Anda di halaman 1dari 2

SKIN TRAKSI

Pengertian Skin traksi adalah menarik bagian tulang yang fraktur dengan menempelkan plester langsung pada
kulit untuk mempertahankan bentuk dan membantu menimbulkan spasme otot pada bagian yang
cedera.

Tujuan Untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan yang lebih lanjut dari jaringan lunak sekitar
daerah yang patah / fraktur, perbaikan dan pelekatan tulang yang patah dan mengurangi atropi otot.
Dilakukan oleh Dokter, perawat yang berkompeten sebagai tindakan kolaboratif, pada pasien :
1. Fraktur femur pada Anak dan dewasa
2. Fraktur intertrochanter pada dewasa
3. Pemisahan epifisis femoris atas
4. Panggul tidak stabil setelah reduksi dislokasi
5. Pasien dengan coxitis, arthritis,rhematik arthritis.

Prosedur 1. Persiapan Alat


1. Skin traksi set
2. Gunting cukur
3. Bengkok
4. Sampiran
5. Sarung tangan
6. Alat cukur beserta silet / mesin cukur
7. Tempat sampah
8. Kasa
9. Katrol traksi
10. Counter traksi
11. Beban
12. Sarung tangan
13. Alkohol 70 % + kapas
2. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. Buat persetujuan / inform consent
3. Persiapan lingkungan
1. Jaga privacy pasien
2. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
4. Pelaksanaan Tindakan
1. Cuci tangan
2. Pasang sarung tangan bersih
3. Bersihkan dulu tungkai yang akan di traksi dengan alkohol 70%
4. Lakukan pencukuran ( skirent ) bila pada lokasi pemasangan skin traksi berambut.
5. Buka Skin Traksi set
6. Ukur panjang plester sesuai panjang tungkai pasien patokannya sampai dengan femur baik
sisi lateral dan medial ± 5 cm distal garis fraktur.
7. Tempelkan plester yang menjadi satu dengan bagian katrol beban ( Tali katrol ) pada tungkai
dengan jarak antara tali katrol dengan plantar pedis kurang 10cm.
8. Balut plester tersebut dengan elastic bandage mulai distal/ankle joint ke arah proksimal
sampai femur.
9. Pasang katrol traksi pada sisi tempat tidur sesuai lokasi fraktur / dislokasi dan
lewatkan/masukkan tali traksi pada katrol.
10. Pasang beban traksi sesuai indikasi dengan rumus 1/10xkg BB ( berat badan ) dengan berat
maksimal 5 kg dan pastikan bebas mengantung.
11. Pasang conter traksi
12. Rapikan pasien
13. Bereskan alat - alat
14. Lepas sarung tangan
15. Cuci tangan

5. Paska Tindakan
1. Evaluasi respon pasien
2. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan keperawatan.
3. Lakukan observasi ketepatan alat immobilisasi setiap hari
4. Lakukan pengaturan ulang posisi / ketepatan skin traksi sesuai kondisi.

Anda mungkin juga menyukai