Pembahasan :
Pembahasan :
50 mL NaOH 0,1 M
50 mL CH3COOH 0,2 M
-Setelah tahu molnya, cek reaksinya apakah ada sisa asam lemahnya atau sisa
CH3COOH
CH3COOH + NaOH ----> CH3COONa + H2O
Awal 10 5 -
Reaksi 5 5 5
Sisa 5
Pembahasan
Larutan penyangga dapat diperoleh dari reaksi asam lemah + basa kuat atau asam
kuat + basa lemah yang di akhir reaksi tersisa asam lemahnya atau basa lemahnya
Cek reaksi pilihan 1 dan 2 apakah menyisakan asam lemah atau basa lemah:
Tersedia:
Reaksinya:
Awal : 2,5 5
Nampak tersisa HCN sebanyak 2,5 mmol yang berarti terbentuk larutan penyangga.
Pembahasan :
= 7,2 x 10 -5
= 5 – log 7,2
pH = 14 – (5-log 7,2)
= 9 + log 7,2
6.Hitung PH 100 ml larutan HCN 0,1 M + 50 ml larutan NaCN 0,2 M,Ka HCN
= 4.10-5.
Pembahasan :
pH = – log OH
pKw = pH + pOH
14 = 4,57 + pOH
8.Ke dalam larutan penyangga yang terdiri dari 200 mL NH3 0,6 M dengan 300
mL NH4Cl 0,3 M (Kb NH3 = 1,8.10–5) ditambahkan air sebanyak 500 mL.
Tentukan pH setelah di tambah 500 mL aquades.
Pembahasan :
V1 x M1 = V2 x M2
Volume campuran (V2) = 200 mL NH3 + 300 mL NH4Cl + 500 mL aquades = 1000
mL 1 L
M . NH3 = 0,6 M
M . NH4Cl = 0,3 M
pH = 14 – 4,62 = 9,38
Pembahasan :
NaOH merupakan basa kuat maka jumlah ion OH– yang ditembahkan sama dengan
konsentrasi awal NaOH dan akan bereaksi H+ dalam larutan membentuk H2O. Agar
tetap seimbang maka CH3COOH terurai menjadi CH3COO– dan H+.H+ yang
terbentuk sebanyak yang bereaksi dengan OH-.
pH larutan penyangga setelah penambahan basa kuat dapat dihitung sebagai berikut.
Jadi, pH larutan penyangga jika ditambah 10 mL NaOH 0,1 M adalah 4,75.
Pembahasan :
Jumlah mol masing-masing zat dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.