FIBROADENOMA MAMMAE
A. PENGERTIAN
Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan pertumbuhan yang meliputi kelenjar
dan stroma jaringan ikat. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara yang
bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang dapat digerakkan. Fibroadenoma
Mammae ( FAM ) adalah suatu kelainan struktur anatomis yang disebabkan oleh tumbuhnya
jaringan, atau neoplasma jinak yang terutama pada wanita muda (R.Sjamsuhidajat, 1998 : 541)
FAM adalah suatu tumor yang terdapat pada payudara dengan konsistensi padat, kenyal, dapat
digerakkan dari jaringan sekitarnya, yang mempunyai bentuk bulat atau lonjong, dan berbatas
tegas ( Soelarto R, 1995 : 355 ).
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di
bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara membuat
kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa
tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari
fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan
dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobil, sehingga sering
disebut sebagai ”breast mouse”.
Fibroadenoma mammae dibedakan menjadi 3 macam:
1. Common Fibroadenoma
2. Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm.
3. Juvenile fibroadenoma pada remaja
B. MANIFESTASI KLINIS
1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang
tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
2. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
3. Ada penekanan pada jaringan sekitar
4. Ada batas yang tegas
5. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa ( Giant
Fibroadenoma)
6. Memiliki kapsul dan soliter
7. Benjolan dapat digerakkan
8. Pertumbuhannya lambat
9. Mudah diangkat dengan lokal surgery
10. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian
C. ETIOLOGI
Fibroadenoma mammae ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen.
Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena
produksi hormon estrogen meningkat. Secara histology fibroadenoma mammae dapat
dibagi menjadi :
Faktor-faktor predisposisi :
H. PENATALAKSANAAN
1. Biopsi eksisi
Dilaksanakan dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan
sehat di sekitarnya bila tumor < 5cm
2. Eksterfasi FAM
Adalah suatu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk pengangkatan tumor
yang terdapat pada payudara. Dimana tumor ini sifatnya masih jinak namun jika
dibiarkan maka akan terjadi penambahan pada masa tumor dan tumor ini terdapat
dibawah kulit dan mempunyai selaput atau seperti kapsul, mudah digoyangkan, dan
lunak. Terapi dari FAM dengan operasi pengangkatan tumor ini tidak akan merubah
bentuk payudara, tetapi hanya akan meninggalkan jaringan parut yang nanti akan di ganti
oleh jaringan normal secara perlahan.
3. Biopsi insisi
Dengan mengangkat sebagian jaringan tumor dan sedikit jaringan sehat, dilakukan
untuk tumor yang inoperabel atau lebih besar dari 5 cm
Tujuan dilakukan tindakan pembedahan ini adalah :
1. Untuk menegakkan diagnosa.
2. Untuk memperkecil penyebaran tumor.
3. Untuk mengetahui apakah tumor ini ganas atau tidak dengan cara pemeriksaan Patologi
Anatomi terlebih dahulu
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Sistem Integumen.
1. Perhatikan : nyeri, bengkak, flebitis, ulkus.
2. Inspeksi kemerahan & gatal, eritema.
3. Perhatikan pigmentasi kulit.
4. Kondisi gusi, gigi, mukosa & lidah.
b. Sistem Gastrointestinalis
1. Kaji frekwensi, mulai, durasi, berat ringannya mual & muntah setelah pemberian kemotherapi.
2. Observasi perubahan keseimbangan cairan & elektrolit
3. Kaji diare & konstipasi
4. Kaji anoreksia
5. Kaji : jaundice, nyeri abdomen kuadran atas kanan
c. Sistem Hematopoetik.
1. Kaji Netropenia
- Kaji tanda infeksi
- Auskultasi paru
- Perhatikan batuk produktif & nafas dispnoe
- Kaji suhu
2. Kaji Trombositopenia : < 50.000/m3 – menengah, < 20.000/m3 – berat
3. Kaji Anemia
- Warna kulit, capilarry refill
- Dispnoe, lemah, palpitasi, vertigo
d. Sistem Respiratorik & Kardiovaskular
1. Kaji terhadap fibrosis paru yang ditandai : Dispnoe, kering, batuk non produktif – terutama
bleomisin
2. Kaji tanda CHF
3. Lakukan pemeriksaan EKG
e. Sistem Neuromuskular
1. Perhatikan adanya perubahan aktifitas motorik
2. Perhatikan adanya parestesia
3. Evaluasi refleks
4. Kaji ataksia, lemah, menyeret kaki
5. Kaji gangguan pendengaran
6. Diskusikan ADL
f. Sistem genitourinari
1. Kaji frekwensi BAK
2. Perhatikan bau, warna, kekeruhan urine
3. Kaji : hematuria, oliguria, anuria
4. Monitor BUN, kreatinin
DIANGOSA
TUJUAN DAN KRITERIA
NO KEPERAWATAN INTERVENSI
HASIL
DAN KOLABORASI
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan NIC :Manajemen nyeri :
keperawatan selama ……… jam
dengan kerusakan
NOC : Pain Level, Pain 1. Kaji nyeri secara
jaringan syaraf, suplay control, Comfort level
komprehensif termasuk
vaskularisasi atau efek
1. Mampu mengontrol nyeri lokasi, karakteristik, durasi,
samping
(tahu penyebab nyeri, frekuensi, kualitas dan
therapy/tindakan
mampu menggunakan faktor presipitasi.
tehnik nonfarmakologi 2. Observasi reaksi nonverbal
untuk mengurangi nyeri, dari ketidak nyamanan.
mencari bantuan) 3. Gunakan teknik
2. Melaporkan bahwa nyeri komunikasi terapeutik
berkurang dengan untuk mengetahui
menggunakan manajemen pengalaman nyeri klien
nyeri sebelumnya.
3. Mampu mengenali nyeri 4. Berikan lingkungan yang
(skala, intensitas, frekuensi tenang
dan tanda nyeri) 5. Ajarkan teknik non
4. Menyatakan rasa nyaman farmakologis (relaksasi,
setelah nyeri berkurang distraksi dll) untuk
mengetasi nyeri.
6. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri.
7. Evaluasi tindakan
pengurang nyeri/kontrol
nyeri.
8. Monitor penerimaan klien
tentang manajemen nyeri.
Administrasi analgetik :
3 Gangguan gambaran diri Setelah dilakukan tindakan NIC : Perbaikan Citra Tubuh
keperawatan selama ……….
(body image)
jam 1. Kaji dugaan citra tubuh
berhubungan dengan
pasien, sesuai dengan
NOC :Citra tubuh
tindakan pembedahan .
perkembangannya.
1. Gambaran internal tubuh
2. Bantu pasien untuk
2. Keseimbangan antara
mendiskusikan perubahan
realita, ideal dan
yang terjadi akibat penyakit
penampilan tubuh
dan pembedahan.
3. Kepuasan penampilan
3. Bantu pasien memelihara
tubuh
perubahan tubuh
4. Pengaturan penampilan
4. Bantu pasien untuk
fisik tubuh
membedakan penampilan
5. Pengaturan perubahan
fisik dari perasaan yang
fungsi tubuh
berharga
5. Bantu pasien untuk
menentukan akibat dari
persepsi yang sama
penampilan tubuh.
6. Monitor pandangan diri
secara berkala
7. Monitor apakah pasien
melihat perubahan pada
bagian tubuh
8. Monitor pernyataan tentang
persepsi identitas diri
sehubungan dengan bagian
tubuh dan berat badan
Carpenito, Lynda Juall. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2.
(terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarata.
Carpenito, Lynda Juall. (2000.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. (terjemahan).
Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Joyce & Esther, (1997), Medical Surgical Nursing : Clinical Management for Continuity of Care,
Edition 5, W.B. Saunders Company, Philadelphia.
Nurarif, Amin Huda. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : Medi Action.
Robbins & Kumar, (1992), Basic Pathology, Part I –II, Edition 4, W.B. Saunders Company,
Philadelphia.
Shirley E. Otto, (1994), Oncology Nursing, Edition 2, Mosby – Year Book-Inc, St. Louis
Missouri.