA SUHARTANTI 1101100063