Anda di halaman 1dari 2

F.

Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium :
a. Laju Endap Darah : Meninggi yang diperberat oleh adanya anemia, dan
hipoalbuminemia. Anemia normositer normokrom, dan jumlah retikulosit yang
rendah.
b. Ureum dan kreatini : Meninggi, biasanya perbandingan antara ureum dan kreatinin
kurang lebih 20 : 1. Perbandingat meninggi akibat pendarahan saluran cerna, demam,
luka bakar luas, pengobatan steroid, dan obstruksi saluran kemih. Perbandingan ini
berkurang ketika ureum lebih kecil dari kreatinin, pada diet rendah protein, dan tes
Klirens Kreatinin yang menurun.
c. Hiponatremi : Umumnya karena kelebihan cairan. Hiperkalemia : biasanya terjadi
pada gagal ginjal lanjut bersama dengan menurunya dieresis
d. Hipokalemia dan hiperfosfatemia: terjadi karena berkurangnya sintesis vitamin D3
pada GGK.
e. Phosphate alkaline : meninggi akibat gangguan metabolisme tulang, terutama
isoenzim fosfatase lindi tulang.
f. Hipoalbuminemia dan hipokolesterolemia : umunya disebabkan gangguan
metabolisme dan diet rendah protein.
g. Peninggian gula darah, akibat gangguan metabolism karbohidrat pada gagal ginjal (
resistensi terhadap pengaruh insulin pada jaringan perifer ).
h. Hipertrigliserida, akibat gangguan metabolisme lemak, disebabkan peninggian
hormone insulin dan menurunnya lipoprotein lipase.
i. Asidosis metabolic dengan kompensasi respirasi menunjukan Ph yang menurun, BE
yang menurun, HCO3 yang menurun, PCO2 yang menurun, semuanya disebabkan
retensi asam-asam organic pada gagal ginjal.
2. Foto polos abdomen untuk menilai bentuk dan besar ginjal ( adanya batu atau adanya
suatu obstruksi ). Dehidrasi karena proses diagnostic akan memperburuk keadaan ginjal,
oleh sebab itu penderita diharapkan tidak puasa.
3. IIntra Vena Pielografi (IVP) Untuk menilai system pelviokalisisdan ureter.
4. USG Untuk menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, kepadatan parenkim
ginjal, anatomi system pelviokalises, ureter proksimal, kandung kemih dan prostat.
5. EKG Untuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis,
aritmia, gangguan elektrolit (hiperkalemia)
Penatalaksanaan
1. Diet rendah protein (20-40 g/hari) dan tinggi kalori menghilangkan gejala anoreksia, dan
nausea dari uremia, menyebabka penurunan ureum dan perbaikan gejala. Hindari
masukan berlebihan dari kalium (batasi hingga 60 mmol/hari) dan garam.
2. Pemantauan elektrolit yang tepat: pemberian infuse untuk mempertahankan &
mengoreksi keseimbangan cairan serta elektrolit.
3. Pembatasan cairan untuk mengurangi odema.
4. Terapi diuretik untuk mengatasi oliguria.
5. Pemberian preparat sodium polisteren sulfonat (kaye-salate).
6. Peroral atau melalui enema untuk membalikkan keadaan hiperkalemia yang disertai
gejala ringan/keluhan cepat lelah, kehilangan selera makan, kelemahan otot.
7. Pemberian infus larutan glukosa hipertonik sodium bikarbonat untuk gejala hiperkalemia
yang berat (paritan serta kesemutan dan perubahan ekg).
8. Mencapai dan mempertahankan keseimbangan natrum dan air, masukan natrium di
batasi hingga 60 mmol/hari dan cairan cukup 500 ml/hari atau 30 ml/jam diluar jumlah
urine yang dikeluarkan jam sebelumnya.
9. Mencegah dan memperbaiki huperkalemia, dilakukan perbaikan asidosis dengan
pemberian glukosa dan insulin intravena, penambahan kalium, pemberian kalsium
intravena pada kedaruratan jantung dan dialysis.
10. Dialisis yang meliputi :
a. Hemodialisa
Merupakan proses pembersihan darah oleh akumulasi sampah buangan.
Hemodialisis digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagal ginjal atau pasien
berpenyakit akut yang membutuhkan dialysis waktu singkat.
Adapun tujuan di lakukan hemodialisis adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen
yang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan zat yang brlebihan. Pada
hemodialisis, aliran darah yang penuh degan toksik dan limbah nitrogen di alihkan
dari tubuh pasien ke dialiser tempat darah tersebut dibershkan dan kemdian di
kembalikan lagi ke tubuh pasien. ( brunner & suddart).
Rata-rata tiap orang memerlukan waktu 9 hingga 12 jam dalam semingu untuk
menyaring seluruh darah dalam tubuh. Tapi biasanya akan di bagi menjadi tiga kali
pertemuan selama seminggu, jadi 3-5 jam tiap penyaringan, tapi hal ini juga
tergantung tingkat keparahan ginjal.

Anda mungkin juga menyukai