Anda di halaman 1dari 37

+

Bisnis
Syariah
Pembuka Pintu Rizki
yang Berkah

Banu Muhammad H.
+
TOR

 Menggali mengenai hukum riba

 Jenis-jenis riba

 Efek riba dalam perkembangan bisnis


+
Islam, a Comprehensive Way of Life
 (QS 2:208, 2:85)

ISLAM

Aqidah Syariah Akhlaq


+
Tauhid, memahami hakikat harta

 Kepemilikan ‘resources’ adalah mutlak di tangan ALLOH


(QS 2: 107, QS 5 : 17, 120, QS 24 :33), karena ALLOH
pencipta segalanya (QS 6:1-3)

 Manusia hanya dititipi sebagai amanah yang sementara


waktu (sebagai ujian) yang akan dipertanggungjawabkan
pada saatnya nanti

 Semua yang ALLOH ciptakan tidak ada yang sia-sia , tapi


memiliki tujuan (QS 23:115)
Alloh Yang Maha Kaya
Alloh Maha Penjamin Rizki
Ikhtiar mencari rizqi adalah amal sholih
Asal semua akad adalah perbuatan baik
+
Motivasi dalam Mencari Rizqi
 “…Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak banyak
supaya kamu beruntung.“ (QS 62 : 10)

 Ketika Rasulullah ditanya oleh Rafi bin Khudaij: Dari Malik bin Anas
r.a “Wahai Rasulullah, pekerjaan apakah yang paling baik?”
Rasulullah menjawab “Pekerjaan orang dengan tangannya sendiri
dan jual beli yang mabrur”. (HR Ahmad dan Al Bazzar At Thabrani
dari Ibnu Umar)

 “Harta yang paling baik adalah harta yang diperoleh lewat tangannya
sendiri …” (HR. Bazzar)

 ”sesungguhnya Allah suka kalau Dia melihat hambaNya berusaha


mencari barang dengan cara yang halal.” (HR.Ath-Thabrani dan Ad-
Dailami).

 “Orang yang meminta minta padahal dia tidak begitu membutuhkan


(tidak terdesak) sama halnya dengan orang yang memungut bara
api” (HR. Muslim)
+

Bisnis SYARIAH
Konsep Iwad
Identifikasi transaksi yang HARAM
Arahan Akhlaq dalam Bisnis
+
KONSEP IWAD
 Pembahasan tentang akad tidak lepas dari pembahasan
tentang keuntungan dalam Islam
 Transaksi
ekonomi tanpa unsur ‘Iwad sama dengan RIBA
(Ibnu Arabi)
 Iwadh bisa
dipahami sebagai equivalent countervalue
yang berupa :
 resiko (ghurmi),
 kerja dan usaha (kasb), dan
 tanggung jawab (dhaman)

 Apabilaketiga unsur ‘Iwad ada maka akad tersebut


sesuai syariah dan tdk tergolong riba, dan
keuntungannya halal.
 Apabilaketiga unsur tersebut tidak ada, maka tidak
sesuai syariat dan tergolong haram
+ Identifikasi Transaksi yang Terlarang
dalam Islam ...
 Haram obyek yang di transaksikan
 Transaksi terlarang karena obyek transaksi dilarang.
 Misal: khamr, babi, bangkai, darah
 Haram cara transaksi-nya
 Aktivitas manusia, termasuk di bidang ekonomi, terikat dengan
hukum-hukum syariat yang tidak boleh dilanggar.
 Misal: tadlis, taghrir (gharar), ikhtikar, ba’i najasy, riba, maisir,
risywah.
 Tidak sah/lengkap akad transaksi-nya
 Akad merupakan suatu perbuatan yang sengaja dibuat oleh dua
orang atau lebih berdasarkan keridhaan masing-masing pihak.
 Suatu transaksi tidak sah/lengkap akad-nya jika:
 Tidak terpenuhi rukun dan syarat akad
 Terjadi ta’alluq
 Terjadi shafqatain fi al-shafqah
+ Obyek Transaksi yang Terlarang ...

 Barang/jasa yang secara spesifik diharamkan


 Khamr, bangkai, babi, patung

 Barang yang serupa/analog dengan yang diharamkan


 “Khamr adalah apa yang menutupi akal” (Umar bin Khattab),
sehingga narkoba, opium, masuk dalam kategori khamr dan
hukum-nya menjadi haram.

 Tidak memenuhi kaidah-kaidah syariat Islam


 Misal: kaidah syar’iyyah “seorang muslim tidak boleh
memudharatkan dirinya dan orang lain, tidak boleh
memudharatkan dan saling memudharatkan dalam Islam”
 Dengan kaidah ini, ulama terkemuka dari Timur Tengah, Dr.
Yusuf Qaradhawi, mengharamkan makanan dan minuman
kadaluarsa, media pornografi, barang-barang yang
membahayakan kesehatan termasuk rokok.
+ Cara-Cara Pengembangan Harta yang
Terlarang ... (1/2)
 Melanggar Prinsip “An Taradin Minkum”
 Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan
pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak.
 Contoh pelanggaran: Tadlis (penipuan)
 Tadlis adalah keadaan dimana salah satu pihak tidak
mengetahui informasi yang diketahui pihak lain (unknown to one
party).
 Dalam istilah ekonomi, biasa kita kenal sebagai asymetric
information.
 Tadlis dapat terjadi dalam hal: kuantitas, kualitas, harga, dan
waktu penyerahan obyek transaksi.
+ Cara-Cara Pengembangan Harta yang
Terlarang ... (2/2)
 Melanggar Prinsip “La Tazhlimuna wa la Tuzhlamun”
 Setiap transaksi tidak boleh melanggar prinsip “jangan
menzalimi dan jangan dizalimi”.
 Praktek-praktek yang melanggar prinsip ini:
 Taghrir (gharar): Adanya ketidakpastian dari kedua belah pihak yang
bertransaksi (unknown to both parties)
 Ikhtikar : Seorang produsen/penjual mengambil keuntungan diatas
keuntungan normal dengan cara mengurangi supply agar harga produk
yang dijualnya naik.
 Bai’ Najasy: Seorang produsen (pembeli) menciptakan permintaan
palsu, seolah-olah ada banyak permintaan sehingga harga jual produk
akan naik.
 Riba: Tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya
padanan yang dibenarkan syariah atas penambahan tersebut.
 Maysir: Salah satu pihak harus menanggung beban pihak yang lain (zero
sum game)
 Risywah: Memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan
sesuatu yang bukan hak-nya.
+ Tidak Sah/Lengkap Akad Transaksi-nya ...

 Rukun dan syarat akad tidak terpenuhi


 Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dalam sebuah transaksi
(necessary condition). Misal: pelaku, objek, dan ijab-kabul.
 Syarat adalah sesuatu yang keberadaannya melengkapi
rukun (sufficient condition). Misal: pelaku transaksi haruslah
orang yang cakap hukum (mukallaf).
 Ta’alluq
 Terjadi bila kita dihadapkan pada dua akad yang saling
dikaitkan, sehingga berlakunya akad 1 tergantung pada akad
2.
 Contoh: transaksi bai’ al-’inah.
 Shafqatain fi al-shafqah
 Suatu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga
terjadi ketidakpastian mengenai akad mana yang berlaku.
+

RIBA
+ Definisi

 Riba = Lebih, Tambah, Perluasan, Pertumbuhan


 Usury = Bunga yang sangat tinggi
 Interest = Bunga
 Riba ≠ Usury
 Riba = Bunga
+ Definisi

 Segala tambahan atas pinjaman atau


tambahan dari pertukaran pada satu jenis
barang yang sama adalah RIBA.
 Sudah menjadi keputusan hampir seluruh ahli
fiqih di dunia bahwa BUNGA bank masuk
dalam kategori RIBA (Dr. Umer Chapra)
+ Pelarangan Riba

 Sikap Kristen
 Kristen/Gereja secara keras menerapkan larangan riba selama lebih dari 1.400 tahun.
 Dalam Perjanjian Baru terdapat tiga rujukan larangan riba: (i) Matius 25: 14-30, (ii) Lukas
19: 12-27, (iii) Lukas 6: 35
 Sikap Yahudi
 Dalam perjanjian lama terdapat empat referensi: (i) Eksodus 22: 25, (ii) Levitikus 25: 35-
37, (iii) Ulangan 23: 19-20, (iv) Mazmur 15: 1, 5
 Sikap Islam
 Islam satu-satu-nya agama besar yang mempertahankan larangan riba.
 Islam melarang riba dalam empat tahap

 Alasan Islam melarang Riba (Imam Razi, 1210 M)


 Riba adalah perampasan hak milik orang lain tanpa ada nilai imbangan
 Riba menghalangi orang dari keikutsertaan dalam profesi-profesi aktif sehingga
menghambat kemajuan dan kemakmuran
 Riba menimbulkan ketegangan hubungan di antara manusia
 Riba adalah alat orang kaya untuk mengambil kelebihan dari modal sehingga yang kaya
semakin kaya dan yang miskin semakin miskin
 Keharaman riba secara jelas telah dinyatakan oleh Al qur’an.
+ Pelarangan Riba

Riba dilarang dalam Al Quran melalui empat tahapan sejalan dgn kesiapan masyarakat
1. Al Rum ayat 39:
 Menjauhkan dari keberkahan
 Membandingkan riba dgn zakat & sadaqah
 Memuji zakat & sadaqah tetapi bukan riba
2. An Nisa ayat 160-161:
 Menghubungkan praktik riba dgn bangsa Yahudi
 Menganggap praktik riba sebagai sesuatu yg zalim (zulm), praktek riba dikutuk Alloh.
3. Ali Imran ayat 130:
 Jauhi!. Melarang praktik double dan multiple riba
4. Al Baqarah ayat 275-281:
 mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli
 Secara konklusif melarang semua bentuk riba
 Apapun yg lebih dari uang yg dipinjam tidak diperbolehkan
+ Pelarangan Riba

Pada surat Al Baqarah ayat 275 dengan jelas ditegaskan:

“… mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba….”

Banyak lagi hadits-hadits yg melarang praktik riba ini:


 “Nabi Besar Muhammad (SAW) mengutuk yang menerima dan yang
membayar riba, yang mencatat dan yang menjadi saksi transaksi tersebut
dan berkata: mereka semua itu sama (bersalah)”
 “Jika seseorang diantara kamu telah meminjamkan uang dan si debitor
menawarkan si kreditor semangkuk makanan, dia tidak boleh
menerimanya, atau jika si debitor menawarkan si kreditor tunggangan dari
ternaknya, si kreditor tidak boleh menerimanya kecuali tawaran seperti ini
sudah merupakan kebiasaan diantara mereka sebelum meminjam uang”
+ Sebab-sebab & Hikmah
Pelarangan Riba
 Zalim (Zulm)

 Ketidak adilan

 Memperkaya pemilik modal

 Penumpukan kekayaan

 Sehingga perputaran uang tidak lancar

 Mengganggu produktifitas, distribusi kekayaan, & memicu inflasi


+
Fakta Implikasi Riba

 Volume transaksi yang terjadi di pasar uang (currency


speculation dan derivative market) dunia berjumlah US$
1.5 trillion hanya dalam sehari, sedangkan volume
transaksi yang terjadi pada perdagangan dunia di sektor
real hanya US$ 6 trillion setiap tahun.
 Sepanjang abad 20, (Roy Davies dan Glyn Davies (1996)
dalam buku mereka a history of money from ancient times
to the present day), telah terjadi lebih dari 20 krisis
(kesemuanya merupakan krisis sektor keuangan).
 Hutang negara berkembang lebih dari tiga trillion US
dollars dan masih terus tumbuh. Hasilnya adalah setiap
laki-laki, wanita, anak-anak di negara berkembang (80%
dari populasi dunia) memiliki hutang $ 600, dimana
pendapatan rata-rata pada negara yang paling miskin
kurang dari satu dollar perhari.
+
Implikasi Pelarangan Riba

Seandainya Riba dilarang, maka:


• Mengoptimalkan aliran investasi tersalur
lancar ke sektor riil; tidak terbendung
bunga/riba.
• Menjamin tegaknya keadilan; tidak ada pihak
yang tereksploitasi/didzalimi.
+
Pelarangan Riba dalam Sektor Riil

• Absennya Riba dalam perekonomian (sektor riil) mencegah


penumpukan harta pada sekelompok orang, dimana hal
tersebut berpotensi mengeksploitasi perekonomian
(eksploitasi pelaku ekonomi atas pelaku yang lain
eksploitasi sistem atas pelaku ekonomi).
• Absennya Riba mencegah timbulnya gangguan-gangguan
dalam sektor riil, seperti inflasi dan penurunan
produktifitas ekonomi makro.
• Absennya Riba mendorong terciptanya aktifitas ekonomi
yang adil, stabil dan sustainable melalui mekanisme bagi
hasil (profit-loss sharing) yang produktif.
+

Menjalankan
BISNIS ISLAM
Hakikat Aktifitas Ekonomi dalam Islam

PEMENUHAN
PENYIKAPAN
KEBUTUHAN
TERHADAP HARTA
MENUJU FALAH

Mengembangkan, Aktifitas Mencari,


Distribusi & Tukar- Mengelola &
Menukar Harta
Membelanjakan Harta

INVESTASI JUAL-BELI SOSIAL REGULASI


Mudharabah Murabahah, Infaq, Wakaf, Zakat,
& Ijarah, Shadaqah, & Warisan, &
Musyarakah Istisna, & Hadiah, Kharaj,
Salam Hibah Jizyah
+ Konsep Umum Bisnis Islam

Wacana teologis yang mendasari segala aktivitas


manusia • Tauhid

Perilaku bisnis harus seimbang dan adil


• Keseimbangan
dan keadilan

Bahwa manusia sebagai individu dan kolektivitas


• Kebebasan
“Semua boleh kecuali yang dilarang”

Mempunyai tanggung jawab moral kepada Tuhan • Tanggung


atas perilaku bisnis jawab
+
Meneladani Nabi dalam Berbisnis

Induknya di 4 karakter utama : Shidiq,


Amanah, Tabligh & Fathonah
 Kejujuran dg Takaran, ukuran dan timbangan yang benar

 Tidak melakukan sumpah palsu

 Bersih dari unsur riba

 Ramah-tamah

 Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar


orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut
+
Etika Nabi dalam Berbisnis

Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain


Tidak melakukan ikhtikar
Tidak boleh menggangu kegiatan ibadah kepada
Allah
Membayar upah sebelum kering keringat karyawan
Tidak monopoli
+
Etika Nabi dalam Berbisnis

 Tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya


(mudharat) yang dapat merugikan dan merusak kehidupan
individu dan sosial

 Dilakukan dengan suka rela

 Segera melunasi hutang yang menjadi kewajibannya

 Memberi tenggang waktu apabila pengutang (kreditor)


belum mampu membayar
Aspek Bisnis Islami Bisnis Konvensional

1. Azas Tauhid (nilai-nilai transendental) Sekularisme (nilai-nilai material)

2. Motivasi Dunia dan akhirat Dunia

3. Orientasi Profit dan berkah Profit

4. Etos kerja Bekerja adalah ibadah Bekerja adalah kebutuhan pribadi

5. Sikap mental Menjadi yang terbaik karena Allah Menjadi yang terbaik karena aktualisasi diri

6. Keahlian dan pengetahuan Kewajiban sebagai muslim Kewajiban perusahaan

7. Keberhasilan Usaha dan doa Usaha

8. Pertanggungjawaban Khalifah (wakil) Allah di muka bumi Pemimpin perusahaan

9. Modal Halal Halal dan haram

10. Sumber daya Tidak terbatas, keinginan manusia dibatasi Terbatas, keinginan manusia tidak terbatas

11. Informasi Ayat qauliyah (Al-Quran dan Sunnah) dan ayat Ayat-ayat kauniyah (peristiwa alam)
kauniyah (peristiwa alam)
12. Manajemen strategi Ayat qauliyah (Al-Quran dan Sunnah) dan ayat Ayat-ayat kauniyah (peristiwa alam)
kauniyah (peristiwa alam)
13. Manajemen operasi Sesuai koridor syariah Efektif dan efisien

14. Manajemen keuangan Terhindar dari Maghrib (Maysir, gharar, riba) Maksimalisasi profit

15. Manajemen pemasaran Menciptakan produk kebutuhan masyarakat Menciptakan produk keinginan masyarakat
(menimbulkan konsumerisme)
16. Manajemen SDM Kepribadian Islami Kebudayaan perusahaan

17. Instrumen pemberdayaan masyarakat Zakat, infaq, shadaqah, waqf CSR

Sumber: Bisnis Syariah dari Nol, Siti Najma


+
Udahan….
+
Catatan
+
Riba Fadl, riba karena pertukaran

 Karena pertukaran

 6 barang riba  secara kasat mata susah dibedakan , sehingga tidak akan tertipu

 3 syarat kalau mau dipertukaran


1. Mitslan bi mitslin - same quantity
2. Sawaan bi sawain - same quality
3. Yadan bi yadin – pad awaktu itu/spot

 Penerapan kontemporer : menjelang lebaran nuker uang receh

 Bagaimana kalau tuker tambah mobil?


 Bukan barang riba
 Dan secara kasat mata terlihat beda
 Contoh lain adalah batu akik
+
Riba Nasiah , karena pinjam meminjam

 Sebagai peminjam (pmeri piutang), berlaku 3 keharaman..


1. haram minta lebih
2. Diam, tapi mengiyakan tawaran lebih dari penghutang
3. Sama-sama gak ngomong tp pakai bahasa tubuh
Intinya kullu qordhin jarro manfaatan fahuwa riba, gak boleh ada tambahan

 Sebagai borrower
 1) paling baik diantara kalian adalah yang kalau pinjembalikinnya lebih

 Penerapan kontemporer : kartu kredit


+
Riba jahiliyyah

 Pinjam untuk dijual

 Kasus unta,

 Tukang jual HP

 Riba yang muncul akibat membayar oada waktu yang lebih

 Lewat dari waktu dan dikenakan denda

 Contoh tunggakan kartu kredit yang tidak tepat waktu


+

 Maa laa yudroku kulluh laa yutroku kulluh

Anda mungkin juga menyukai