LAPORAN PENDAHULUAN
HALUSINASI
2) Skizofrenia
Suatu syndrome dengan variasi penyebab dan perjalan penyakit yang
ditandai dengan adanya penyimpangan dari pikiran dan persepsi serta afek yang
tidak wajar atau tumpul (PPDGJ_III, 2001: 46).
3) Sindroma putus obat
Merupakan suatu keadaan yang menimbulkan terjadinya gejala fisik yang
bervariasi sesuai dengan sat yang digunakan, gangguan psikologis (ansietas,
depresi, dan gangguan tidur), yang khas pasien melaorkan bahwa gejala tersebut
akan mereda dengan meneruskan penggunaan sat tersebut (PPDGJ_III, 2001: 37).
4) Keracunan obat
Merupakan suatu kondisi peralihan yang timbul akibat penggunaan
alcohol atau sat psikoaktif lainnya sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi
kognitif atau persepsi, afek atau perilaku, atau fungsi dan respon psikofisiologis
(PPDGJ_III, 2001: 37).
1.2.3 Tanda gejala
1.2.3.1 Kognitif
1) Sulit berkonsentrasi
2) Tidak mampu mengambil keputusan
3) Sukar membedakan nyata dan tidak nyata
4) Gangguan asosiasi (pikiran yang tidak mempunyai hubungan yang logis satu
sama lain)
1.2.3.2 Afektif
1) Afek tidak sesuai dengan isi pembicaraan
2) Kurangnya respon yang emosional terhadap pikiran dan pengalaman orang lain
1.2.3.3 Perilaku dan hubungan sosial
1) Cenderung menarik diri
2) Duduk terpaku dengan pandangan satu arah, tersenyum atau berbicara sendiri
3) Aktivitas kurang terkontrol tiba-tiba marah dan menyerang orang lain
4) Gelisah
5) Inkoheren
1.2.3.4 Fisik
1) Muka pucat
2) Sulit tidur
3) Berat badan menurun
4) Nafsu mkan menurun
5) Individu sering menguap
6) kebersihan kurang
7) Penampilan kurang rapi
1.2.4 Jenis –jenis halusinasi (DepKes, 1983:123-124)
1.2.4.1 Halusinasi dengar (akustik, auditorik)
Individu itu mendengar suara yang membicarakan, mengejek,
menertawakan, atau mengancam padahal tidak ada suara disekitarnya.
1.2.4.2 Halusinasi lihat (Visual)
Individu itu melihat pemandangan orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada.
1.2.4.3 Halusinasi bau/hirup (olfaktorik)
Biasanya terjadi bersamaan dengan halusinasi kecap. Individu yang
mengalami, mengatakan mencium bau-bauan seperti bau kemenyan, bau bunga,
bau mayat yang tidak ada sumbernya.
1.2.4.4 Halusinasi kecap (gustatorik)
Biasanya terjadi bersamaan dengan halusinasi bau/hirup. Individu merasa
mengecap sesuatu di mulutnya.
1.2.4.5 Halusinasi singgung (taktil/ kinaesthetik)
Individu yang bersangkutan merasa ada seseorang yang meraba atau
memukul. Bila rabaan ini berupa rangsangan seksual maka halusinasi ini disebut
halusinasi haptik.
1.2.4.6 Halusinasi Kirestetik
Klien merasakan badannya bergerak dalam suatu ruangan atau anggota
badannya bergerak.
1.2.4.7 Halusinasi Visceral
Perasaan tertentu timbul dalam tubuhnya.
1.2.5 Proses Terjadinya Halusinasi
Halusinasi berkembang menjadi 4 fase (Haber, dkk, 1982:602-608)
Gangguan dalam
Resiko Mencederai diri sendiri, orang lain, pemeliharaan
effect dan lingkungan kesehatan
Waham/PK
DAFTAR PUSTAKA