BAB IV
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Nama Lengkap : An. FI
Umur : 2 tahun 3 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kaju Kec. Baitussalam
Keluar No. CM : 972497
Nama Ayah :Mukhlis
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Rohaya Erlina
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 21 Oktober 2013
Tanggal Pemeriksaan : 25 Oktober 2013
Batuk, pilek dan sesak disangkal. Nafsu makan dan minum tidak dikeluhkan, mual ( -
), muntah ( - ).
BAB ( + ) normal, konsistensi lunak, frekuensi 1-2 kali sehari, BAB berdarah ( - ),
nyeri ( - ). BAK warna jernih – kekuningan, frekuensi 4-5 kali sehari, darah ( - ) nyeri
( - ).
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat kejang dan trauma kepala.
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal yang
sama seperti pasien. Saudara kandung pasien, meninggal usia 50 hari karena sesak
nafas.
Riwayat Penggunaan Obat : Depakene
Riw. Kehamilan : Ibu pasien mengaku rutin ANC ke bidan selama hamil, ibu pasien
mengaku tidak ada keluhan penyakit selama kehamilan.
Riw. Persalinan : Pasien merupakan anak ketiga, lahir secara normal pervaginam,
BBL : 3500 gram, segera menangis.
Riw imunisasi : Lengkap (BCG 1x, hep B 4x, DPT 3x,polio 4x, campak 1 kali)
Riw. Tumbuh kembang : Sesuai dengan umur
26
26
Kepala
Thorax
Inspeksi
- Statis : Simetris, cardic bulging ( - ), bentuk normochest
27
27
Paru
- Inspeksi : Simetris statis, dinamis.
- Palpasi : Nyeri tekan ( - ), fremitus taktil sama kiri dan kanan.
- Perkusi : Sonor dikedua lapangan paru.
- Auskultasi : Suara napas dasar vesikular ( + / + ) suara napas tambahan
seperti ronkhi ( - / - ), whezing ( - / - ).
Jantung
- Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
- Palpasi : Ictus Cordis teraba, thrill (-)
- Perkusi : Tidak dilakukan
- Auskultasi : BJ I > BJ II , reguler (+), bising (-)
Abdomen
- Inspeksi : Simetris, distensi ( -)
- Palpasi : Nyeri Tekan ( - ),
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Ginjal : Ballotement tidak teraba
- Perkusi : Timpani, shifting dullness ( - ), Undulasi ( - )
- Auskultasi : Peristaltik ( + ) N
Genetalia : Normal
Kelenjar Limfe : Pembesaran KGB ( - )
Ekstremitas : -Superior : sianosis ( - / - ) edema ( - / - )
-Inferior : sianosis ( - / - ) edema ( - / - )
Status Neurologis
GCS : E4 M6 V5
Pupil : isokor, 3 mm/3 mm
Reflek cahaya langsung : +/+
Reflek cahaya tidak langsung : +/+
Tanda rangsangan meningeal : negatif
28
28
Biceps : ++/++
Triceps : ++/++
29
29
Electroencephalograpy
Perekaman dilakukan dengan premedikasi stesolid rectal 10 mg.
Latar blang berupa gelombang lambat teta 5-6 spd, amplitudo sedang, tampak beberapa
kali muncul gelombang tajamdiikuti gelombang lambat delta 3 spd dengan amplitude
tinggi di hemisfer bilateral.
Kesimpulan :
EEG abnormal berupa aktivitas epileptiform.
V. Diagnosa Banding
1. Epilepsi
2. Psychogenic nonepileptic attacks (PNEAs)
3. Sinkop
VII. Penatalaksaan
a. Diagnostik
i. Laboratorium: Darah Rutin, Gula Darah Sewaktu dan Elektrolit
ii. Elektroensefalografi
b. Terapeutik
- Depakene syr 2 x 2,5 mL
- Fenitoin
a. Loading dose :
30
30
Fenitoin 25 mg dalam NaCl 0,9% 10 cc, dihabiskan dalam 10 menit (diberikan per 8
jam) .
VIII. Prognosis
DAFTAR PUSTAKA
1. Harsono. Buku Ajar Neurologi Klinis. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia &
UGM Press. Jakarta, 2011:119-155
2. Sidharta P. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Dian Rakyat. Jakarta:2009:295-322
3. Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar. Dian Rakyat. Jakarta, 2012:
4. John, CM. Current Diagnosis & Treatment in Neurology. Lange Medical Book. Mc
Graw Hill. 2007 :
5. Gunawan S, Nafrialdi R. Farmakologi Dan Terapi. Edisi 5. FK UI. Jakarta, 2009:
6. Behrman RE, Robert MK, Ann M, and Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson.
Volume 3. Jakarta: EGC.
7. Abdoerrachman MH, Affandi MB, Agusman S, dkk. 2007. Buku Kuliah Ilmu
Kesehtan Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
8. Passat Jimmy. Epidemiologi Epilepsi. Dalam: Soetomenggolo Taslim, Ismael Sofyan,
Penyunting. Neurologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 1999: h.190-197.
9. Anonimus. 2005. Epilepsy in The WHO South East Asian Region: Bridging The
Gap. South East Asian: A Global Campaign Againts Epilepsy
10. Harsono, Endang, Suryani, dkk. 2011. Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Jakarta:
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (3).
11. Ravat SH and Rohit G. 2008. Antiepileptic Drugs in Pediatric Epilepsy. Journal of
Pediatric Neuroscience 3: 7-15.
12. Lumbantobing SM. Etiologi Dan Faal Sakitan Epilepsi. Dalam: Soetomenggolo Taslim,
Ismael Sofyan, Penyunting. Neurologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 1999:
h.197-203.
13. Ismael Sofyan. Klasifikasi Bangkitan Atau Serangan Kejang Pada Epilepsi. Dalam:
Soetomenggolo Taslim, Ismael Sofyan, Penyunting. Neurologi Anak. Jakarta: Badan
Penerbit IDAI; 1999: h.204-209.
14. Sunaryo utoyo.2007. Diagnosis Epilepsi. Surabaya; Bagian neurologi Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma .
15. Benbadis S. 2009. The Differential Diagnosis of Epilepsy: A Critical Review.
Epilepsy and Behavior 15: 15-21.
16. Friedman AJ and Sharief GQ. 2006. Seizure In Children. Pediatric Clinics of North
America 53: 257-277.
17. Lazuardi Samuel. Pengobatan Epilepsi. Dalam: Soetomenggolo Taslim, Ismael Sofyan,
Penyunting. Neurologi Anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 1999: h.226-241
18. Katzung, Bertram G. 1998. Obat Antiepilepsi. Dalam Buku Farmakologi Dasar dan
Klinik. Jakarta: EGC.