Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Luka pasca operasi


Sub pokok bahasan : Pencegahan infeksi luka pasca operasi
Sasaran : Pasien dan keluarga post op
Hari/tanggal : Jumat, 8 November 2013
Waktu : 20 menit
Tempat : Ruang Bedah, RS Lavalette
Penyuluh : Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
I. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan klien dan keluarga mampu memahami tentang pencegahan
infeksi luka pasca operasi.
II. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga mampu menyebutkan :
a) Pengertian infeksi
b) Faktor-faktor yang menyebabkan infeksi
c) Tanda-tanda infeksi
d) Cara pencegahan infeksi

III. Strategi Pelaksanaan :

 Metode : Ceramah dan tanya jawab


 Media : Leaflet dan flipchart
 Garis besar materi (penjelasan terlampir) :
1. Pengertian infeksi
2. Faktor-faktor yang menyebabkan infeksi
3. Tanda-tanda infeksi
4. Cara pencegahan infeksi
IV. Proses Pelaksanaan

No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu


1. Pendahuluan  Salam pembuka  Menjawab salam 5 menit
 Menyampaikan tujuan  Menyimak
penyuluhan  Mendengarkan
 Kontrak waktu  Menjawab
pertanyaan

2. Kerja  Menyampaikan garis  Mendengarkan 10 menit


besar materi dengan penuh
pencegahan infeksi perhatian
luka pasca operasi  Menanyakan hal-
 Memberi kesempatan hal yang belum
peserta untuk bertanya jelas
 Menjawab pertanyaan  Memperhatikan
 Evaluasi jawaban dari
penceramahan
 Menjawab
pertanyaan

3. Penuup  Menyimpulkan  Mendengarkan 5 menit


 Salam penutup  Menjawab salam

V. Setting Tempat :
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan perawat
VI. Kriteria Evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
 Kesiapan materi
 Kesiapan Rencana promosi kesehatan
 Kesiapan media
 Peserta hadir ditempat pelaksanaan promosi
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
 Peserta antusias terhadap materi yang akan diberikan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
 Suasana penyuluhan tertib
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
 Pasien dan keluarga Post-op mengetahuai pengertian infeksi
 Pasien dan keluarga Post-op mengetahui factor-faktor yang menyebabkan infeksi
 Pasien dan keluarga Post-op mengetahui tanda-tanda infeksi
 Pasien dan keluarga Post-op mengetahui cara mencegah infeksi

VII. Referensi
1. Brunner&Suddarth.2002.Keperawatan medical bedahVol 1.Jakarta:EGC
2. Beyer, Dudes (1997). The Clinical Practice Of Medical Surgical Nursing 2 nd : Brown Co
Biston.

3. Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan Vol: 2. Jakarta: EGC

4. http://indonesiannursing.com/2008/05/25/mobilisasi-dini/
Lampiran Materi

“PENCEGAHAN INFEKSI PASCA OPERASI”

a. Pengertian

Infeksi merupakan masuknya mikro organisme patogen atau kuman kedalam tubuh dan
jaringan yang terjadi pada individu. Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau
cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul
selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama
seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial.
Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang
kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien
masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada
dirumah sakit baru disebut infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam
tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang
semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan
self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh
mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya.
b. Factor-faktor yang menyebabkan infeksi

a) Agen yang menginfeksi


Pasien akan terpapar berbagai macam mikroorganisme selama ia dirawat di rumah
sakit. Kontak antara pasien dan berbagai macam mikroorganisme ini tidak selalu
menimbulkan gejala klinis karena banyaknya faktor lain yang dapat menyebabkan
terjadinya infeksi nosokomial.
Semua mikroorganisme termasuk bakteri, virus, jamur dan parasit dapat
menyebabkan infeksi nosokomial. Infeksi ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme
yang didapat dari orang lain (cross infection) atau disebabkan oleh flora normal dari
pasien itu sendiri (endogenous infection). Kebanyakan infeksi yang terjadi di rumah sakit
ini lebih disebabkan karena faktor eksternal, yaitu penyakit yang penyebarannya melalui
makanan dan udara dan benda atau bahan-bahan yang tidak steril. Penyakit yang didapat
dari rumah sakit saat ini kebanyakan disebabkan oleh mikroorganisme yang umumnya
selalu ada pada manusia yang sebelumnya tidak atau jarang menyebabkan penyakit pada
orang normal.
b) Respon dan toleransi tubuh pasien

Faktor terpenting yang mempengaruhi tingkat toleransi dan respon tubuh pasien dalam
hal ini adalah:
 Umur
 Status imunitas penderita
 Penyakit yang diderita
 Obesitas dan malnutrisi
Usia muda dan usia tua berhubungan dengan penurunan resistensi tubuh terhadap infeksi
kondisi ini lebih diperberat bila penderita menderita penyakit kronis seperti tumor, anemia,
leukemia, diabetes mellitus, gagal ginjal, SLE dan AIDS. Keadaan-keadaan ini akan
meningkatkan toleransi tubuh terhadap infeksi dari kuman yang semula bersifat opportunistik.
Infeksi yang terjadi karena kontak secara langsung atau tidak langsung dengan penyebab
infeksi. Penularan infeksi ini dapat melalui tangan, kulit dan baju, seperti golongan
staphylococcus aureus. Dapat juga melalui cairan yang diberikan intravena dan jarum suntik,
hepatitis dan HIV. Peralatan dan instrumen kedokteran. Makanan yang tidak steril, tidak dimasak
dan diambil menggunakan tangan yang menyebabkan terjadinya cross infection.
c. Tanda-tanda infeksi
1. Kalor : merasa panas pada daerah yang terkena infeksi
2. Dolor : merasa sakit (nyeri) pada daerah luka yang terinfeksi
3. Ruber : ada kemerahan pada kulit daerah luka yang terinfeksi
4. Tumor : terjadinya bengkak pada area luka
5. Fungsio laesa : gangguan fungsi gerak pada daerah yang terinfeksi

d. Cara pencegahan infeksi


1. Menjaga kebersihan
Caranya dengan mandi 2x sehari atau seka dengan air hangat. Daerah yang
terbalut luka jangan sampai terkena air atau basah karena dapat meningkatkan
kelembaban pada kulit yang terbungkus sehingga dapat menjadi tempat berkembang biak
kuman.
2. Makanan yang mengandung protein atau tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
Makanan yang banyak mengandung protein misalnya :
Susu, telur, madu, roti, ikan laut, kacang-kacangan,
3. Ganti balutan dengan teknik steril
- Memakai sarung tangan bila akan mengganti balutan di rumah
- Memakai salep antibiotik pada luka ketika mengganti balutan
4. Minum obat sesuai anjuran
Antibiotik dapat mencegah infeksi
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan acara penyuluhan ini disetujui dan disahkan oleh Pembimbing dari Institusi
Poltekkes Kemenkes Malang dan oleh Pembimbing Klinik Rumah Sakit Lavalette Kota Malang
pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui :

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

Rumah Sakit Lavalette Poltekkes Kemenkes Malang

Ni Wayan DR. Susi Milwati. Skp. M.Pd

NIP. NIP.
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

PENCEGAHAN INFEKSI LUKA PASCA OPERASI

DI RUANG C RS LAVALETTE MALANG

November 2013

No. Nama Alamat Ttd


SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PENCEGAHAN INFEKSI LUKA PASCA OPERASI”

OLEH

KELOMPOK 6
ARIF BUDIMAN 1101100055
NENI NUR SHOLIKHAH 1101100011
DINA EKA KUSUMAWATI 1101100036
OKTALIA SUHARTANTI 1101100063

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN MALANG
NOVEMBER 2013

Anda mungkin juga menyukai