LAPORAN KEUANGAN
a. Pendapatan
Pendapatan daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah,
Pendapatan Transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah.
1. Pendapatan Asli Daerah merupakan pajak yang dihasilkan daerah
itu sendiri, terdiri dari : Pendapatan Pajak Daerah, pendapatan
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan PAD lain-lain.
2. Pendapatan Transfer merupakan pendapatan yang berasal dari
entitas pelaporan lain, seperti Pemerintah Pusat atau daerah otonom
lain dalam rangka perimbangan keuangan.
3. Lai-lain pendapatan yang sah adalah pendapatan lainnya yang
diperkenankan menurut peraturan perundang-undangan misalnya
hibah dan dana darurat.
B. NERACA
Laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada
akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset,
liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan
akuntansi berikut:
aset = liabilitas + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber
kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh
kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi
(triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Aktivitas,Operasi
Aktivitas operasi menimbulkan pendapatan dan beban dari operasi
utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi
laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar aktual. Sedangkan
laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk
kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari
langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan
bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar
kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan,
serta pembayaran,bunga,dan,pajak.
Aktivitas,Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka
panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya.
Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau
peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa
pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari
perusahaan,lain.
Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari
sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai
investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu
kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada
Aktivitas,Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari
investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan
melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup
pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel
bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan
pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan
pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor
hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.
1. Kebijakann Akuntansi
Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu
atau lebihentitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan wajibmenyampaikan Laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
Piutang
Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah
daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan
uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.
Piutang antara lain terdiri dari :
a. Piutang Pajak
b. Piutang Retribusi
c. Piutang Dana Bagi Hasil
d. Piutang Dana Alokasi Umum
Piutang Lain-Lain
Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan definisi antara piutang
dengan piutang lain-lain, hanya klasifikasinya saja yang berbeda.
Piutang Lain-Lain terdiri dari :
a. Piutang Bagian Lancar Penjualan Angsuran
b. Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah
c. Piutang Hasil Penjualan Barang Milik Daerah
d. Piutang Dividen
e. Piutang Bagi Hasil Laba usaha Perusahaan Daerah
f. Piutang Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
b. Metode Ekuitas
Dengan menggunakan metode ekuitas, pemerintah mencatat
investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi
sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan.
Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima
Dana Cadangan
Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk beberapa tahun
anggaran menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif
besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.
Pembentukan maupun peruntukan dana cadangan harus diatur
dengan peraturan daerah, sehingga dana cadangan tidak dapat
digunakan untuk peruntukan yang lain. Biasanya digunakan untuk
pembangunan aset, misalnya rumah sakit, pasar induk, atau gedung
olah raga
5. Aset Lain-Lain
Pos aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang
tidakdapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan
PenjualanAngsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti
Rugi, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain
adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah
Daerah.
ANGGARAN
NO LEBIH/ %
URUT URAIAN SETELAH REALISASI
KURANG Realisasi
PERUBAHAN
1 2 3 4 5 6
1 PENDAPATAN
1.1.2
Pendapatan Retribusi Daerah 195.309.000 82.268.000 113.041.000 42,12%
1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Askes / JKN
2 BELANJA
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
SILPA 764.472.372
Cadangan Piutang
Cadangan Persediaan 112.430.935
Jumlah 876.903.307
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 3.435.277.000
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Jumlah 3.435.277.000
EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASI
RK PPKD
Jumlah
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 4.312.180.307
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setelah ditetapkan ketentuan BPJS, maka peran Puskesmas
sebagai penyedia pelayanan kesehatan tingkat pertama menjadi
semakin vital. Puskesmas menjadi ujung tombak pelayanan
kesehatan, sehingga BPJS memandang perlu untuk mentransfer
dana kapitasi langsung ke rekening Puskesmas. Muncul
permasalahan, karena Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis di
bawah Dinas Kesehatan, terikat dengan ketentuan penggunaan dan
pelaporan keuangan dengan mekanisme APBD, maka dana tersebut
tidak bisa di gunakan secara langsung, permasalahan ini bisa
diatasai dengan menjadikan Puskesmas menjadi Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD). BLUD memiliki beberapa fleksibilitas yaitu
dapat menggunakan dana kapitasi secara langsung, mengunakan
fleksibilitas penggunaan anggaran yaitu ambang batas, dan
mengintegrasikan anggaran ke RKA ( Rencana Kegiatan dan
Anggaran) Dinas Kesehatan. Namaun disisi lain tuntutan
akuntabilitas BLUD juga sangat tinggi, yaitu harus menyusun Tata
Kelola, Rencana Bisnis dan Anggaran ( RBA ), Laporan Keuangan dan
Standar Pelayanan Minimal ( SPM )
Puskesmas yang telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum
(BLU) memiliki kewajiban untuk menyusun laporan keuangan pokok
atau prognosa / proyeksi laporan keuangan sesuai dengan
Permendagri No. 61 tahun 2007 pasal 16 yang terdiri dari Laporan
realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan. Untuk
757
718 722 713
704 692
668
647
626
555
520 516
Sumber dari : Grafik Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Surade Tahun 2015
217 218
188 188 180
175 178 171
156 163 164
129
Jan Pebr Mart April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
Nakes Komulatif
746
689
622
561
499
441
364
300
220
164
114
65 65 56 80 64 78 55 62 61 67 57
49 50
JAN FEB MART APRIL MEI JUINI JULI AGST SEPT OKT NOPB DESM
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Surade
KIA
199
148
139 140 136
130
103 105
Jan Febr Mart Apr Mei Juni juli Agust Sept Okt Nop Des
2) Customer Loyality.
Indikator ini bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana
Puskesmas mampu mempertahankan pasien lama (kunjungan ulang)
untuk menggunakan jasa layanan yang disediakan. Berdasarkan
data historis 5 tahun terakhir rata-rata 92,3 % dengan kunjungan
pasien lama terendah terjadi pada tahun 2011 sebesar 91,5 % dan
tertinggi pada tahun 2012 sebesar 92,9%.
Perkembangan kunj. pasien lama dapat dilihat pada tabel s b:
Penunjang Medis 70 % -
Non Medis - -
Rata-rata 70 % -
Rawat Jalan 30 m2
Penunjang Medis 36 m2
Penunjang Non Medis. 144,75 m2
Surade, 2016
Kepala Puskesmas Surade