LP Dan SP Isolasi Sosial
LP Dan SP Isolasi Sosial
Oleh :
3. Pohon masalah:
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
Tindakan :
3.1 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (
tidur, marah, menyibukkan diri dll)
3.2 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang
lain
a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan prang lain
b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
3.3 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
a. beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain
b. diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
c. beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
Budi Anna Keliat. 2009. Model praktik keperawatan professional jiwa. Jakarta. ECG
Yosep Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Jakarta. ECG
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
(PERTEMUAN PERTAMA)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
S: Klien mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya
O: Klien tampak menyendiri, klien terlihat mengurung diri, klien tidak mau bercakap-
cakap dengan orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial
3. Tujuan Keperawatan :
a. Membina hubungan saling percaya dengan klien
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial klien
4. Tindakan Keperawatan
Bina hubungan saling percaya dengan klien
SP 1 :
1) Identifikasi penyebab isolasi sosial pasien
2) Diskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
3) Diskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
4) Ajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
5) Anjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian
FASE ORIENTASI :
1. Salam Terapeutik : “Selamat pagi Pak!” Perkenalkan nama saya Devi, saya mahasiswa
STIKES Banyuwangi. Saya praktek disini mulai dari hari ini. Nama Bapak siapa? Senang
di panggil apa?
2. Validasi
“ Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apa yang terjadi sehingga Bapak dibawa kesini??”
3. Kontrak :
Topik : “Senang ya bisa berkenalan dengan bapak hari ini, bagaimana kalau kita
berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal sekaligus agar bapak dapat mengetahui
keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain?
Waktu: “ Berapa lama pak? Bagaimana kalau 15 menit saja?”
Tempat : “Di mana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, di ruangan ini
saja kita berbincang-bincang.”
FASE KERJA :
“Bapak, kalau boleh saya tau orang yang paling dekat dengan ibu siapa?”
“Menurut bapak apa keuntungann berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain?”
“Kalau bapak tidak tahu saya akan memberitahukan keuntungan dari berinteraksi dengan
orang lain, yaitu bapak punya banyak teman, saling menolong, saling bercerita, dan tidak
selalu sendirian”.
“Sekarang saya akan mengajarkan bapak berkenalan. Bagus, bapak dapat mempraktekkan
apa yang saya ajarkan tadi. Bagaiman kalau kegiatan berbincang-bincang dengan orang
lain di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?”
FASE TERMINASI :
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif: “Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang
tadi?”
Evaluasi Objektif: “Coba bapak ceritakan kembali keuntungan berinteraksi dan
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain?”
2. Tindak Lanjut: “Tadi saya sudah menjelaskan keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain dan cara berkenalan yang benar. Saya harap bapak dapat mencobanya
bagaimana berinteraksi dengan orang lain!“
3. Kontrak yang akan datang
Topik : “Baiklah, pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan berbincang-
bincang lagi tentang jadwal yang telah kita buat dan mempraktekkan cara berkenalan
dengan orang lain”.
Waktu: “Berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya
besok? Bagaimana kalau 15 menit saja?”
Tempat: “Di mana bapak mau berbincang-bincang dengan saya besok? Ya sudah...
bagaimana kalau besok kita melakukannya di teras depan saja?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
(PERTEMUAN KEDUA)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
S: Klien mengatakan malas berinteraksi
O: Klien menyendiri di kamar, klien tidak mau melakukan aktivitas di luar kamar, klien
tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial
3. Tujuan Keperawatan :
a. Membina hubungan saling percaya dengan klien
b. Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain
c. Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain
4. Tindakan Keperawatan
Bina hubungan saling percaya dengan klien
SP 1 :
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Berikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan
satu orang
3) Bantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian
FASE ORIENTASI :
1. Salam Terapeutik : “ Selamat Pagi Pak!” masih ingat dengan saya? Benar bapak! saya
perawat Sri”.
2. Validasi : “ Bagaimana perasaan bapak hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin
saya ajarkan?”
3. Kontrak :
Topik : “Sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan mempraktekkan
bagaimana cara berkenalan dengan satu orang”.
Waktu : “Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya selama
15 menit, bagaimana menurut bapak?
Tempat : “Kesepakatan kita kemarin!! Kita akan melakukannya di teras depan,
apakah bapak setuju?”
FASE KERJA :
“Sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba bapak perlihatkan kepada saya
bagaimana cara berkenalan dengan orang lain?”
“Hebat, bapak dapat melakukannya dengan baik. Sekarang mari kita melakukannya
dengan satu orang yang bapak belum kenal!!”
“Bagus, bapak dapat mempraktekkan dengan baik dan sesuai dengan apa yang saya
ajarkan. Bagaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di
masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?”
FASE TERMINASI :
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang
tadi?” Siapa nama orang yang bapak ajak berkenalan tadi?”
Evaluasi Objektif : “Klien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di kenalnya
sebanyak 1 orang”.
2. Tindak Lanjut :“Bapak saat saya tidak ada bapak dapat melakukan hal seperti yang
bapak lakukan tadi dengan orang yang belum bapak kenal, kemudian bapak ingat
nama yang pernah bapak ajak kenalan atau bisa bapak catat di buku saat berkenalan.”
3. Kontrak yang akan datang
Topik : “Baiklah, pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan
melakukan berkenalan dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih?”
W aktu : “Berapa lama bapak punya waktu untuk interaksi dengan orang lain?
Bagaimana kalau besok kita melakukannya selama 15 menit?”
Tempat : “ Di mana bapak bisa melakukannya besok? Bagaimana kalau besok
kita melakukannya di tempat ini lagi? Selamat siang bapak!!!”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
(PERTEMUAN KETIGA)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
S: Klien mengatakan sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
O: Klien tampak sudah mau keluar kamar, klien dapat melakukan aktivitas di ruangan
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial
3. Tujuan Keperawatan :
a. Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih
b. Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
Bina hubungan saling percaya dengan klien
SP 1 :
1) Evaluasi jadwal kegitan harian pasien
2) Berikan kesempatan pada klien berkenalan
3) Anjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
FASE ORIENTASI :
1. Salam Terapeutik : “ Selamat Pagi Pak!” masih ingat dengan saya? Benar bapak! saya
perawat sri”.
2. Validasi : “ Bagaimana perasaan bapak hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin
bapak lakukan?”
3. Kontrak :
Topik : “ Sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini bapak akan melakukan interaksi
dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih pada orang yang tidak bapak kenal atau
orang baru”
W aktu : “ Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya selama
15 menit... bagaimana menurut bapak?”
Tempat : “Kesepakatan kita kemarin!! Kita akan melakukannya di teras, apakah bapak
setuju?”
FASE KERJA :
“Sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba bapak perlihatkan kepada saya
bagaimana cara berkenalan dengan orang lain? Hebat... ibu dapat melakukannya dengan
baik”.
“Sekarang, mari kita melakukannya dengan orang lain yang bapak tidak kenal sebanyak 2
orang atau lebih!! Bagus, bapak dapat mempraktekkan dengan baik dan mulai berkembang
dalam berinteraksi dengan orang lain”.
“Bagaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di masukkan
kedalam jadwal kegiatan harian?”
FASE TERMINASI :
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang
tadi? Siapa saja nama orang yang bapak ajak berkenalan tadi?”
Evaluasi Objektif : “Klien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di kenalnya
sebanyak 3 orang”.
2. Tindak Lanjut : “nah.. saat saya tidak ada, bapak dapat melakukannya hal seperti yang
ibu lakukan tadi dengan orang yang baru bapak kenal... kemudian bapak ingat nama yang
pernah bapak ajak kenalan atau bisa bapak catat di buku saat berkenalan.”
3. Kontrak yang akan datang:
Topik : “Baiklah, pertemuan hari ini kita akhiri. Besok kita ulangi apa yang telah kita
pelajari dari kemarin ya pak. Apakah bapak bersedia?”
Waktu : “Berapa lama bapak mau melakukannya? Bagaimana kalau besok kita
melakukannya selama 15 menit?”
Tempat : “ Di mana bapak bisa melakukannya besok? Baiklah kita melakukannya di
sini saja. Selamat siang bapak!!!”